Analisa Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan
ANALISA KEBUTUHAN PARKIR PADA RUMAH SAKIT
KELAS B DI KOTA MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum /
Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun Oleh :
FIRDAYNI TUMANGGER
07 0404 006
BIDANG STUDI TRANSPORTASI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kuasaNya penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ Analisa
Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan”. Penulis
menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Ing. Johannes Tarigan selaku ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan
2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan
3. Bapak Zulkarnaen Muis, M.Eng selaku Koordinator Bidang Transportasi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Yusandi Aswad, ST. MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT, Bapak Ir. Joni Harianto, Bapak Medis Surbakti, ST, MT dan Bapak Irwan Suranta Sembiring, ST, MT. selaku dosen pembanding
(3)
yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis demi kesempurnaan Tugas Akhir ini
6. Bapak / Ibu seluruh staff pengajar dan seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama perkuliahan. 7. Ibu staff di Bagian Personalia Rumah Sakit Herna Medan yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data data dan izin survey pada Rumah Sakit Herna Medan.
8. Bapak dan Ibu staff di Bagian sie Penelitian Rumah Sakit Pirngadi Medan yang telah membantu dalam pengurusa izin survey dan pengambilan data data Rumah Sakit.
9. Teristimewa untuk orangtua tercinta, M. Tumangger dan Alm. Mahdalena Manurung serta saudara saudari tersayang, Karina, Nola Boimen, Pulung dan seluruh keluarga yang selalu menopang dan memberikan kasih sayang kepada Penulis.
10.Soma Ellion Banurea, orang yang paling dikasihi yang telah memberikan dorongan semangat, penorbanan dan doa kepada penulis.
11.Sahabat penulis Srik, Marlina, Enda, Beka atas dukungan semangat dan doanya. 12.Sahabat Kelompok kecil penulis, Ria, Friska, dan Abang Saor yang banyak
memberikan doa dan motivasi.
13.Teman teman Teknik Sipil 2007,Juwita, Alin, Yana, Ray,David, Doan siahaan, Doan Sinurat, Rustxell, Ikhsan Lubis, Deddi siagian, Hafiz, Arsad, Afryanti, Josua, Rodo, Nopandi, Yossi, Redokson, Indra, Endra, Boyma, Andreas, Alfin, Markus, Deddi Gultom, Dedy Simanjuntak, Markus, Cristian, Debora, Jefferey,
(4)
Arjuna, Suhardi, Effendi, dan semua teman teman 2007 atas kerjasama dan bantuannya selama mengikuti pendidikan di Teknik Sipil.
14.Abang dan kakak stambuk 2006 yang telah memberikan banyak motivasi.
15.Adek adek stambuk 2010 yang telah meluangkan waktu untuk membantu berjalannya survey di lapangan.
16.Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril dan materil kepada saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna baik isi maupun penyajiannya. Karenanya penulis sangat mengharapkann kritik dan saran dari pembaca untuk menuju penyempurnaannya.
Akhirnya semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan dapat dipakai sebagai bahan penelitian selanjutnya.
Medan, April 2013
Penulis
Firdayni Tumangger
(5)
ABSTRAK
Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan baik di kota kota besar maupun di kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran juga merupakan hal yang tidak bisa ditangani beberapa rumah sakit. Banyaknya fasilitas rumah sakit akan mendorong masyarakat mengunjungi rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan parameter rumah sakit yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir, dimana diharapkan parameter tersebut dapat membantu dalam mengestimasi jumlah kebutuhan parkir pada rumah sakit kelas B di kota Medan. Parameter rumah sakit digunakan sebagai variabel adalah, tempat tidur, dokter, paramedis, karyawan dan ,pengunjung. Sebagai objek studi diambil rumah sakit Pirngadi dan rumah sakit Herna. Survey dilakukan dengan cara pengamatan selama 12 jam dalam waktu 2(dua) hari pada masing masing rumah sakit.
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan spss 20 didapat hasil regresi sederhana baik secara linear maupun non linear. Regresi non linear terdiri dari logarithmic, eksponensial, power dan inverse. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kebutuhan parkir mobil adalah jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan
. e . . dan model yang terbaik untuk menentukan kebutuhan parkir sepeda motor juga berdasarkan jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan
. . . . .Sebahagian besar mobil dan motor parkir selama >330 menit (5 jam 30 menit).
Akumulasi maksimum kendaraan parkir pada Rumah Sakit Pirngadi telah melebihi kapasitas parkirnya, sehingga diperlukan tinjauan ulang terhadap luas parkir yang tersedia agar didapat kesimpulan apakah perlu dilakukan pembangunan gedung parkir pada rumah sakit tersebut.
(6)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……..……… i
ABSTRAKS ……..……… iv
DAFTAR ISI ………. v
DAFTAR TABEL ………. x
DAFTAR GAMBAR ……… xii
DAFTAR LAMPIRAN………. xvi
BAB I : PENDAHULUAN I.1. Umum ………. 1
I.2. Latar Belakang ……… 2
I.3. Perumusan Masalah ……… 3
I.4. Tujuan Penelitian ……… 3
I.5. Manfaat Penelitian ……….. 4
I.6. Ruang Lingkup Masalah ………. 4
I.7. Sistematika Penulisan ………. 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Parkir ……… 7
II.2. Fasilitas Parkir ……… 7
II.3. Layout Bangunan Parkir ……… 10
II.4. Karakteristik Parkir ……… 11
(7)
II.6. Sampel ……… 19
II.7. Parkir Pada Rumah Sakit Kelas B ……….. 21
II.8. Peramalan Dalam Menentukan Model Kebutuhan Parkir ………. 24
II. 8.1. Proses Regresi ……… 25
II.8.2. Uji Korelasi ……… 28
II. 8.3. Signifikan Test ……… 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN III.1. Alur Kegiatan ……… 32
III.2. Identifikasi Masalah ………. 32
III.3.Tahap Persiapan ……… 33
III.3.1. Penentuan Lokasi Studi ………. 33
III.4. Pengumpulan Data ……… 34
III.4.1. Data yang Dibutuhkan ………... 34
III.4.2. Peralatan yang diperlukan ……….. 35
III..5. Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data ……. 36
III.5.1. Waktu Pengamatan ……… 37
III.6. Pengolahan Data ……….. 38
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Penyajian Data ………. 42
IV.1.1. Rumah Sakit Pirngadi ……… 42
IV.1.2. Rumah Sakit Herna ……… 48
(8)
IV.2.1. Kebutuhan Parkir Mobil ……… 53 IV.2.1.1. Hubungan Tempat Tidur dengan Kebutuhan Parkir
Mobil ………. 54
IV.2.1.2. Hubungan Tempat Tidur Terisi dengan Kebutuhan
Parkir Mobil ……….. 56 IV.2.1.3. Hubungan jumlah Dokter Dengan Kebutuhan Parkir
Mobil ……… 58
IV.2.1.4. Hubungan Jumlah Dokter yang hadir dengan Kebutuhan Parkir mobil ………. 59 IV.2.1.5. Hubungan Jumlah paramedic dengan Kebutuhan Parkir
Mobil ………. 60
IV.2.1.6. Hubungan Jumlah Paramedic yang Hadir dengan
Kebutuhan parkir Mobil ………. 62
IV.2.1.7. Hubungan Jumlah Karyawan Dengan Parkir Mobil ... 63 IV.2.1.8. Hubungan Jumlah Karyawan yang Hadir Dengan
Kebutuhan Parkir Mobil ………. 65 IV.2.1.9. Hubungan Jumlah Pengunjung dengan Kebutuhan Parkir
Mobil ………. 66
IV.2.2. Kebutuhan Parkir Sepeda Motor……… 68 IV.2.2.1. Hubungan Tempat Tidur dengan Kebutuhan Parkir
Sepeda Motor……… 68
IV.2.2.2. Hubungan Tempat Tidur Terisi dengan Kebutuhan Parkir
(9)
IV.2.2.3. Hubungan jumlah Dokter Dengan Kebutuhan Parkir
Sepeda Motor ………. 71
IV.2.2.4. Hubungan Jumlah Dokter yang hadir dengan Kebutuhan Parkir Sepeda Motor ……….. 72
IV.2.2.5. Hubungan Jumlah paramedis dengan Kebutuhan Parkir Sepeda Motor ………. 74
IV.2.2.6. Hubungan Jumlah Paramedic yang Hadir dengan Kebutuhan parkir Sepeda Motor………. 75
IV.2.2.7. Hubungan Jumlah Karyawan Dengan Kebutuhan Parkir Mobil ……….. 77
IV.2.1.8. Hubungan Jumlah Karyawan yang Hadir Dengan Kebutuhan Parkir Sepeda Motor ………. 79
IV.2.1.9. Hubungan Jumlah Pengunjung dengan Kebutuhan Parkir Sepeda Motor ………. 80
IV.2.3. Regresi Multi Linear ……… 81
IV.3. Resume hasil Analisa statistik Tentang Kebutuhan Parkir ………. 85
BAB V : PENUTUP V.1. Kesimpulan ……… 88
V.2. Saran……… 90
DAFTAR PUSTAKA ……….. xv
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir ... 15
Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Parkir Rumah Sakit Berdasarkan Jumlah Tempat
Tidur ... 16
Tabel 2.3 Contoh data kendaraan masuk dan keluar parkir per 30 menitan . 16
Tabel 2.4 Contoh jumlah kendaraan masuk, keluar, akumulasi dan volume
Parkir per 30 menitan ... 17
Tabel 4.2.1.1 Data Parameter Rumah Sakit dengan Akumulasi maksimum
Kendaraan ... 54
Tabel 4.2.1.2 Hasil analisa statistik hubungan jumlah tempat tidur total dengan
kebutuhan parkir mobil ... 54
Tabel 4.2.1.3 Hubungan Tempat tidur yang Terisi dengan kebutuhan parkir ....
Mobil ... 56
Tabel 4.2.1.4. Hubungan jumlah dokter yang hadir dengan kebutuhan parkir
Mobil ... 59
Tabel 4.2.1.5 Hubungan jumlah paramedis dengan kebutuhan parkir Mobil ... 61
Tabel 4.2.1.6 Hubungan Jumlah Paramedis yang hadir dengan kebutuhan parkir
Mobil ... 62
Tabel 4.2.1.7 Hubungan jumlah karyawan dengan kebutuhan parkir Mobil ... 64
Tabel 4.2.1.8 Hubungan jumlah karyawan yang hadir dengan kebutuhan
Parkir mobil ... 64
Tabel 4.2.1.9 Hubungan jumlah pengunjung dengan kebutuhan parkir Mobil ... 67
(11)
Motor ... 68
Tabel 4.2.2.2 Hubungan jumlah tempat tidur terisi dengan kebutuhan parkir
Sepeda motor ... 70
Tabel 4.2.2.3 Hubungan jumlah Dokter dengan kebutuhan parkir sepeda motor 71
Tabel 4.2.2.4 Hubungan jumlah Dokter yang hadir dengan kebutuhan
Parkir sepeda motor ... 73
Tabel 4.2.2.5 Hubungan jumlah paramedis dengan kebutuhan parkir sepeda
Motor ... 74
Tabel 4.2.2.6 Hubungan jumlah Paramedis yang hadir dengan kebutuhan
Parkir sepeda Motor ... 76
Tabel 4.2.2.7 Hubungan Jumlah Karyawan dengan Kebutuhan Parkir sepeda
Motor ... 77
Tabel 4.2.2,8 Hubungan Jumlah karyawan yang hadir dengan kebutuhan parkir
Sepeda motor ... 79
Tabel 4.2.2.9. Hubungan jumlah pengunjung dengan kebutuhan parkir
Sepeda motor ... 80
Tabel 4.2.3. Korelasi Antara Peubah Bebas dan Peubah Tidak Bebas ... 82
Tabel 4.3. Resume hasil analisa statistik dengan spss 20 ... 86
Tabel 4.4. Hasil Analisa Regresi yang memenuhi syarat pengujian t test dan f
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik hubungan antara waktu dengan jumlah
kendaraan masuk, keluar, akumulasi dan volume parkir ... 18
Gambar 2.2 Teknik Sampling ... 19
Gambar 2.3 Teknik Simple Random Sampling ... 20
Gambar 3.1. Alur penelitian ... 41
Gambar 4.1 Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Pirngadi 21 februari 2013 ... 43
Gambar 4.2. Akumulasi parkir mobil pada Rumah Sakit Pirngadi 21 februari 2013 ... 43
Gambar 4. 3 Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Pirngadi 22 februari 2013 ... 44
Gambar 4.4 Akumulasi parkir mobil pada Rumah sakit Pirngadi 22 feb 2013 ... 45
Gambar 4.5 Persentase Durasi Parkir sepeda motor per 30 menitan pada Rumah Sakit Pirngadi 21 februari 2013 ... 45
Gambar 4.6 Persentase Durasi Parkir mobil per 30 menitan pada Rumah Sakit Pirngadi 21 februari 2013 ... 46
Gambar 4.7 Persentase Durasi Parkir sepeda motor per 30 menitan pada Rumah Sakit Pirngadi 2 Gambar 4.8 Persentase Durasi Parkir mobil per 30 menitan pada Rumah Sakit Pirngadi 22 februari 2013 ... 47
Gambar 4.9 Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Herna 23 februari 2013 Gambar 4.10 Akumulasi mobil pada Rumah sakit Herna 23 februari 2013 ... 49
(13)
Gambar 4.11 Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Herna
25 februari 2013 ... 49
Gambar 4.12 Akumulasi mobil pada Rumah sakit Herna 25 februari 2013 ... 50
Gambar 4.13 Persentase Durasi Parkir sepeda motor per 30 menitan pada Rumah Sakit
Herna 23 februari 2013 ... 51
Gambar 4.14 Persentase Durasi Parkir mobil per 30 menitan pada
Rumah Sakit Herna 23 februari 2013 ... 51
Gambar 4.15 Persentase Durasi Parkir sepeda motor per 30 menitan pada Rumah Sakit
Herna 25 februari 2013 ... 52
Gambar 4.16 Persentase Durasi Parkir mobil per 30 menitan pada
Rumah Sakit Herna 25 februari 2013 ... 53
Gambar 4.17 Hubungan jumlah tempat tidur dengan kebutuhan parkir Mobil .. 55
Gambar 4.18 Hubungan jumlah tempat tidur terisi dengan kebutuhan Mobi .... 57
Gambar 4.19 Hubungan jumlah Dokter dengan kebutuhan parkir Mobil ... 58
Gambar 4.20 Hubungan jumlah Dokter yang hadir dengan kebutuhan parkir
Mobil ... 60
Gambar 4.21 Hubungan jumlah paramedis dengan kebutuhan parkir mobil ... 61
Gambar 4.22 Hubungan jumlah Paramedis yang hadir dengan kebutuhan
Parkir mobil ... 63
Gambar 4.23 Hubungan Jumlah Karyawan dengan Kebutuhan Parkir mobil ... 64
Gambar 4.24 Hubungan Jumlah karyawan yang hadir dengan kebutuhan parkir
Mobil ... 66
Gambar 4.25 Hubungan jumlah pengunjung dengan kebutuhan parkir
(14)
Gambar 4.26 Hubungan jumlah Tempat Tidur dengan kebutuhan Parkir sepeda motor ... 69
Gambar 4.27 Hubungan jumlah Tempat Tidur Terisi dengan kebutuhan parkir
sepeda motor ... 70
Gambar 4.28 Hubungan jumlah Dokter dengan kebutuhan parkir Parkir sepeda
motor ... 72
Gambar 4.29 Hubungan jumlah Dokter yang Hadir dengan kebutuhan parkir
Parkir sepeda motor ... 73
Gambar 4.30 Hubungan jumlah paramedis dengan kebutuhan parkir sepeda
Motor ... 75
Gambar 4.31 Hubungan jumlah Paramedis yang hadir dengan kebutuhan
Parkir sepeda Motor ... 78
Gambar 4.32 Hubungan Jumlah Karyawan dengan Kebutuhan Parkir sepeda
Motor ... 78
Gambar 4.33 Hubungan Jumlah karyawan yang hadir dengan kebutuhan parkir
Sepeda motor ... 79
Gambar 4.34 Hubungan jumlah pengunjung dengan kebutuhan parkir
(15)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A : Hasil pengolahan data survei
LAMPIRAN B : Tabel jumlah kendaraan berdasarkan durasi
LAMPIRAN C : Output Hasil Analisa Regresi Dengan Spss 20
(16)
ABSTRAK
Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan baik di kota kota besar maupun di kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran juga merupakan hal yang tidak bisa ditangani beberapa rumah sakit. Banyaknya fasilitas rumah sakit akan mendorong masyarakat mengunjungi rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan parameter rumah sakit yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir, dimana diharapkan parameter tersebut dapat membantu dalam mengestimasi jumlah kebutuhan parkir pada rumah sakit kelas B di kota Medan. Parameter rumah sakit digunakan sebagai variabel adalah, tempat tidur, dokter, paramedis, karyawan dan ,pengunjung. Sebagai objek studi diambil rumah sakit Pirngadi dan rumah sakit Herna. Survey dilakukan dengan cara pengamatan selama 12 jam dalam waktu 2(dua) hari pada masing masing rumah sakit.
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan spss 20 didapat hasil regresi sederhana baik secara linear maupun non linear. Regresi non linear terdiri dari logarithmic, eksponensial, power dan inverse. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kebutuhan parkir mobil adalah jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan
. e . . dan model yang terbaik untuk menentukan kebutuhan parkir sepeda motor juga berdasarkan jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan
. . . . .Sebahagian besar mobil dan motor parkir selama >330 menit (5 jam 30 menit).
Akumulasi maksimum kendaraan parkir pada Rumah Sakit Pirngadi telah melebihi kapasitas parkirnya, sehingga diperlukan tinjauan ulang terhadap luas parkir yang tersedia agar didapat kesimpulan apakah perlu dilakukan pembangunan gedung parkir pada rumah sakit tersebut.
(17)
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Umum
Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan melakukan berbagai macam kegiatan, dalam melakukan kegiatan bepergian kebanyakan penduduk di kota kota besar menggunakan kendaraan pribadi sehingga secara tidak langsung diperlukan jumlah parkir yang memadai.(Tamin, 2008 ).
Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan baik di kota kota besar maupun di kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran tersebut sangat mempengaruhi pergerakan kendaraan dimana kendaraan yang melewati tempat tempat yang beraktifitas tinggi, laju pergerakannya akan terhambat oleh kendaraan yang parkir di badan jalan akibat kapasitas lahan parkir yang tersedia tidak dapat lagi menampung jumlah kendaraan yang akan parkir di area tersebut.
Kebutuhan akan terpenuhinya kapasitas lahan parkir di Kota Medan juga menjadi masalah pada beberapa Rumah Sakit. Penyediaan lahan parkir untuk Rumah Sakit sangat penting karena akses menuju Rumah Sakit seharusnya bebas hambatan dari kendaraan yang parkir di badan jalan di sekitar Rumah Sakit.
(18)
I.2. Latar Belakang
Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan pusat kegiatan baik industri, ekonomi, dan pemerintahan.Untuk melakukan semua kegiatan, tersebut sudah tentu menggunakan sarana transportasi. Sarana transportasi yang paling umum digunakan adalah mobil dan motor yang setiap hari jumlahnya terus meningkat sehingga telah membawa dampak terhadap masalah pengaturan parkir yang sering sekali ditemui di Kota Medan.
Rumah Sakit merupakan suatu pusat kegiatan yang banyak dikunjungi penduduk karena adanya masalah kesehatan. Rumah Sakit juga tidak terlepas dari masalah perparkiran yang dapat mengganggu tingkat kenyamanan dalam proses pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit. Meningkatnya jumlah pasien yang memiliki kendaraan mobil atau sepeda motor seharusnya diimbangi oleh peningkatan ketersediaan parkir yang baik, namun keterbatasan ruang tidak memungkinkan untuk perluasan tempat parkir sehingga banyak pengunjung Rumah Sakit yang parkir di badan jalan (on street parking). Kegiatan perparkiran pada badan jalan di sekitar Rumah Sakit dapat mengurangi aksesibilitas ke pintu masuk Rumah Sakit sehingga dapat berakibat fatal bagi pasien gawat darurat yang ingin masuk ke Rumah Sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengklasifikasikan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanannya yaitu Rumah Sakit Kelas A, B,C dan D.
Klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, Rumah Sakit kelas B harus mempunyai fasilitas pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8
(19)
(delapan), Pelayanan Medik Spesialis lainnya, dan 2 (dua) pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Banyaknya fasilitas kesehatan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit dan baik buruknya pelayanan yang diberikan sangat berpengaruh terhadap jumlah pasien yang akan berobat di Rumah Sakit tersebut. Sejauh ini di Kota Medan belum ada peraturan ataupun pedoman yang mengatur standar ruang parkir untuk Rumah Sakit berdasarkan kelasnya. Mengingat adanya suatu pedoman sangat membantu dalam bidang perencanaan maupun evaluasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian mengenai karakteristik dan kebutuhan parkir di beberapa Rumah Sakit tersebut.
I.3. Perumusan Masalah
Belum ada pedoman tentang standar kebutuhan ruang parkir berdasarkan Kelas Rumah Sakit di Kota Medan, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai hal itu mengingat adanya suatu pedoman sangat membantu dalam bidang perencana maupun evaluasi. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan model yang tepat untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan standar kebutuhan ruang parkir untuk tahap perencanaan maupun evaluasi parkir.
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan hubungan antara jumlah ruang parkir yang dibutuhkan dengan variabel variabel yang ada pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan yaitu
(20)
Jumlah tempat tidur, jumlah Paramedis, jumlah Dokter, jumlah Pegawai dan jumlah Pengunjung
2. Untuk mengetahui bagaimana model kebutuhan parkir pada Rumah Sakit Kelas B di kota Medan
3. Mendapatkan standard kebutuhan parkir mobil dan sepeda motor pada Rumah Sakit Kelas B berdasarkan variabel variabel yang ada.
I.5. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya model dan standard kebutuhan parkir pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan, diharapkan agar apabila ada pembangunan Rumah Sakit yang baru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau pertimbangan untuk memprediksi jumlah kendaraan yang dapat ditampung pada area parkir yang akan dibangun.
I. 6. Ruang Lingkup Penelitian
Karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian hanya dilakukan pada Rumah Sakit yang dianggap mempunyai karakteristik yang sama antara lain berada pada pusat kota, ramai dikunjungi pasien, mempunyai tempat parkir tersendiri. Adapun ruang lingkup pembahasan dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada 2 Rumah Sakit Kelas B di kota Medan yaitu: RS Pirngadi dan RS Herna.
2. Mendapatkan data data yang dibutuhkan dari kedua Rumah Sakit tersebut yaitu data primer dan data sekunder.
(21)
3. Kapasitas parkir dihitung berdasarkan Metode selisih terbesar antara kedatangan dan keberangkatan kendaraan (Akumulasi Maksimum)
4. Menganalisis data untuk mencari model kebutuhan parkir dengan metode regresi linear dan non linear.
5. Selain Dokter, Paramedis dan karyawan yang hadir , setiap orang yang berkepentingan datang ke Rumah Sakit dimasukkan dalam kategori pengunjung.
I.7. Sistematika Penulisan
Agar setiap tahapan dalam studi ini dapat dipahami dengan mudah dipahami, maka penulisan tugas akhir ini dikelompokkan menjadi 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan rancangan yang akan dilakukan dalam studi kasus ini meliputi tinjauan umum, latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesa dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori yang menjadi bahan referensi penulisan Tugas Akhir, baik yang akan digunakan maupun yang hanya bersifat pengetahuan dan gambaran umum.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang kerangka pikir yang berisi tentang langkah langkah penulisan tugas akhir ini yang meliputi pengambilan data, langkah penelitian, dan metode pengolahan data.
(22)
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan disajikan data data yang telah diperoleh untuk dianalisis sehingga dapat diperoleh kesimpulan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Pengertian Parkir
Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem transportasi. Oleh karena itu banyak ahli Transportasi yang meneliti dan membuat defenisi tentang parkir yaitu:
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1996)
Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung pada kendaraan dan kebutuhannya
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya.
II.2. Fasilitas Parkir
Permintaan parkir didistribusikan pada tata guna lahan suatu area. Penetapan pilihan tempat parkir kendaraan yang dibuat dan cara parkir dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menurut penenempatannya :
a. Parkir di Badan Jalan ( On street Parking)
Tempat yang biasanya paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan.Tetapi parkir seperti ini
(24)
mempunyai banyak kerugian. Pertama arus lalu lintas sepanjang jalan menjadi terhambat., yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan. Pada kondisi parkir yang berhimpit akan lebih terlihat penurunan kelancaran lalu lintasnya. Parkir di jalan juga mengakibatkan peningkatan jumlah kecelakaan akibat gerakan membuka pintu mobil, tingkah pengendara sepeda motor yang tak menentu dan pejalan kaki yang muncul diantara kendaraan parkir.
Meskipun terdapat berbagai kerugian, namun parkir badan jalan masih sangat diperlukan karena banyak tempat (pertokoan, sekolah, tempat ibadah, dll) tidak mempunyai tempat parkir yang memadai.
b. Parkir di luar Badan Jalan (Off Street Parking)
Di kebanyakan kawasan pusat kota, parkir di pinggir jalan sangat dibatasi sehingga diperlukan penyediaan fasilitas di luar daerah jalan. Ada beberapa klasifikasi parkir di luar daerah jalan yaitu : a) pelataran parkir di permukaan tanah, b) garasi bertingkat, c) garasi bawah tanah, d) gabungan, e) garasi mekanis dan f) drive in. (F.D. Hobbs, 1995)
Pedoman perancangan untuk parkir off street di dasarkan pada ukuran kendaraan rencana, luas lahan parkir, kapasitas parkir, serta tata letak kendaraan untuk memudahkan kendaraan masuk dan keluar parkir.
2. Menurut statusnya
Menurut statusnya parkir dapat dikelompokkan menjadi: a. Parkir umum
(25)
Parkir umum adalah perparkiran yang menggunakan tanah tanah, jalan jalan, lapangan yang dimiliki atau dikuasai dan penyelenggaranya dikelola oleh pemerintah daerah
b. Parkir khusus
Adalah perparkiran yang menggunakan tanah tanah yang dikuasai dan pengelolaanya oleh pihak ketiga.
c. Parkir darurat
Parkir darurat perparkiran di tempat umum, baik yamg menggunakan lahan, jalan jalan, lapangan milik, dan penguasaanya oleh pemerintah daerah atau swasta karena kegiatan insidentil
d. Taman parkir
Taman parkiradalah suatu area atau bangunan perparkiran yang dilengkapi sarana perparkiran yang pengelolaanya diselenggarakan oleh pemerintah
e. Gedung parkir
Gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan yang penyelenggaraanya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga uyang mendapat ijin dari pemerintah daerah.
3. Menurut jenis kendaraannya
Menurut jenis kendaraan parkir, terdapat beberapa golongan parkir yaitu: a. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin (sepeda)
b. Parkir untuk kendaraan beroda dua bermesin (sepeda motor)
(26)
Pemisahan tempat parkir menurut jenisnya mempunyai tujuan agar pelayanan lebih mudah dan agar tidak terjadi keruwetan.
4. Menurut jenis tujuan parkir
Menurut jenis tujuan parkir dapat digolongkan menjadi
a. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaikturunkan penumpang b. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar muat barang
Keduanya sengaja dipisahkan agar satu sama lain kegiatan tidak saling mengganggu
5. Menurut jenis pemilikan dan pengoperasiannya
a. Parkir milik dan pengoperasiannya adalah milik swasta
b. Parkir milik pemerintah daerah dan pengelolaanya adalah pihak swasta c. Parpir milik dan pengoperasiannya adalah pihak pemerintah.
II. 3. Layout bangunan Parkir
Kenyamanan dan manfaat layout bangunan parkir memenuhi dua kriteria yaitu ruang dan waktu.Layout parkir memungkinkan pemarkir kendaraaan dapat bergerak secara cepat, baik pergerakan masuk maupun keluar dari ruang parkir. Pada saat pengendara memarkir kendaraannya diharapkan tidak merasa terhambat pada saat melakukan pergerakan maju maupun mundur ataupun merasa bebas sehingga tidak membahayakan kendaraan lain yang ada disampingnya maupun kendaraan yang berdekatan. Hal ini bukan berarti bahwa penyediaan ruang parkir dengan ukuran lebih besar selalu yang terbaik karena akan menjadi tidak efisien
(27)
II.4. Karakteristik Parkir
Karakteristik parkir adalah sebagai parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir. Berdasarkan karakteristik parkir akan dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada suatu lokasi studi. Beberapa parameter karakteristik parkir yang harus diketahui adalah :
a. Durasi parkir
Adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan parkir. Informasi ini diketahui dengan cara mengamati waktu kendaraan tersebut masuk dan waktu kendaraan tersebut keluar
………( 2.1.) Keterangan :
= waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir = waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir
Salah satu factor yang mempengaruhi kapasitas penggunaan lahan parkir selain luas ruang parkir adalah lamanya kendaraan parkir (durasi). Tujuan terhadap dilakukannya analisi durasi parkir adalah : untuk mengetahui lamanya rerata lamanya kendaraan parkir pada lahan parkir tersebut.
b. Akumulasi
Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu.Satuan akumulasi adalah kendaraan.
………(2.2) Keterangan :
(28)
= Σ kendaraan yang masuk lokasi parkir = Σ kendaraan yang keluar lokasi parkir
= Σ kendaraan yang telah berada di lokasi parkir sebelum pengamatan dilakukan
Akumulasi parkir secara umum dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat diparkir pada suatu selang waktu tertentu. Besar kecilnya lahan parkir akan sangat menentukan besarnya volume yang dapat ditampung. Hal ini berarti tingkat kapasitas sangat mempengaruhi dimensi lahan parkir tersebut.
c. Volume parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ke tempat parkir selang waktu tertentu, biasanya volume parkir dihitung per hari.
d. Pergantian parkir (parking turn over/PTO)
Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang yang tersedia untuk periode tertentu, satuannya adalah kend/petak parkir.
………(2.3.) • Σ kendaraan yang parkir per periode waktu tertentu
Semakin tingkat pergantian maka akan semakin menguntungkan. Karena tingkat pergantian sangat tergantung dari durasi kendaraan parkir. Semakin kecil rerata durasi parkir kendaraan yang diparkir pada lahan parkir maka akan semakin tinggi nilai tingkat pergantiannya.
(29)
e. Kapasitas parkir
Adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan.Untuk itu kapasitas parkir harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak hanya didasarkan pada volume maksimum pada kondisi sibuk, namun juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan keseluruhan perilaku kendaraan baik durasi waktu maupun akumulasi parkir selama selang waktu tertentu .hal ini sangat penting karena penentuan kapasitas yang tidak optimal pada akhirnya akan mengakibatkan perencanaan daerah parkir yang tidak optimal pula.
Kondisi ini akan mewujudkan kemungkinan suatu lahan parkir dapat menampung sejumlah kendaraan pada kondisi jam sibuk namun pada waktu lainnya akan banyak ruang kosong. Atau dapat pula terjadi sebaliknya dimana pada jam normal sekalipun, banyak kendaraan yang tidak tertampung. Hal ini tentu sangat tidak efisien bila ditinjau dari sudut investasi.
f. Indeks parkir
Yaitu persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100%
%...(2.4.)
II. 5. Metode Analisis Kebutuhan Parkir
Untuk menganalisis kebutuhan parkir, sebelumnya harus diketahui pengertian Satuan Ruang Parkir (SRP).Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu. Untuk hal hal tertentu bila tanpa penjelasan SRP adalah
(30)
SRP untuk mobil penumpang yaitu 2.30 cm x 5.00 cm. Adapun metode untuk penentuan kebutuhan jumlah petak parkir (Tamin, 2008) dapat diketahui berdasarkan:
a. Metode berdasarkan pada kepemilikan kendaraan
Metode ini mengasumsikan adanya hubungan antara luas lahan parkir dengan jumlah kendaraan yang tercatat di pusat kota. Semakin meningkat jumlah penduduk, maka kebutuhan lahan parkir akan semakin meningkat karena kepemilikan kendaraan meningkat.
b. Metode berdasarkan luas lantai bangunan (Banyak Unit)
Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan lahan parkir sangat terkait dengan jumlah kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas lantai bangunan tempat kegiatan tempat kegitan tersebut dilakukan.
(31)
Tabel 2.1. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir
Peruntukan SRP
Kebutuhan Ruang Parkir
Pusat Perdagangan Pertokoan Pasar Swalayan Pasar
SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif
SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif
SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif
3.5 – 7.5 3.5 – 7.5 3.5 – 7.5
Pusat Perkantoran
Pelayanan bukan umum
Pelayanan Umum
SRP/100 m2 Luas Lantai
SRP/100 m2 Luas Lantai
1.5 – 3.5
1.5 – 3.5
Sekolah SRP/ Mahasiswa 0.7 – 1.0
Hotel / Tempat
penginapan SRP / Kamar 0.2 – 1.0
Rumah Sakit SRP / Tempat Tidur 0.2 – 1.3
Bioskop SRP / Tempat Duduk 0.1 – 0.4
(32)
Sementara ukuran kebutuhan ruang parkir pada Rumah Sakit berdasarkan jumlah tempat tidur adalah:
Tabel 2.2. Kebutuhan Ruang Parkir Rumah Sakit Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur
Jlh tempat tidur (buah) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000 Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230 Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996
c. Metode berdasarkan selisih terbesar antara kedatangan dan keberangkatan
kendaraan (akumulasi maksimum)
Kebutuhan lahan parkir didapatkan dengan menghitung akumulasi terbesar pada selang waktu pengamatan. Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan parkir pada suatu tempat pada selang waktu tertentu dimana jumlah kendaraan parkir tidak akan pernah sama pada suatu tempat lainnya dari waktu ke waktu.
Contoh kasus :
Tabel 2.3 contoh.Data kendaraan masuk dan keluar parkir per 30 menitan
NO WAKTU MASUK KELUAR NO WAKTU MASUK KELUAR
1 7.00‐ 7.30 66 27 13 10.15‐10.30 42 24
2 7.30‐7.15 42 30 14 10.30‐10.45 62 54
3 7.45‐8.00 45 17 15 10.45‐11.00 51 34
4 8.00‐8.15 45 20 16 11.00‐11.15 35 32
5 8.15‐8.30 55 27 17 11.15‐11.30 40 32
6 8.30‐8.45 32 19 18 11.30‐11.45 44 32
7 8.45‐9.00 29 30 19 11.45‐12.00 37 32
8 9.00‐9.15 42 20 20 12.00‐12.15 31 32
9 9.15‐9.30 66 35 21 12.15‐12.30 35 26
10 9.30‐9.45 42 25 22 12.30‐12.45 29 15
11 9.45‐10.00 34 29 23 12.45‐13.00 35 26
(33)
Untuk mendapatkan besarnya kapasitas parkir dan total luas lahan parkir yang dibutuhkan perlu dihitung besarnya akumulasi parkir tabel di bawah ini memperlihatkan proses perhitungan besaran akumulasi dan volume parkir.
Tabel 2.4.contoh Data jumlah kendaraan masuk, keluar, akumulasi dan volume parkir per 30 menitan
NO WAKTU MASUK KELUAR
AKUMULASI
PARKIR
VOLUME
PARKIR
[1] [2] [3] [4]
1 7.00‐ 7.30 66 27 39 66
2 7.30‐7.15 42 30 51 108
3 7.45‐8.00 45 17 79 153
4 8.00‐8.15 45 20 104 198
5 8.15‐8.30 55 27 132 253
6 8.30‐8.45 32 19 145 285
7 8.45‐9.00 30 29 146 315
8 9.00‐9.15 42 20 168 357
9 9.15‐9.30 66 25 209 423
10 9.30‐9.45 41 34 216 464
11 9.45‐10.00 34 31 219 498
12 10.00‐10.15 32 20 231 530
13 10.15‐10.30 42 24 249 572
14 10.30‐10.45 62 62 249 634
15 10.45‐11.00 51 51 249 685
16 11.00‐11.15 35 35 249 720
17 11.15‐11.30 40 40 249 760
18 11.30‐11.45 44 50 243 804
19 11.45‐12.00 37 86 194 841
20 12.00‐12.15 31 75 150 872
21 12.15‐12.30 35 75 110 907
22 12.30‐12.45 29 55 84 936
23 12.45‐13.00 35 78 41 971
24 13.00‐13.15 29 70 0 1000
(34)
Besarnya akumulasi parkir (kolom 3) pada selang waaktu tertentu didapat dengan mengakumulasikan jumlah kendaraan yang telah berada pada lahan parkir pada selang waktu sebelumnya ditambah dengan jumlah kendaraan masuk (1) dikurangi dengan jumlah kendaraan keluar (2) pada selang waktu tersebut.
Volume parkir {kolom 4) pada selang waktu tertentu didapat dengan mengakumulasikan jumlah kendaraan pada selang waktu sebelumnya ditambah dengan jumlah kendaraan masuk pada selang waktu tersebut.
Dengan melihat tabel perhitungan seperti diatas maka dapat juga dilihat aku akumulasi maksimum parkir dan volume maksimumnya.
Gambar 2.1. Grafik hubungan antara waktu dengan jumlah kendaraan masuk, keluar, akumulasi dan volume parkir.
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 7.00 ‐ 7.30 7.30 ‐ 7.15 7.45 ‐ 8.00 8.00 ‐ 8.15 8.15 ‐ 8.30 8.30 ‐ 8.45 8.45 ‐ 9.00 9.00 ‐ 9.15 9.15 ‐ 9.30 9.30 ‐ 9.45 9.45 ‐ 10.00 10.00 ‐ 10.15 10.15 ‐ 10.30 10.30 ‐ 10.45 10.45 ‐ 11.00 11.00 ‐ 11.15 11.15 ‐ 11.30 11.30 ‐ 11.45 11.45 ‐ 12.00 12.00 ‐ 12.15 12.15 ‐ 12.30 12.30 ‐ 12.45 12.45 ‐ 13.00 13.00 ‐ 13.15 Jumlah Kendaraan
VOLUME PARKIR [4] AKUMULASI PARKIR [3] KELUAR [2]
(35)
II.6. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambila dari populasi harus betul betul representative (mewakili).
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis teknik sampling ditunjukkan pada gambar 2.2.di bawah ini.
Gambar 2.2. Teknik Sampling
TEKNIK
SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
1.Simple random sampling 2. Proportianate stratified random sampling
3. Disproportionate stratified random sampling
4. Area (clutser) sampling (sampling menurut daerah)
1.Sampling sistematis 2.Sampling Kuota 3. sampling aksidential 4. Purposive sampling 5.Sampling jenuh 6.Snowball sampling
(36)
Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : Probability sampling dan Nonprobability sampling. Probability sampling meliputi .Simple random sampling, Proportianate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, Area (clutser) sampling (sampling menurut daerah). Non probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidential, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
1. Probability Sampling
Probability sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.teknik ini meliputi : a. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar 2.3.berikut.
Diambil secara random
Gambar 2.3. Teknik Simple Random Sampling
Cara demikian sering disebut dengan random sampling atau cara pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sampel secara random (acak) dapat dilakukan dengan bilangan random, computer maupun undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu sesuai dengan jumlah
Populasi homogen
Sampel yang representatif
(37)
anggota populasi.Misalnya jumlah anggota populasi = 100 maka setiap anggota diberi nomor 1 sampai 100. Selanjutnya bila kesalahan 5% maka jumlah sampelnya 80.
Bila sampel tidak berstrata maka pengambilan sampel tidak perlu memperhatikan strata yang ada pada populasi karena teknik pengambilan sampel adalah random, nk setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk contoh diatas peluang setiap anggota populasi 1/100. Dengan demikian cara pengambilannya bila nomor 1 telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi agar besar peluangnya tetap.
II.7. Parkir Pada Rumah Sakit Kelas B
Kebutuhan parkir pada Rumah Sakit Umum kelas B bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi Rumah Sakit, jumlah Dokter, Pegawai dan Paramedis, jumlah tempat tidur dan pasien serta pengunjung. Karakteristik akumulasi parkir pada Rumah Sakit hampir semuanya memiliki pola yang sama karena mempunyai pembagian waktu kerja yang hampir sama.
Mengingat bahwa setiap rumah sakit mempunyai kelas masing masing berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarananya yaitu Rumah Sakit kelas A, B, C dan D. Klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, pasal 1 (satu) Rumah Sakit kelas B harus mempunyai fasilitas pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan), Pelayanan Medik Spesialis lainnya, dan 2 (dua) pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
(38)
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan MedikSpesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.
Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 12 (dua belas) orang dokter umum dan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap (pasal 11 ayat 2) Sementara jumlah tempat tidur yang ada minimal 200 buah.
Mengacu pada Kriteria yang harus dipenuhi rumah sakit kelas B, semakin banyak fasilitas Rumah Sakit seperti jumlah tempat tidur, dokter, peralatan dan tenaga karyawan serta paramedis maka semakin besar pula kebutuhan parkirnya. Bebrapa penelitian yang telah dilakukan tentang parkir rumah sakit sebagai berikut: 2. Karakteristik parkir pada Rumah Sakit di Bandung oleh Donny R.J Taju.
Dari hasil analisis statistik hubungan antara kebutuhan parkir mobil dengan semua parameter rumah sakit yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu: tempat tidur, pengunjung rawat jalan, pengunjung besuk, dokter, paramedic, dan pegawai di dapat hasil tingkat keakuratan atau koefisien korelasi determinasi r2 yang cukup baik dan memenuhi syarat pengujian statistik kecuali untuk tempat tidur kelas 1 terisi
Persamaan regresi kebutuhan parkir mobil dengan parameter rumah sakit yang mempunyai tingkat akurasi r2 terbaik dan memenuhi syara pengujian statistik adalah standar kebutuhan parkir yang berhubungan dengan tempat
(39)
tidur, baik tempat tidur total maupun tempat tidur terisi. Standar dalam bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Tempat tidur total :
, , ² . Tempat tidur terisi:
, , ² ,
Berdasarkan persamaan regresi diatas maka standar kebutuhan parkir mobil diambil perbandingan antara kebutuhan parkir mobil dengan tempat tidur total untuk standar minimum dan tempat tidur terisi untuk standar maksimum Standarnya adalah sebagai berikut :
Minimum : 1 tempat tidur total : 0,47 tempat parkir Maksimum : 1 tempat tidur terisi : 0,61 tempat parkir
Persamaan regresi kebutuhan parkir mobil yang berhubungan dengan semua parameter yang ada di rumah sakit yaitu: tempat tidur, pasien rawat jalan, pengunjung besuk, dokter, paramedis, dan pegawai memberikan hasil persamaan multi regresi dengan persamaan multi regresi dengan koefisien korelasi determinasi r2 yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat pengujian statistik. Persamaannya adalah sebagai berikut:
Jumlah parameter total :
, , , , ,
, , ,
Parameter aktual :
, , , , ,
(40)
3. Tesis Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum Kelas B di Kota Semarang
Parameter yang dijadikan sebagai penentu kebutuhan parkir rumah sakit kelas B adalah tempat tidur terisi, dokter yang ada, paramedis yang ada.
Hasil analisa statistik tentang kebutuhan parkir mobil berdasarkan parameter yang digunakan:
Tempat tidur terisi:
, , ,
Dokter yang ada :
, , ,
Paramedis yang ada :
, , ,
Untuk kebutuhan parkir sepeda motor Tempat tidur terisi:
, , ,
Dokter yang ada :
, . ,
II.8. Peramalan dalam Menentukan model Kebutuhan Parkir
Analisa mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilakukan dengan metode regresi, baik regresi linear, regresi non linear maupun regresi berganda (multi regresi).Regresi adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk mempelajari antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki. Model analisis regresi dimaksudkan untuk mendapatkan persamaan dalam
(41)
memprediksi nilai variabel dependen (terikat) atas dasar sebuah variabel independen (bebas), sekaligus mengukur intensitas hubungan antara kedua variabel tersebut.
Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah jumlah kendaraan parkir yang nantinya menjadi hal yang diramalkan akan terjadi dan merupakan kebutuhan parkir. Sedangkan variabel independen adalah fasilitas rumah sakit (jumlah tempat tidur, jumlah dokter, dan jumlah pegawai, jumlah paramedis, luas lantai bangunan dan jumlah pengunjung) yang mempengaruhi banyaknya jumlah kendaraan parkir
II.8.1. Proses regresi
Proses regresi adalah penentuan bentuk persamaan antara kedua variabel serta menduga selisih peramalan tersebut secara teknis masalah ini menitikberatkan pada observasi tertentu sedangkan variabel lainnya dipengaruhi pada berbagai keadaan.
Dengan menggunakan variabel variabel Rumah Sakit sebagai variabel independen maka akan didapati beberapa model ramalan yang mempunyai tingkat ketepatan dan kelayakan yang berbeda beda. Formula yang paling tepat adalah jika suatu model peramalan mempunyai tingkat ketepatan dan kelayakan paling tinggi. Proses regresi terdiri dari :
f. Analisa Regresi Linear Sederhana
Model analisis regresi linear adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki.Peramalan dengan analisa regresi linear (sederhana) dimaksudkan untuk mendapatkan persamaan dalam memprediksi nilai variabel dependen atas
(42)
dasar sebuah nilai variabel independen sekaligus menghitung nilai intensitas hubungan antara kedua variabel tersebut. Hubungan tersebut dianggap linear dan akan memberikan suatu persamaan linear dengan bentuk sebagai berikut:
………..(2.5.) :
Konstanta a dan koefisien b dapat dihitung dengan persamaan :
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ……….(2.6.)
g. Analisa Regresi Linier Berganda
Jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas ( , , , … ). Dinamakan analisis regresi linear berganda karena setiap estimasi atas nilai diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Persamaan umum regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
………... (2.7.) Untuk membuat ramalan melalui regresi maka setiap variabel harus tersedia.Selanjutnya didasarkan pada data itu peneliti harus menemukan persamaan melalui pehitungan.
(43)
h. Metode analisis Regresi Non Linier
Disamping peramalan dengan analisa regresi linier juga dalam analisa penelitian ini dipakai metode regresi non linier lain yaitu:
Metode Logaritmik
Persamaanya sebagai berikut :
. . ...(2.8.) Metode inverse / kebalikan
Persamaanya sebagai berikut :
………...(2.9) Metode power / pangkat
Persamaanya sebagai berikut :
……….(2.10) Atau
. . ………...(2.10.1)
Metode Eksponensial
Persamaanya sebagai berikut :
. . ……….(2.11)
Atau
(44)
II.8.2. Uji korelasi
Proses korelasi adalah pengukuran derajat keeratan antara variabel dependen dengan variabel independen. Korelasi sangat tergantung pada pola variasi atau iterelasi yang simultan antara kedua variabel.Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Koefisien korelasi dapat dihitung dengan cara: ∑ –∑ .∑
∑ ∑ . ∑ ∑
………(2.12)
Nilai r = 1 berarti korelasi antara peubah y dan x adalah positif jika r = -1 berarti korelasi antara y dan x adalah negatif (meningkatnya nilai x mengakibatkan menurunnya nilai y) nilai r = 0 menyatakan tidak ada korelasi antar variabel tersebut. Angka koefisien penentu / determinasi dihitung dengan dasar mengkuadratkan nilai koefisien korelasi yang rumusnya adalah sebagai berikut:
.∑ ∑ ∑
.∑ ∑ . .∑ ∑ ……….(2.13)
Atau ∑
∑ ………(2.13.1)
II.8.3. Signifikan Test
Untuk meneliti apakah regresi yang digunakan dalam penyusunan ramalan adalah benar linier atau tidak, dimana data observasi tepat berada di sekitar garis tersebut, maka perlu dilakukan apa yang disebut “signifikan test “. Jika ternyata dari hasil test yang telah dilakukan diperoleh hasil yang tidak signifikan (insignificant)
(45)
maka kurang tepatlah bila regresi linier dipergunakan dalam penyusunan ramalan tersebut.
Dalam signifikansi test ini, ingin diketahui apakah benar secara statistik (statistical valid) bahwa hubungan yang ada antara variabel independen (koefisien regresi) dan persamaan itu sendiri . . Untuk pengetesan ini perlu dilakukan 2 (dua) macam test yaitu:
a. T.Test
Tujuan pengetesan hipotesis t terhadap parameter variabel independen (koefisien regresi) adalah untuk menentukan apakah ada dan bagaimana bentuk pengaruh antara masing masing variabel independen terhadap variabel dependen. Tujuan pengujian hipotesis t terhadap koefisien korelasi parsial adalah menentukan apakah ada dan bagaimana hubungan antara asing masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebagai pembanding dalam pengujian hipotesis t adalah harga statistik pengujian ( ) dan daerah kritis pengujian dapat dihitung dengan rumus :
.√ ………(2.14)
Dimana :
= statistik pengujian untuk koefisien regresi = koefisien regresi
= kesalahan taksir standar (standar deviasi) koefisien regresi = koefisien korelasi parsial pada analisa regresi berganda
= derajat kebebasan
= n-2 untuk analisa regresi sederhana
(46)
Penentuan daerah kritis pengujian tergantung pada jenis pengujian yang dilakukan apakah pengujian kuat atau lemah. Untuk pengujian kuat (sangat nyata) maka digunakan taraf signifikansi ( ) sebesar 0,01 dimana hubungan dan pengaruh variabel dependen diyakinisebesar 99%. Untuk pengujian lemah (biasa) maka digunakan taraf signifikansi ( ) sebesar 0.05 dengan keyakinan 95%.
b. F Test
Tujuan pengujian hipotesis F adalah memilih model peramalan terbaik dan membuat keputusan apakah persamaan tersebut layak digunakan atau tidak. F test merupakan pengujian untuk menunjukan apakah cara data atau pandangan statistic lebih baik digunakan rata rata atau garis regresi untuk penggambaran data tersebut. distribusi f adalah rasio dari dua variansi seperti terlihat pada persamaan berikut ini :
∑ /
∑ / ……….(2.15)
Dimana :
n = jumlah observasi
k = jumlah variabel (dalam regresi sederhana k = 2).
Setelah diperoleh nilai f rasio, maka kemudian dilakukan pembandingan antar nilai F rasio ini dengan F tabel atau F test. Apabila F rasio lebih besar dari F tabel atau F test, maka secara statistik adalah signifikan berbeda dengan 0 (nol). Dengan perkataan lain, koefisien tidak sama dengan nol secara statistik, sehingga persamaan regresi adalah benar dan dapat digunakan dengan tepat untuk peramalan dengan bentuk . . Sebaliknya bila F rasio mempunyai nilai yang lebih kecil atau sama dengan nilai F tabel, maka secara statistik koefisien
(47)
tidak signifikan berbeda dengan 0 (nol). Dengan perkataan lain bahwa koefisien b tidak dapat dinyatakan secara ststistik berbeda dengan nol. Oleh karena itu tidaklah tepat untuk menggunakan persamaan regresi sederhana . dalam penyusunan data yang dilakukan.
(48)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Alur Kegiatan
Tahapan penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) tahap yaitu: Tahap identifikasi, penentuan lokasi, tahap pengambilan data, serta tahap analisa dan pembahasan.
III.2. Identifikasi Masalah
Belum adanya standar kebutuhan parkir pada suatu rumah sakit kelas B di Kota Medan menjadi suatu kesulitan dalam merencanakan dan menganalisis fasilitas parkir yang ada pada pusat pelayanan kesehatan tersebut. Mengingat adanya suatu standar sangat membantu dalam bidang perencanaan dan evaluasi.
Agar arah penelitian menjadi lebih jelas maka perlu diambil teori yang sesuai dengan lingkup permasalahan dengan cara mengumpulkan jurnal jurnal atau studi yang mengangkat topik yang sama. Karena usaha ilmiah adalah bagaikan membangun suatu piramida dimana usaha baru selalu didasarkan atas usaha usaha yang dilakukan sebelumnya.
Agar analisis hasil penelitian lebih terarah perlu dirumuskan hipotesa terlebih dahulu. Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawabannya baru menggunakan teori. Ciri utama hipotesa adalah
Dirumuskan secara sederhana
Menggunakan variabel variabel yang tegas Dapat diuji kembali oleh peneliti lain.
(49)
Mengacu pada penelitian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang kebutuhan parkir pada Rumah Sakit, maka Hipotesa dalam penelitian ini adalah : Kebutuhan parkir di Rumah Sakit Umum kelas B di Kota Medan berkaitan erat dengan fasilitas Rumah Sakit yaitu jumlah tempat tidur, jumlah dokter, jumlah pegawai, jumlah paramedis dan jumlah pengunjung.
III.3. Tahap Persiapan
Sebelum diadakan penelitian maka dilakukan pra survey yaitu dengan meminta daftar Rumah Sakit Kelas B dari Dinas Kesehatan Kota Medan.Selanjutnya dilakukan pra survey langsung untuk mengetahui keadaan di lapangan dan memudahkan dalam menyusun strategi serta penempatan surveyor dalam mengumpulkan data primer yang dibutuhkan. Dari pengamatan pra survey ini ditentukan hari yang terpadat dalam satu minggu dimana kendaraan memerlukan tempat parkir maksimum juga untuk menentukan waktu survey yang mewakili. Setelah ditentukan hari dan waktunya maka seluruh peralatan yang diperlukan dipersiapkan.
III.3.1. Penentuan Lokasi Studi
Setelah didapat daftar Rumah Sakit Umum Kelas B, Kriteria selanjutnya ditentukan agar didapat lokasi studi yang mempunyai karakteristik yang sama. Dengan berbagai pertimbangan maka diambil lokasi studi yang mempunyai Kriteria yang sama yaitu terletak di pusat kota dan mempunyai tempat parkir tersendiri. Rumah sakit yang menjadi lokasi studi adalah:
(50)
1. Rumah Sakit RSUP Pirngadi 2. Rumah Sakit Herna
Pada tahap yang telah ditentukan, survey untuk pengumpulan data primer dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan pada seluruh Rumah Sakit umum yang ditinjau, pada yang saat yang sama dikumpulkan pula data sekunder melalui wawancara dengan pihak pengelola Rumah Sakit dan peengelola parkir untuk mendapatkan informasi tentang informasi tentang fasilitas Rumah Sakit dan perparkiran. .
III.4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena data yang diperoleh adalah faktor penting dari keberhasilan penelitian. Pelaksanaan pengumpulan data dikerjakan berdasarkan populasi dan sampel yang telah ditetapkan sebelumnya, demikian juga tentang cara dan alat pengukurannya. Data dapat dikumpulkan dari sumber langsung yang disebut data primer atau data sekunder yang didapat dari sumber kedua misalnya dari dokumen dokumen, buletin, laporan penelitian, papan monografi dan lain lain.
III.4.1. Data Yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data fasilitas Rumah Sakit dan fasilitas parkirnya serta data jumlah kendaraan parkir yang dapat diuraikan sebagai berikut:
(51)
1. Data primer .
Pengumpulan data primer untuk studi ini bertujuan untuk mendapatkan data lapangan yang diperlukan untuk analisis selanjutnya. Adapun data primer yang dimaksud adalah:
Jenis kendaraan Akumulasi parkir
Menghitung jumlah pengunjung
Waktu kendaraan masuk dan keluar parkir (durasi) 2. Data sekunder
Data sekunder bersumber dari instansi yang terkait. Data yang diperoleh adalah :
Jumlah dokter Jumlah perawat Jumlah pegawai Jumlah paramedis
Jumlah tempat tidur tersedia dan jumlah tempat tidur terisi Luas lantai total bangunan Rumah Sakit
Pembagian jam kerja pegawai, dokter, paramedis dan lain lain.
III.4.2. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data survey adalah:
1. Stopwatch atau jam tangan digunakan untuk menentukan waktu pengamatan 2. Counter digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan diparkir dan jumlah
(52)
3. Clipboard dan alat tulis
4. Formulir survei, yang terdiri dari:
a. Form survey I-A digunakan untuk mencatat jumlah kendaraan yang masuk dengan cara mencatat plat kendaraan dan waktu kendaran memasuki parkir. Pada form ini juga dicatat jumlah kendaraan yang sedang diparkir sebelum jam pengamatan dimulai.
b. Form survey I-B digunakan untuk mencatat jumlah kendaraan keluar dari areal parkir dengan cara mencatat nomor plat kendaran dan waktu keluar parkir.
c. Form survey II-A digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang masuk ke dalam rumah sakit
d. Form II-B digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang keluar dari Rumah Sakit.
e. Form survey III digunakan mencatat parameter parameter Rumah Sakit yang ada pada saat jam pengamatan. Parameter parameter tersebut antara lain jumlah dokter, jumlah perawat, jumlah paramedis, jumlah karyawan dan lain lain.
III.5. Metode Pelaksanaan pengamatan dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengamatan data dilakukan dengan pengamatan lapangan.Pertama-tama adalah menghubungi dan mencari informasi dari pihak pengelola Rumah Sakit dan selanjutnya memperoleh ijin untuk melakukan penelitian. Kemudian dilakukan wawancara seputar perparkiran terhadap petugas
(53)
parkir yang berada di lapangan, untuk memperoleh informasi tentang fasilitas perparkirannya, kondisi parkir dan saat jam sibuk.
Untuk mendapatkan data primer pada lokasi studi, maka surveyor ditempatkan pada :
Pintu masuk dan pintu keluar parkir Pintu masuk dan pintu keluar pengunjung
Lokasi parkir di luar rumah sakit yang digunakan oleh pengunjung
III.5.1.Waktu pengamatan
Hari penelitian ditentukan berdasarkan perkiraan dimana pada hari tersebut merupakan hari terpadat dalam seminggu pada setiap rumah sakit yang di survey, adapun penelitiannya dilakukan pada hari :
1. Rumah Sakit DR Pirngadi Medan
Hari pertama penelitian dilakukan pada 21 februari 2013 Hari kedua penelitian dilakukan pada tanggal 22 februari 2013 2. Rumah Sakit Herna
Hari pertama penelitian dilakukan pada tangggal 23 febrauri 2013 Hari kedua penelitian dilakukan pada tanggal 25 februari 2013
Pengamatan dilakukan selama 12 jam sehari (mulai jam 7.00 -19.00) selama 2 (dua) hari. Dalam pelaksanaanya pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu yang berdekatan untuk seluruh lokasi Rumah Sakit yang diamati sehingga data jumlah kendaraan yang parkir diperoleh cukup baik digunakan sebagai sampel analisis regresi. Data mengenai kendaraan parkir dibagi dalam interval waktu setiap
(54)
15 menit untuk menetapkan akumulasi parkir terbesar sehingga dari jumlah kendaraan parkir dalam interval waktu tiap jam akan didapat jumlah kendaraan dalam interval waktu tertentu. Jumlah akumulasi parkir di dapatdari selisih antara kendaraan masuk dan kendaraan keluar dari tempat parkir selang interval waktu tertentu.
Adapun metode pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut :
Menghitung jumlah kendaraan yang telah berada di lokasi parkir Rumah Sakit sewaktu akan dilaksanaka survey.
Mengisi form survey yang telah disediakan , Mencatat jenis dan jumlah kendaraan yang masuk/ keluar lahan parkir dengan cara mencatat nomor plat kendaraan dan mencatat waktu kendaraan masuk/ keluar.
Mencatat jumlah pengunjung yang datang dan keluar Rumah Sakit.
Setelah semua data yang diperlukan telah diperoleh, dilakukan rekapitulasi data untuk mengetahui apakah masih ada data yang diperlukan untuk keperluan analisa.
III.6. Pengolahan Data
Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul melalui pengumpulan data belum mempunyai arti bagi tujuan penelitian karena peneliti belum dapat menarik kesimpulan apa apa dari data mentah tersebut. Oleh karena itu dilakukan beberapa usaha untu mengoahnya antara lain sebagai berikut:
1. Editing yaitu penegecekan terhadap kelengkapan, konsistensi dan jumlah dari pengisian formulir. Bila kurang lengkap maka data tersebut tidak dipakai. Apabila diperlukan maka diadakan survey ulang
(55)
2. Coding yaitu member kode kode terhadap data data yang ada misalnya memeberi tanggal, hari dan lokasi parkir pada form survey.
3. Classification yaitu pengelompokan data dalam beberapa kategori berdasarkan criteria yang diperlukan.
4. Tabulasi yaitu memindahkan data ke dalam tabel tabel yang dipersiapkan untuk mempermudah peneliti untuk membacanya.
5. Analisa data, data primer dihitung untuk kemudian dianalisa sebagai berikut: Akumulasi parkir dihitung dengan menjumlahkan mobil yang sedang parkir
dengan mobil yang masuk kemudian dikurangi dengan jumlah yang keluar. Distribusinya disusun pada interval 15 menit mulai waktu operasional masing masing lokasi sampai berakhirnya waktu operasional masing masing lokasi. Kemudian dibuat tabel akumulasi per lokasi pengamatan. Dari tabel akumulasi akan dibuat diagram akumulasi parkir per lokasi per hari didapatkan pola akumulasi parkir, jumlah akumulasi maksimum dan minimum, saat terjadinya akumulasi maksimum.
Hal yang sama dilakukan untuk menganalisa parkir kendaraan sepeda motor. Durasi parkir, langkah pertama dalam menganalisa durasi parkir adalah
dengan dilakukannya sortir data dengan mengikuti metode plat matching. Setiap pelat nomor polisi dipasangkan jam masuk dan jam keluarnya. Durasi parkir diperoleh dengan menghitung selisih jam masuk dan jam keluar tersebut. jumlah kendaraan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan durasi parkirnya. Penyajian data pengelompokan kendaraan berdasarkan durasi parkirnya ditampilkan dalam bentuk diagram.
(56)
Analisis regresi, analisis regresi diperoleh dengan menggunakan spss versi 20. Dengan mengnganalisa data secara regresi linear dan non linear.
Dalam pengolahan data ilmu statistikakan sangat diperlukan, antara lain untuk menentukan hubungan korelasi, tingkat kepercayaan dan lain lain.
Setelah dilakukan analisis data dilakukan beberapa test untuk membuktikan apakah analisis regresi yang dilakukan telah sesuai atau tidak.
F test
Tujuan pengetesan hipotesis F adalah memilih model peramalan terbaik dan membuat keputusan apakah persamaan tersebut layak dipergunakan atau tidak . F test merupakan pengujian untuk menunjukkan apakah data atau pandangan statistik lebih baik dipergunakan atau tidak.
T test.
Tujuan pengetesan t test terhadap parameter variabel independen ( koefisien regresi) untuk menentukan apakah ada dan bagaimana hubungan antara masing masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Model peramalan terbaik yang memenuhi beberapa syarat pengetesan kemudian akan dijadikan sebagai hasil dari penelitian ini. Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang didapat.
(57)
Gambar 3.1. Alur Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
metode selisih terbesar antara kedatangan dan keberangkatan kendaraan
(Akumulasi kendaraan)
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Karakteristik parkir (akumulasi dan durasi) Penentuan Model dengan analisis regresi Penentuan besarnya standar kebutuhan
parkir berdasarkan model yang didapat
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
Jumlah dokter Jumlah paramedis Jumlah karyawani Jumlah tempat tidur
DATA PRIMER
Jumlah kendaraan masuk dan keluar parkir
Jumlah pengunjung
Jumlah kendaraan yang telah berada di lokasi parkir Inventarisasi fasilitas parkir Waktu kendaraan
masuk/keluar parkir
IDENTIFIKASI MASALAH
Belum diketahui standar kebutuhan parkir berdasarkan kelas Rumah Sakit di Kota Medan
TUJUAN PENELITIAN
Menganalisis Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit Kelas B kota Medan
PENENTUAN LOKASI (RS kelas B di Kota Medan)
RS Pirngadi Medan RS st Elisabeth RS Herna Medan
KESIMPULAN DAN SARAN
(58)
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
IV. 1. Penyajian Data
Informasi tentang jumlah kendaraan yang sedang berada pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu adalah akumulasi kendaraan. Akumulasi kendaraan dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir di tambah dengan kendraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Informasi mengenai durasi parkir juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama satu kendaraan parkir.
Berikut ini disajikan data mengenai akumulasi dan durasi parkir pada lokasi penelitian.
IV.1.1. Rumah Sakit Pirngadi a. Akumulasi Parkir
Data mengenai akumulasi parkir sepeda motorpada tanggal 21 februari 2013 pada Rumah Sakit Pirngaditerjadi pada jam 10.45 – 11.00 WIB yaitu sebanyak 648 sepeda motor,Untuk melihat akumulasi mobil per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.1.
(59)
Gambar 4.1. Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Pirngadi 21 feb 2013
Sementara akumulasi parkir mobil pada hari yang sama terjadi pada pukul 10.30- 10.45 WIB dengan jumlah mobil sebanyak 186 kendaraan. Untuk melihat akumulasi mobil per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Akumulasi parkir mobil pada Rumah Sakit Pirngadi 21 februari 2013
0 100 200 300 400 500 600 700 7:30 ‐ 7:45 8:01 ‐ 8:15 8:31 ‐ 8:45 9:01 ‐ 9:15 9:31 ‐ 9:45 10:01 ‐ 10: 15 10:31 ‐ 10: 45 11:01 ‐ 11: 15 11:31 ‐ 11: 45 12:01 ‐ 12: 15 12:31 ‐ 12: 45 13:01 ‐ 13: 15 13:31 ‐ 13: 45 14:01 ‐ 14: 15 14:31 ‐ 14: 45 15:01 ‐ 15: 15 15:31 ‐ 15: 45 16:01 ‐ 16: 15 16:31 ‐ 16: 45 17:01 ‐ 17: 15 17:31 ‐ 17: 45 18:01 ‐ 18: 15 18:31 ‐ 18: 45 19:01:19 :1 5 JUMLAH WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 7:30 ‐ 7:45 8:01 ‐ 8:15 8:31 ‐ 8:45 9:01 ‐ 9:15 9:31 ‐ 9:45 10:01 ‐ 10: 15 10:31 ‐ 10: 45 11:01 ‐ 11: 15 11:31 ‐ 11: 45 12:01 ‐ 12: 15 12:31 ‐ 12: 45 13:01 ‐ 13: 15 13:31 ‐ 13: 45 14:01 ‐ 14: 15 14:31 ‐ 14: 45 15:01 ‐ 15: 15 15:31 ‐ 15: 45 16:01 ‐ 16: 15 16:31 ‐ 16: 45 17:01 ‐ 17: 15 17:31 ‐ 17: 45 18:01 ‐ 18: 15 18:31 ‐ 18: 45 19:01:19 :1 5 JUMLAH WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI
(60)
Pada hari kedua penelitian 22 februari di Rumah Sakit Pirngadi terjadi akumulasi parkir maksimum sepeda motor pada pukul 10.30 – 10.45 WIB dengan jumlah 651 sepeda motor. Untuk mengetahui akumulasi per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Pirngadi 22 februari 2013
Akumulasi parkir mobil maksimum 22 februari 2013 terjadi pada pukul 13.30 -13.45 WIB dengan jumlah kendaraan sebanyak 174 mobil, untuk mengetahui akumulasi per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.4.
0 100 200 300 400 500 600 700 7:30 ‐ 7:45 8:01 ‐ 8:15 8:31 ‐ 8:45 9:01 ‐ 9:15 9:31 ‐ 9:45 10:01 ‐ 10: 15 10:31 ‐ 10: 45 11:01 ‐ 11: 15 11:31 ‐ 11: 45 12:01 ‐ 12: 15 12:31 ‐ 12: 45 13:01 ‐ 13: 15 13:31 ‐ 13: 45 14:01 ‐ 14: 15 14:31 ‐ 14: 45 15:01 ‐ 15: 15 15:31 ‐ 15: 45 16:01 ‐ 16: 15 16:31 ‐ 16: 45 17:01 ‐ 17: 15 17:31 ‐ 17: 45 18:01 ‐ 18: 15 18:31 ‐ 18: 45 19:01:19 :1 5 JUMLAH WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI
(61)
Gambar 4 b. Da pada Rum yaitu ken mengetahu gambar 4.
Gambar 4 Sa 1 1 1 1 1 2 JUMLAH 4.4. Akumula Durasi par ata mengen mah Sakit P ndaraan par
ui persenta 5 4.5. Persent akit Pirngad 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 7:30 ‐ 7:45 8:16:8:3 0 18% 9%
P
asi parkir m
rkir
nai durasi p Pirngadi, du rkir selama>
ase durasi p
tase Durasi di 21 februa
9:01 ‐ 9:15 9:46 ‐ 10:0 0 10:31 ‐ 10: 45 11:16 11: 30
AKU
6 18%PERSENTAS
mobil pada R
parkir seped urasi parkir
> 330 men parkir kend
i Parkir sep ri 2013 11:16 ‐ 11: 30 12:01 ‐ 12: 15 12:46:13 :0 0 13:31 ‐ 13: 45 WAKTU
MULASI
K
6%
5
2% 6%
SE
DURAS
Rumah Sak
da motor p r dengan pe
nit (lebih d daraan per peda motor 14:16 ‐ 14: 30 15:01 ‐ 15: 15 15:46 ‐ 16: 00
KENDARAA
8% 8% 9% 3% %SI
PARKIR
kit Pirngadi
pada tangga ersentase te dari 5 jam
30 menitan
per 30 me
16:31 ‐ 16: 45 17:16 ‐ 17: 30 18:01 ‐ 18: 15
AN
% 8% %
0‐30 31‐6 61‐9 91‐ 121 151 181 211 241 271 301 >33 22 februari
al 21 februa erbesar adal 30 menit) n dapat dilih
enitan pada 18:46:19 :0 0 MASU KELUA AKUM 0 60 90 120 1‐150 1‐180 1‐210 1‐240 1‐270 1‐300 1‐330 30 i 2013 ari 2013 lah 18% ). Untuk hat pada a Rumah K AR ULASI
(62)
Pe hari yang 151- 180 dilihat pad Gambar Sa Ha persentase menit ( 5 dapat dilih
8 4%
ersentase Du sama 21 feb menit untu da gambar 4
4..6. Perse akit Pirngad
ari kedua p e durasi par
jam 30 men hat pada gam
9% % 6% %
PER
urasi maksim bruari 2013 uk mengetah 4.6. entase Dur di 21 februapenelitian kir maksim nit). Untuk mbar 4.7. 13% 15%
RSENTAS
mum parki 3 adalah seb
hui persent rasi Parkir ri 2013 22 februar mum sebesar mengetahu 4% 5% 7 8
SE
DURA
ir mobil pa besar 15 % ase durasi
r mobil pe
ri 2013 un r 23% yaitu ui persentas
7%
9%
12%
8%
ASI
PAR
da Rumah yaitu kend parkir pe
er 30 men
ntuk kendar kendaraan e durasi pa
%
RKIR
Sakit Pirng daraan parki er 30 menita
nitan pada
raan seped parkir selam arkir per 30
0‐30 31‐60 61‐90 91‐120 121‐150 151‐180 181‐210 211‐240 241‐270 271‐300 301‐330 >330 adi pada ir selama an dapat Rumah a motor ma >330 menitan
(63)
Gambar 4 Sa
Pe hari kedua >330 men pada gamb Gambar 4 Pir 4.7. Persent akit Pirngad ersentase Du a 22 febru nit untuk m bar 4.8.
4.8.Persenta rngadi 22 fe
19% 23
PE
6% 17%PES
tase Durasi di 22 februaurasi maksim uari 2013 a mengetahui p
ase Durasi P februari 201 8% 3%
RSENTA
7 5% 18%SENTAS
i Parkir sep ri 2013
mum parki adalah sebe persentase d Parkir mobi 13 5% 4 6%
ASE
DUR
2% 3%
10 7%
E
DURA
peda motor
ir mobil pa esar 18 % y durasi parkir
il per 30 me
% 5%
8%
6%
RASI
PAR
%
6% 7% 10%
9%
0%
ASI
PARK
per 30 me
da Rumah yaitu kenda r per 30 m
enitan pada 8% 3% 5%
RKIR
% %KIR
enitan pada Sakit Pirng araan parkir menitan dapaa Rumah Sa
0‐30 31‐60 61‐90 91‐120 121‐150 151‐180 181‐210 211‐240 241‐270
0‐30 31‐60 61‐90 91‐120 121‐150 151‐180 181‐210 211‐240 241‐270 271‐300 301‐330 >330 a Rumah adi pada r selama at dilihat akit
(64)
IV.1.2. Rumah Sakit Herna a. Akumulasi Parkir
Data mengenai akumulasi parkir sepeda motorpada tanggal 23 februari 2013 pada Rumah Sakit Herna diterjadi pada jam 12.00 – 12.15 WIB yaitu sebanyak 43 sepeda motor,Untuk melihat akumulasi sepeda motor per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9. Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Herna 23 februari 2013
Sementara akumulasi parkir mobil pada hari yang sama terjadi pada pukul 12.45-13.00 WIB dengan jumlah mobil sebanyak 51 kendaraan. Untuk melihat akumulasi mobil per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.10.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 7:30 ‐ 7:45 8:16:8:3 0 9:01 ‐ 9:15 9:46 ‐ 10:0 0 10:31 ‐ 10: 45 11:16 ‐ 11: 30 12:01 ‐ 12: 15 12:46:13 :0 0 13:31 ‐ 13: 45 14:16 ‐ 14: 30 15:01 ‐ 15: 15 15:46 ‐ 16: 00 16:31 ‐ 16: 45 17:16 ‐ 17: 30 18:01 ‐ 18: 15 18:46:19 :0 0 JUMLAH WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI
(65)
Gambar 4.10. Akumulasi parkir mobil pada Rumah sakit Herna 23 februari 2013
Pada hari kedua penelitian 25 februari di Rumah Sakit Pirngadi terjadi akumulasi parkir maksimum sepeda motor pada pukul 19.15-19.30 WIB dengan jumlah 89 sepeda motor. Untuk mengetahui akumulasi per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.11.
Gambar 4.11. Akumulasi parkir sepeda motor pada Rumah sakit Herna 25 februari 2013
0 10 20 30 40 50 60 7:30 ‐ 7:45 8:16:8:3 0 9:01 ‐ 9:15 9:46 ‐ 10:0 0 10:31 ‐ 10: 45 11:16 ‐ 11: 30 12:01 ‐ 12: 15 1 2 :4 6 :1 3: 00 13:31 ‐ 13: 45 14:16 ‐ 14: 30 15:01 ‐ 15: 15 15:46 ‐ 16: 00 16:31 ‐ 16: 45 17:16 ‐ 17: 30 18:01 ‐ 18: 15 1 8 :4 6 :1 9: 00
JUMLAH
WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 7:30 ‐ 7:45 8:16:8:3 0 9:01 ‐ 9:15 9:46 ‐ 10:0 0 10:31 ‐ 10: 45 11:16 ‐ 11: 30 12:01 ‐ 12: 15 12:46:13 :0 0 13:31 ‐ 13: 45 14:16 ‐ 14: 30 15:01 ‐ 15: 15 15:46 ‐ 16: 00 16:31 ‐ 16: 45 17:16 ‐ 17: 30 18:01 ‐ 18: 15 18:46:19 :0 0
JUMLAH
WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI
(66)
Sementara akumulasi parkir mobil pada hari yang sama terjadi pada pukul 15.30 – 15.45 WIB dengan jumlah mobil sebanyak 63 kendaraan. Untuk melihat akumulasi mobil per 15 menitan dapat dilihat pada gambar 4.12
Gambar 4.12. Akumulasi parkir mobil pada Rumah sakit Herna 25 februari 2013
b. Durasi parkir
Data mengenai durasi parkir sepeda motorpada tanggal 23 februari 2013 pada Rumah Sakit Herna, durasi parkir dengan persentase terbesar adalah 32% yaitu kendaraan parkir selama > 330 menit (lebih dari 5 jam 30 menit) Untuk mengetahui persentase durasi parkir kendaraan per 30 menitan dapat dilihat pada gambar 4.13. 0 10 20 30 40 50 60 70 7:30 ‐ 7:45 8:16:8:3 0 9:01 ‐ 9:15 9:46 ‐ 10:0 0 10:31 ‐ 10: 45 11:16 ‐ 11: 30 12:01 ‐ 12: 15 12:46:13 :0 0 13:31 ‐ 13: 45 14:16 ‐ 14: 30 15:01 ‐ 15: 15 15:46 ‐ 16: 00 16:31 ‐ 16: 45 17:16 ‐ 17: 30 18:01 ‐ 18: 15 18:46:19 :0 0 JUMLAH WAKTU
AKUMULASI
KENDARAAN
MASUK KELUAR AKUMULASI
(67)
Gambar 4 Sak
Pe hari yang > 330 me menitan d Gambar 4. He 0% 2% 1% 4.13. Persen kit Herna 23
ersentase Du sama 23 fe enit ( 5 jam dapat dilihat
14. Persenta erna 23 febru
2% 2% 3% % % 32% 1% 1 0%0% 42%
P
tase Durasi 3 februari 20urasi maksi ebruari 201 m 30 menit) t pada gamb
ase Durasi P uari 2013 5% 4%
PERSEN
2 0% 3% % 1%PERSENT
i Parkir sep 013
imum park 3 adalah se ) untuk men bar 4.14.
Parkir mobil
24%
8%
NTASE
D
5%
2%
TASE
DU
peda motor
kir mobil pa ebesar 42% ngetahui pe
per 30 men
17%
DURASI
23%
6%
URASI
PA
per 30 m
ada Rumah yaitu kend rsentase du
itan pada Ru
17%
ARKIR
menitan pada
h Sakit Hern daraan parki urasi parkir
umah Sa
0‐30 31‐60 61‐90 91‐120 121‐150 151‐180 181‐210 211‐240 241‐270 271‐300 301‐330 >330
0‐30 31‐60 61‐90 91‐120 121‐150 151‐180 181‐210 211‐240 241‐270 271‐300 301‐330 >330
a Rumah
na pada ir selama per 30 akit 0 0 0 0 0 0 0
(1)
EKSPONENSIAL
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.993 .987 .981 .094
The independent variable is JUMLAH KARYAWAN YANG HADIR.
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio n
1.341 1 1.341 152.322 .007
Residual .018 2 .009
Total 1.358 3
The independent variable is JUMLAH KARYAWAN YANG HADIR.
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
JUMLAH KARYAWA N YANG HADIR
.005 .000 .993 12.342 .007
(Constant) 27.813 3.185 8.732 .013
(2)
* Curve Estimation.
TSET NEWVAR=NONE.
CURVEFIT
/VARIABLES=Y9 WITH X9
/CONSTANT
/MODEL=LINEAR LOGARITHMIC INVERSE POWER EXPONENTIAL
/PRINT ANOVA
/PLOT FIT.
Model Description
Model Name MOD_9
Dependent Variable 1 AKUMULASI MOBIL
Equation
1 Linear
2 Logarithmic
3 Inverse
4 Powera
5 Exponentiala
Independent Variable JUMLAH
PENGUNJUNG
Constant Included
Variable Whose Values Label Observations in Plots Unspecified a. The model requires all non-missing values to be positive.
Case Processing Summary N
Total Cases 4
Excluded Casesa 0
Forecasted Cases 0
Newly Created Cases 0
a. Cases with a missing value in any variable are excluded from the analysis.
LINEAR
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 0.96404 0.92938 0.89407 23.22304 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
ANOVA Sum of
(3)
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
JUMLAH PENGUNJUN G
0.02141 0.00417 0.96404 5.13026 0.03596
(Constant) 35.66791 19.88753 1.79348 0.21476
LOGARITHMIC
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 0.98671 0.97359 0.96039 14.20014 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio n
14,869.71215 1.00000 14,869.71215 73.74242 0.01329 Residual 403.28785 2.00000 201.64393
Total 15,273.00000 3.00000 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
ln(JUMLAH PENGUNJUNG )
69.24311 8.06339 0.98671 8.58734 0.01329
(Constant) -429.36094 64.19253 -6.68864 0.02163
INVERSE
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 0.99381 0.98766 0.98150 9.70604 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
(4)
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio n
15,084.58560 1.00000 15,084.58560 160.12136 0.00619 Residual 188.41440 2.00000 94.20720
Total 15,273.00000 3.00000 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 / JUMLAH PENGUNJUN G
-167,746.8952 1
13,256.52979 -0.99381 -12.65391 0.00619
(Constant) 205.27169 8.40086 24.43461 0.00167
POWER
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 0.98813 0.97640 0.96459 0.12661 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio n
1.32633 1.00000 1.32633 82.73355 0.01187 Residual 0.03206 2.00000 0.01603
Total 1.35839 3.00000
The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
ln(JUMLAH PENGUNJUNG )
(5)
EKSPONENSIAL
Model Summary
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 0.96638 0.93388 0.90083 0.21191 The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio n
1.26858 1.00000 1.26858 28.24971 0.03362 Residual 0.08981 2.00000 0.04491
Total 1.35839 3.00000
The independent variable is JUMLAH PENGUNJUNG.
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
JUMLAH PENGUNJUN G
0.00020 0.00004 0.96638 5.31505 0.03362
(Constant) 46.14889 8.37481 5.51044 0.03139 The dependent variable is ln(AKUMULASI MAKSIMUM MOBIL).
(6)