Pengertian Aldd Aluminium dapat ditukar pada tanah

Ion H + dalam tanah dapat berada dalam keadaan terserap pada permukaan kompleks kolodial atau sebagai ion bebas dalam larutan tanah. Ion H + yang terserap menentukan keasaman potensial atau tertukar, sedang yang bebas menentukan kemasaman aktif atau aktual. Keasaman potensial dan aktual secara bersama menentukan total. pH yang diukur pada suspensi tanah dalam air menunjukkan keasaman aktif oleh karena air tidak dapat melepaskan H + yang terserap, pH yang diukur pada suspensi tanah dalam larutan garam netral misalnya KCl menunjukkan keasaman total oleh karena K + dapat melepaskan H + yang terserap dengan mekanisme penukaran Notohadiprawiro, 1998.

2.4. Pengertian Aldd Aluminium dapat ditukar pada tanah

Aluminium Al adalah metal yang dapat dibentuk, dan karenanya banyak digunakan, sehingga terdapat banyak pada berbagai jenis makanan. Sumber alamiah Al terutama adalah bauxite dan cryolit. Industri kilang minyak. Peleburan metal, serta lain-lain industri pengguna Al merupakan sumber buatan. Aluminium merupakan suatu elemen logam dengan simbol Al, merupakan logam yang lunak dan tidak kuat. Apabila dikombinasikan dengan logamelemen lain akan menambah kekuatan dan kegunaannya semakin meluas www.pdfpengertian-aluminium. Aluminium dapat ditukar dapat diekstrak dari contoh tanah dengan garam KCl sehingga menjadi AlCl 3 . Selanjutnya terhidrolisis menjadi HCl lalu dititrasi basa. Ditambahkan NaF dan ion OH - yang bebas dititrasi dengan asam. Sementara itu, keasaman tanah pH , ditetapkan dengan menukar ion H + dan Al 3+ yang berada dalam kompleks absorpsi dengan KCl. Jumlah ion H + dan Al 3+ dilakukan dengan cara penambahan NaF untuk membebaskan NaOH yang kemudian dititer dengan larutan HCl standard. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4 - 6,5 dengan pH Universitas Sumatera Utara optimum 5 - 5,5. Sedangkan pada lahan gambut pH asam, miskin hara mikro, drainase buruk, kering tidak balik irreversible drying, dan kesuburan yang relatif rendah. Selain itu, risiko hama dan penyakit juga banyak terdapat di lahan ini. Dalam kisaran pH 6,0 - 7,0 hampir semua hara tumbuhan tersediakan dalam jumlah optimum. Pada pH di bawah 6,0 dapat terjadi kekahatan hara Ca, Mg, dan K. Sebaliknya dalam tanah sangat masam sampai luar biasa masam unsur-unsur Al, Fe, Mn, Cu, dan Zn dapat meningkatkan ketersediaanya dalam kadar sangat tinggi sehingga meracun. Sebaliknya, pada reaksi tanah sangat basa, kadar unsur hara mikro terlarutkan sangat rendah yang dapat menjadi kahat. Kerendahan ketersediaan berkaitan dengan kecendrungan unsur-unsur terendapkan sebagai senyawa hidroksida yang tidak larut berupa Al OH 3, FeOH 3, MnOH 4 , Cu OH 2, ZnOH 2 Notohadiprawiro,1998. Pengaruh keracunan Al terutama membatasai kedalaman maupun percabangan akar, sehingga akan menghambat daya serap tanman terhadap hara lain. Pada beberapa tanaman, keracunan Al memperlihatkan gejala daun yang mirip defisiensi P, kekerdilan menyeluruh, dedaunan mengecil berwarna hijau gelap dan lambat matang, batang, daun dan urat berwarna ungu, ujung daun menguning dan mati. Secara fisiologis dan biokimiawi, keracunan Al menyebabkan: 1 terganggunya pembelahan sel pada pucuk akar dan akar lateralnya; 2 pengerasan dinding sel akibat terbentuknya jalinan peptin abnormal; 3 berkurangnya replikasi DNA akibat meningkatnya kekerasan helix ganda DNA; 4 terjadinya penyematan fiksasi P dalam tanah menjadi tidak tersedia atau pada permukaan akar; 5 menurunnya respirasi akar; 6 terganggunya enzim-enzim regulator fosforilasi gula; 7 terjadinya penumpukan polisakarida dinding sel; 8 terganggunya penyerapan, Universitas Sumatera Utara pengangkutan dan penggunaan beberapa unsur esensial seperti Ca, Mg, K, P dan Fe Hanafiah, 2005. Tabel 1.1 KRITERIA PENILAIAN HARA TANAH SUMBER : PPKS MEDAN Unsur Tetapan Nilai Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi pH H 2 O 4,5 4,5 – 5,5 5,6 – 6,5 6,6 – 7,5 7,5 C 1,0 1,0 - 2,0 2,1 – 3,0 3,1 – 5,0 5,0 N 0,10 0,10 – 0,20 0,21 – 0,30 0,31 – 0,50 0,5 CN 5,0 5,0 – 7,9 8,0 – 12,0 12,1 – 17,0 17,0 P-tersedia ppm, Bray 2 8 8 – 15 16 – 30 31 – 35 35 K-dd me100g 0,2 0,2 – 0,3 0,4 – 0,7 0,8 – 1,0 1,0 Na-dd me100g 0,1 0,1 – 0,3 0,4 – 0,7 0,8 – 1,0 1,0 Ca-dd me100g 2 2 – 5 6 – 10 11 – 20 20 Mg-dd me100g 0,2 0,2 – 0,3 0,4 – 0,5 0,6 – 1,0 1,0 Al-dd me100g 15 15 - 20 21 – 30 31 - 60 60 KTK me100g 5 5 – 12 13 – 25 26 – 40 40 Kejenuhan Basa 20 20 – 40 41 – 60 61 – 80 80 DHL mmhos 4 4,01 – 8,00 8,01 – 10,00 10,01 – 15,00 15 Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan