Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (pada Perusahaan Foods & Beverages).

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,LEVERAGE, DAN

PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Foods and Beveragesyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

Oleh :

I GUSTI NGURAH GEDE RUDANGGA NIM : 1206205182

Skipsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar


(2)

Skripsi ini telah di uji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

pada tanggal : ....

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Drs. I Made Dana.MM. .

2. Sekretaris : Drs. Gede Merta Sudiarta.MM. ..

3. Anggota : Ni Putu Ayu Darmayanti.SE.M ..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing

Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., MSi. Drs. Gede Merta Sudiarta .MM.


(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 3 Mei 2016 Mahasiswa,

Gusti Ngurah Gede Rudangga NIM : 1206205182


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof.Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa SE. Ms, Msi., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari,SE.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Drs. Gede Merta Sudiarta. MM selaku Dosen Pembimbing yang telah mencurahkan sebagian waktunya dalam membantu serta memotivasi penulis untuk dapat menuntaskan penelitian berupa skripsi ini dengan baik sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.

5. Drs. Made Dana. MM selaku dosen pembahas yang telah memberikan masukan untuk dapat menyempurnakan skripsi ini.

6. Ni Putu Ayu Darmayanti. SE.,MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dosen pengajar beserta staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan fasilitas yang memadai dalam menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

8. Keluarga tercinta; Bapak Gusti Gede Astawa, Ibu Made Suarsini, dan Adik Gusti Ayu Kadek Megantari, yang tidak henti-hentinya memberikan doa, wejangan dan dukungan baik moril maupun materiil.


(5)

9. Ni Putu Septiandani Putri atas waktu dan sarana bantuannya selama penulis menuntaskan penelitian berupa skripsi ini dengan baik.

10. Sahabat saya I Ketut Adi Mahaputra, Nyoman Suarnawa, Gusti Ayu Eka Jenani Antari, Desy Rosiana, Desy Andriani dan juga kepada rekan-rekan angkatan 2012 khususnya rekan se-jurusan Manajemen FEB Unud atas dukungan dan bantuannya selama proses studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

11. Rekan-rekan KKN Desa Adat Tumbu Periode X.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat berhasil sebagaimana mestinya tanpa dukungan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 3 MEI 2016


(6)

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Nama : I Gusti Ngurah Gede Rudangga NIM : 1206205182

Abstrak

Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan, yang identik dengan meningkatnya harga saham. Harga saham yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang . Manajer keuangan perusahaan diharapkan mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan serta memakmurkan pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 yang berjumlah populasi sebanyak 16 perusahaan. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang menghasilkan 11 sampel perusahaanfood and beveragesdi BEI.Teknik analisis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS sebagai alat pengolahan data.

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Sistematika Penulisan... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

2.1 Landasan Teori dan Konsep ... 11

2.1.1 Nilai Perusahaan... 11

2.1.2 Ukuran Perusahaan... 19

2.1.3 Leverage... 21

2.1.4 Profitabilitas... 25

2.2 Hipotesis... 26

2.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.. 26

2.2.2 PengaruhLeverageterhadap Nilai Perusahaan ... 27

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Desain Penelitian... 30

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Penelitian... 30

3.3 Objek Penelitian... 31

3.4 Identifikasi Variabel... 31


(8)

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.6.1 Jenis data... 34

3.6.2 Sumber data ... 35

3.7 Metode Penentuan Sampel ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9 Teknik Analisis Data ... 36

3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda... 36

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.9.3 Uji Parsial (Uji t) ... 40

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Gambaran Umum PerusahaanFood and Beverages... 42

4.1.1 PT. Akasha Wira Internatioal Tbk ... 43

4.1.2 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk... 43

4.1.3 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA) ... 44

4.1.4 PT. Delta Djakarta Tbk. (DLTA)... 45

4.1.5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)... 45

4.1.6 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.... 46

4.1.7 PT. Mayora Indah Tbk ... 47

4.1.8 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) ... 48

4.1.9 PT. Sekar Laut Tbk. ... 49

4.1.10 PT. Siantar Top Tbk.... 49

4.1.11 PT. Ultrajaya Milk Tbk.... 50

4.2 Statistik Deskriptif Penelitian ... 51

4.2.1 Statistik Deskriptif Penelitian ... 51

4.2.2 Ukuran Perusahaan... 53

4.2.3Leverage... 54

4.2.4 Profitabilitas... 55

4.2.5 Nilai Perusahaan... 56

4.3 Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Uji Asumsi Klasik... 57

4.3.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 61

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66 4.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. 66 4.4.2 PengaruhLeverageterhadap Nilai Perusahaan pada


(9)

4.4.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada PerusahaanFood and Beveragesyang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2011-2014... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1 Simpulan... 69

5.2 Saran... 69

DAFTAR RUJUKAN... 71


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel Penelitian ... 34

4.1 Daftar Perusahaan Disektor Foods and Beverages di Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 42

4.2 Statistik Deskriptif Penelitian ... 51

4.3 Ukuran Perusahaan Food and Beverages tahun 2011-2014... 53

4.4 Tingkat Leverage perusahaan Food and Beverage Tahun 2011-2014 ... 55

4.5 Tingkat Profitabilitas perusahaan Food and Beverage Tahun 2011-2014... 56

4.6 Nilai Perusahaan Perusahaan Food and Beverage Tahun 2011-2014 57 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 58

4.8 Hasil Uji Multikoleniaritas... 59

4.9 Hasil Uji Heteroskedatisitas... 60

4.10 Hasil Uji Autokorelasi... 60

4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 62


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan... 30 4.1 Model Analisis Linier Berganda ... 61


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Tabulasi Data ... 75

2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 77

3 Hasil Uji Normalitas ... 78

4 Hasil Uji Multikolinieritas dan Autokolinieritas ... 80

5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 81


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perekonomian global saat ini secara tidak langsung berimbas bagi perekonomian di Indonesia. Keadaan politik dalam negeri juga mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan dalam negeri. Persaingan membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang berorientasi pada laba salah satunya dapat meningkatkan nilai perusahaan serta mensejahterakan pemilik perusahaan atau pemegang saham.

Nilai perusahaan akan meningkat apabila harga saham meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham (Suharli, 2006). Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan tersebut perusahaan harus mencukupi kebutuhan dananya, agar dapat memaksimalkan kinerjanya. Kinerja yang baik dapat meningkatkan nilai perusahaan serta harga saham perusahaan, hal ini akan mencerminkan kemakmuran para pemegang saham perusahaan. Suatu perusahaan sering mengalami kekurangan modal yang berakibat pada kinerja perusahaan barang atau jasa yang di hasilkan kurang maksimal dan perusahaan pun tidak mampu bersaing di pasar serta mengalami perkembangan yang lambat. Perusahaan memperoleh sumber dana dari dalam perusahaan berupa penyusutan dan laba ditahan, sedangkan sumber dana dari luar


(14)

perusahaan berupa hutang dan penerbitan saham. Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan

Persepsi investor pada tingkat keberhasilan perusahaan dicerminkan melalui nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan karena tingginya harga saham akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Meningkatkan laba perusahaan dan memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan yang saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga tujuan tersebut akan menjadi kriteria penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Harga saham adalah salah satu penilaian dari nilai perusahaan. Harga saham meningkat, maka berdampak pada peningkatan nilai pemegang saham yang dibuktikan melalui tingginya return bagi pemegang saham, dijelaskan secara sederhana sebagai berikut : nilai perusahaan (V=value) adalah hutang (D=debt) ditambah modal sendiri (E=equity). Jika diasumsikan hutang tetap, nilai perusahaan naik maka modal sendiri naik. Naiknya modal sendiri akan meningkatkan harga per lembar saham perusahan (Setia,2008:4). Perusahaan yang mengalami masalah pembayaran hutang, akan mengakibatkan turunnya nilai perusahaan. Nilai suatu perusahaan sangatlah penting bagi pemilik perusahaan. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh


(15)

peluang-peluang investasi. Peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat. Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan haga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga saham memiliki korelasi yang positif terhadap nilai perusahaan, dimana harga saham yang tinggi membuat nilai suatu perusahaan juga tinggi. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh oleh investor. Permintaan saham yang meningkat sangat diminati oleh investor yang akan berpengruh positif pada nilai perusahaan yang tentunya akan juga meningkat. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya, tidak hanya pada kinerja perusahaan, tetapi pasar juga akan percaya pada prospek perusahaan di masa mendatang.

Ada beberapa alat ukur dari nilai perusahaan, salah satunya yaitu Price Earning Ratio (PER).Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah perbandingan antara harga pasar saham dengan laba bersih per saham, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, strukturmodal,profitabilitas,leverage,pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan (Setia,2008).


(16)

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Perusahaan sendiri dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu perusahaan berskala kecil dan perusahaan berskala besar. Perusahaan yang berskala besar cenderung akan menarik minat investor karena akan berimbas dengan nilai perusahaan nantinya, sehingga dapat dikatakan bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai dari perusahaan tersebut. Adapun penelitian menurut Rachmawati dan Hanung (2007) Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Gill dan Obradovich (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai nilai negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Naceur dan Goaied (2002) memiliki hasil yang bertentangan, dimana hasil penelitian menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Leverage merupakan pemakaian utang oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Hutang (leverage) yang merupakan rasio utang atau sering juga dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang dapat menunjukan kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi segala


(17)

kewajiban finansial dari perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi (Agnes,2004).Leverage juga bisa sebagai salah satu alat yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka meningkatkan keuntungan (Singapurwoko, 2011). Hutang berasal dari bank atau pembiayaan lainnya. Perusahaan yang terlalu banyak melakukan pembiayaan dengan hutang, dianggap tidak sehat karena dapat menurunkan laba. Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh terhadap penilaian pasar (Nor, 2012). Kelebihan hutang yang besar akan memberikan dampak yang negative pada nilai perusahaan (Ogolmagai, 2013). Adapun penelitian sebelumnya menurut Prastika (2012) menemukan bahwa leverage memengaruhi nilai negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Odongo, Leonard, dan Mokoteli (2014) menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, penilitian yang dilakukan oleh Naceur dan Goaied (2002) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Odongo, Leonard, dan Mokoteli (2014) yang menyatakan bahwaleverageberpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian lain yang dilakukan Salehi dan Manesh (2012) Leverage dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kayo dan Kimura (2010) menyatakan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhdap nilai perusahaan. Psilaki dan Daskalakis (2009) serta Lim (2012) menyatakan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.


(18)

Profitabilitas juga dapat memengaruhi nilai perusahaan. Besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan dapat memengaruhi nilai perusahaan dengan melihat profitabilitas sebagai ukuran dan kinerja perusahaan yang ditunjukan dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan melihat laba yang dihasilkan suatu perusahaan, jika perusahaan mampu membuatkan laba yang meningkat, hal itu mengindikasikan perusahaan tersebut mampu berkinerja dengan baik sehingga dapat menciptakan tanggapan yang positif dari investor dan juga meningkatkan harga saham dari perusahaan tersebut. Adapun laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan produk dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan produk dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut mengelola kekayaan perusahaan secara efektif dan efisien dalam memperoleh laba setiap periode (Horne dan Wachowicz, 2005:222). Menurut Husnan (2002:56) profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang diterapkan oleh sebuah perusahaan. Selain dari itu, profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya. Nilai dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, karena semakin besarnya profitabilitas akan membuat nilai perusahaan semakin tinggi dan membuat investor berani berinvestasi di perusahaan tersebut. Adapun penelitian sebelumnya menurut Nurmayasari (2012), Prastika (2012) dan Almajali (2012) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(19)

Pengaruh tersebut disebabkan terjadinya sentimen positif para investor, sehingga mengakibatkan harga saham naik dan membuat nilai perusahaan meningkat (Kusuma,dkk., 2012), namun hal sebaliknya ditemukan dalam penelitian Suranta dan Pranata (2003) dan Herawati (2012) bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka Judul dari penelitian yang akan dilakukan adalah Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan Foods and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) .

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014?

2) Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014?

3) Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014?


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014

2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014

3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Tujuan dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memperkaya bukti empiris khususnya jurusan manajemen keuangan mengenai pengaruh ukuran perusahaan,leveragedan profitabilitas terhadap nilai perusahaan 2) Kegunaan Praktis


(21)

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi penelitian selanjutya, serta bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan dan mengembangkan perusahaan secara kesinambungan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan teori nilai perusahaan, variabel-variabel yang memengaruhi nilai perusahaan, ukuran perusahaan,

leverage, profitabilitas, hipotesis penelitian, serta model penelitian.

BAB III: METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi


(22)

operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV: DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan

Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi variabel penelitian, dan pembahasan mengenai hasil analisis tersebut.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai.


(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Meningkatkan laba perusahaan dan memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan yang saling berkaitan untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga tujuan tersebut akan menjadi kriteria penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan (Ayuningtias, 2013). Karena dengan meningkatnya harga saham di suatu perusahaan maka akan secara otomatis meningkatkan pula nilai perusahaan tersebut. Meskipun ada tujuan lain dari perusahaan tapi yang paling penting tujuannya adalah meningkatkan harga saham (Brigham dan Houston, 2006). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dan saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, bisnis atau


(24)

perusahaan sebaliknya di organisasikan sebagai suatu perseroan terbatas (Brigham dan Houston,2006).

Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar hutang (Kusumawijaya, 2011). Pasar saham sangat mempengaruhi nilai perusahaan, karena keputusan keuangan. Keputusan manajer keuangan terhadap keputusan keuangan akan berdampak pada kesejahteraan pemilik perusahaan. Struktur kepemilikan sangat penting dalam menentukan nilai perusahaan. Naik turunnya nilai perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh struktur kepemilikan. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio penilaian atau rasio pasar. Rasio penilaian atau rasio pasar, rasio untuk mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang dicapai oleh perusahaan (Wiagustini, 2010:78). Dalam menilai saham atau harga sahamnya, menurut Tandelilin (2010:301) menyatakan bahwa terdapat dua analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis yang bersifat teknikal dan analisis yang bersifat fundamental. Analisis teknikal biasanya berupa grafik dalam melakukan penilaiannya. Penilaian dengan menggunakan analisis teknikal, yaitu dengan caraThe Down Theory, analisis rata-rata bergerak, dan analisis Relative Strength. Analisis fundamental itu sendiri adalah analisis yang menggunakan pendekatan sebagai berikut:


(25)

1) Pendekatan nilai sekarang

Perhitungan harga saham dengan cara mendikontokan aliran kas yang diharapkan di masa depan dengan tingkat diskonto sesuai dengan tingkat return yang diharapkan investor. Harga intrinsik saham ini akan sama dengan nilai diskonto cashflow yang akan diterima investor di masa mendatang.

2) PendekatanPrice Earning Ratio(PER)

Pendekatan PER akan menggambarkan perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan dalam bentuk rasio. Pendekatan ini juga memberikan informasi seberapa besar rupiah yang harus dibayarkan investor untuk mendapatkan setiap Rp 1 dari laba perusahaan.

3) Rasio harga per nilai buku atauPrice to Book Value(PBV)

Secara teoritis, harga suatu saham harus menggambarkan buku saham itu sendiri. Rasio harga terhadap nilai buku umumnya digunakan untuk menilai saham dari sektor perbankan karena asset-aset bank memiliki nilai pasar dan nilai buku yang relatif sama (Tandelilin, 2010:323). Rasio mencerminkan kinerja perusahaan yang terlihat dari harga saham perusahaannya. Idealnya, harga saham jika dibandingkan dengan nilai buku akan mendekati satu. Semakin besar rasio ini, mencerminkan semakin baik pula kinerja perusahaan.

4) Rasio harga terhadap aliran kas

Pada dasarnya pendekatan ini menghitung harga saham berdasarkan aliran kasnya (cashflow) perusahaan bukan berdasarkan earning yang diperoleh


(26)

perusahaan. Secara akuntansi, data aliran kas dianggap lebih relevan dari padaearningperusahaan.

5) Pendekatan Economic Value Added (EVA)

Ukuran keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan merupakan pengertian dari EVA. Semakin baik kinerja perusahaan, maka dapat dipastikan adanya peningkatan harga saham dari perusahaan tersebut. Jika rasio ini positif, maka akan terdapat nilai tambah dari perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan harga saham perusahaan begitu juga sebaliknya.

6) Price Earning Ratio (PER).

Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun. Menurut ( Brigham dan Houston,2006: 92).

Rumus :

... (1) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006: 92). Faktor- faktor yang mempengaruhi PER yaitu: Tingkat pertumbuhan, Laba, Dividend Payout Ratio, Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.


(27)

Nilai perusahaan disini akan di hitung menggunakan PER. PER adalah fungsi dan perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumhuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan mempelajari hubungan antar saham dengan kondisi perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu :

1) Keputusan Pendanaan

Keputusan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna mempelajari kebutuhan-kebutauhan investasi. Menurut (Brigham dan Houston ,2001) dalam Wijaya dan Wibawa (2010), menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar.

Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Peningkatan pendanaan melalui utang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga


(28)

penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. (Arieska dan Gunawan, 2011)

2) Kebijakan Deviden

Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan.

Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen yaitu memutuskan apakah laba bersih yang diperoleh selama satu periode dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi (menjadi laba ditahan). Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi semua laba bersih yang diperoleh sebagai dividen, maka berarti tidak ada laba yang ditahan dan akhirnya memperkecil sumber dana intern yang dapat digunakan mengembangkan usaha (Brigham dan Houston ,2001).

3) Keputusan Investasi

Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang - peluang investasi. Nilai perusahaan semata - mata ditentukan


(29)

oleh keputusan investasi (Fama1978). Myers (1977) memperkenalkan IOS pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek perusahaan dapat ditaksir dari Investment Opportunity Set (IOS). IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. Pendapat ini sejalan dengan Smith dan Watts (1992) dalam Hidayat (2010) yang menyatakan bahwa set kesempatan investasi merupakan komponen nilai perusahaan yang merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat investasi di masa yang datang.

Menurut Kallapur dan Trombley (1999) dalam Hidayat (2010) bahwa kesempatan investasi perusahaan tidak dapat diobservasi untuk pihak-pihak di luar perusahaan sehingga diperlukan suatu proksi untuk melihatnya. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui indicator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan semata- mata ditentukan oleh keputusan investasi.

4) Struktur Modal

Struktur modal menurut Riyanto (2011:22) merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Anwar (2008:3) juga mengatakan bahwa struktur


(30)

modal merupakan cerminan dari perimbangan antara utang jangka panjang dan modal sendiri. Kebutuhan akan modal sangatlah penting dalam membangun dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan sehingga manajer keuangan harus dengan tepat dan cermat dalam menentukan struktur modalnya.

Hal ini dilakukan manajer dengan cara mengoptimalkan operasional di dalam perusahaan serta mencari tambahan modal di luar secara efisien dimana memungkinkan perusahaan dapat meminimumkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Sasaran struktur modal (optimal capital structure) suatu perusahaan didefinisikan sebagai struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2011:155). Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Pentingnya struktur modal bagi setiap perusahaan dikarenakan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan perusahaan serta nilai perusahaan.

5) Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio


(31)

profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir, 2012:114). 6) Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun kemudian (Brigham dan Houston, 2001:117-119). Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran Perusahaan sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan di suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total asset yang di miliki oleh perusahaan. Dalam ukuran perusahaan terdapat tiga variabel yang dapat menentukan ukuran perusahaan yaitu total asset, penjualan, dan kapitalisasi pasar.

Faktor - faktor nilai perusahaan itu sendiri didalam penelitian ini diambil 3 variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu, ukuran perusahaan,leveragedan profitabilitas.

2.1.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun kemudian (Brigham dan Houston, 2001:117-119). Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar


(32)

menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran Perusahaan sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan di suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total asset yang di miliki oleh perusahaan. Dalam ukuran perusahaan terdapat tiga variabel yang dapat menentukan ukuran perusahaan yaitu total asset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Karena variabel itu dapat menentukan besarnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Adapun ukuran perusahaan dapat diukur dengan cara (Roumpiset al,2007):

SIZE=Ln(TotalAset)... (2) Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan dianggap mampu memengaruhi nilai perusahaan dapat terlihat dari total aset yang dimiliki oleh satu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang meningkat dapat ditandai


(33)

dengan total aktiva perusahaan yang mengalami kenaikan dan lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang perusahaan.

2.1.3 Leverage

Leverage adalah gambaran dari pemakaian utang oleh suatu perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan. Pengelolaan leveragesangatlah penting karena tingginya penggunaanleverage dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dikarenakan adanya perlindungan pajak. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. Beberapa konsep teori struktur modal (leverage) yang dikemukakan para ahli, antara lain pendekatan tradisional, trade off theory, dan

pecking order theory.

1) Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal, tergantung dari seberapa besar penggunaan hutang tersebut. Bila penggunaan hutang itu terlalu tinggi maka nilai perusahaan akan turun karena hutang menjadi semakin tinggi, biaya modal meningkat sehingga risiko penggunaan hutang semakin tinggi dan membuat biaya modal saham juga meningkat.


(34)

2) Teori Trade-Off

Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebayak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan semakin tinggi kemungkinan (probabilitas) kebangkrutan. Sebagai contoh, semakin tinggi hutang, semakin besar bunga yang harus dibayarkan, kemungkinan tidak membayar bunga yang tinggi akan semakin besar. Pemberi pinjaman bisa membangkrutkan perusahaan jika perusahaan tidak bisa membayar hutang. Biaya kebangkrutan tersebut bisa cukup signifikan. Penelitian diluar negeri menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai 20% dari nilai perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal:

1) Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, biaya pengacara, biaya akuntan dan biaya lainnya yang sejenis.

2) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misal, supplier barangkali tidak akan mau memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak terbayar.

3) Pecking Order Theory

Teori trade-off mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kebangkrutan


(35)

dalam penentuan struktur modal. Dalam kenyataan empiris, nampaknya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian. Seorang akademisi, Donaldson (1961) melakukan pengamatan terhadap perilaku struktur modal perusahaan di Amerika Serikat. Pengamatannya menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai keuntungan yang tinggi ternyata cenderung menggunakan hutang yang lebih rendah. Secara spesifik, perusahaan mempunyai urutan preferensi dalam penggunaan dana. Skenario urutan dalamPecking Order Theoryadalah sebagai berikut ini.

a) Perusahaan memilih pendanaan internal. Dana internal tersebut diperoleh dari laba (keuntungan) yang dihasilkan dari kegiatan peruahaan.

b) Perusahaan menghitung target rasio pembayaran didasarkan pada perkiraan kesempatan investasi. Perusahaan berusaha menghindari perubahan dividen yang tiba-tiba. Dengan kata lain, pembayaran dividen diusahakan konstan atau kalau berubah terjadi secara gradual dan tidak berubah dengan signifikan.

c) Karena kebijakan dividen yang konstan (sticky), digabung dengan fluktuasi keuntungan dan kesempatan investasi yang tidak bisa diprediksi, akan menyebabkan aliran kas yang diterima oleh perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran investasi pada saat-saat tertentu dan akan lebih kecil pada saat yang lain. Jika kas tersebut lebih besar, perusahaan akan membayar hutang atau membeli surat berharga. Jika kas tersebut lebih kecil,


(36)

perusahaan akan menggunakan kas yang dipunyai atau menjual surat berharga.

d) Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran (hybrid) seperti obligasi konvertibel dan kemudian barangkali saham sebagai pilihan terakhir.

Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil. Tingkat hutang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat hutang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi (Hanafi, 2011:313).

Rasio ini diproksi dengan Debt to equity ratio(DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Satuan pengukuran DER adalah dalam persentase Debt to equity ratio dirumuskan sebagai berikut (Sartono, 2009):

... (3)

Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan, maka apabila investor melihat


(37)

sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun risiko leveragenya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

2.1.4 Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir, 2012:114). Beberapa jenis pengukuran rasio profitabilitas adalah : (Wiagustini, 2010:81).

1) Profit Margin

Mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (4)

2) Return On Total Assets / Return on Investment / Earning Power

Hasil pengambalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment atau Retun on total assetsmerupakan rasio yang menunjukkan


(38)

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dalam perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (5)

3) Return On Equity

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.Untuk memperoleh rasio ROE kita membadingkan pendapatan perusahaan setelah pajak dengan total ekuitasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (6)

2.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu hasil penelitian yang kebenarannya harus diuji melalui penelitian secara empiris. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan total asset perusahaan yang diperoleh laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat oleh investor melalui suatu undikator yang di gambarkan tingkat rasio untuk melakukan suatu investasi atau besaran investasi. Ukuran perusahaan dianggap mampu


(39)

memengaruhi nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dapat terlihat dari total aset yang dimiliki oleh satu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang meningkat dapat ditandai dengan total aktiva perusahaan yang mengalami kenaikan dan lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang perusahaan.

Penelitian dari Nuraina (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa peniliti seperti Maryam (2014), dan Prasetyorini (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa peniliti seperti Gill dan Obradovich (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai suatu perusahaan. Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2.2.2 PengaruhLeverageterhadap Nilai Perusahaan

Leveragemerupakan gambaran dari jumlah besar atau kecilnya pemakaian utang oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Hal tersebut ditunjukan oleh penelitian Nurhasanah (2012). menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang


(40)

di dukung oleh penelitian (Kouki dan Said, 2011). Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Tzeng (2011). yang menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Setiadewi (2014) menemukan bahwa leverage mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2:Leverageberpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaa

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan rasio yang dapat mewakili kinerja keuangan perusahaan, dimana meningkatnya kinerja keuangan perusahaan akan meningkatkan return yang akan di dapatkan oleh investor.. (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010) menemukan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, hal serupa ditemukan pula oleh (Yuniasih dan Wirakusuma ,2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmayasari (2012), variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dewi dan Ary (2013) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan. Setiadewi (2014) menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(41)

Berdasarkan kajian teoretis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H3: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan


(1)

perusahaan akan menggunakan kas yang dipunyai atau menjual surat berharga.

d) Jika pendanaan eksternal diperlukan, perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dulu. Perusahaan akan memulai dengan hutang, kemudian dengan surat berharga campuran (hybrid) seperti obligasi konvertibel dan kemudian barangkali saham sebagai pilihan terakhir.

Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang lebih kecil. Tingkat hutang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat hutang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi (Hanafi, 2011:313).

Rasio ini diproksi dengan Debt to equity ratio(DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Satuan pengukuran DER adalah dalam persentase Debt to equity ratio dirumuskan sebagai berikut (Sartono, 2009):

... (3) Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan aktiva suatu perusahaan, maka apabila investor melihat


(2)

sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun risiko leveragenya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

2.1.4 Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Kasmir, 2012:114). Beberapa jenis pengukuran rasio profitabilitas adalah : (Wiagustini, 2010:81).

1) Profit Margin

Mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (4)

2) Return On Total Assets / Return on Investment / Earning Power

Hasil pengambalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment atau Retun on total assetsmerupakan rasio yang menunjukkan


(3)

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan dalam perusahaan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (5)

3) Return On Equity

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.Untuk memperoleh rasio ROE kita membadingkan pendapatan perusahaan setelah pajak dengan total ekuitasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

... (6)

2.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap suatu hasil penelitian yang kebenarannya harus diuji melalui penelitian secara empiris. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan total asset perusahaan yang diperoleh laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat oleh investor melalui suatu undikator yang di gambarkan tingkat rasio untuk melakukan suatu


(4)

memengaruhi nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dapat terlihat dari total aset yang dimiliki oleh satu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga meningkatkan nilai dari suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang meningkat dapat ditandai dengan total aktiva perusahaan yang mengalami kenaikan dan lebih besar dibandingkan dengan jumlah hutang perusahaan.

Penelitian dari Nuraina (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa peniliti seperti Maryam (2014), dan Prasetyorini (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa peniliti seperti Gill dan Obradovich (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai suatu perusahaan. Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

2.2.2 PengaruhLeverageterhadap Nilai Perusahaan

Leveragemerupakan gambaran dari jumlah besar atau kecilnya pemakaian utang oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Hal tersebut ditunjukan oleh penelitian Nurhasanah (2012). menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang


(5)

di dukung oleh penelitian (Kouki dan Said, 2011). Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Tzeng (2011). yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Setiadewi (2014) menemukan bahwa leverage mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan kajian teoritis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2:Leverageberpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaa

2.2.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan rasio yang dapat mewakili kinerja keuangan perusahaan, dimana meningkatnya kinerja keuangan perusahaan akan meningkatkan return yang akan di dapatkan oleh investor.. (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010) menemukan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, hal serupa ditemukan pula oleh (Yuniasih dan Wirakusuma ,2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmayasari (2012), variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dewi dan Ary (2013) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan. Setiadewi (2014) menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.


(6)

Berdasarkan kajian teoretis, kajian empiris dan dasar logika, maka hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H3: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013

2 11 124

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Dan financial leverage Terhadap Praktik perataan laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 7 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, NILAI PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP Pengaruh Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Dan financial leverage Terhadap Praktik perataan laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Ya

0 3 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTATION SERVICES DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 110

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN.

1 2 17

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DEVIDEND,PAYOUT RATIO, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 0 13

TAP.COM - PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN ... 927 3538 1 PB

0 0 15

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ARTIKEL ILMIAH

0 0 17