Kempul Jenis macam Gamelan

adalah sebuah node, dan oleh karena itu metode ini membantu meredam suara. Gong-gong tersebut disangga oleh kotak peti kayu dan rak. Peti dan rak tersebut seringkali diukir dengan motif bunga, beberapa dengan ular naga. Ukiran-ukiran pada rak biasanya dicat dalam warna emas dan dilapiskan pada satu warna lain, biasanya warna yang lebih gelap seperti biru, hijau atau hitam. Ukuran dan lukisan cat sebenarnya bukanlah hal penting, tergantung pada pengrajin gamelan. Beberapa gamelan ada dengan ukiran simpel atau tidak sama sekali. Beberapa lagi bahkan tidak dicat. Semua gong ayun dipukul dengan stik batang yang diberi bantalan ringan dengan tali yang digelungkan. Ada tiga jenis gong ayun: Bonang Kenong Ketuk and Kempyang Semua bonang dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: gong dengan pitch rendah dan gong dengan pitch tinggi. Kenong digolongkan sebagai gong dengan pitch tinggi. Sedangkan untuk pada Ketuk dan Kempyang, Ketuk menghasilkan pitch yang lebih rendah daripada Kempyang. Ketuk dan gong pitch rendah pada Bonang memiliki bentuk yang sama dengan gong gantung. Dan memang, Ketuk dan Bonang adalah versi kecil dari gong gantung. Seperti pada gong gantung, mereka memiliki permukaan yang datar dengan kenop yang menonjol pada tengah permukaannya. Gong Ayun pitch tinggi lainnya tidak memiliki permukaan datar, tetapi permukaan dengan cekungan menuju kenop yang menonjol.

12. Kempul

Gong gantung lain disebut kempul. Jumlah Kempul dalam Gamelan Jawa tidak ada patokan yang pasti, tapi bervariasi dari gamelan satu dengan lainnya. Seperti Gong Ageng , Kempul mempunyai permukaan yang datar dengan kenop yang menonjol pada bagian tengahnya. Kempul menghasilkan pitch yang lebih tinggi daripada Gong Ageng. Ukuran- ukuran Kempul juga berbeda-beda. Ukuran yang lebih kecil menghasilkan pitch Gambar II. 17 Kempul yang lebih tinggi, dan yang lebih besar manghasilkan pitch yang lebih rendah. Pada dasarnya, ukuran diameter Kempul sekitar 45cm. Pemukul yang digunakan untuk menabuh kenop sama dengan pemukul yang digunakan pada Gong Ageng, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Ini merupakan pemukul kayu dengan kepala bentuk bola dengan bantalan yang ringan pada pegangan kayu yang pendek. 13. Kenong Kenong adalah gong ayun yang terbesar. Wadah kayu yang menyangga Kenong seperti dua kotak kayu yang terbuka pada bagian atas dan bawahnya, dan membagi sisi yang biasa. Dua buah senar tali kuat yang menyilang secara diagonal, dari tiap sudut, ditempatkan menyilang pada bagian atas. Kawat tali tersebut difungsikan untuk menyangga Kenong. Tiap wadah menyangga dua Kenong. Dalam beberapa gamelan, terdapat wadah kayu yang berisi tiga Kenong. Kenong memiliki ukuran-ukuran yang berbeda. Ketinggian dari Kenong yang terkecil, dari pinggiran tepi ke puncak kenop adalah berkisar 32cm, dan diameternya sekitar 34cm. Kenong yang terbesar memiliki ketinggian yang sama, tetapi diameternya sekitar 37cm. Biasanya, ada lebih banyak Kenong dibanding Kempul dalam satu perangkat gamelan. Semua bagian gamelan membutuhkan Kenong, tetapi tidak semua membutuhkan Kempul. Jumlah Kenong bervariasi pada gamelan yang berbeda, bagaimanapun, biasanya ada sekitar 10 Kenong dalam satu gamelan. Semua Kenong ditaat di sekeliling pemain Kenong. Karena setting penempatang ini, terkadang kita menyebutnya gong-chimes Kumpulan gong. Pemain akan memukul kenop dengan batang yang dilapis mengkilat dengan gulungan tali senar.

14. Kethuk-Kempyang