PENERAPAN SUSPENSI INDEPENDEN PADA MOBIL

PENERAPAN SUSPENSI INDEPENDEN PADA MOBIL LISTRIK
Oleh :
Hariyanto
Jurusan Mesin Otomotif
Hariyanto14@yahoo.co.id
ABSTRAK
Mobil listrik yaitu mobil yang digerakkan dengan motor DC menggunakan energi yang disimpan di
dalam baterai. Penggunaan mobil listrik dirasa efektif selain tidak menimbulkan polusi udara dan
kontruksi mesin yang lebih sederhana. Sistem suspensi adalah komponen kendaraan yang berfungsi
untuk menjamin kenyamanan kepada penumpang jika kendaraan berjalan pada jalan bergelombang,
dan juga jika kendaraan berjalan pada berbagai jenis permukaan jalan serta berbagai mode gerak dari
kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara suspensi vario dan satria fu
pada mobil listrik. Penelitian ini diawali dengan pembuatan kerangka suspensi independen pada mobil
listrik. Selanjutnya dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali untuk mengetahui konstanta pegas,
dan mengetahui batas kemampuan dari tiap suspensi yang dipasang pada mobil listrik dengan masingmasing tumpuan gaya. Penentuan tingkat konstanta suspensi dihitung berdasarkan gaya yang
diberikan pada suspensi dan dimasukkan kedalam rumus perhitungan.
Kata kunci : suspensi, perhitungan konstanta suspensi
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada perkembangan teknologi saat ini
banyak diproduksi alat transportasi yang

semakin baik dan canggih yang menuntut agar
dunia otomotif membuat terobosan baru
dibidang transportasi khususnya di transportasi
darat, seperti, sepeda motor dan mobil, agar
kenyamanan pengemudi dan penumpang
lainnya tetap terjaga. Dunia otomotif membuat
suspensi yang berguna untuk meredam getaran
akibat permukaan jalan yang tidak rata,
sehingga kenyamanan pengemudi mobil
ataupun penumpang lainya tetap terjaga.
Kenyamanan dalam berkendaraan sudah
menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Sistem suspensi pada
kendaraan memegang peranan yang sangat
penting dalam memperoleh kenyamanan. Pada
sistem suspensi
ini menerapkan sistem
suspensi
yang
membuat

kenyamanan
pengendara lebih terjaga karena bisa meredam
getaran yang diakibatkan akibat permukaan
jalan yang tidak rata.
Mobil listrik yaitu mobil yang
digerakkan dengan motor DC menggunakan
energi
yang disimpan di dalam baterai.
Penggunaan mobil listrik dirasa efektif selain
tidak menimbulkan polusi udara dan kontruksi
mesin yang lebih sederhana, sedangkan pada

penggunaan
mobil
listrik
tentunya
membutuhkan sebuah rangka suspensi yang
berfungsi sebagai penompang semua beban
yang ada pada kendaraan, untuk rangka
suspensi itu sendiri harus memiliki kekuatan,

ringan dan mempunyai nilai kelenturan.
Suspensi merupakan salah satu bagian penting
pada mobil yang harus mempunyai kontruksi
kuat untuk menahan atau memikul beban
kendaraan. Semua beban dalam kendaraan
baik itu penumpang, mesin, sistem kemudi,
dan segala peralatan kenyamanan semuanya
diletakan di atas suspensi. Oleh karena itu
setiap kontruksi suspensi harus mampu untuk
menahan semua beban dari kendaran. Oleh
karena itu penulis berniat membuat rancangan
suspensi mobil listrik dengan judul penerapan
suspensi independen pada mobil listrik.
Dengan menerapkan suspensi independen
kedalam mobil listrik sebagai upaya untuk
menambah kenyamanan pengemudi maupun
penumpang
sehingga
pengemudi
dan

penumpang merasa nyaman ketika megendarai
mobil listrik.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
dihadapi pada penelitian tentang suspensi
adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara pengambilan data
suspensi independen pada mobil listrik
2. Berapa nilai konstanta pegas pada
suspensi independen mobil listrik
Batasan Masalah
Batasan massalah yang diambil dari
pembahasan suspensi mobil listrik adalah
sebagai beriut:
1. Hanya membahas suspensi independen
depan pada mobil listrik.
2. Membahas konstanta suspensi vario
dan suspensi satria fu pada mobil
listrik

Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Berdasarkan
permasalahan
yang
dikemukakan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan sebuah rancangan dan
perakitan rangka suspensi independen
pada mobil listrik.
2. Mendapatkan data-data hasil perakitan
suspensi independen pada mobil listrik
Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah wawasan tentang suspensi
independen
2. Dapat dijadikan sebagai bahan
referensi
dalam

menambah
pengetahuan
tentang
suspensi
independen
3. Sebagai salah satu syarat kelulusan
2.METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini untuk mencapai
tujuan yang diinginkan harus dilakukan dalam
beberapa tahap. Adapun tahapan adalah
sebagai berikut:

Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan
sebelum melakukan penelitian adalah studi
literatur. Studi literatur adalah mengumpulkan
penelitian yang terdahulu yang terbaru,
kemudian merumuskan permassalahan yang
ada dan mencari solusi dengan mengumpulkan
literatur penelitian tersebut serta teori yang

terkait dengan permassalahan.
Dalam studi literatur ini dikumpulkan
penelitian yang telah dilakukan dan dasardasar teori
yang terkait dengan topik
permassalahan penerapan suspensi pada mobil,
dan mekanisme suspensi, baik dari jurnal,
artikel, text book dll.
Identifikasi Massalah
Setelah melakukan studi literatur,
massalah yang dapat diidentifikasi adalah jika
suspensi dipasang di mobil listrik diberi beban
penumpang maka akan dihasilkan penekanan
pada bagian suspensi.

Persiapan Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat-alat yang diperlukan
dalam penerapan suspensi pada mobil
listrik adalah sebagai berikut:
 Unit las listrik

 Gergaji besi
 Gerinda
 Kunci pas ring satu set
 Mesin Bor
 Tank
2. Bahan
Adapun bahan yang digunaka pada
penerapan suspensi mobil listrik antara lain:
 pegas Coil

 Stabilizer Bar
 Ball Joint
 Lower suspensi arm

Gambar 3.3 Lower Suspensi arm
Lower suspensi arm bekerja sebagai
tempat tumpuan pegas .
 Steering knuckle
 Pipa seamless
Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik
Negeri Tanah Laut dan objek yang diteliti
berupa penerapan suspensi pada mobil listrik.
Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian
adalah,
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang
bermanfaat untuk menjawab permassalahan
penelitian. Adapun instrumen yang akan
dilakukan peneliti antara lain:
1. Interview
(Wawancara)
terhadap
pengemudi mobil listerik ataupun
penumpang
2. Pengukuran secara langsung terhadap
benda yang sedang diteliti


Keterangan:
1. Roda
2. Steering knuckle
3. Lower suspensi arm
4. Stabilizer bar
5. Ball joint
6. Suspensi
Fungsi Komponen suspensi
Adapun fungsi dari setiap komponen
suspensi antara rain adalah sebagai berikut:
1. Roda berfungsi sebagai tumpuan
semua beban yang ada pada mobil
listrik dan juga bekerja sama bersama
suspensi untuk menyerap getaran.
2. Steering knuckle berfungsi sebagai
tempat poros roda.
3. Lower suspensi arm berfungsi sebagai
tempat
tumpuan
suspensi

dan
menopang beban pada mobil listrik.
4. Stabilizer bar berfungsi mengurangi
kemiringan pada mobil listrik akibat
gaya yang bekerja pada body mobil
listrik
5. Ball joint berfungsi sebagai sumbu
putar yang bekerja sama dengan
stabilizer bar ketika mobil listik
melewati jalan yang bergelombang.
Suspensi berfungsi untuk meredam getaran
ketika
mobil
melewati
jalan
yang
bergelombang, suspensi akan mendapat gaya
osilasi ( gerak naik turun) ketika melewati
jalan yang bergelombang

Perancangan Model
Perancangan model ini bertujuan
memberi gambaran secara umum atas
penelitian yang akan dilukan dengan kata lain
mengetahuai bentuk dari objek penelitian
nantinya. Dalam perakitanya nantinya hanya
mengunakan
pegas coil sebagai media
peredam kejut.
Suspensi Depan
Semua bagian suspensi dirakit menjadi
satu bagian dan nantinya akan direkatkan ke
body mobil listrik sehinga dapat menambah
kenyamanan dalam berkendara.

Gambar 3.4 Perancangan Model Suspensi
Depan independen

Gambar 3.5 Komponen Suspensi

Prakitan
Proses perakin dimulai dari
pemassangan
lower
suspensi
arm
dilanjutkan memassang semua komponen
suspensi menjadi satu kesatuan sehinga
menjadi kerangka suspensi pada mobil
listrik.

Gambar 3.7 Ukuran kerangka suspensi
Pengujian Alat
Pengujian alat sangat penting dalam
proses penelitian dimana nantinya akan terlihat
kekurangan dan kelebihan setelah proses
perakitan, yang nantinya di lakukan di
Politeknik Negeri Tanah Laut.
Alat Yang Diperlukan
Alat-alat
yang
nantinya
akan
diperlukan dalam proses pengambilan data
antara lain:
a. Meteran/Penggaris
c. Timbangan
b.Alat tulis
Analisis Hasil
Analisis
data
bertujuan
untuk
mengetahuai keadaan yang sebenarnya dari
sebuah penelitia yang ada yang nantinya akan
diperoleh sebuah kesimpulan menyangkut
hasil dari penelitian diantaranya:
a. Perhitungan konstanta pegas
1.HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pengambilan Data
Hasil ini merupakan tahap akir dalam
proses penggarapan suspensi independen pada
mobil listrik, yang didalamnya terdapat datadata perakitan suspensi independen pada mobil
listrik.

Dari hasil pengambilan data suspensi vario
pada mobil listrik yang ke 1 dengan massa 45
kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 17,8 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,7 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,6
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 18 cm dan perubahan
panjangnya sebesar 0,6 cm
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 45 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 18 cm dan perubahan
panjangnya sebesar 0,5 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,6
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 18,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,5 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 45 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 18,4 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,1 cm.

2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 18,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,4 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 0,5
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 0,6 cm, perbedaan nilai ini
terjadi karena kondisi suspensi yang

digunakan kurang baik.

Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 1 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 16,6 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,8 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,6
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 17,5 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,1 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 16,2 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 2,3 cm.

2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,7
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 17,6 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,1 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 16,2 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 2,3 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 17,5 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 6,4
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 3,2 cm, perbedaan nilai ini
terjadi karena kondisi suspensi yang
digunakan kurang baik.

Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 1 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 14,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 3,9 cm.

2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,8
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 13 cm dan perubahan
panjangnya sebesar 5,8 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 17,9
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 12,2 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 3,7 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18,9
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 12,9 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 6 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
vario pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 18
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 14,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 3,9 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 18,8
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 12,9 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 5,9 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 11,5
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 17,7 cm, perbedaan nilai ini
terjadi karena kondisi suspensi yang

digunakan kurang baik.

Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 1 dengan
massa 45 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 11 cm dan perubahan
panjangnya sebesar 0,4 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,9 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,6 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 45 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 11,3 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,1 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,9 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,6 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 45 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,9 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,5 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5

cm, dan setelah mendapat massa sebesar
45 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,8 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,7 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 0,333
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 0,633 cm. perbedaan nilai ini
terjadi karena kondisi suspensi yang
digunakan kurang baik.

Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 1 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,6 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,8 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,5 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,5 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,9 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar

90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,6 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 0,9 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 90 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,4 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,5 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 0,9
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 0,966 cm. perbedaan nilai ini
terjadi karena kondisi suspensi yang
digunakan kurang baik

Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 1 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,3 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
90 kg panjang pegas mengalami

perubahan menjadi 10,3 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,2 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 2 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,2 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,2 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,2 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,3 cm.
Dari hasil pengambilan data suspensi
satria fu pada mobil listrik yang ke 3 dengan
massa 150 kg adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kanan panjang pegas sebesar 11,4
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,1 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,3 cm.
2. Sebelum pegas mendapat gaya tumpuan
diposisi kiri panjang pegas sebesar 11,5
cm, dan setelah mendapat massa sebesar
150 kg panjang pegas mengalami
perubahan menjadi 10,3 cm dan
perubahan panjangnya sebesar 1,3 cm.
Dari hasil pengambilan data diperoleh
nilai perubahan panjang dengan rata-rata 1,266
cm pada posisi kanan suspensi mobil listrik,
dan diposisi kiri 1,266 cm.
Hasil
Perhitungan
Konstanta
Pegas/Suspensi Pada Mobil Listrik
Dalam penelitian ini mengambil datadata hasil perbandingan antara suspensi sepeda
motor vario dengan suspensi sepeda motor
satria fu sebagai berikut:
Batas konstanta suspensi vario sebesar
20480 (N/m) dan suspensi sartia fu sebesar
192628 (N/m).
1. Nilai konstanta suspensi vario pada mobil
listrik data hasil pengujian pada mobil
listrik
a. Dengan gaya 441 (N) dengan gaya
tumpuan:
Kanan = 88200 (N/m)
Kiri
= 73500 (N/m)
a. Dengan gaya 882 (N) dengan gaya
tumpuan:
Kanan = 13781,25 (N/m)

Kiri
= 2756,25
b. Dengan gaya 1470 (N) dengan
tumpuan:
Kanan = 12782,608 (N/m)
Kiri
= 8305,084 (N/m)
2. Nilai Konstanta suspensi satria fu
mobil listrik data hasil pengujian
mobil listrik
a. Dengan gaya 441 (N) dengan
tumpuan:
Kanan = 147000 (N/m)
Kiri
= 73500 (N/m)
b. Dengan gaya 882 (N) dengan
tumpuan:
Kanan = 98000 (N/m)
Kiri
= 98000 (N/m)
c. Dengan gaya 1470 (N) dengan
tumpuan:
Kanan = 122500 (N/m)
Kiri
= 122500 (N/m)

gaya

pada
pada
gaya

gaya

gaya

Dapat disimpulkan besar gaya 441 (N)
disisi kanan menghasilkan nilai konstanta
lebih besar dari pada nilai konstan disisi kiri
suspensi pada mobil listrik, besar gaya 882 (N)
disisi kanan menghasilkan nilai konstanta
lebih besar dari pada nilai konstan disisi kiri
suspensi pada mobil listrik, besar gaya 1470
(N) disisi kanan menghasilkan nilai konstanta
lebih besar dari pada nilai konstan disisi kiri
suspensi pada mobil listrik.

Dapat disimpulkan besar gaya 441 (N)
disisi kanan menghasilkan nilai konstanta
lebih besar dari pada nilai konstan disisi kiri
suspensi pada mobil listrik, besar gaya 882 (N)
disisi kanan menghasilkan nilai yang sama
antara sisi kanan suspensi pada mobil listrik
dan sisi kiri suspensi pada mobil listrik, besar
gaya 1470 (N) disisi kanan menghasilkan nilai
yang sama antara sisi kanan suspensi pada
mobil listrik dan sisi kiri suspensi pada mobil
listrik.
Hasil Perbandingan Suspensi Vario dan
Satria fu pada Mobil Listrik
Hasil perbandinga antara kedua
suspensi vario dan satria fu dapat dilihat

Maka hasil perbandingan antara kedua
suspensi vario dan suspensi satria fu dengan
masing gaya tumpuan, kanan, dan kiri adalah
sebagai berikut:
1. Gaya tumpuan disisi kanan dengan
gaya 441 (N) pada suspensi vario
sebesar 58800 (N/m), dan suspensi
satria fu sebesar 147000 (N/m). Gaya
tumpuan disisi kiri dengan gaya 441
(N) pada suspensi vario sebesar 13500
(N/m), dan suspensi satria fu sebesar
73500 (N/m).
2. Gaya tumpuan disisi kanan dengan
gaya 882 (N) pada suspensi vario
sebesar 13781,25 (N/m), dan suspensi
satria fu sebesar 98000 (N/m). Gaya
tumpuan disisi kiri dengan gaya 882
(N) pada suspensi vario sebesar
2756,25 (N/m), dan suspensi satria fu
sebesar 98000 (N/m).
3. Gaya tumpuan disisi kanan dengan
gaya 1470 (N) pada suspensi vario
sebesar 12782,608 (N/m), dan
suspensi satria fu sebesar 122500 (N/
m). Gaya tumpuan disisi kiri dengan
gaya 1470 (N) pada suspensi vario
sebesar 8305,084 (N/m), dan suspensi
satria fu sebesar 122500 (N/m).
Hasil Penggerjaan Kerangka Suspensi
Adapun data-data hasil pengerjaan
kerangka suspensi pada mobil listrik pada
gambar 4.4.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dan analisa
data dari perbandingan konstanta suspensi
vario dan satria fu pada mobil listrik, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Gaya yang menekan pada posisi
pengujian roda-roda depan kanan dan
kiri suspensi sangat berpengaruh
terhadap nilai dari konstanta suspensi/
pegas yang dihasilkan, semakin besar
gaya tumpuan pada suspensi maka
nilai konstanta yang dihasilkan
semakin kecil.
2. Nilai
konstanta
suspensi/pegas
dihitung berdasarkan data hasil
pengujian yang diambil secara
langsung pada mobil listrik, nilai
konstanta suspensi vario pada mobil

listrik disisi kanan sebesar 12782,602
(N/m), dan disisi kiri sebesar 8305,084
(N/m), dan suspensi satria fu disisi
kanan sebesar 122500 (N/m), dan
disisi kiri sebesar 122500 (N/m),
3. Batas nilai konstanta berdasarkan
perhitungan ukuran suspensi vario
sebesar 20480 (N/m), dan satria fu
sebesar 192628 (N/m)
Saran
1. Pada penelitian ini mengunakan
suspensi lama, sehingga data yang
dihasilkan
berfariasi,
sebaiknya
gunakanlah suspensi baru agar data
yang didapat lebih akurat.
2. Hitunglah faktor keamanan yang
berlaku pada suspensi terhadap gaya
yang bekerja pada suspensi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25