41 1. Berat sistem suspensi harus memiliki berat yang ringan dengan center of
gravity yang rendah. 2. Wheelbase dan track width harus dirancang sesuai dengan kebutuhan
lintasan balap. 3. Geometri suspensi harus dapat menghasilkan stabilitas pada saat
kendaraan melaju lurus dan melaju di tikungan atau berbelok. 4. Kinematika suspensi harus mampu menghasilkan karakteristik handling
yang baik saat saat akselerasi, manuver, dan mengerem. 5. Geometri kemudi harus mampu menghasilkan slip angle yang sama pada
setiap roda pada saat berbelok. 6. Komponen sistem suspensi harus memiliki ketahanan yang baik saat
bekerja di setiap kondisi driving.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir yang telah dipaparkan, maka timbul pertanyaan-pertayaan sebagai berikut:
1. Bagaimana rancangan sistem suspensi mobil FG16 supaya memiliki berat yang lebih ringan dan mempunyai respon transisi yang lebih cepat
daripada mobil F15? 2. Bagaimana
analisis kinematika
suspensi supaya
menghasilkan kemampuan manuver yang lebih baik daripada mobil F15 dan mengurangi
terjadinya understeer? 3. Bagaimana simulasi finite element analysis sistem suspensi mobil FG16
untuk memastikan komponen suspensi tetap aman dan dapat diandalkan pada setiap kondisi driving?
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan untuk merancang sistem suspensi mobil Formula Garuda 16 FG16 adalah model engineering design
process. Engineering design process merupakan model yang dipakai oleh engineer dalam rangka membuat suatu produk berdasarkan pada ilmu dasar,
matematika, fisika, serta ilmu permesinan. Unsur-unsur dalam engineering design process meliputi menentukan keputusan terhadap sasaran yang
hendak dicapai, perpaduan, konstruksi, analisis, pengujian, dan evaluasi. Berdasarkan Norton 1999: 7 engineering design merupakan
rangkaian kegiatan iteratif yang mengaplikasikan berbagai teknik dan prinsip- prinsip scientifik yang bertujuan untuk mendefinisikan peralatan, proses, atau
sistem secara detail sehingga dapat direalisasikan. Dalam bukunya yang berjudul “Design of Machinery: An Introduction to The Synthetis and Analysis
of Mechanisms and Machines ”, Norton memaparkan tahapan engineering
design meliputi gagasan, identifikasi kebutuhan, latar belakang penelitian, target rancangan, spesifikasi performa, analisis, seleksi, detail rancangan,
pengujian, dan yang terakshir adalah produksi. Oleh karena itu model engineering design process sangat cocok digunakan pada perancangan
pengembangan produk.
B. Prosedur Pengembangan