Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Tanah Wakaf

d. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW. Pejabat ini ditunjuk khusus oleh menteri untuk menangani pembuatan Akta Ikrar Wakaf. 22 Hak atas tanah yang bisa diwakafkan: a Hak milik atas tanah, baik yang telah didaftarkan maupun belum didaftarkan. Hak milik ini juga termasuk dalam hasil pendaftaran peningkatan hak dari Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, dan Hak Pakai atas tanah. b Hak milik atas satuan satuan rumah susun sesuai aturan yang berlaku. c Tanah negara yang diatasnya berdiri bangunan masjid atau makam. 23

B. Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Tanah Wakaf

Kebijakan tentang regulasi wakaf di Indonesia dimulai sejak pemerintah kolonial Belanda, di mana antara tahun 1903 sampai 1935, Belanda mengeluarkan empat surat edaran Sekretaris Circulaires van de Gouvernements Secretaris kepada pemimpin Indonesia. Semua surat edaran tersebut meminta bupati untuk menangani pendaftaran bangunan keagamaan Muslim menyangkut asal-usulnya, statusnya sebagai tempat peribadatan, dan apakah ia berasal dari wakaf atau bukan. 24 Setelah Indonesia merdeka, regulasi wakaf semakin berkembang positif, dengan keluarnya Peraturan Departemen Agama pada 22 Desember 1953 tentang prosedur pemberian tanah wakaf, yang kemudian diatur kembali oleh Surat Edaran Departemen Agama No. 5D1956. Kemudian, diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Dalam 22 Ibid. 84 23 Ibid, hal 85 24 Abdul Gafur Ansari, Op.Cit, hal 40-43 Universitas Sumatera Utara Undang-undang ini, aset wakaf mendapatkan dasar hukum yang tetap, di mana negara secara resmi menyatakan perlindungan terhadap harta wakaf. Dalam Pasal 49 ayat 3 disebutkan bahwa perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur menurut peraturan pemerintah. Perlindungan atas aset wakaf juga dipertegas kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Peraturan ini meningkatkan penertiban sertifikasi tanah atas tanah wakaf yang telah diikrarkan Setelah mendapatkan jaminan perlindungan dari pemerintah, eksistensi wakaf semakin mendapatkan tempat dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, yang memuat unsurunsur substansi dan teknis perwakafan. Terbitnya Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 ini menciptakan pembaruan yang sangat penting dalam pengelolaan harta wakaf. Peraturan ini memberikan legalitas bagi bolehnya pertukaran harta wakaf setelah mendapatkan izin dari Menteri Agama. Secara subsansial peraturan tersebut juga membolehkan pertukaran harta wakaf agar dapat diberdayakan secara optimal. Pembaruan lain yang terjadi setelah terbitnya peraturan ini juga mencakup aspek teknis dalam perwakafan. Sejak peraturan ini, beberapa pengelola wakaf mulai bersikap selektif terhadap harta wakaf yang diserahkan kepada mereka dengan memperhatikan asas manfaat dari wakaf yang akan diserahkan. Fungsi dan tugas Pemerintah dalam bidang wakaf adalah untuk memajukan dunia perwakafan di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Agama berupaya menjalankan fungsi dan Redengan tuntutan perkembangan masyarakat.Langkah-langkah operasianal antara lain 25 25 Suhrawardi K Lubis, Wakaf dan Pembedayaan Umat, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hal 181-183 Universitas Sumatera Utara 1. Regulasi peraturan perundang-undangan wakaf 2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan dan paradigma baru wakaf 3. Sertifikasi, Inventarisasi dan advokasi harta benda wakaf 4. Peningkatan kualitas Nazhir dan lembaga wakaf 5. Memfasilitasi jalinan kemitraan investasi wakaf produktif 6. Memfasilitasi terbentuknya badan wakaf Indonesia 7. Bantuan proyek percontohan wakaf produktif Dilihat dari wujud wakaf di Indonesia dan kepentingan masyarakat di tanah air kita, perwakafan tanah tanah tampaknya mendapat perhatian utama.Oleh karena itu pula dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria diletakkan dasar-dasar pengaturan tanah wakaf di Indonesia, yang kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1977.Dalam PP ini disamping disebutkan pengertian wakaf sebagaimana disebutkan di atas, juga disebutkan fungsi wakaf. Unsur wakaf ada empat yaitu a. Wakif Peraturan Pemerintah wakif adalah orang atau orangorang atau badan hukum yang mewakafkan tanah miliknya. Wakif itu, jika ia orang atau orang-orang harus memenuhi syarat untuk melakukan tindakan hukum yakni: 1 Dewasa 2 Sehat akalnya 3 Tidak terhalang melakukan tindakan hukum karena dibawah perwakilan, ditahan atau sedang menjalani hukman 4 Atas kehendak sendiri mewakafkan tanahnya Universitas Sumatera Utara 5 Pemilik tanah bersangkutan Badan hukum Indonesia yang dapat menjadi wakif, harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan Pemerintah N0.38 tahun 1963, yaitu badan- badan hukum yang dapat mempunyai hak milik atas tanah, misalnya bank negara, koperasi. b. Ikrar Dalam hubungan ikrar ini, adalah pernyataan kehendak dari wakif untuk mewakafkan tanahnya. Menurut PP No. 28 tahun 1977 dan peraturan pelaksanaanya, ikrar wakaf harus dinyatakan secara lisan, jelas, dan tegas kepada nadzir yang telah disahkan di harapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf “Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan dan dua orang saksi. Ikrar lisan ini kemudian harus dituangkan dalam bentuk tertulis. Yang dapat dijadikan benda wakaf, adalah tanah hak milik yang bebas dari sgala pembebanan, ikatan, sitaan, dan perkara.Ketentuan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa wakaf adalah sesuatu yang bersifat suci dan abadi, juga agar tidak timbul masalah kemudian hari. c. Tujuan Wakaf Tidak disebut secara rinci dalam PP, hanya dinyatakan sepintas lalu dalam perumusan pengertian wakaf Pasal 1 yang kemudian disebut dalam pasal 2 waktu menegaskan fungsi wakaf. Menurut PP itu, tujuan perwakafan tanah milik adalah untuk kepentingan peribadidataan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran islam. d. Nadzir Nadzir adalah sekelompok orang atau Universitas Sumatera Utara badan hukum yang diserahi tugas pemeliharaan dan pengurus benda wakaf Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh nadzir perorangan, yaitu: 1 WNI 2 Beragama islam 3 Sudah dewasa 4 Sehat jasmani dan rohani 5 Tidak berada dibawah pengampunan 6 Bertempat tinggal di kecamatan tempat tanah itu di wakafkan.

C. Tata Cara Pendaftaran Tanah Wakaf di Indonesia