ikan saat meloloskan diri. Dua buah kili-kili terpasang pada satu unit alat tangkap ini, yakni kili-kili yang terpasang pada ujung tali utama dan pada pangkal tali cabang.
Agar pada pengoperasiannya antara tali cabang dan tali utama tidak mudah terbelit rawai vertikal dilengkapi dengan tali untang atau kawat barlen. Tali ini diikatkan pada
kili-kili pertama dan kedua dengan menggunakan tali yang ukurannya sama dengan tali utama sepanjang 20-30 cm. Bagian antara tali cabang dan mata pancing dipasang
tali untang sepanjang 10-20 cm. Komponen terakhir pada alat tangkap rawai vertikal ialah penggulung reel berfungsi untuk memudahkan pengoperasian pancing.
Penggulung ini terbuat dari bahan kayu atau plastik,berbentuk seperti roda dengan ukuran tertentu tergantung panjang tali pancing Nurhayati, 2006.
Sebagian besar perikanan rawai dasar dan rawai apung kekuatan menangkap biasanya ditentukan oleh jumlah pancing yang dioperasikan selama suatu operasi
penangkapan. Mudahnya hasil tangkapan dengan pancing dicatat dalam unit keranjang basketskates yang memiliki standar ukuran atau standar jumlah pancing
tertentu. Umpan alami atau umpan buatan digunakan dalam hampir dalam jenis semua perikanan pancing kecuali Jigging, sedangkan umpan buatan mempengaruhi
daya tangkap yang bervariasi menurut jenis perikanan Widodo dkk, 2006. Menurut Sadhori 1984 rawai disebut juga dengan longline yang secarfa harfiah diartikan
sebagai tali panjang. Hal ini karena alat penagkapan tersebut kontruksinya berbentuk rangkaian tali-temali yang disambung-sambung sehingga merupakan tali yang
panjang dengan beratus-ratus tali. Oleh karena itu rawai dapat diartikan sebagai salah satu alat penangkapan ikan yang terdiri atas rangkaian tali temali yang bercabang-
cabang dan pada tiap-tiap ujung cabangnya di ikatkan sebuah pancing. Secara teknis operasional rawai termasuk jenis perangkap, karena dalam operasionalnya tiap-tiap
pancing diberi umpan yang tujuannya untuk menangkap ikan agar ikan-ikan mau memakan umpan tersebut sehingga terkait oleh pancing.
2.2 Gelombang Cahaya
Cahaya adalah berkas-berkas kecil dalam spektrum elektromagnetik dengan kisaran 400
– 700 milimikron yang mengandung semua warna dan kasat mata.cahaya lampu merupakan suatu umpan buatan optical bait yang digunakan untuk dan
mengkonsentrasikan ikan Vond Brant,1984. Selanjutnya dijelaskan bahwa kisaran panjang gelombang antara 3600
– 7800 A dengan frekuensi cahaya tampak
bervariasi dari 4,3x10
14
– 7,9x10
14
Hz. Iluminasi cahaya diukur dalam lux meter 1 lx = 1 lmkm
2
, dimana iluminasi cahaya ini tergantung pada intensitas dan jarak dari sumber cahaya. Isacs 1991 menyebutkan bahwa intensitas cahaya ialah ukuran
kemampuan suatu sumber cahaya untuk memancarkan cahaya baik secara umum maupun pada suatu arah tertentu. Sementara itu Iluminasi cahaya atau kecermelangan
cahaya E didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang masuk kedalam kolom air yang tergantung pada intensitas cahaya dan jarak dari permukaan Ben
– Yami,1987. Pengukuran ilumisai cahaya dari suatu sumber dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan matematik berikut :
E = Cr
2
; dimana : E adalah iluminasi cahaya lux
C adalah kuat sumber cahaya Candela R adalah jarak dari sumber cahaya m
Iluminasi cahaya akan berkurang dengan semakin meningkatnya jarak dari sumber cahaya dan nilainya akan berkurang apabila cahaya tersebut memasuki media air.
Pemudaran intensitas cahaya menurut Nikonorov,1975 yang terjadi didalam kolom perairan terjadi secara eksponensial berdasarkan hukum Buger seperti berikut :
I
x
= I e
-kx
atau E
x
= E
o
e
-kx
Bentuk sebaran intensitas dari cahaya lampu dibawah air ini tergantung dari tipe lampu yang digunakan sebagai sumber cahaya. Pemanfaatan cahaya lampu sebagai
alat bantu penangkapan ikan dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik dari cahaya buatan itu sendiri. Masuknya cahaya kedalam kolom perairan sangat erat kaitannya
dengan panjang gelombang yang dipancarkan oleh panjang gelombang tersebut. Ini berarti bahwa semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil daya
tembusnya kedalam air. Selain dari panjang gelombang yang menentukan penetrasi cahaya yang masuk kedalam kolom perairan ada juga faktor
– faktor lain yang memengaruhinya seperti absorbsi cahaya dari partikel
– partikel air,kecerahan perairan,pemantulan cahaya oleh permukaan laut,serta ada pula dikarenakan
perubahan musim dan lintang geografis Nybakken,1988. Dengan adanya hambatan- hambatan tersebut,nili iluminasi lux suatu sumber cahaya akan semakin menurun
dengan semakin meningkatnya jarak dari sumber cahaya tersebut. Dengan sifat- sifat fisik yang dimiliki oleh cahaya dan kecenderungan tingkah
laku ikan dalam merespon adanya cahaya. Nelayan kemudian menciptakan cahaya buatan untuk mengelabuhi ikan sehingga melakukan tingkah laku tertentu untuk
memudahkan dalam operasi penagkapan ikan. Tingkah laku ikan kaitannya terhadap respon cahaya ini dimanfaatkan oleh nelayan dalam pengoperasian alat penangkapan
ikan, seperti pada alat tangkap bagan,pure seine,pukat pantai,rumpon,dll.
2.3 Tingakah Laku Ikan Disekitar Cahaya
Studi tentang tingkah laku ikan diperlukan untuk mengetahui kesesuain alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang sesuai dengan kriteria dari
sasaran tangkapan ikan. Menurut He 1989 adalah adaptasi dari badan ikan terhadap lingkungan eksternal dan internal sedangkan reaksi ikan merupakan respon yang
berhubungan dengan tingkah laku ikan,karena adanya rangsangan eksternal. Ikan tertarik terhadap reaksi cahaya menurut Nomura dan Yamazaki 1977 dikarenakan
ikan – ikan yang tertarik terhadap cahaya dipengaruhi oleh adanya dorongan atau
rangsangan dari ikan itu sendiri,kuat cahaya optimum,adanya makanan,dan keharusan pergerakan oleh sifat fototaksis positif ikan itu sendiri. Sedangakan menurut He
1989, ikan berenang mendekati sumber cahaya karena tiga hal,yakni : mengikuti teori torced movement theory,adaptation theory,dan feeding phototaxis theory.
Fototaxis pada ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam tubuh ikan, seperti umur, sex, dan
kepenuhan isi lambung, sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang memengaruhi fototaxis ikan yang timbul dari luar tubuh ikan, seperti temperatur air, gelombang,