B. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia pada saat sekarang ini bisa dikatakan sangat maju bila dibandingkan dengan keadaan beberapa tahun
sebelumnya. Krisis ekonomi yang terjadi sejak bulan Juni 1997 telah mengakibatkan kerusakan yang cukup serius pada sektor perbankan di
Indonesia. Likuidasi yang dilakukan terhadap bank-bank swasta nasional menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap bank swasta nasional
menurun drastis. Sebagian besar masyarakat memindahkan dananya ke bank pemerintah dan bank asing yang dianggap lebih mampu memberikan jaminan
keamanan terhadap dana yang disimpan. Hal ini mengakibatkan pangsa pasar bank swasta nasional mengalami penurunan sebesar 41 pada tahun 1998 dan
pada tahun 1999 sebesar 39, sedangkan bank pemerintah mengalami kenaikan 47 pada tahun 1998 dan pada tahun 1999 sebesar 48. Usaha
untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor merupakan bagian terpenting dalam rangka pemulihan ekonomi. Dengan kembalinya modal asing
dan domestik, nilai kurs akan stabil dan secara bertahap akan terapresiasi dan pasar modal akan pulih kembali. Hal tersebut akan memudahkan bank sentral
dalam menetapkan tingkat suku bunga dalam negeri yang kemudian diharapkan menyebabkan stabilisasi pasar properti. Perkembangan seperti itu
akan sangat membantu sektor perbankan dan sektor corporate dalam mengatasi masalah utang luar negeri dan dalam negeri serta memperbaiki
neraca mereka yang kacau selama krisis. Pada bulan September 1998
pemerintah mengumumkan program rekapitalisasi perbankan secara resmi. Program rekapitalisasi perbankan mempunyai dua tujuan ganda yaitu :
1. Secara makro, untuk menyehatkan perbankan di Indonesia dan mengembalikan fungsi dasar perbankan sebagai lembaga intermediasi
yang sehat. 2. Secara mikro, memperbaiki tingkat kesehatan bank secara mikro yang
berarti upaya peningkatan kecukupan modal suatu bank dalam batas-batas yang ditentukan oleh otorita moneter.
Adapun Program rekapitalisasi perbankan di Indonesia dilakukan dalam dua tahap, yaitu Joyosumarto: 1999 : Pertama, tahap pemulihan kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan. Kedua, tahap menyelesaikan masalah solvabilitas bank. Dalam proses penyehatan perbankan yang diterapkan oleh
Bank Indonesia, terdapat 79 bank yang bermasalah pada saat krisis. Tujuh puluh sembilan bank yang bermasalah tersebut terdiri dari 7 bank yang
merupakan BUMN dan ditangani oleh Kementrian BUMN dan 72 bank bermasalah yang diserahkan oleh Bank Indonesia ke Bank Penyehatan
Perbankan Nasional BPPN. Berdasarkan proses evaluasi dan seleksi, 52 bank yang dibekukan operasinya dalam hal ini disebut sebagai Bank Beku
Operasi BBO atau Bank Beku Kegiatan Usaha BBKU dan 20 bank lainnya direkapitalisasi. Dalam proses penyehatan bank selanjutnya, dari 20 bank yang
direkapitalisasi 10 diantaranya diharuskan merger ke Bank Danamon, 5 bank dikonsolidasikan menjadi Bank Permata dan sisanya ditetapkan untuk berdiri
sendiri.
Pada saat sekarang ini, bank – bank pemerintah dan swasta yang telah go public bersaing untuk memperluas usaha mereka dengan membuka beberapa
cabang baru untuk mengembangkan sistem Net working mereka dan memperbaiki sistem informasi teknologinya Technological Information
System. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam penilaian kinerja sebuah bank. Pertama, tingkat suku bunga bank, tingginya tingkat bunga suatu
bank akan sebanding dengan tingginya resiko bank tersebut. Kedua, struktur kepemilikan dan manajemen, permasalahan dalam sebuah bank biasanya
timbul dari pihak manajemen mereka sendiri. Ketiga, pertumbuhan aset. Meskipun pertumbuhan aset suatu bank merupakan hal yang baik, tetapi
pertumbuhan tersebut umumnya terjadi melalui sebuah tahapan. Apabila pertumbuhan aset suatu bank terjadi secara tiba – tiba dan tanpa alasan yang
jelas, maka ada suatu kemungkinan bahwa bank tersebut terlalu ekspansif dalam memberikan pinjaman.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengambil judul EVALUASI KINERJA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA YANG TELAH
GO PUBLIC PADA TAHUN 2001, 2002, 2003. Penulisan tugas akhir ini akan memperbandingkan dua jenis perusahaan perbankan, yaitu bank
pemerintah yang telah go public dan bank swasta yang telah go public. Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kinerja antara perusahaan
perbankan milik pemerintah dan perusahaan perbankan milik swasta.
C. PERUMUSAN MASALAH