III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil 3.1.1 Volume Kuning Telur
Hasil penelitian Gambar 5 dan Lampiran 2 menunjukkan bahwa pemakaian hormon tiroksin 0 mgL; 0,01 mgL dan 0,1 mgL tidak memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada volume kuning telur larva ikan botia jam ke- 36, jam ke-72, jam ke-78, jam ke-84, jam ke-90 dan jam ke-96 P0,05.
Sedangkan terdapat perbedaan yang nyata pada volume kuning telur jam ke-48,
jam ke-60, jam ke-108 dan jam ke-120 P0,05.
Gambar 5 Volume kuning telur mm
3
larva ikan botia setelah direndam dengan hormon tiroksin selama 24 jam
3.1.2 Laju Penyerapan Kuning Telur
Hasil penelitian Gambar 6 dan Lampiran 3 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman larva ikan botia menggunakan hormon tiroksin 0 mgL; 0,01 mgL
dan 0,1 mgL tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada jam ke-12, jam ke-24, jam ke-36, jam ke-78, jam ke-84, jam ke-90 dan jam ke-96 P0,05.
Sedangkan pada jam ke-48, jam ke-60, jam ke-72, jam ke-108 dan jam ke-120 dipengaruhi oleh perlakuan perendaman hormon tiroksin P0,05.
10 Gambar 6 Laju penyerapan kuning telur larva ikan botia setelah direndam
dengan hormon tiroksin selama 24 jam
3.1.3 Perkembangan Larva
Hasil penelitian Gambar 7 dan Lampiran 4 menunjukkan bahwa perkembangan larva yang diberi hormon tiroksin lebih cepat dibandingkan larva
kontrol. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya bintik mata, gelembung renang, sirip ekor, sirip dada dan pigmentasi.
Gambar 7 Perkembangan larva ikan botia yang direndam dengan hormon tiroksin selama 24 jam
11
3.1.4 Tingkat Kelangsungan Hidup
Hasil pengamatan Gambar 8 dan Lampiran 5 terhadap kelangsungan
hidup larva ikan botia yang dipelihara 7 hari umur tetas di ruang inkubasi berbeda nyata antar perlakuan P0,05.
Huruf superscript yang berbeda menujukkan hasil yang berbeda nyata p0,05
Gambar 8 Kelangsungan hidup larva ikan botia di ruang inkubasi Tingkat kelangsungan hidup pemeliharaan ikan botia di akuarium tertinggi
terdapat pada perlakuan perendaman tiroksin 0,01 mgL yaitu sebesar 39±6,54 sedangkan nilai terendah pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 13±4,82. Secara
statistik penggunaan tiroksin 0,01 mgL dan 0,1 mgL memberikan hasil yang berbeda nyata dengan kontrol P0,05. Berikut grafik mengenai tingkat
kelangsungan hidup ikan botia yang disajikan pada Gambar 9 dan Lampiran 6.
Huruf superscript yang berbeda menujukkan hasil yang berbeda nyata p0,05
Gambar 9 Kelangsungan hidup ikan botia di akuarium
12
3.1.5 Panjang Total Ikan Botia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman hormon tiroksin 0,01 mgL memiliki panjang total larva akhir tertinggi yaitu sebesar
1,06±0,14 cm dan berbeda nyata dengan kontrol P0,05. Berikut grafik panjang total ikan botia yang disajikan pada Gambar 10 dan Lampiran 7.
Huruf superscript yang berbeda menujukkan hasil yang berbeda nyata p0,05
Gambar 10 Panjang total ikan botia selama 40 hari pemeliharaan di akuarium
3.1.6 Kualitas Air