pitch, kelengkungan batang juga naik bertambah. Ketebalan bagian tengah. Ketebalan bagian tengah pada batang Panerus yang paling kecil sekitar 2.5cm.
Karena ukurab dari batang yang lebih kecil, pemukul pada Saron Panerus lebih kecil dibanding pada Saron Barung dan Saron Demung. Bagaimanapun, ketebalan
batang logam Panerus membutuhkan pemukul yang lebih kuat keras untuk membunyikannya. Tanduk kerbau biasanya digunakan untuk kepala pemukul.
Tanduk kerbau ini membantu menghasilkan sebuah bunyi yang jelas cemerlang dan tajam menusuk.
Ada dua tipe Saron Panerus, yaitu Pelog Panerus dan Slendro Panerus. Kedua tipe Panerus tersebut adalah dua system laras yang berbeda.
4. Slenthem
Di antara keluarga Gender, Slentem memiliki batang logam dan resonator yang terbesar.
Panjang Slentem adalah sekitar dua setengah kaki. Panjang batang terbesar sekitar 36 cm dan lebar 9.5 cm.
Slentem biasanya memainkan melodi utama, bersamaan dengan instrument Saron
. Seperti instrument Saron, Slentem biasanya memiliki tujuh batang dan dilaras baik Pelog ataupun Slendro. Bagaimanapun, bunyi Slentem satu oktaf lebih
rendah pada pitch dibanding
Saron Demung .
Selama memainkan, pemain menggunakan tangan kanan untuk memegang pemukul, dan menggunakan tangan kiri untuk memukul batang logam.
5. Bonang
Bonang sebenarnya adalah
kumpulan kesatuan gong yang disusun dalam dua baris. Masing-
masing gong memiliki pitch yang
3 9.
5
Gambar II. 8 Slenthem
Gambar II. 9 Bonang
berbeda. Seluruh bonang dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: Bonang Barung dan Bonang Panerus. Dua kelompok tersebut sebenarnya memiliki
kemiripan, kecuali Bonang Panerus yang bersuara satu oktaf lebih tinggi dibanding Bonang Barung.
Satu jenis gamelan biasanya memiliki 14 bonang, yang ditata menjadi 2 baris masing-masing 7 buah. Terkadang hanya 12. Rak kayu yang menyangga bonang
terlihat seperti rangka ranjang kecil. Di bagian tengah rangka ada sejumlah lubang kotak. Dua tali yang sejajar melewati masing-masing kotakan. Bonang-bonang
tersebut ditempatkan di masing-masing kotak dan disangga oleh tali tersebut. Tonjolan kenop pada gong menghadap ke atas. Ketika dimainkan, pemain akan
memukul kenop dengan batang yang diberi bantalan yang ringan dengan tali yang digulungkan.
Masing-masing gong dalam Bonang Barung dan Bonang Panerus dipadu bentuk dari gong-gong yang digantung dan dipadu mixed the shape the higher-pitched
cradled gongs Kenong
dan Kempyang
. The lowest pitches are in the hanging gongs shape seperti
Ketuk , yang memiliki permukaan datar dengan sebuah
kenop yang menonjol di tengahnnya. Ketika pitch meninggi, bentuk gong secara bertahap berubah ke bentuk kenong-
kenong tersebut, yang tidak memiliki permukaan datar, tetapi sebuah permukaan dengan landaian menuju kenop yang menonjol. Gong-gong dalam Bonang Panerus
sebenarnya merupakan versi yang lebih kecil dari Bonang Barung. Karena ukuran tersebut, gong-gong tersebut menghasilkan suara bunyi yang satu oktaf lebih
tinggi dibanding Bonang Barung. Fungsi dari Bonang lebih untuk nada-nada rumit, dibandingkan tipe gong yang lain.
6. Gambang