METODE PENENTUAN LIMA WAKTU SALAT DI PONDOK PESANTREN AL-BAYYINAH SIDAYU GRESIK JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan
mulia yang mempunyai tugas utama yaitu bersujud atau melakukan ibadah
kepada Allah SWT Tuhan semesta alam. Allah SWT berfirman dalam alQur'an surat al-Dzariat 56 :

      
artinya "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku"1(QS )
Ibadah merupakan bentuk pengabdian diri seorang hamba kepada Allah
SWT, Sang Pencipta. Dalam agama Islam, salah satu bentuk ibadah yang
berhubungan langsung dengan Allah SWT adalah salat.
Salat di dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang amat
istimewah antara lain yaitu salat merupakan satu-satunya ajaran agama Islam
yang diperintahkan/disampaikan secara langsung oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW pada malam Isra’ dan Mi’raj, salat juga merupakan
tiang agama bagi umat Islam Karena salat merupakan ukuran kualitas Islam
seseorang. Bahkan salat merupakan pembeda antara orang mukmin dan orang
kafir. 2 Demikian pentingnya posisi salat dalam Islam sehingga setiap muslim
yang sudah baligh dan berakal sehat diperintahkan agar selalu melaksanakan

dan memelihara ibadah ini dimanapun dan dalam kondisi apapun.

1

2

Departemen Agama RI, Al-Qur฀an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro, 2008, hlm.523
Muhammad Khalis Mu’tashim. Laa tansa ya… muslimin. (Jakarta: ALIFBATA, 2007), hlm: 57

1

Selain itu, salat merupakan ibadah yang paling utama diantara
ibadah-ibadah yang lain. Keutamaan itu didapatkan dari kewajiban salat yang
merupakan intruksi secara langsung dari Allah SWT kepada manusia (Nabi
Muhammad SAW) tanpa perantara Malaikat Jibril. Dan juga, salat itu
merefleksikan keimanan seorang hamba, karena dalam pelaksanaannya
meliputi ucapan dengan lisan, perbuatan dengan anggota badan dan keyakinan
dalam hati.3
Kewajiban salat dalam waktunya tertuang dalam Firman Allah SWT
QS an Nisa’ 103 sebagai berikut:


          
           
Artinya: Maka apabila kamu Telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah
di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu Telah merasa aman, Maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman. (QS An Nisa’ 103)4
Ayat tersebut mengindikasikan bahwa salat itu harus dikerjakan
sesuai dengan waktu-waktunya. Hal ini berarti kita tidak boleh menunda
dalam menjalankanya, sebab waktu-waktunya telah ditentukan begitupula
apabila belum waktunya kita tidak boleh melaksanakan salat sampai tiba
waktunya kecuali apabila ada halangan yang sesuai dengan syara’.
Ketentuan tentang adanya pembagian-pembagian untuk waktu salat
sebenarnya sudah dijelaskan akan tetapi penjelasanya masih global. Seperti

3
4

Zaini, Syahminan. Sudah Sempurnakah Salatku. (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm: 3

Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 95

2

dalam firman Allah SWT QS al-Isra’ 78 sebagai berikut:

            
  
Artinya: “Dirikanlah salat dari sesudah Matahari tergelincir sampai
gelap malam dan (dirikanlah pula salat) Subuh. Sesungguhnya salat
Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’:78)5
Sedangkan untuk mengetahui waktu salat yang lebih spesifik biasa
melihat hadis dari Nabi Muhammad SAW diantaranya Hadist Nabi
Muhammad SAW yang berkaitan dengan waktu salat adalah sebagai berikut:

ْ ‫ ) و‬:‫ﺎل‬
‫ﻲ ا ﮫ ﻰ اﷲ ﮫ و‬
‫ﻮ ﮫ ﺎ ْ ﺤْ ﺮْ ا ْ ْﺮ وو ْ ا ْ ْﺮ‬
‫ﺎة ا ْ ﺸﺎء إ ﻰ‬
ْ ‫ْ ﻐ ْ ا ﺸﻔ وو‬

‫ﻮع ا ْﻔ ْﺮ ﺎ ْ ْ ْ ا ﺸ ْ ( رواه‬

‫ْﺮو ر ﻲ ا ﮫ ْﮭ ﺎ; أن‬
ْ ‫ْ ْﺪ ا ﮫ‬
‫اﺮ ﻛ‬
‫ا ﮭْﺮ إذا زا ا ﺸ ْ وﻛﺎن‬
‫ﺎة ا ْ ﻐْﺮب ﺎ‬
ْ ‫ﺎ ْ ْﻔﺮ ا ﺸ ْ وو‬
ْ ‫ﺎة ا ْﺢ‬
ْ ‫وو‬
ْ‫ْﻒ ا ْ ا ْﺄو‬
ْ

Artinya : “Dari Abdullah bin ‘Amr r.a. bahwasannya Nabi saw.
bersabda : “Waktu Zuhur itu ialah tatkala condong matahari (ke sebelah
Barat) sampai bayang-bayang orang sama dengan tingginya sebelum
datang waktu Asar, dan waktu Asar selama belum kuning matahari, dan
waktu Magrib sebelum hilang awan merah (setelah terbenamnya
matahari), dan waktu Isya hingga tengah malam, dan waktu salat Subuh
dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari”(HR. Muslim)6

Awal atau akhir waktu salat ditentukan oleh posisi Matahari dilihat
dari tempat tertentu. Awal Zuhur dimulai sejak Matahari tergelincir, awal
‘Asar sejak Matahari membuat bayang-bayang sama dengan bendanya, awal
Magrib sejak Matahari terbenam, waktu Isya’ sejak hilangnya apabila mega
warna merah di ufuk barat sudah hilang, awal Subuh sejak terbit fajar sidik.7
dan akhir Subuh ketika Matahari terbit.
Sebenarnya dalam ibadah salat, yang menjadi acuan penentuan waktu
5

Ibid, hlm. 290
Sayyidul Imam Muhammad bin Isma’il Al Kahlaniy, terjemahan subulus salam, terj. Abubakar
Muhammad (Surabaya: Al Ikhlas), hlm: 304-305
7
Murtadho, Ilmu Falak Praktis, (Malang: UIN Press, 2008), hlm. 185-186.
6

3

adalah gerak semu Matahari setiap harinya. Perjalanan Matahari menurut arah
dari timur ke barat yang menyebabkan pergantian siang dan malam bukanlah

perjalanan yang hakiki. Namun disebabkan adanya rotasi bumi dari arah barat
ke timur selama ± 24 jam untuk sehari semalam. Hal tersebut mengakibatkan
semua benda langit yang berada di sekitar Bumi tampak berjalan dari timur ke
barat tegak lurus dengan poros bumi. Keteraturan lintasan dan pergerakan
Matahari dapat dipelajari oleh manusia sehingga dapat dimanfaatkan untuk
keperluan manusia sehari-hari. Keteraturan ini menjadi suatu patokan dalam
menentukan waktu-waktu salat setiap hari dengan melihat bayang-bayang
Matahari.
Dari sini dapat dipahami bahwa waktu-waktu salat yang ditunjukkan
oleh al-Qur’an maupun hadis Nabi berupa fenomena alam yang masih bersifat
kualitatif. Hal inilah yang tentu akan menimbulkan polemik baru dimana
kalau tidak menggunakan ilmu falak dan astronomi pasti akan mengalami
kesulitan dalam menentukan awal waktu salat.
Untuk menentukan awal waktu Zuhur misalnya, kita harus keluar
rumah melihat Matahari tergelincir yaitu sesaat setelah seluruh bundaran
matahari meninggalkan titik kulminasi8. Demikian pula untuk menentukan
awal waktu Asar kita harus keluar rumah dengan membawa tongkat
kemudian mengukur dan membandingkan dengan panjang bayang-bayang
tongkat itu, dan seterusnya. Ini adalah metode yang digunakan oleh Mazhab
Rukyat dalam persoalan penentuan waktu-waktu salat, sehingga waktu salat

yang ditentukan itu disebut dengan al-auqat al-mar’iyah atau al-waqtu al

8

Ibid, hlm.180.

4

mar’iy.9
Penentuan waktu salat dengan pedoman tanda-tanda alam atau tekstual
dalam hadis-hadis nabi tersebut bisa menggunakan instrumen-instrumen falak
seperti Jam Bencet10, rubu’mujayyab11, dan tongkat istiwa’12. Dalam tataran
aplikatif cara seperti ini memang cukup mudah dan sangat sederhana, tetapi
hal ini akan menemukan kesulitan ketika langit mendung ataupun hujan.
Inilah salah satu kelemahan metode rukyat dalam menentukan waktu salat.
Pendapat kedua menyebutkan bahwa awal dan akhir waktu salat
ditentukan oleh posisi Matahari dilihat dari suatu tempat di Bumi, sehingga
metode yang dipakai ini adalah hisab. Di mana hakikat hisab waktu salat
adalah menghitung kapan Matahari menempati posisi seperti tersebut dalam
nash-nash waktu salat. Pemahaman inilah yang dipakai oleh Mazhab Hisab13.

Di antara metode hisab yang ada pada saat ini adalah metode ephemeris14 dan
kitab-kitab klasik. Dengan cara hisab inilah, nantinya lahir jadwal waktu salat
abadi atau jadwal salat sepanjang masa.
Kedua Mahzab tersebut pada dasarnya berlaku di masyarakat, ini dapat
9

Ahmad Izzuddin, Fiqh Hisab Rukyah, Jakarta: Erlangga, 2007, hlm. 38.
Jam Bencet adalah alat sederhana yang terbuat dari kayu, semen, atau semacamnya yang
diletakkan di tempat terbuka agar mendapat sinar Matahari. Alat ini berguna untuk mengetahui
waktu Matahari hakiki, tanggal syamsiyah serta mengetahui pranotomongso. Jam Bencet dalam
bahasaYunani disebut gnomon yang berati “penunjuk”. Lihat Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu
Falak , Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005, hlm.12.
11
Rubu’ Mujayyab yang dikenal pula dengan istilah kwadrant adalah suatu alat hitung yang
berbentuk seperempat lingkaran untuk hitungan goneometris. Alat ini sangat berguna untuk
memproyeksikan peredaran benda-benda langit pada bidang vertikal. Lihat Muhyiddin Khazin, op
cit. hlm.69.
12
Tongkat Istiwa’ adalah alat sederhana yang terbuat dari sebuah tongkat yang ditancapkan tegak
lurus pada bidang datar dan diletakkan di tempat terbuka agar mendapat sinar Matahari. Alat ini

berguna untuk mengetahui waktu Matahari hakiki, menentukan titik arah mata angin, menentukan
tinggi Matahari, dan melukis Qiblat. Lihat Muhyiddin Khazin, op cit. hlm.85.
13
Ahmad Izzuddin, op cit, hlm.39.
14
Dinamakan sistem Ephemeris karena data yang dipergunakan diambil dalam buku atau almanak
yang berjudul Ephemeris Hisab Rukyah. Yang diterbitkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam
dan Pembinaan Syari’ah Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama, yang pada
awalnya bernama Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam Departemen Agama. Lihat
Drs. A. Jamil. Ilmu Falak (Teori dan Praktek), Jakarta: Amzah, 2009, hlm.67.
10

5

dilihat dari adanya tongkat istiwa’ disebagian masjid yang digunakan untuk
menentukan waktu salat. Adanya tongkat istiwa’ ini memberikan simbol
bahwa Mahzab Rukyat memang masih ada di masyarakat. Walaupun di
dalam masjid tersebut juga terdapat jadwal waktu salat abadi yang biasanya
dipakai sebagai pedoman disaat cuaca tidak mendukung (mendung) yang
memberikan simbol adanya Mazhab Hisab.

Sebagai contoh kecil di daerah Sidayu Gresik terdapat sebuah
pesantren yang bernama pesantren al-bayyinah berdiri pada tahun 1999 yang
melaksanakan salat dengan waktu yang berbeda dari masjid-masjid sekitar
yang mengikuti ketetapan waktu salat pada umumnya yaitu dari BHR (Badan
Hisab Rukyat) Kementrian Agama RI yang menggunakan metode hisab.
Mereka menggunakan metode atau cara yang digunakan oleh Mahzab Rukyat
yaitu melihat secara langsung tanda-tanda alam sebagaimana disebutkan
secara tekstual dalam hadis-hadis nabi, seperti menggunakan alat bantu
tongkat istiwa’. Pada dasarnya Mazhab Rukyat dan Mazhab Hisab dalam
persoalan penentuan waktu salat, tidak menampakkan adanya suatu persoalan
besar. Bahkan sekat pemisah kedua mazhab tersebut tampak tidak muncul
(tidak ada). Jika ada perbedaan mungkin karena posisi tempatnya, mungkin
perbedaanny 1-2 menit masih batas toleransi antara waktu adzan dan iqamah
akan tetapi perbedaan ini dianggap besar jika melebihi 5 menit.
Di pesantren al-Bayyainah perbedaan waktu dengan Departemen
Agama agama yaitu lebih dari 5 menit, sehingga banyak masyarakat sekitar
yang bingung, resah dan menghibah, terutama di waktu bulan ramadhan
mereka menjalankan puasa dengan waktu yang lebih singkat dari yang

6


masyarakat sekitar, seperti pada waktu Magrib mereka lebih dulu
mengumandangkan adzan dari masjid-masjid sekitarnya, sehingga membuat
masyarakat

bingung,

dan

ketika

waktu

salat

Subuh

mereka

mengumandangkan adzan di akhir waktu masjid-masjid sekitar melaksanakan
salat. Dengan adanya hal seperti itu banyak masyarakat yang protes ke
pesantren al-Bayyinah sehingga pesantren tersebut menggumandangkan
adzan tidak lagi menggunakan pengeras suara. Fenomena ini menarik untuk
diteliti, mengingat pentingnya mengetahui masuknya waktu salat

itu

merupakan salah satu dari syarat sah salat, maka peneliti mencoba untuk
mencari metode penentuan waktu salat di pesantren tersebut. Oleh karena itu,
untuk mempermudah arah pembahasan, maka penelitian ini diberi judul
“Metode penentuan lima waktu salat di pondok pesantren Al-Bayyinah
Sidayu Gresik Jawa Timur”

B. Rumusan Masalah


Bagaimana metode penentuan lima waktu salat di pondok pesantren alBayyinah Sidayu Gresik Jawa Timur?

C. Batasan Masalah
Agar supaya permasalahan tidak melebar kemana-mana, maka
penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup pembahasa metode penentuan
lima waktu salat di pondok pesantren al-Bayyinah Sidayu Gresik Jawa timur.

7

D. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui metode penentuan lima waktu salat di pondok
pesantren al-Bayyinah Sidayu Gresik Jawa Timur.

E. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
hazanah keilmuan bagi penulis dan masyarakat luas.
2. Untuk dijadikan referensi bagi kaum intelektual dalam pembahasan
menentukan lima waktu salat.
3. Mampu menjawab kegelisahan masyarakat tentang cara penentuan
lima waktu salat yang dilaksanakan oleh podok pesantren al-Bayyinah
Sidayu Gresik Jawa Timur.

F. Tinjauan Pustaka
Sebagaimana telah diuraikan pada rumusan masalah di atas, skripsi ini
mengkaji tentang metode penentuan lima waktu salat menurut pondok
pesantren al-bayyinah sidayu gresik penyusun belum menemukan penelitian
atau kajian yang sama dengan judul di atas, namun ada penelitian yang mirip
atau berkaitan dengan judul skripsi di atas, yaitu:
Skripsi Moh. Afif Amrulloh (2010) mahasiswa Jurusan al-Ahwal alSyakhshiyyah Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang yang berjudul “Penentuan Awal Waktu Salat Subuh
Menurut Departemen Agama Dan Aliran Salaf”, skripsi ini mengungkap fajar
shadiq yang merupakan awal waktu subuh dari dua pandangan Departemen

8

Agama dan Aliran Salafi, BHR Depag menganggap astronomical twilight
sebagai fajar sidiq karena dipandang dari prespektif astronomi sedangkan
salafi menggangapnya sebagai fajar kadzib karena dipandang dari prespektif
syar’i.
Skripsi M. Arifudin (2013) mahasiswa Jurusan al-Ahwal alSyakhshiyyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
yang berjudul “Fajar dalam tinjauan hadits dan astronomi (Dalam Penentuan
Awal Awaktu Subuh Di Idndonesia)” skripsi ini menjelaskan fajar kadzib dan
fajar sidiq dari tinjauan syar’i dan ilmiah untuk mengetahui awal waktu salat
Subuh, dengan membandingkan dua variable yakni hadits dan astronomi.
skripsi Siti Mufarrohah (2011) S.1 Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang, “Konsep Waktu Salat Asar Imam Syafi’i dan Hanafi (Uji Akurasi
Berdasarkan

Ketinggian

Bayang-bayang

Matahari

di

Kabupaten

Semarang)”, yang menguraikan tentang posisi Matahari waktu Asar menurut
mazhab Syafi’i dan Hanafi.
Skripsi Maryani Abdul Muis (2011) S.1 Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang yang berjudul “Studi Analisis Metode Penetuan Waktu
Salat dalam Kitab Ad-Durusul Falakiyah Karya Ma’sum”. Skripsi ini
menguraikan metode penentuan waktu salat menggunakan rubu’ mujayyab
beserta uji akurasinya.
buku yang ditulis Drs. Moh. Murtadho, M.HI yang berjudul Ilmu Falak
Praktis Yang menyajikan tentang dasar-dasar falakiyah, pengertian dan
ruanglingkup Ilmu Falak mencari awal waktu salat,awal bulan Qomariyah,

9

teknis mengadakan rukyah alhilal dan lain sebagainya. 15
Rujukan skripsi yang utama yakni al-Quran dan Hadits serta buku-buku
tentang penentuan waktu salat. Bahkan skripsi dan karya ilmiah yang lain
mungkin akan dipergunakan oleh penulis. Hal itu dikarenakan bahwa judul
yang di angkat oleh penulis merupakan judul yang tidak asing untuk dikaji.
Sehingga memungkinkan munculnya penulisa-penulisan research ilmiah yang
telah ada sebelum atau sesudah ini. Dan tentunya dapat dijadikan rujukan
selanjutnya.

G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) karena
peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan yaitu dengan
jalan interview dan observasi dengan narasumber secara langsung serta
kitab-kitab atau buku-buku untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,
dan tidak menutup kemungkinan peneliti mengunakan studi pustaka
(library reserch) untuk menambah kelengkapan data. Hal itu dikarenakan
tidak cukupnya sumber data yang diperoleh dari penelitian studi lapangan.
2. Sumber Data
Dikarenakan penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research)
maka dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis memperoleh data
dari fakta-fakta lapangan, yaitu melakukan wawancara dan observasi
dengan informan yang berkompetensi dari dalam pesantren al-Bayyinah

15

Murtadho, op cit.

10

Sidayu Gresik Jawa Timur. Adapun sumber data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Sumber Primer:


Al-Quran



Hadits



Interview dengan narasumber



observasi

b) Sumber Skunder:
Yakni meliputi buku-buku, artikel, makalah,Koran oneline dan
lain sebagainya
3. Teknik Pengumpulan Data
Karena penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research),
yaitu penulis mengamati dan mengumpulkan data secara langsung dari
lapangan yang telah ditentukan sesuai judul penelitianya. Maka hal
tersebut ditempuh dengan cara sebagai berikut:


Wawancara (interview) yaitu proses mengumpulkan data dengan cara
dialog dan Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan nara sumber yang dianggap mengetahui informasi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu untuk
memperoleh keterangan yang akan dibahas oleh peneliti. 16

16

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet IV , 2004, hlm. 180.

11



Observasi/pengamatan yaitu pengumpulan data dengan pengamatan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian.17



Dokumenter yaitu penulis mengumpulkan data dari informasi yang
disimpan atau didokumentasikan oleh lembaga tersebut.18

4. Metode Analisa
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menganalisa dengan teknik
analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan fenomena-fenomena
atau fakta-fakta yang ada, 19 tentang metode penentuan lima waktu salat
podok pesantren al-Bayyinah Sidayu Gresik Jawa Timur. Dan dilakukan
oleh seseorang dengan sasaran penelitian yang terbatas, tetapi dengan
keterbatasan sasaran penelitian yang ada itu digali sebanyak mungkin data
mengenai sasaran penelitian. Dengan demikian walaupun sasaran
penelitian terbatas, tetapi kedalaman data sebut saja kualitas data tidak
terbatas. Semakin berkualitas data yang dikumpulkan, maka penelitian ini
semakin berkualitas.20 Yaitu dengan cara mewawancarai nara sumber dan
mengumpulkan dokumen-dokumen dari lembaga itu sehingga memperoleh
data yang dibutuhkan kemudian dikelompokkan berdasarkan kebutuhan
karya ilmiah sehingga mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian tanpa
menambai atau mengurangi data dari hasil wawancara tersebut sehingga
mudah untuk dipahami oleh pembaca.

17

Burhan Bungin, Metode Penelitian Social: Format-Format Kualitatif Dan Kuantitatif,
(Surabaya: 2001), hlm. 142

18

Ibid, hlm. 153.
Ibid, hlm. 47.
20
Ibid, hlm.29.
19

12

H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami dan mempelajari skripsi ini,
disini akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan penelitian, dimana
penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu sebagai berikut:
BAB I mengemukakan tentang pendahuluan, dalam bab ini meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II mengemukakan tentang sebuah landasan teori mengenai
pengertian salat, dasar hukum salat dan waktu-waktu salat.
BAB III mengemukakan tentang hasil penelitian atau data penelitian
yang meliputi tentang biografi pesantren al-bayyinah dan metode penentuan
lima waktu salat di pondok pesantren al-Bayyinah Sidayu Gresik Jawa Timur.
BAB IV mengemukakan tentang penutup yang berisikan kesimpulan
dan saran-saran dari penulis.

13

METODE PENENTUAN LIMA WAKTU SALAT DI PONDOK
PESANTREN AL-BAYYINAH SIDAYU GRESIK
JAWA TIMUR

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh :
Farikhul Aziz
NIM. 09120028

JURUSAN SYARI’AH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Farikhul Aziz

Nim

: 09120028

Tempat/Tgl Lahir

: Gresik, 18 Oktober 1990

Fak/Jurusan

: Agama Islam / Syari’ah

Menyatakan bahwa Tugas Akhir / Skripsi dengan judul :
“Metode Penentuan Lima Waktu Salat Di Pondok Pesantren Al-Bayyinah
Sidayu Gresik Jawa Timur”
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya daan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 2014
Mahasiswa Ybs,

Farikhul Aziz

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat dan hidayahnya kepada penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir kuliah ini. Sesudah mengucapkan syukur tersebut, tidak lupa penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang turut membantu
dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
Pertama, penulis mengucapkan terima kasih kepada ayah, ibu, adik-adikku dan
segenap keluarga besar, yang telah member dukungan dan motivasi dalam hal
materi dan non materi.
Kedua, penulis mengucapkan banyak terima kasih dengan tulus kepada bapak
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dekan Fakultas Agama Islam
bapak Drs. Faridi, M.Si., dosen pembimbing I: Drs. M. Sarif, M.Ag. dan
pembimbing II: Drs. Syamsurizal Yazid, MA, serta seluruh civitas akademika
yang telah memberi kesempatan belajar. Sehingga memperoleh kesempatan
untuk menimba ilmu dan pengalaman. Baik di dunia pendidikan, organisasi
maupun di dunia kerja.
Ketiga, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih juga kepada ustadz Agus
Su’aidi yang telah bersedia berbagi informasi masalah seputar penentuan waktu
salat di pondok pesantren al-Bayyinah. Sehingga penulis mendapatkan butiranbutiran baru ilmu pengetahuan.
Keempat, ucapan terima kasih disampaikan oleh penulis kepada teman-teman
kelas jurusan Syari’ah angkatan 2009, yaitu: arif, basir, dedy, fajri, nuzhan,
najib, nabawi, soni, hilman, lutfi, abdi, huda syafi’I, soni, alimuddin, solahuddin,
azhari dan lainya yang selama belajar di kampus ini telah berteman dan menjalin
hubungan baik dengan penulis. Teman-teman kos seperti andik, muklis, bayut,
dafi, umar, grendi, didik, samsul, muklis, budi, kulub, zakin dan yang lainya,
beserta teman-teman dekat qiqi, iqbal, rizal, lukman, huda dan futuhi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman terhadap penulis. Serta terima
kasih kepada Fitriyah Ningsih yang telah memberikan bantuan materi dan non
materi. Hal ini sangat membantu dalam menyelesaikan finishing tugas akhir ini.

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

MOTO ..........................................................................................................

iii

PERSEMBAHAN .........................................................................................

iv

SURAT PERNYATAAN ..............................................................................

v

ABSTRAK ..................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

viii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................................

7

C. Batasan Masalah ...............................................................................

8

D. Tujuan Penelitian ..............................................................................

8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................

8

F. Tinjauan Pustaka ..............................................................................

8

G. Metode Penelitian .............................................................................

10

H. Sistematika Penulisan ........................................................................

12

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Salat ................................................................................

14

B. Dasar Hukum Penentuan Waktu Salat ...............................................

16

a. Dasar Hukum dari al-Quran .........................................................

16

b. Dasar Hukum dari Hadis ..............................................................

18

C. Waktu-Waktu Salat dan Kedudukan Matahari Pada Awal Waktunya

19

a. Waktu Salat Zuhur .......................................................................

20

b. Waktu Salat Asar .........................................................................

23

c. Waktu Salat Magrib .....................................................................

27

d. Waktu Salat Isya’ .........................................................................

29

e. Waktu Salat Subuh .......................................................................

31

f. Waktu Terbit ................................................................................

33

D. Data Perhitungan Waktu Salat ..........................................................

33

1.

Lintang Tempat .........................................................................

33

2.

Bujur Tempat .............................................................................

33

3.

Deklinasi Matahari .....................................................................

34

4.

Equation of Time .......................................................................

34

5.

Meridian Pass ............................................................................

34

6.

Sudut Waktu Matahari ...............................................................

34

7.

Koreksi Waktu Daerah ...............................................................

35

8.

Ketinggian Matahari ..................................................................

35

9.

Tinggi Tempat dari Permukaan Air Laut ....................................

35

10. Ihtiyat ........................................................................................

36

E. Peredaran Benda-Benda Langit .........................................................

37

1.

Peredaran Hakiki Benda-Benda Langit ......................................

37

a. Gerak Matahari .....................................................................

37

b. Gerak Bumi ...........................................................................

37

Peredaran Semu Benda-Benda Langit ........................................

40

a. Matahari ................................................................................

40

F. Hisab dan Rukyat Waktu Salat .........................................................

41

2.

a.

Hisab .........................................................................................

41

b.

Rukyat .......................................................................................

42

BAB III: METODE PENENTUAN LIMA WAKTU SALAT DI PONDOK
PESANTREN AL-BAYYINAH SIDAYU GRESIK
JAWA TIMUR
A. Biografi Singkat Pondok Pesantren Al-Bayyinah Sidayu Gresik .......

43

B. Dasar-Dasar Penentuan Lima Waktu Salat di Pondok Pesantren
al-Bayyinah Sidayu Gresik ...............................................................

44

C. Teori-Teori Penentuan Lima Waktu Salat di Pondok Pesantren
al-Bayyinah Sidayu Gresik ...............................................................

48

1. Waktu Salat Zuhur .......................................................................

48

2. Waktu Salat Asar .........................................................................

51

3. Waktu Salat Magrib .....................................................................

52

4. Waktu Salat Isya’ .........................................................................

53

5. Waktu Salat Subuh .......................................................................

53

D. Metode Penentuan Lima Waktu Salat di Pondok Pesantren
al-Bayyinah Sidayu Gresik ...............................................................

55

E. Analisis Hasil Pengamatan Lima Waktu Salat di Pondok Pesantren
al-Bayyinah Sidayu Gresik ...............................................................

56

a. Waktu Zuhur ................................................................................

58

b. Waktu Asar ..................................................................................

60

c. Waktu magrib dan isya’ ...............................................................

64

d. Waktu Isya’ .................................................................................

64

e. Waktu Subuh ...............................................................................

65

BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................

73

B. Saran ................................................................................................

74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA


Buku
Afif Amrullah, Moh. (2010). Penentuan Awal Waktu Salat Subuh Menurut
Departemen Agama Dan Aliran Salafi. skripsi S1 Al-ahwal alsyakhshiyyah fakultas syari’ah Universitas islam negeri maulana
malik ibrahim malang: 2010.
Agus Hasan Bashari, Mamduh Farhan, al- Buhairi. (2010). Koreksi Awal
Waktu Subuh. Malang: Pustaka Qiblati.
Azhari, Susiknan. (2004). ilmu falak teori dan praktek. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.

Bungin, Burhan. (2001). Metode Penelitian Social: Format-Format
Kualitatif Dan Kuantitatif. Surabaya: Airlangga university press.
Departemen Agama RI. (2008) Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung:
Diponegoro.

Hasbi Ash-Shiddiqi, Muhammad. (1994). Koleksi Hadis-Hadis hokum II.
(jilid II). Jakarta.
Izzuddin, Ahmad. (2007). Fiqih Hisab Rukyat. Jakarta: Erlangga.
Izzuddin, ahmad. et al. (2013). Buku Saku Hisab Rukyat, Tanggerang.

Jambek, Saadoe'ddin. (1974). Salat dan Puasa di daerah Kutub. Jakarta :
Bulan Bintang, cet. Ke-I.
Jamil, A. (2009). Ilmu Falak (Teori dan Praktek). Jakarta: Amzah.
Kadir, A. (2012). Formula Baru Ilmu Falak. Jakarta: AMZAH. cet: ke-1.
Khalis Mu’tashim, Muhammad. (2007) Laa tansa ya… muslimin. Jakarta:
ALIFBATA.

Khazin, Muhyiddin. (2005). Kamus Ilmu Falak. Yogyakarta: Buana
Pustaka.
Khazin, Muhyiddin. (2004). Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Buana Pustaka.
Mudjab Mahalli, Ahmad.(2004) Hadis-hadis Mutafaq ’Alaih. Jakarta:
kencana.
Mulyana, Deddy. (2004). Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya, Cet IV.
Murtadho, Moh. (2008). Ilmu Falak Praktis. Malang : UIN-Malang Press.
Rachim, abdul. (1983). Ilmu Falak. Yogyakarta: Liberti.
Rahman, Abdur. (1992). An Nasa’iy, Tarjamah Sunan An Nasa’iy. (terj.
Arifin). Semarang.
Farid ruskanda. (1996). 100 masalah hisab dan rukyat telaah syari’ah,
sains dan Teknologi. Jakarta: Gema Insani Press.
Sabiq, Sayyid. (1978). Fiqih Sunnah. (terj. Drs Moh Talib). bandung:
PT.al-Ma’arif.
Shadiq, Sriyatin. (1994). Ilmu Falak I. Surabaya.
Salam, Abd. (2001). Ilmu Falak (Hisab Shalat, Arah Kiblat dan Kalender
Hijriyah). Sidoharjo: Aqaba.
Su’aidi, Agus. (2004). Pedoman Waktu Salat Abadi Sesuai Petunjuk Nabi,
Gresik.

Syahminan, Zaini. (2001) Sudah Sempurnakah Salatku. Jakarta: Kalam
Mulia.
Sayyidul Imam Muhammad bin Isma’il Al Kahlaniy. terjemahan
subulussalam, (terj. Abubakar Muhammad) Surabaya: Al Ikhlas.


Internet
Djamaluddin, Tomas. (2004) Matahari dan penentuan jadwal salat, di
akses pada tanggal 20 Juni 2014 dari http://tdjamaluddin.
wordpress.com/2010/04/19/mataharidanpenentuan-jadwal
shalat.html.
Gerak dan Posisi Benda Langit, diakses pada tanggal Selasa, 11 maret
2014

dari

http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.

com/2013 /12/gerak-dan-posisi-benda langit.html.
Gerak Semu Matahari, di akses pada tanggal 11 maret 2014 dari
http://dinamyusra.blogspot.com/2012/11/gerak-semu-harian-dantahunan-matahari_28.html.
Sidayu,Gresik,

di

akses

pada

tanggal

24

Maret

2014

dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Sidayu,_Gresik.
Jadwal Waktu Salat, diakses pada tanggal 24 maret 2014 Data di ambil
dari http://efalak.kemenag.go.id/AwalWaktuShalat.aspx,