1.2. Permasalahan
Berapakah nilai pH dan nilai Aluminium dapat ditukar yang diperoleh pada sampel tanah kelapa sawit di Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari analisa tersebut adalah -
Untuk menentukan nilai pH pada sampel tanah perkebunan kelapa sawit
- Untuk mengetahui nilai Aldd Aluminium dapat ditukar pada sampel
tanah perkebunan kelapa sawit -
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah berdasarkan nilai pH dan Aldd Aluminium dapat ditukar.
1.4. Manfaat
Manfaat dari analisa tersebut adalah untuk memberikan informasi mengenai nilai pH dan Aldd Aluminium dapat ditukar pada sampel tanah kelapa sawit yang
ada dilaboratorium pelayanan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tanah
Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung dimuka daratan bumi dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang
bekerja selama waktu sangat panjang, dan mewujud sebagai suatu tubuh dengan organisasi dan morfologi tertakrifkan. Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang
bersama dengan sistem bumi yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam
masalah lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi kemanusiaan.
Fungsi-fungsi vital yang dikerjakan tanah dalam ekosistem mencakup: 1
Memberlanjutkan kegiatan, keanekaan, dan produktivitas hayati 2
Mengatur dan membagi-bagi aliran air dan larutan 3
Menyaring, menyangga, mendegradasi, imobilisasi, dan detoksifikasi bahan- bahan organik dan anorganik, termasuk hasil samping industri dan kota serta
endapan atmosfer 4
Menyimpan dan mendaurkan hara dan unsur-unsur lain di dalam biosfer bumi 5
Memberikan topangan bagi bangunan sosioekonomi dan perlindungan bagi khasanah arkeologi yang berhubungan dengan pemukiman manusia
Notohadiprawiro, 1998.
Universitas Sumatera Utara
Bahan tanah tersusun atas empat komponen, yaitu bahan padat mineral, bahan padat organik, air, dan udara. Bahan padat mineral terdiri atas sibir batuan dan mineral
primer, lapukan batuan dan mineral, serta mineral skunder. Bahan padat organik terdiri atas sisa dan rombakan jaringan jasad, terutama tumbuhan, zat humik, dan jasad hidup
penghuni tanah, termasuk akar tumbuhan hidup. Air mengandung berbagai zat terlarut. Maka disebut juga larutan tanah. Udara tanah berasal dari udara atmosfer, akan tetapi
mengalami perubahan susunan karena saling tidaknya dengan tanah. Bahan padat organik merupakan komponen terbesar maka tanah berkelakuan
sebagai bahan padat. Bahan padat membentuk kerangka tanah. Air dan udara tanah mengisi pori-pori di antara kerangka tanah. Oleh karena itu menempati ruangan yang
sama, antara air dan udara tanah selalu terjadi persaingan dalam menempati pori. Dalam tanah basah, kebanyakan pori terisi air dan dapat menyebabkan terjadinya
kahat udara. Sebaliknya, dalam tanah kering kebanyakan pori ditempati udara dan dapat menyebabkan terjadinya kahat air Notohadiprawiro, 1998.
Sifat fisik tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah di antaranya tekstur, struktur, konsistensi, permeabilitas, ketebalan atau
kedalaman tanah solum, dan kedalaman permukaan air tanah. Ciri-ciri fisik tanah yang cocok untuk kelapa sawit di antaranya tanah yang gembur, subur, bertekstur
lempung berpasir, strukturnya tanah kuat, dan drainase yang baik. Sifat kimia tanah yang perlu diperhatikan meliputi keasaman tanah dan
kandungan hara yang ada dalam tanah. Kandungan hara yang tinggi sangat baik untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif kelapa sawit. Unsur hara meliputi unsur hara
makro dan mikro seperti N, P, K, Mg, dan Ca. Sementara itu, keasaman tanah pH
Universitas Sumatera Utara
menentukan ketersediaan dan keseimbangan unsur hara dalam tanah. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4 - 6,5 dengan pH optimum 5 - 5,5 Sunarko, 2009.
Berbeda dengan faktor-faktor iklim yang polanya dapat berfluktasi dari tahun ketahun, sifat-sifat tanah dapat dikatakan konstan, walaupun untuk suatu jangka waktu
yang panjang, karena proses pelapukan, sifat-sifat tersebut dapat mengalami perubahan. Demikian pula derajat kesuburan tanah dapat meningkat atau menurun,
tergantung dari tindakan manusia dalam memanfaatkan tanah. Tanah mempunyai sejumlah besar jenis. Tiap jenis tanah memiliki sifat yang berbeda, baik kimia maupun
fisikanya. Jenis tanah turut mempengaruhi berbagai aspek penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti seberapa besar kandungan unsur-unsur hara, mudah tidaknya unsur-
unsur hara tersebut diserap oleh akar tanaman, besarnya kemampuan menahan air, dan lain-lain.
2.2. Koreksi Keasaman Tanah