Trade Off Theory Pengertian Bank

13 Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi Jogiyanto, 2010:392. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pada saat informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik good news atau sinyal buruk bad news. Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

2.1.2 Trade Off Theory

Trade off theory merupakan model struktur modal yang mempunyai asumsi bahwa struktur modal perusahaan merupakan kesinambungan antara keuntungan penggunaan utang dengan biaya financial distress dan agency cost. Esensi trade off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan utang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan utang sudah lebih besar, maka tambahan utang tidak diperkenankan. Trade off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan dan personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal tertentu. Kesimpulannya adalah penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai pada titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan utang justru dapat menurunkan nilai perusahaan. Walaupun model trade off theory tidak dapat menentukan secara 14 tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu: 1 Perusahaan yang memiliki aset tinggi, sebaiknya menggunakan sedikit utang. 2 Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan utang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak rendah.

2.1.3 Pengertian Bank

Ditinjau dari asal mulanya dikenal, bank berasal dari sebuah kata Italia “banco” yang artinya meja atau tempat menukarkan uang. Pengertian ini kemudian berkembang menjadi tempat penyimpanan uang sesuai dengan kegiatan bank pada saat itu. Pengertian bank mulai berubah seiring dengan semakin modernnya perkembangan dunia perbankan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir 2012:24, bank diartikan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Menurut Simorangkir 2004:10, bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana-dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga ataupun dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa giral. 15 Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan perkembangan bank itu sendiri. Kedua, fungsi bank pada umumnya adalah 1 menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat; 2 memberikan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan; serta 3 memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

2.1.4 Jenis-jenis Bank