Tujuan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Tangkap Pancing

Gorges atau Pancing ialah salah satu alat tangkap yang umum dikenal masyarakat luas,utamanya dikalangan nelayan Indonesia Baskoro, 2012. Pancing ini memiliki sifat kesederhanaan dalam pengoperasiannya sebagai alat penangkapan ikan ramah lingkungan. Alat tangkap ini terdiri dari pancingkail, tali utama, pelampung, pemberat, dan joran. Selanjutnya Puspito, 2009 menyatakan bahwa Pancing adalah alat penangkapan ikan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan oleh nelayan di seluruh perairan Indonesia. Seiring dengan kemajuan jaman, alat tangkap pancing mengalami banyak modifikasi, baik dari kontruksi dan cara pengoperasiannya. Modifikasi dari alat tangkap pancing ini salah satunya dikenalkan dengan pancing rawai. Berdasarkan susunan mata pancing pada tali utamanya, rawai dapat dibedakan menjadi tiga Sadhori,1984, yaitu : 1. Rawai tegak vertikal longline; 2. Rawai mendatar horizontal longline; dan 3. Pancing landung. Kontruksi dari rawai vertikal yang digunakan untuk menagkap ikan di Palabuhanratu terdiri dari beberapa bagian, yakni tali pancing, pemberat sinker, dan mata pancing. Tali pancing yang terdiri dari tali utama main line dan tali cabang branch line. Tali pancing yang digunakan terbuat dari bahan nylon monofilament bernomor 1.000 dengan diamter 1 mm sedangkan panjang tali utama sekitar 100-200 m dan tali cabang 1-2,5 m. Pemberat yang digunakan oleh nelayan biasanya terbuat dari bahan timah ataupun besi yang diletakkan sekitar 1 Deppa 1,5 m dari branch line terbawah dan untuk mata pancingnya sendiri di ikatkan pada masing-masing tali cabang. Mata pancing ini umumnya terbuat dari bahan logam yang kuat serta tahan karat. Ukuran mata pancing yang digunakan disesuaikan dengan target ikan tangkapan. Komponen lain terdapat pada rawai vertikal ialah kili-kili digunakan untuk menjaga agar posisi pancing tidak terpelintir dan menjadi kaku akibat arus ataupun akibat dari gerakan