Faktor Resiko Depresi Tanda dan Gejala

B. Faktor Psikososial 1. Peristiwa dalam kehidupan dan stres lingkungan. Kehidupan memegang peranan penting dalam terjadinya depresi. 2. Tipe kepribadian tertentu seperti kepribadian dependen, obsesi kompulsif dan histrionik mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi depresi dibanding dengan kepribadian anti sosial dan paranoid. 3. Faktor psiko-analitik, manifestasi penyakit depresi dicetuskan karena kehilangan objek libidinal di mana terjadi penurunan fungsi ego.

2.2.3 Faktor Resiko Depresi

Menurut Kaplan Saddock 2007, faktor resiko dari depresi dipengaruhi oleh : A. Umur, rata-rata depresi berat dialami pada usia 40 tahun. Ketika memasuki usia lanjut maka akan terjadi perubahan tingkat depresi Padila, 2013. B. Jenis kelamin, terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki. Pada perempuan dan laki-laki terdapat perbedaan hormonal dan perbedaan stressor psikososial. C. Status perkawinan, pada umumnya, gangguan depresi terjadi paling sering pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau karena perceraian atau berpisah dengan pasangan. D. Status fungsional baru, adanya perubahan seperti pindah ke lingkungan baru, pekerjaan baru, hilangnya hubungan yang akrab, kondisi sakit, adalah sebagian dari beberapa kejadian yang menyebabkan seseorang menjadi depresi.

2.2.4 Tanda dan Gejala

Menurut Azizah 2011, perilaku yang berhubungan dengan depresi meliputi beberapa aspek seperti: A. Afektif Kemarahan, ansietas, apatis, kekesalan, penyangkalan perasaan, kemurungan, rasa bersalah, ketidakberdayaan, keputusasaan, kesepian, harga diri rendah, kesedihan. B. Fisiologik Nyeri abdomen, anoreksia, sakit punggung, konstipasi, pusing, keletihan, gangguan pencernaan, insomnia, perubahan haid, makan berlebihankurang, gangguan tidur, dan perubahan berat badan. C. Kognitif Ambivalensi, kebingungan, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan minat dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, mencela diri sendiri, pikiran yang destruktif tentang diri sendiri, pesimis, ketidakpastian. D. Perilaku Agresif, agitasi, alkoholisme, perubahan tingkat aktivitas, kecanduan obat, intoleransi, mudah tersinggung, kurang spontanitas, sangat tergantung, kebersihan diri yang kurang, isolasi sosial, mudah menangis, dan menarik diri. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III 1993 dalam Idrus 2007 menyatakan diagnosis depresi dapat ditegakkan atas dasar adanya: A. Gejala utama : 1. Suasana perasaan yang depresi sedih atau murung 2. Kehilangan minat dan kegembiraan 3. Berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktivitas. B. Gejala tambahan : 1. Konsentrasi dan perhatian berkurang 2. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang 3. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tak berguna 4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik 5. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri 6. Gangguan tidur 7. Nafsu makan berkurang

2.2.5 Tingkat Depresi