LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN RADIO DI PTPN ( 99.60Fm ) SURAKARTA

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN RADIO DI PTPN ( 99.60Fm ) SURAKARTA

Oleh: SITI AISYAH

D1408040

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Dalam Bidang

Komuniksi Terapan

DIII KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

(3)

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Hidup itu sederhana…..tentukan pilihanmu tanpa

melihat ke belakang dan jangan pernah menyesalinya

Kedamaian dan ketenangan adalah Sesuatu yang tak

pernah bisa dibeli dengan uang


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :

v Ayah dan Ibu tercinta, dengan penuh kasih sayang, selalu memberi nasihat dorongan dan doa di setiap langkahku, serta tetesan keringat, perjuangan membesarkan mendidik dengan penuh kasih sayang agar menjadi suatu pribadi yang utuh.

v Suami dan anakku, terima kasih atas segala support, doa kasih sayang ejekan dan kritikan untuk menjadi bijak.

v Teman-teman yang telah membantu dan

mendampingiku.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “

PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN RADIO DI PTPN (99.60Fm)

SURAKARTA “. Adapun Tugas Akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

persyaratan kurikulum dalam mencapai gelar Ahli Madya (A,Md) DIII Komunikasi Terapan khususnya jurusan penyiaran pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat hal yang kurang sempurna, sehubungan dengan adanya keterbatasan penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar inti dari pembahasan dalam Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Prof. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku ketua Program DIII Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Ibu CH. Heny Dwi, S.Sos, M.Si selaku pembimbing akademik sekaligus

pembimbing yang telah dengan sabar memberikan pengarahan, bimbingan serta petunjuk dan masukan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan petunjuk hingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.

5. Teman-teman Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan semangat dan bantuan yang bermanfaat bagi penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca dan berbagai pihak yang berkenan.

Surakarta, Mei 2011


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGATAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. RADIO ... 6

B. JENIS-JENIS PROGRAM SIARAN RADIO ... 8

C. FORMAT IKLAN SIARAN RADIO ... 9

D. IKLAN D RADIO ... 12

E. PROSES PRODUKSI IKLAN DI RADIO ... 14

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI ... 19

A. SEJARAH RADIO PTPN ( 90.60Fm ) ... 19


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. SEGMENTASI PENDENGAR ... 22

D. STRUKTUR ORGANISASI ... 23

E. JOB DESCRIPTION BAGIAN PRODUKSI ... 25

F. PENGELOLAAN SIARAN ... 27

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ... 29

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN ... 29

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SELAMA MAGANG .. 29

C. PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN DI PTPN ... 32

BAB V PENUTUP ... 35

A. KESIMPULAN ... 35

B. SARAN ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas 2. Laporan Periodik 3. Nilai Instansi 4. Information 5. Iklan 1 – Learning

6. Iklan Sport JF Sulfur Futsal 7. Iklan Layanan Masyarakat

8. Iklan Maxim


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya teknologi saat ini menuntut setiap manusia untuk mempersiapkan diri agar tidak ketinggalan zaman dan dapat bersaing dengan persaingan yang sangat ketat seperti saat ini. Oleh karena itu di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dibuka program

Diploma III Komunikasi Terapan yang terdiri dari jurusan Brodcasting

(penyiaran), Advertising (periklanan), Public Relation (humas). Program ini mendidik dan mempersiapkan mahasiswa menjadi Ahli Madya (A. Md) yang saat ini sdang berkembang.

Dalam hal ini bidang komunikasi lebih dipersempit lagi yaitu bidang penyiaran atau Broadcasting atau media massa elektronik. Penyiaran sendiri terdiri dari dua macam, salah satunya yang akan penulis kupas yaitu penyiaran dalam bentuk audio atau lebih dikenal dengan penyiaran radio.

Radio merupakan alat komunikasi massa yang dapat di gunakan setiap orang untuk tujuan tertentu. Tapi lebih dari itu radio adalah media ekspresi, komunikasi, informasi, hiburan dan komersial. Walaupun tak dapat dipungkiri radio adalah media auditif (hanya bias di dengar) itupun di dengar sambil lalu. Tapi ini tidak membuat perkembangan radio menjadi terbatasi, bahkan saat ini radio masih merupakan suatu lahan bisnis yang di anggap memilki prospek cerah hingga di masa yang akan datang. C. Book, dkk. dalam bukunya yang berjudul


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ”The Radio & The Television Commercial” menyatakan:”radio was expeted to die as an advertising medium when television entered the scene.it did not. Radio revenues did dipdrastically, but broadcaster examined the medium for is strength, fed and exercised them, and came up with new programming-and commercial health.today, radio is a potent selling tool for good reason”.1 (radio akan mati sebagai medium periklanan ketika masuknya televise, hal ini ternyata tidak,penghasilan radio tetap naik turun dengan drastic, tetapi menjadi alat ujian bagi praktisi penyiaran agar tetap kuat. Tetapi mereka juga melakukan latihan, dan tumbuh dengan tatanan progam baru dan sehat iklan. Radio pada masa sekarang adalah sebuah alat penjualan untuk alas an yang baik). Anggapan inilah salah satu faktor yang membuat jumlah radio komersial meningkat tajam, setajam materi informasi yang di sajikan.

Situasi ini pada akhirnya memunculkan suatu persaingan yang ketat dalam hal audience (pendengar), yang jelas berpengaruh pada “iklan” yang menjadi salah satu “nafas” stasiun radio komersial. Sehingga suatu stasiun radio komersial harus pandai mencari celah agar dapat berthan hidup diantara sekian banyaknya stasiun radio komersial yang ada dan mengudara. Pada akhirnya beberapa radio yang semula bersifat umum dengan sadar dan cepat mengalihkan segmentasi pasarnya secara khusus. Begitu pula dengan stasiun radio baru, lahir dengan bendera segmentasi yang jelas. Bagi pengiklan sendiri, bertambahnya stasiun radio dengan segmentsi jelas memberikan tambahan pilihan untuk kepentingn brand-nya. Setiap produk yang di iklankan memiliki segmen user, oleh karena itu yang paling tepat adalah memilih stasiun radio yang memilki


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kelompok sasaran tertentu secara efektif, setidaknya dengan begitu suatu stasiun radio akan di banjiri iklan pada salah satu acara unggulanya. Kalau sudah begini maka kreatifitaslah yang akan berbicara.

Kondisi seperti ini secara tidak langsung menuntut para tim kreatif (divisi progam) yang pada umumnya di isi oleh mereka para kreator muda, untuk berlomba lomba memproduksi, serta menuangkan ide kreatifitasnya lewat kata-kata, lewat suara dan lewat musik dengan tujuan menarik audience (pendengar) untuk mengembangkan daya pikir dan daya imajinasinya.dengan kata lain yang sudah pasti, bahwa sebuah iklan membutuhkan copywriter yang kreatif, di dukung musik, effect suara (sound effect) yang tepat, dan tentunya kecirikhasan yang unik sesuai dengan karakter stasiun radio spontan dan natural.

Suatu siaran iklan dapat di katakan sukses apabila mampu mengembangkan daya imajinasi pendengarnya, setiap kata yang di ucapkan mampu berbicara banyak (mengandung makna yang dalam) meskipun terbatas oleh waktu seper sekian menit bahkan seper sekian detik. Maka dari itu proses kreatif yan bagus dalam produksi siran iklan adalah dimana tujuan iklan itu tersampaikan pada pendengar tanpa melepas atau meninggalkan kecirikhasan radio tersebut. Tapi semua iu tidak akan menjadi sukses kalau tidak ada kerja sama yang baik serta dukungan dari divisi progam atau divisi produksi yang membuat dan merancang progam radio serta memproduksi siaran radio (produksi siaran berita dan informasi, siaran iklan, siaran jngle, talksshow nteraktif, info hiburan).

Akan tetapi, hanya satu tendensi iklan di radio yaitu untuk di dengarkan, konsekuensinya adalah sentuhan personal dan perasaan atau emosi personal


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memegang peranan penting untuk mewujudkan hal tersebut maka stasiun radio siaran membutuhkan sebuah tim produksi.

Alasan dipilihnya PTPN sebagai tempat magang adalah dengan asumsi bahwa dekatnya tempat dapat mempengaruhi biaya operasional menjadi lebih sedikit dan hal tersebut berpengaruh pada hasil yang didapat. Dengan kata lain lebih efektif dan efisien waktu dan biaya. Maka penulis tertarik untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di PTPN Radio. Setelah penulis diberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan Kuliah Kerja Media di PTPN Radio maka untuk menyusun laporan Tugas Akhir, penulis mengambil judul “Peran Editor Dalam Produksi Iklan di PTPN Radio”.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari Laporan Kerja Media ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh seorang editor dalam produksi pembuatan iklan. 2. Mengetahui bagaimana proses produksi iklan di PTPN radio.

3. Mengetahui bagaimana penyiaran iklan di PTPN Radio.

4. Mempelajari dan menambah wawasan ilmu penyiaran yang belum di peroleh

diperkuliahan.

5. Mengamati lebih dekat dan secara langsung kerja profesionalisme di bidang keradioan.


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. RADIO

Pada tahun 1865 James Maxwell, salah satu dari tiga cendekiawan muda yang memiliki peran besar dalam menghasilkan penemuan bagi kemajuan radio, berhasil menemukan rumus-rumus yang di duga mewujudkan gelombang elektromagnetik. Ia menyatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama dengan kecepatan cahaya yakni 180.000 mil/detik. Hal ini di tulis oleh David C. Philip, john M. Grogan, dan Earl H. dalam bukunya “Introduction to Radio and Television”.1

Tahun 1887, Heinrich Hertz, orang jerman yang berhasil membuktikan teori dari Maxweel, yaitu adanya gelombang elektromagnetis dengan cara experiment. Selain membuktikan bahwa dengan permukaan suatu dari logam yang cocok gelombang-gelombang elektromagnetis tersebut dapat di refleksikan kapada suatu cahaya. Kemudian Hertz menemukan teori yang sekarang di jadikan dasar penyiaran radio modern.2

Setelah maxweel dan Hertz, kemudian menyusul Guglemo Marconi dengan penemuanya yang terkenal pada tahun 1895 yaitu telegraph tanpa kawat “The Wireless Telegraph Company”. Alternatif mengirim pesan tanpa kabel dalam

1

Onong, Uchjana Effendy, Radio Siaran Teori & Praktek, Mandar Maju, Bandung, 1990 hal 21

2

Drs. Harley Prayuda. Radio : Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang : Banyu Media. 2004 hal 21


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jarak jauh menjadi panutan dan pemicu kreatifitas dan ide-ide cemerlang bagi para penemu atau orang-orang yang telah berperan besar dalam mengembangkan dan membawa perubahan besar bagi radio siaran yang tersebar di berbagai Negara di dunia. Rangkaian siaran pertama di mulai 1919, oleh seorang belanda. Pertama kali mengudara siaran tak hanya di dengarkan secara kebetulan. Penyusunan di mulai dari konser untuk mendangarkan musik dan membeli Koran setiap hari dapat memperoleh hal serupa melalui radio. Radio kemudian di kenal sebagai media untuk khalayak umum sekitar tahun1922.3

Sebagai media komunikasi massa radio mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah pesan atau informasi yang disampaikan cepat sampai ketelinga pendengar karena terhindar dari kendala geografis, pendengar dapat menerima informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan, pesan yang disampaikan diselingi dengan lagu-lagu sehingga dapat mempengaruhi pendengarnya.

Selain itu juga terdapat beberapa kelemahan dari radio yaitu sifat radio yang auditori atau didengar. Maka pesan yang disampaikan ketelnga masyarakat hanya sepntas lalu saja. Sehingga kemungkinan adanya feedback atau arus balik yang diterima komunikartor sangat kecil atau bahkan media yang bersangkutan tidak menerima arus balik sama sekali. Radio mengandung gangguan yang dapat disebabkan oleh dua factor yaitu semantic noice factor ( timbul tenggelam pada saat mengudara ) dan mechanic noice factor ( dua geombang yang berdempetan ).

3


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Radio siaran memilki peran besar dalam kehidupan masyarakat, yakni memberikan kontribusi pada komunikan dari berbagai segi baik itu budaya, religi, hiburan, dan sebagainya, mengajak para audience untuk ikut serta dalam membentuk pengalaman dan pandangan yang dibangun oleh media suara.

B. JENIS-JENIS PROGRAM SIARAN RADIO

Program siaran radio sangat banyak dan beragam kemasanya, beberapa diantaranya di kupas disini, yaitu :4

a. Siaran iklan

siaran iklan merupakan salah satu bagian penting untuk membangun dan menciptakan imajinasi audience. Itu sebabnya, iklan muncul dalam berbagai ragam pengemasan yang disesuaikan dengan format station. Kreatifitas menjadi kredo bagi setiap produksi iklan yang baik, tetap kreatifitas bukan satu-satunya yang dikejar, diperlukan paduan antara strategi penyiaran dan kreatifitas iklannya.

b. jingle

jingle diartikan sebagai gabungan musik dan kata yang mengidentifikasi keberadaan sebuah stasiun radio. jingle disebut juga dengan radio air promo atau aket berbentuk spot yang mempromosikan radio dan disiarkan diradio. Tujuan jingle bagi radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio ditengah masyarakat, memberikan informasi symbol atau identitas terpenting

4


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dari radio tertentu dibenak pendengar, membentuk citra radio tertentu dibenak pendengar. Pada saat disiarkan berfungsi sebagai jeda, selingan, dan sejenisnya. c. Talk show interaktif

talkshow pada dasarnya adalah kombinasi antara “seni berbicara” dan “seni wawancara”. Setiap orang pasti pandai berbcara. Setiap broadcaster tentunya adalah “pembicara yang handal” . akan tetapiu, tidak semua broadcaster pandai berwawancara apalagi menggabungkan ketramilan berbicara dengan wawancara. Wawancara merupakan ajang interaksi yang mencerdaskan dan menjadikan radio sebagai ruang public yang bersifat populis, bukan elits. Talk show didefinisikan sebagai ketrampilan menyajikan perbincangan bertopik serius.

d. Infotainment

Infotainment artinya information and entertainment, suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotainment dalam kemasan yang lebih lengkap kerap disebut majalah udara (air magazine), yaitu suatu acara yang memadukan antara musik, lagu, tuturan informasi, berita, iklan, dan bahkan drama. Segmentasi program ini bersifat heterogen dan umumnya disajikan secara easy listening. Dengan durasi 5 hingga 60 menit, terbagi dalam beberapa segmen yang diselingi dengan lagu-lagu atau jeda iklan.


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. FORMAT SIARAN IKLAN RADIO

Format siaran iklan media radio menurut Chester,dkk; “no metter which type of commercial is being used, form must consideraded. The time available governs the choice of form, but it does not rule out any of the following. Combinations of the different forms may be used : (1) straight selling or description: (2) testimonial; (3) educational; (4) multivoice; (5) dialogue; (6) humorious; (7) musical. (tanpa memandang tipe iklan apa yang akan digunakan, suatu format tertentu harus dipertimbangkan. Waktu yang tersedia memang untuk menentukan pemilihan format, tetapi sebenarnya tidak mengatur format berikut ini. Kombinasi bentuk-bentuk yang berbeda mungkin bias digunakan format berikut ini.5

1. Format siaran iklan dengan deskripsi atau penjualan langsung.

Format siaran iklan ini merupakan format yang paling umum dan paling banyak dipakai. Keuntungan prinsipnya adalah aspek langsung dan perkembangan yang mengerucut terkait dengan materi yang disampaikan. Format ini sangat bergantung pada penyiar dan “copy of the ear”. Yang paling penting dalam format ini adalah siaran iklan tidak boleh menggunakan kata yang bersifat ambigu/membingungkan, kecuali kalau hal tersebut merupakan frasa yang memang harus dikutip dari pihak sponsor.

2. Testimoni

Format siaran iklan ini merupakan rekomendasi personal oleh bintang tamu dalam sebuah program, penyiar, atau tamu, atau hanya sebuah kutipan

5

Harley Prayuda. Radio : Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. Malang : Banyu Media. 2004 hal 191-194


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pernyataan tokoh selebritis atau konsumen yang merasa puas. “format siaran iklan yang bersifat testinomi bisa saja menjadi pengaruh tambahan, tergantung pada perasaan yang ada dibenak dan hati pendengar.

3. Edukasional

Iklan edukasional akan memberikan informasi bagi konsumen yang sengaja mendengarkan iklan sebelum mereka membeli. Jadi, mereka akan membandingkan serta mempertimbangkan terlebih dhulu untung ruginya. Iklan semacam ini paling sering digunakan untuk mengiklankan produk-produk yang agak mahal dan biasanya digunakan atau dikonsumsi dalam jangka waktu yang relatif lama.

4. Multivoice

Iklan jenis ini biasanya terdiri dari jenis/macam suara dalam suatu susunan yang klimatis, format kerangka Tanya dan jawab yang mengawali/memberi pengantar untuk masuknya pesan iklan, kemudian kalimat-kalimat yang mengarahkan perhatian pendengar pada slogan atau frasa yang dibacakan, atau bias juga digunakan repetisi atau perulangan.

5. Dialog

Jenis iklan macam ini bias merupakan iklan yang sederhana, karena dalam kegiatan produksi bisa dilakukan dengan bantuan sound effect dan musik. Iklan dalam bentuk dialog sering kali mudah mendapat perhatian pendengar, bentuk iklan yang memakai aspek humor merupakan perkembangan dari teknik penggunaanformat dialog dalam iklan.


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam beberaa tahun ini, penggunaan aspek humor dalam iklan semakin meningkat. Penggunaan aspek humor adalah membuat iklan tersebut bisa sesuai dengan pendengar. Kadang ada juga iklan yang bernuansa serius dan panjang, tetap dibagian akhirnya dicantumkan juga selipan humor.

7. Iklan-iklan dengan musik

Siaran iklan musik saat ini sudah sangat banyak digunakan. Beberapa diantaranya memiliki melodi aslinya masing-masing, ada juga yang menggunakan lagu-lagu yang pernah popular atau bahkan mengambil irama dan musik klasik. Sound track atau iklan komersial di TV biasanya juga diputar sebagai iklan radio.

D. IKLAN DI RADIO

Siaran iklan pada radio secara tidak kita sadari telah memasuki seluruh bagian kehidupan kita dan dengan sendirinya telah menjadi bagian hidup kita. Terbukti dengan dimanapun kita berada, siaran radio selalu hadir menjadi teman kita, selalu ada disekitar kita, walaupun dengan macam-macam bentuk, saian ataupun kemasan yang beraneka ragam.

Ada dua macam siaran iklan di radio : 1. Dilihat dari jenis siaran iklan 6

a. Siaran iklan komersial ( focus isi pada suatu produk tertentu )

Iklan komersial adalah iklan yang sering diproduksi dan disiarkan dikebanyakan radio swasta . karena iklan ini adalah nafas kehidupan bagi

6


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id stasiun radio. Waktu iklan komersial atau sering disebut iklan niaga untuk lembaga swasta sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen), sedangkan untuk lembaga penyiaran public paling banyak 15% (lima belas persen) dari seluruh waktu siaran. Waktu siaran lembaga penyiaran dilarang dibeli oleh siapa pun untuk kepentingan apapun, kecuali untuk siaran iklan. Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri.7 b. Siaran iklan layanan social ( fokus isi pada pesan komunikasi social )

Siaran iklan layanan social yang lebih terkenal dengan sebutan Iklan Layanan Masyarakat (ILM), biasanya berisi tentang ajakan agar lebih peduli pada keadaan sekitar dan biasanya pesan disesuaikan dengan keadaan yang baru “in”, atau sedang hangat-hangatnya. Siaran iklan masyarakat inin bekerja sama dengan suatu stasiun penyiaran tertentu dan ILM ( Lembaga Layanan Masyarakat ).

2. Dilihat dari bentuk siaran iklan 8 a. Spot

Iklan ini berbentuk narasi dan musik/ dialog dengan backsound (suara latar) musik dan soundeffect, berdurasi 30-60 detik,yang berisikan informasi mengenai produk/jasa yang dipromosikan, terutama mengenai kelebihan pada produk/jasa tersebut.iklan jenis ni mengalami proses produksi terlebih dahulu. Karena itu tarifnya pun lebih mahal.

b. Adlib

7

Undang-undang Republik Indonesia, Nomer 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

8


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Iklan ini berupa script (naskah) yang dibacakan oleh penyiar bisa seorang atau dua orang penyiar tergantung dari naskahnya sendiri. Adlib biasanya juga digunakanuntuk mempromosikan suatu kegiatan atau acara, namun tidak jarang juga digunakan untuk mempromosikan produk/jasa karena tarifnya lebih murah.

c. Sponsor program

Disini sebuah program (acara) radio didominasi oleh promosi produk/jasa tertentu. Pemasang dapat memesan sjumlah waktu : 15 menit, 30 menit atau 1 jam, tergantung daripada yang diinginkan. Stasiun radio hanya menjual waktu, sedang pengisian acara diserahkan kepada pemasang. Pemasang iklan dapat memilih program radio yang paling diminati pendengar yang merupakan target pasar dari produk/jasa yang dipromosikan. Bentuk iklan ini sangat efektif karena didengarkan langsung oleh target produk/jasa yang dipromosikan. Selain itu brand image produk akan terangkat karena identik dengan program radio yang disponsori yang merupakan program favorit.

d. Businnes expose

Bentuk promosi ini berupa sebuah program radio, berdurasi antara 30-60 menit, yang memang khusus di desain untuk mempromosikan produk/jasa perusahaan. Program radio ini berisikan detail tentang produk/jasa perusahaan yang disampaikan sendiri oleh pihak pemasanmg iklan dengan dipandu oleh penyiar. Basanya program ini membuka kesempatan bagi pendengar untuk berdialog langsung dengan pembicara.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Radio expose

Radio expose adalah spot iklan yang mempromosikan sebuah

program acara radio dan ditayangkan beberapa kali setiap hari, yang berisi tentang keunggulan suatu program.pemilihan bentuk iklan yang sesuai disarankan kepada pemasang iklan dengan memperhatikan buget yang dialokasikan oleh pemasang iklan.

E. PROSES PRODUKSI IKLAN DI RADIO

Radio merupakan media yang mempunyai jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu dan merupakan media yang auditif yang atraktif. Dan inilah yang mendasari sebuah radio mengeluarkan iklan. Dalam proses produksi iklan ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu:9

1. Copywrite

Copywriter mengolah Marketing Brief dari pengiklan atau klien. Marketing brief atau "taglimat pemasaran" ini dibuat oleh klien yang berisi penjelasan mengenai data-data tentang produk, strategi pemasaran, dan persaingan di pasar.

Namun demikian, copywriter harus menambahkan informasi lain dari berbagai pihak. Dapat dilakukan riset pribadi dalam skala kecil: ke pasar, toko, supermarket untuk melihat bagaimana produk tersebut di pasaran. Wawancaralah konsumen pemakai, bagaimana komentar mereka. Jika mereka puas, tanyalah apa yang menyebabkan puas. Jika mereka tidak puas, tanyalah

9


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengapa tidak puas. Hal ini dilakukan agar copywriter memperoleh informasi dari berbagai pihak. Dalam tahap ini copywriter akan mengolah kekuatan ataupun kelemahan produk dibandingkan produk pesaing.

2 Rekaman (voice over)

Satu hal yang penting dalam iklan adalah rekaman suara manusia (voice over) yang tentunya berdasar pada naskah siaran iklan. Maka voice over yang baik dalam siaran iklan adalah yang sesuai dengan naskah, suara yang bisa menghayaati naskah dengan jelas, suara yang harus terucap seperti dari hati maka yang mendengarnya pun enak. Saat di depan microfon seorang penyiar adalah actor. Semua gerak tubuh seakan menyatu melalui suara. Rekaman biasanya dilakukan diruang priduksi yang harus kedap suara agar menghasilkan suara yang jernih.

3. Editing

Bila semua telah ditentukan dan dibuat maka tahap akhir pembuatan siaran iklan adalah editing, atau sering disebut juga tahap penyempurnaan. Dalam mengedit tentunya menggunakan program “cool edit pro 2.0” yang tentunya menggunakan multitrack. Dimana antara backsound, voice over, sound effect, menempati track yang berbeda, tetapi antara backsound dan voice over harus sejajar karena backsound mengiringi voice over. Biasanya dalam memasukan backsound dan voice over menggunakan effect fade in, fade out. Dengan kekuatan volume backsound dibawah volume voice over, atau tidak boleh menutupi suara voive over. Di dalam proses editing ini yang melakukan


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengeditan atau penyuntingan yang mempunyai peranan penting dalam sebuah produksi disebut dengan editor.

F. PERAN EDITOR

Seorang editor harus memiliki tanggung jawab yang mendasar agar dapat menghasilkan sebuah karya yang dapat diterima khalayak dengan mudah. Mengapa editing harus dilakukan, pertanyaan ini sering terlontar, ada beberapa sasaran yang membuat kita melakukan editing yaitu :

1. Untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terjadi disaat rekaman dilaksanakan,

2. Untuk memadukan suara-suara yang direkam secara acak atau tidak

berurutan,

3. Untuk mengatur atau menentukan durasi,

4. Untuk menggabungkan suara-suara dalam rangkaian suatu produksi,

5. Untuk merangkai beberapa materi untuk keperluan siaran maupun untuk dokumentasi,

6. Untuk memberi tambahan special efek tertentu.

Agar supaya berhasil dalam suatu produksi seorang editor harus dapat melakukan beberapa hal yaitu :

1. Seorang editor harus memiliki kemampuan menyeleksi.

Untuk ini seorang editor harus mampu memilih suara atau hasil rekaman yang paling baik, diantara beberapa pengambilan suara, juga termasuk efek


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id visual dan suara yang terkuat, dan jangan sekali-kali memasukkan suara yang jelek dan tidak perlu.

2. Seorang editor harus dapat memadukan suara dan berkesinambungan.

Untuk mencapai hal tersebut editor harus dapat membimbing pikiran serta reaksiemosi pendengar dengan efektif, dari suara satu ke suara berikutnya dan tampak hubungan antara musik dan suara. Sehingga akan diperoleh suatu transisi yang lancar antara suara satu dengan suara berikutnya dan musik yang satu ke musik berikutnya.

3. Seorang editor harus memikirkan tentang transisi.

Dalam hal ini seorang editor dalam menyambung suara satu ke suara yang lain dituntut untuk memutuskan adanya sebuah transisi. Transisi yang dipilih harus berdasarkan pemikiran yang matang agar hasil produksi lebih enak didengar.

Untuk menjadi seorang editor yang profesional, harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai seorang editor sebagai berikut :

a. Jujur, loyalitas terhadap pekerjaan tinggi. b. Mengerti tentang editing.

c. Dapat mengoperasikan software editing dengan baik. d. Mempunyai basic editing.

e. Mempunyai sense of art yang tinggi.

f. Mampu bekerjasama dengan tim produksi.

Seorang editor yang berpengalaman seringkali dapat melakukan penyuntingan curi produksi yang dikerjakan. Dengan kreatifitas yang tinggi,


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seorang editor mampu menyajikan suatu produksi menjadi lebih banyak disusun dan diciptakan di ruang editing. Namun demikian janganlah seorang penyiar menjadikan keahlian seorang editor sebagai tongkat penyangga ketika melakukan rekaman. Seorang penyiar tidak boleh tergantung kepada editor untuk mengatasi kesalahan rakaman yang sebetulnya dapat dihindarkan. Secara normalpun dalam tugas yang dihadapi oleh seorang editor, ia harus banyak melakukan pencurian. Tapi jangan diharapkan agar editor melakukan penyelamatan atas tiap permasalahan di ruang editing.10

Setiap orang yang terlibat dalam pembuatan iklan harus memahami tuntutan dari segi editing. Berbagai kemungkinan keputusan mengenai editing harus diserahkan kepada pihak editor. Hanya editor yang baik saja yang akan mampu membuat iklan radio lebih menarik audience.

10


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

A. SEJARAH RADIO PTPN

Pada awal tahun 1970-an, radio di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Kondisi ini melahirkan gagasan baik sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran Surakarta (FK-PTPN), yang memliki hobi dan minat pada bidang elektronik untuk mendirikan sebuah pemancar stasiun radio yang bersifat amatiran.

Siaran percobaan pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 1968 dengan ijin call sign YDA7ES Radio Riset FK-PTPN Veteran Surakarta. Siaran pertama ini ternyata berhasil yang kemudian dilanjutkan dengan siaran-siaran berikutnya.

Pada tahun 1971,radio amatir fakultas kedokteran ini menjadi sebuauh Perseroan Terbatas, sesuai dengan PP No.55 tahun 1970 yang mengharuskan setiap radio siaran non pemerintah menjadi Perseroan Terbatas. Perusahaan ini berdiri dengan Akte Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH No.23 tanggal 14 Agustus 1971 dengan nama PT Radio Pembangunan Nasional.

Pada tahun 1978 dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang disebabkan adanya pelimpahan saham dan kekuasaan perusahaan. Hal ini disahkan pada pergantian Akte Notaris No.112 tertanggal !2 Mei 1978. Nama perusahaan pun mengalami sedikit perubahan dari PT Radio Pembangunan Nasional menjadi PT Radio PE-EN Rasitania yang merupakan singkatan dari Radio Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Radio Siaran Swasta Niaga.


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Radio PTPN Rasitania merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyiaran (broadcasting). Ini berarti jasa yang dijual harus melewati stasiun pemancar yang dalam hal ini adalah radio. Oleh sebab itu, didalam pemilihan tempat atau lokasinya harus disesuaikan dengan peraturan yang ada serta tetap memperhitungkan aspek-aspek bisnis komersialyang menguntungkan.

Atas dasar pertimbangan tersebut, maka lokasi Radio PTPN Rasitania pernah berada di beberapa tempat, yaitu:

1. Kepatihan Wetan No.6 Surakarta (status tempat pinjaman). 2. Singosaren No.69 Surakarta (status tempat pinjaman).

3. Jl.Notodiningratan No.160 Surakarta (status tempat pinjaman).

4. Kampus Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional

Surakarta (depan tirtomoyo).

5. JL. Kolonel Sutarto No.150 Surakarta (Asrama Bremoro berstatus

kontrakan).

6. Jl. Kebalen No.2 Surakarta (status tempat kontrakan selama 5 tahun dan pada tahun 1982 menjadi hak milik perusahaan).

Lokasi terakhir merupakan lokasi yang berada ditengah kota milik Radio PTPN Rasitania sendiri yamg kemudian dilakukan pemugaran sehingga menjadi sebuah gedung berlantai tiga yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas. Untuk ruangannya sendiri cukup lengkap meliputi ruang direksi, ruang siaran, ruang operator, ruang administrasi, ruang perpustakaan dan lain sebagainya.

Dalam sejarah keradioannya, radio PTPN sampai saat ini telah tiga kali melakukan perubahan gelombang radio. Siaranya yang pertama menggunakan


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id gelombang pendek (SW) pada 68,5 m dan 123,5 m hingga tahun 1971. Setelah itu gelombangnya di pindah pada gelombang menengah 219,78 m kemudian dirubah lagi menjadi 245,10 m dengan frekuensi 1224 KHz. Perubahan gelombang yang pertama dan kedua ini adalah penyesuaian terhadap peraturan pemerintah.

Sejalan dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menemukan teknik-teknik yamg makin canggih dan berkualitas dalam keradioan, ditambah semakin padatnya jalur gelombang AM, maka radio PTPN memberanikan diri untuk ndah gelombang FM yang kualitas audionya lebih menjanjikan.

Izin untuk pindah gelombang ini keluar pada tanggal 12 Januari 1990 sehingga dengan demikian mulailah radio PTPN menjadi radio dengan gelombang FM yang pertama di Surakarta, pada frekuensi 100.2 MHz dengan masa percobaan selama 3 bulan. Pada masa percobaan ini radio PTPN siaran pada dua gelombang frekuensi AM dan FM. Akhirnya pada tanggal 12 Maret 1990, radio PTPN resmi melakukan siaran pertamanya oada gelombang 100,2 FM.

B. TUJUAN PENDIRIAN

Tujuan didirikannya institusi ini mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian. Secara garis besar perubahan tujuan ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. sebelum menjadi Perseroan Terbatas, tujuan keberadaan institusi ini sebatas

menyalurkan hobi dibidang elektronika keradioan ditambah idealisme untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan dunia kedokteran melalui sarana media radio.

2. setelah menjadi Perseroan Terbatas yang professional, arah dan tujuannya menjadi :

a. Mengadakan siaran radio yang berisi membantu pemerintah dibidang pendidikan, penerangan dan hiburan.

b. Bersifat komersial, khususnya dalam bidang periklanan karena hidup matinya radio swasta sangat bergantung pada iklan.

c. Tidak melakukan usaha-usaha lain kecuali sebagaimana yang tercantum dalam pon a dan b.

Rumusan tujuan setelah menjadi Perseroan Terbatas, merupakan penyesuaian terhadap isi surat Direktorat Jenderal Radio Televisi dan Film No.97/RSMP/HUK/1977.

C. SEGMENTASI PENDENGAR

Jalur FM berbeda dengan jalur AM, terutama dalam hal target sasaran pendengar. Dalam hal ini Radio PTPN semakin menegaskan mengkhususkan sasaran pendengarnya pada golongan muda dengan tingkat sosial ekonomi menengah keatas. Pemilihan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pendengar radio yang potensial adalahdari kalangan tersebut. Untuk itu, prosentase acara musik terus ditingkatkan, karena acara musik adalah acara yang paling diminati


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id oleh kelompok ini. Selektifitas jenis musik pun dilakukan sehingga musik yang diudarakan hanyalah jenis musik untuk selera kalangan menengah keatas.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah gambaran skematis yang mengatur hubungan antara pekerjan dalam perusahaan tersebut, untuk mencapai tujuan usahanya. Uraian secara singkat struktur organisasi Radio PTPN Rasitania sebagai berikut :

Badan Penyelenggara : PT. Radio PTPN Rasitania

Penanggungjawab : C. Boedhioko

Akte Notaris : No. 12/29 Januari 2001 – Adang Tri Sunoko,

SH

Pengesahan Dep. Keh. : C-15729.HT.01.04.TH.2002 Tgl 21 Agustus

2002

Berita Negara RI : No. 88 Tgl 1/11/2002

Ijin Siaran : Deparpostel No. 00028325-000SU/202007

Call sign/Frekuensi : PM 4 FHY/FM 99.60 MHz

Anggota PRSSNI : 254/IX/78

Ijin HO : SK Walikota No. 503/981/HO/04

Tanda Daftar Perusahaan : Deperindag No. 11.16.1.93.00109

Direktur Utama : C. Boedhioko


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Manajer Tata Usaha : Giyono, SH

Div. Personalia : Giyono, SH

Div. Adm. Usaha : Endah Sus Winarti

Manajer Keuangan : Endang Yuliasri

Div. Adm. Keuangan / Kasir : Pramudati

Div. Adm. Keu. / Pengadaan : Mundianto Edi H.S.

Manajer Pemasaran : Wahyu Gustie

Div. Sales dan Monitoring : Donyt Candra

Div. Humas dan Promosi : Yunianto Boni Wicaksono

Manajer Siaran : Junianto Wiby Perkasa

Div. Siaran Iklan dan Musik : Farchan Arief

Div. Pemberitaan : DewiUmi Tirtasari

Div. Adm. Siaran : Sri Yunita

Koord. Penyiar/DJ : Andiek Mursid P.S.

Manajer Teknik : Dwi Sutanto

Div. Elektronik dan IT : Agustinus Warsito

Div. Rumah Tangga : Purnomo


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Operator : M. Amin Maskuri, Wahyu Pria Wibawa

Radio DJ : Rizka Wibowo, Intan Febrizky, Ajeng Distya,

Raka Dewantara, Fajri Bintang, Max Nata, Tika, Sarah

Koord. Gassus : Purnomo

Gassus : Bertus, Kirnanto, Sarman, Sarmin, Jhony,

Tukiyo, Warsiyati

E. JOB DESCRIPTION BAGIAN PRODUKSI

1. Direktur Siaran

Bertanggungjawab atas semua yang telah disiapkan, menentukan isi tiap progam untuk menjamin bahwa tia unsur baik komersial, berita, promosi, musik dan lain sebagainya, diletakan secara strategis serta menjamin stasiun radioharus memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Manager Siaran

Mengkoordinir langsung semua bagian produksi siaran, pendelegasian tugas-tugas bagi setia divisi, mengontrol bagaimana pelaksanaan pekerjaan evaluasidan memberikan masukan terhadap progam yang telah disiarkan kepada masing-masing programmer daan penyiar, serta menyusun laoran siaran.

3. Prrogramer Siaran Kata

Bertugas mengelola segala bentuk acara siaran, dimana mataeri siaran itu sebagian besar berupa kalmat atau kata. Bertanggungjawab mulai dari


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perencanaan materi, persiapan, produksi, sampai acara tersebut disiarkan. Siaran ini berbentuk talk show, informasi, pendidikan, penerangan dan kebudayaan.

4. Programer Musik

Mempersiapkan progam musik mulai dari menyusun naskah, sampai menentukan musik atau lagu yang sesuai dengan segmentasi pendengar radio PTPN Rasita7nia. Menjalin hubungan dengan produser-produser rekaman, mendata masuk daan keluarnya kaset atau CD, menyusun laporan air play (data pemutaran lagu) setiap minggu.

5. Divisi Pemberitaan

Merupakan bagian produksi siaran yang bertugas mencari, mengolah, dan memproduksi informasi aktual dan factual, baik local, nasional, maupun internasional, yang menarik minat khalayak.

6. Programer Iklan

Memproduksi iklan, spot, radio expose, mulai dari ide kreatif, sampai dengan casting announcer, editing, dan mengatur penyajian iklan setiap jam tiap hari, koreksi out-put siaran iklan, menyeleksi setiap iklan yang masuk apakah sesuai dengan segmen radio, serta menyusun administrasi iklan sesuai dengan data dan order.

7. Koordinator Penyiar / DJ

Mengatur jadwal harian penyiar untuk setiap bulan, menggantikan atau mencarikan penyiar pengganti bagi enyiar yang sedang ijin, dan membuat laporaaan umlah siaran setiap bulan.


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8. Penyiar / DJ

Bertugas menyajikan materi siaran kepada pendengar. Materi siaran tersebut adalah progam yang telah diolah sebelumnya oleh bagian produksi siaran yang disusun oleh staf khusus.

F. PENGELOLAAN SIARAN

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pengelolaan siaran di radio PTPN Rasitania adalah :

1. Proses Managemen Siaran

Ada beberapa tahapan dalam proses managemen siaran, yaitu :

a. Pengumpulan ide

Dalam pelaksanaanya, dilakukan dalam dua pertemuan (meeting) b. Penyeleksi ide

Setelah menampung ide dari para DJ atau staf, langkah selanjutnya adalah pemilihan ide. Untuk itu, dilakukan rapat produksi untuk menyeleksi dan penentuan konsep ide yang sesuai untuk disiarkan diradio.

c. Pendelegasian ide

Apakah sudah ditentukan program-program yang akan disiarkan, maka manager siaran memberikan tugas kepada tiap programmer sesuai bidangnya masing-masing untuk mengolah konsep ide tersebut menjadi program acara.


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Proses Produksi Siaran

Tahapan dalam proses produksi siaran adalah sebagai berikut : a. Koordinasi penyiar

Setelah programmer menyusun dan mengolah konsep dan menyiapkan materi siaran, programmer kemudian berkoordinasi dengan penyiar untuk menyajikan program tersebut kepada khalayak pendengar.

b. Penyiaran

Penyiar kemudian bertugas menyajikan program acara tersebut, baik secara live (langsung on-air) ataupun melalui proses rekaman (recording) dahulu. Untuk kemudian disiarkan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. evaluasi

program yang telah disiarkan kemudian dievaluasi oleh manager siaran dan staf. Dari evaluasi tersebut manager siaran memberikan kritik dan masukan kepada penyiar dan programeracara tersebut. d. penyusunan laporan

programmer siaran wajib membuat laporan program siaran yang telah disiarkan, sesuai dengan posisinya masing-masing.


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PTPN Radio yang beralamatkan di Jl. Kebalen No.2, Surakarta. Phone (0271) 643663 / 652166. KKM yang dilaksanakan selama satu bulan, tepatnya mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan 28 Februari 2011.

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SELAMA MAGANG

1. Minggu I Tanggal 1 - 6 Februari 2011

Pada awal magang belum begitu banyak yang penulis kerjakan hanya di beri pembekalan magang, penulis diperkenalkan dahulu dengan para karyawan, crew dan semua staf radio PTPN. Setelah itu penulis diberi penjelasan singkat oleh pembimbing magang tentang peraturan Radio PTPN dan ditunjukan ruangan-ruangan di PTPN Radio. Penulis dijelaskan tentang sejarah berdirinya radio PTPN dan pengarahan tentang tugas-tugas yang akan diberikan kedepan. Termasuk tentang pengaturan jam magang yaitu mulai jam 08.30 – 14.00 WIB. Penulis memanfaatkan waktu untuk beradaptasi dengan karyawan PTPN radio dan juga lebih mengenal peralatan yang ada di PTPN Radio. Untuk hari-hari berikutnya penulis sudah mendapat tugas seperti hunting berita, rekaman smash news, copywrite dan juga ikut siaran bersama penyiar PTPN. Pada minggu pertama ini penulis masih banyak mendapat kesulitan dalam mengetahui secara


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id detail peralatan siaran, mencari berita yang actual dalam waktu yang singkat, menulis naskah dan juga Bahasa siaran masih belibet.

2. Minggu ke II Tanggal 7-13 Februari 2011

Pada minggu kedua penulisn mendapat tugas yang tidak jauh beda dengan minggu yang pertama. Penulis masih diberi tugas hunting berita, membuat smash news, copywrite dan juga radio DJ. Hanya saja pada minggu kedua ini penulis mendapat tambahan tugas yaitu editing dan juga memproduksi feature. Di minggu yang kedua ini penulis juga diajarkan oleh divisi program cara penggunaan cool edit pro dalam pembuatan iklan spot. Diajarkan memixing antara voice over dan backsound serta penaruhan sound effect yang tepat. Akan tetapi penulis masih menemukan beberapa kendala seperti kesulitan dalam menulis naskah, belum pintar mengedit dan ngemix lagu, artikulasi bahasa pada waktu siaran juga masih kurang. Untuk mengatasi kendala tersebut penulis mencari cara dengan Mencari contoh naskah yang sudah jadi agar penulis dapat mengerjakan tugas copywriter dengan benar, Minta diajari mengedit pada yang lebih ahli dan juga Latihan a,i,u,e,o untuk memperbaiki artikulasi.

3. Minggu ke III Tanggal 14-20 Februari 2011

Pada minggu ketiga penulis masih mendapat tugas seperti minggu pertama dan kedua. Tetapi pada minggu ketiga ini penulis tidak diberi tugas membuat feature melainkan diganti dengan tugas membuat radio expose buat Radio PTPN tersebut.penulis dibimbing bagaimana cara menulis naskah yang


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id benar dan mengena pada target sasaran. Diberikan pengarahan tentang bagaimana merekam suara manusia (voice over) yang baik dan standart radio PTPN, misalkan voice over tidak boleh pecah, bagaimana cara mengedit rekaman. Penulis juga diajarkan cara memadukan backsound dengan voice over dan dikuatkan dengan penaruhan sound effect yang tepat. Semua diajarkan secara perlahan tapi pasti. Penulis juga diberikan pengetahuan tentang musik, dari tipekal musik, era musik, bits music sampai roots music rock. Penulis juga diberi pengetahuan tentang perbedaan musik, backsound dan sound effect.

4. Minggu ke IV Tanggal 21-28 Februari 2011

Diminggu yang terakhir ini penulis masih dengan tugas-tugas yang sama dengan minggu pertama, kedua dan ketiga. Tapi pada minggu terakhir ini penulis sudah tidak banyak menemukan kesulitan atau kendala seperti minggu-minggu sebelumnya karena penulis selalu belajar dari pengalaman yang sudah di dapat & telah dilakukan. Penulis juga mengevaluasi kegiatan magang selama satu bulan bersama pembimbing magang dan peserta magang lainya mengenai kesulitan dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut, serta hal-hal apa yang diperoleh selama magang. Penulis juga menggunakan waktu semaksimal mungkin mencari data untuk Tugas Akhir penulis. Dari data instansi sampai data yang akan diangkat oleh penulis, yaitu data tentang peran editor terutama dalam produksi iklan di PTPN Radio.


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN

Selama magang cukup banyak tugas yang dilakukan oleh penulis. Dan untuk tugas kuliah yaitu Tugas Akhir (TA), penulis tertarik untuk mengangkat atau mengupas tentang peran editor dalam produksi iklan. Alasannya untuk mengetahui seberapa besarperan seorang editor dalam proses produksi iklan.

Di sini secara langsung penulis ada kesempatan menjadi seorang editor yang juga sesuai dengan judul Tugas Akhir ini yaitu “Peran Editor Dalam Produksi Iklan di 99.60 FM PTPN Radio”. Maka penulis akan melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan pada waktu magang.

Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai "suatu kemampuan seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya. Pekerjaan editor yang dimulai dari mencari sound effect dan mencari musik yang sesuai dengan script yang dibuat oleh copywriter. Setelah itu editor telah siap mengambil suara penyiar untuk kemudian di edit antara suara penyiar yang tadi telah diambil dipadu padankan dengan sound effect. Voice over sendiri juga bisa di effect, dirubah-rubah suaranya hingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya dengan menggunakan effect time/pitch atau menggunakan effect filter lalu bereksperimen dengan graphic equalizer sesuai dengan apa yang diharapkan.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Untuk sound effect dapat ditaruh didepan, ditengah maupun dibelakang sebagai penguat naskah atau menghidupkan suasana iklan yang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya sound effect digunakan untuk mengejutkan. Dan yang terakhir dimasukan adalah jingle, yang tentunya bertujuan untuk menandakan station id. Apabila semua telah dirasa cukup, maka tahap terakhir adalah penggabungan (mixdown), sehingga menjadi sebuah iklan atau sebuah acara yang menarik perhatian audience. dan penyimpanan pada folder spot.

Dalam pelaksanaan suatu produksi iklan peran editor sangat penting karena dapat menentukan sukses atau tidaknya siaran iklan yang menjadi salah satu nafas radio komersial. Berbagai kemungkinan mengenai editing harus diserahkan kepada pihak editor. Hanya editor yang baik saja yang akan mampu membuat iklan radio lebih menarik audience. Karena editor sangat berperan membentuk sebuah iklan mulai dari materi yang diberikan oleh copywriter sampai menjadi

sebuah iklan yang mampu menarik perhatian dan minat audience dengan

menyampaikan tujuan pesan iklan itu sendiri kepada audience dan juga mampu mengembangkan daya imajinasi pendegarnya.


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 1

Proses perjalanan iklan

Mix down

Sound effect jingle

Editing

Rekaman Copywrite

iklan

Voice over

folder spot


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan suatu produksi iklan peran editor sangat penting karena dapat menentukan sukses atau tidaknya siaran iklan yang menjadi salah satu nafas radio komersial. Tetapi itupun tidak terlepas dari kerjasama semua tim produksi yang berperan dengan tugasnya masing-masing baik dari seorang penyiar sampai seorang copywriter untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab. Penulis juga kagum atas kerja tim produksi PTPN Radio dari segi kuantitas produksi. meskipun terbatas oleh waktu yang sangat singkat yaitu seper sekian menit bahkan seper sekian detik. Bisa dihasilkan suatu produksi yang mampu mengembangkan daya imajinasi pendengarnya,

Setelah mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) pada divisi produksi di PTPN Radio selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 1 Februari sampai 28 Februari 2011, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Penulis dapat menerapkan lmu yang telah penulis dapat selam kuliah diprogram studi Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Karena selam melaksanakan KKM penulis juga dilibatkan dalam produksi iklan.

2. Dari hasil pengalaman KKM selama penulis terlibat dalam produksi iklan, penulis jadi tahu bahwa peran seorang editor sangat penting dalam suatu


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id proses produksi iklan,karena seorang editor mampu mengembangkan daya pikir dan daya imajinasi pendengarnya.

B. SARAN

Progam Kuliah Kerja Media (KKM) yang diterapkan oleh DIII Komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, sangatlah memberi pengalaman pada mahasiswa dan tentunya dapat menjembatani antara dunia akademis dan dunia kerja. Setelah satu bulan dalam menjalankan KKM, maka penulis dapat memberi saran :

1. Untuk PTPN Radio

a. Dalam memproduksi siaran iklan sebaiknya menimbulkan daya tarik rasional agar mendapat perhatian dari pendengar misalnya menampilkan humor sebagai daya tarik dan tampilkan juga keunggulan produknya. b. Lebih meningkatkan kreatifitas dan keprofesionalan dalam bekerja.

Dengan cara melakukan evaluasi serta memberikan kesempatan untuk belajar.

c. Lebih menambahkan file-file backsound dan soundeffect yang mungkn kurang lengkap.

d. Tetap menjaga rasa kekeluargaan ditiap divisi, seperti yang telah terjalin selama ini. Dan tetap menjaga keramahan serta kepedulian dalam berbagi ilmu dengan mahasiswa yang melakukan KKM di PTPN Radio.


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Diploma hendaknya lebih difokuskan lagi pada prakteknya. membekali mahasiswa dengan mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan program yang akan digeluti di dunia kerja nantinya. Agar menjadi tenaga kerja yang handal.

3. Untuk Fakultas

fakultas lebih memberikan kebebasan kepada mahasisswa untuk memilih instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) dan lebih banyak memberikan pandangan yang baik tentang instansi-instansi tempat mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Media


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. PERAN EDITOR DALAM PRODUKSI IKLAN

Selama magang cukup banyak tugas yang dilakukan oleh penulis. Dan untuk tugas kuliah yaitu Tugas Akhir (TA), penulis tertarik untuk mengangkat atau mengupas tentang peran editor dalam produksi iklan. Alasannya untuk mengetahui seberapa besarperan seorang editor dalam proses produksi iklan.

Di sini secara langsung penulis ada kesempatan menjadi seorang editor yang juga sesuai dengan judul Tugas Akhir ini yaitu “Peran Editor Dalam Produksi Iklan di 99.60 FM PTPN Radio”. Maka penulis akan melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan pada waktu magang.

Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai "suatu kemampuan seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya. Pekerjaan editor yang dimulai dari mencari sound effect dan mencari musik yang sesuai dengan script yang dibuat oleh copywriter. Setelah itu editor telah siap mengambil suara penyiar untuk kemudian di edit antara suara penyiar yang tadi telah diambil dipadu padankan dengan sound effect. Voice over sendiri juga bisa di effect, dirubah-rubah suaranya hingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya dengan menggunakan effect

time/pitch atau menggunakan effect filter lalu bereksperimen dengan graphic


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Untuk sound effect dapat ditaruh didepan, ditengah maupun dibelakang sebagai penguat naskah atau menghidupkan suasana iklan yang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya sound effect digunakan untuk mengejutkan. Dan yang terakhir dimasukan adalah jingle, yang tentunya bertujuan untuk menandakan station id. Apabila semua telah dirasa cukup, maka tahap terakhir adalah penggabungan (mixdown), sehingga menjadi sebuah iklan atau sebuah acara yang menarik perhatian audience. dan penyimpanan pada folder spot.

Dalam pelaksanaan suatu produksi iklan peran editor sangat penting karena dapat menentukan sukses atau tidaknya siaran iklan yang menjadi salah satu nafas radio komersial. Berbagai kemungkinan mengenai editing harus diserahkan kepada pihak editor. Hanya editor yang baik saja yang akan mampu membuat iklan radio lebih menarik audience. Karena editor sangat berperan membentuk sebuah iklan mulai dari materi yang diberikan oleh copywriter sampai menjadi

sebuah iklan yang mampu menarik perhatian dan minat audience dengan

menyampaikan tujuan pesan iklan itu sendiri kepada audience dan juga mampu mengembangkan daya imajinasi pendegarnya.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 1

Proses perjalanan iklan

Mix down

Sound effect jingle

Editing

Rekaman Copywrite

iklan

Voice over

folder spot


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan suatu produksi iklan peran editor sangat penting karena dapat menentukan sukses atau tidaknya siaran iklan yang menjadi salah satu nafas radio komersial. Tetapi itupun tidak terlepas dari kerjasama semua tim produksi yang berperan dengan tugasnya masing-masing baik dari seorang penyiar sampai seorang copywriter untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab. Penulis juga kagum atas kerja tim produksi PTPN Radio dari segi kuantitas produksi. meskipun terbatas oleh waktu yang sangat singkat yaitu seper sekian menit bahkan seper sekian detik. Bisa dihasilkan suatu produksi yang mampu mengembangkan daya imajinasi pendengarnya,

Setelah mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) pada divisi produksi di PTPN Radio selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 1 Februari sampai 28 Februari 2011, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Penulis dapat menerapkan lmu yang telah penulis dapat selam kuliah diprogram studi Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Karena selam melaksanakan KKM penulis juga dilibatkan dalam produksi iklan.

2. Dari hasil pengalaman KKM selama penulis terlibat dalam produksi iklan, penulis jadi tahu bahwa peran seorang editor sangat penting dalam suatu


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id proses produksi iklan,karena seorang editor mampu mengembangkan daya pikir dan daya imajinasi pendengarnya.

B. SARAN

Progam Kuliah Kerja Media (KKM) yang diterapkan oleh DIII Komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, sangatlah memberi pengalaman pada mahasiswa dan tentunya dapat menjembatani antara dunia akademis dan dunia kerja. Setelah satu bulan dalam menjalankan KKM, maka penulis dapat memberi saran :

1. Untuk PTPN Radio

a. Dalam memproduksi siaran iklan sebaiknya menimbulkan daya tarik rasional agar mendapat perhatian dari pendengar misalnya menampilkan humor sebagai daya tarik dan tampilkan juga keunggulan produknya. b. Lebih meningkatkan kreatifitas dan keprofesionalan dalam bekerja.

Dengan cara melakukan evaluasi serta memberikan kesempatan untuk belajar.

c. Lebih menambahkan file-file backsound dan soundeffect yang mungkn kurang lengkap.

d. Tetap menjaga rasa kekeluargaan ditiap divisi, seperti yang telah terjalin selama ini. Dan tetap menjaga keramahan serta kepedulian dalam berbagi ilmu dengan mahasiswa yang melakukan KKM di PTPN Radio.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Diploma hendaknya lebih difokuskan lagi pada prakteknya. membekali mahasiswa dengan mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan program yang akan digeluti di dunia kerja nantinya. Agar menjadi tenaga kerja yang handal.

3. Untuk Fakultas

fakultas lebih memberikan kebebasan kepada mahasisswa untuk memilih instansi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) dan lebih banyak memberikan pandangan yang baik tentang instansi-instansi tempat mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Media