Rancang Bangun Prototype Jaringan Sensor Memanfaatkan Jaringan Wifi Usu

(1)

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTYPE JARINGAN SENSOR

MEMANFAATKAN JARINGAN WIFI USU

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Telekomunikasi

Oleh

090402026

RIKI ARDONI

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTYPE JARINGAN SENSOR

MEMANFAATKAN JARINGAN WIFI USU

Oleh :

090402026 RIKI ARDONI

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mememperoleh gelar Sarjana Teknik pada

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Sidang pada tanggal 25 bulan Maret tahun 2015 di depan Penguji: 1. Ketua Penguji : Drs. Hasdari Helmi, MT ………. 2. Anggota Penguji : Rahmad Fauzi, ST, MT ……….

Disetujui oleh: Pembimbing,

NIP : 19631128 19903 1 003 IR. ARMAN SANI, MT

Diketahui oleh:

Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU,

NIP. 19540531 198601 1002 Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si


(3)

MEMANFAATKAN JARINGAN WIFI USU

Oleh :

090402026 RIKI ARDONI

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mememperoleh gelar Sarjana Teknik pada

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Sidang pada tanggal 25 bulan Maret tahun 2015 di depan Penguji: 1. Ketua Penguji : Drs. Hasdari Helmi, MT

2. Anggota Penguji : Rahmad Fauzi, ST, MT Disetujui oleh:

Pembimbing,

NIP : 19631128 19903 1 003 IR. ARMAN SANI, MT

Diketahui oleh:

Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU,

NIP. 19540531 198601 1002 Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si


(4)

i ABSTRAK

Karya akhir ini membahas tentang sistem penginderaan/ monitoring diberbagai ruangan/gedung di USU sehingga inefisiensi (pemborosan), misalnya lampu diruangan tetap menyala padahal ruangan tersebut tidak sedang digunakan untuk perkuliahan bahkan dalam keadaan hari libur dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Dengan demikian keadaan ini dapat di monitor dari suatu titik/tempat tertentu di lingkungan USU.

Perancangan ini bertujuan untuk membuat suatu pengiriman data hasil pembacaan sensor dalam ruangan di lingkup USU tanpa kabel melainkan memanfaatkan jaringan yang sudah ada yaitu jaringan WiFi USU. Perancangan jaringan sensor ini dikembangkan dengan menggunakan sensor cahaya sebagai tempat pembaca data hasil monitoring yang kemudian diproses pada mikrokontroler ATmega328.

Oleh karena itu itu pada Tugas Akhir ini akan dilakukan rancang bangun prototype jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU yang ada. Dari hasil rancang bangun jaringan sensor dapat bekerja dengan baik di lingkungan jaringan WiFi USU.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan Allah SWT. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini hingga selesai. Adapun Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana (S-1) di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dengan judul “Rancang Bangun Prototype Jaringan Sensor Memanfaatkan Jaringan WiFi USU”.

Tak lupa salawat berangkaikan salam penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang mana berkat risalah beliau telah mengantarkan kita kezaman modern secara aqidah dan ilmu pengetahuan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis memperoleh banyak dukungan, masukan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta serta seluruh keluarga yang tak putus memberikan dukungan dan doanya pada penulis.

2. Bapak Ir. Arman Sani, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir berkat segala bimbingan, masukan dan waktunya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera utara sekaligus Dosen Wali yang selalu memberi motivasi dan arahan selama kuliah.

4. Bapak Rachmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.


(6)

iii

5. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Departemen Teknik Elektro USU yang telah memberikan ilmunya selama penulis mengikuti kuliah. 6. Seluruh Pegawai Tata Usaha di Departemen Teknik Elektro USU

yang telah banyak membantu.

7. Kepada teman dan Asisten Lab Pengaturan Komputer Arif, Reza, Tegu, Budi Hardi, Jehuda, Hawira, Afit yang banyak memberikan dukungan dan waktu dalam berdiskusi selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Teman-teman satu angkatan 2009 yang banyak memotifasi dan mendoakan penulis.

9. Teman-teman satu Dosen bimbingan yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis.

10. Abangda Adrian Hilman, Afri Darmawan, Ajuan Ritonga, Riko Putra, Andre, Recky, kak Irma Suraya, kak Rabita, Azmi dan semua rekan juang yang selalu memotifasi dan mendoakan penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan kita semua.

Medan, 11 April 2015 Penulis

090402026


(7)

iv

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Manfaat Penulisan ... 3

1.6 Metode Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum ... 4

2.2 Mikrokontroler ATmega328 ... 4

2.2.1 Fitur AVR ATMega328 ... 5

2.2.2 Konfigurasi PIN ATMega328 ... 7

2.3 Arduino Uno ... 10


(8)

v

2.3.2 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno ... 13

2.3.3 Peta Memori Arduino Uno ... 14

2.3.3.1 Memori Program ... 14

2.3.3.2 Memori Data ... 15

2.3.3.3 Memori Data EEPROM ... 16

2.3.4 Otomatis Software Reset ... 16

2.4 Arduino Ethernet Shield ... 17

2.5 Perangkat Lunak... 18

2.6 Sensor cahaya ... 22

2.7 LED (Light Emitting Dioda)... 24

2.8 RESISTOR ... 26

2.9 Web Server... 29

2.10 Jaringan Komputer ... 30

2.10.1 LAN ... 31

2.10.2 MAN ... 32

2.10.3 WAN ... 32

2.11 Pengalamatan IP ... 33

2.12 Private dan Publik IP Address ... 36

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT 3.1 Gambaran Umum Sistem ... 38

3.2 Perancangan Perangkat Keras ... 39

3.2.1 Arduino Web Server ... 39


(9)

vi

3.3 Perancangan Perangkat Lunak ... 44 3.3.1 Halaman Web Server ... 45 3.3.2 Flowchart Tampilan Halaman Web ... 49

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Metode Pengujian... 51 4.2 Pengujian Arduino Web Server ... 51 4.3 Pengujian Keseluruhan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 56 5.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Architecture ATMega328 ... 7

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega328 ... 8

Gambar 2.3 Arduino uno... 11

Gambar 2.4 Peta memori program ATMega 328... 15

Gambar 2.5 Peta memori data ATMega 328 ... 16

Gambar 2.6 Arduino ethernet shield R3 ... 18

Gambar 2.7 Tampilan framework Arduino uno ... 19

Gambar 2.8 Arduino development environment ... 20

Gambar 2.9 Gambar 2.9 LDR (Light Dependence Resistor) ... 23

Gambar 2.10 Prinsip kerja sensor cahaya ... 24

Gambar 2.11 Simbol dan bentuk fisik dari LED... 25

Gambar 2.12 Rangkaian dasar LED (Light Emitting Dioda) ... 26

Gambar 2.13 Simbol untuk Resistor ... 27

Gambar 2.14 Sistem pemberian kode pita warna ... 28

Gambar 2.15 Cakupan Area Jaringan Komputer ... 31

Gambar 3.1 Diagram Blog Sistem ... 38

Gambar 3.2 Rangkaian Alat Sensor Cahaya ... 39

Gambar 3.3 Arduino Web Server ... 40

Gambar 3.4 Konfigurasi Bus SPI Untuk Ethernet Shield ... 41

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Sensor Cahya... 42

Gambar 3.6 Rangkaian keseluruhan sensor cahaya ... 43

Gambar 3.7 Rangkaian Breadboard Seonsor Cahaya ... 44


(11)

viii

Gambar 3.9 Tampilan awal halaman web browser ... 49

Gambar 3.10 Flowchart menampilkan halaman web ... 50

Gambar 4.1 Konfigurasi IP address pada PC ... 52

Gambar 4.2 Hasil uji koneksi ping dari PC ke sistem ... 52

Gambar 4.3 Tampilan halaman web browser lampu mati ... 53

Gambar 4.4 Tampilan halaman web ketika satu lampu dimatikan ... 54


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Table 2.1.Konfigurasi Port B ... 9

Table 2.2 Konfigurasi Port C ... 9

Tabel 2.3 Konfigurasi Port D ... 10

Tabel 2.4 Kode warna resistor ... 29

Tabel 2.5 Perbedaan LAN, MAN dan WAN ... 33


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Datasheet ATmega328

Lampiran 2. DataSheet Light Dependence Resistor Lampiran 3. Arduino Uno Schematic


(14)

i ABSTRAK

Karya akhir ini membahas tentang sistem penginderaan/ monitoring diberbagai ruangan/gedung di USU sehingga inefisiensi (pemborosan), misalnya lampu diruangan tetap menyala padahal ruangan tersebut tidak sedang digunakan untuk perkuliahan bahkan dalam keadaan hari libur dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Dengan demikian keadaan ini dapat di monitor dari suatu titik/tempat tertentu di lingkungan USU.

Perancangan ini bertujuan untuk membuat suatu pengiriman data hasil pembacaan sensor dalam ruangan di lingkup USU tanpa kabel melainkan memanfaatkan jaringan yang sudah ada yaitu jaringan WiFi USU. Perancangan jaringan sensor ini dikembangkan dengan menggunakan sensor cahaya sebagai tempat pembaca data hasil monitoring yang kemudian diproses pada mikrokontroler ATmega328.

Oleh karena itu itu pada Tugas Akhir ini akan dilakukan rancang bangun prototype jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU yang ada. Dari hasil rancang bangun jaringan sensor dapat bekerja dengan baik di lingkungan jaringan WiFi USU.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Adanya inefisiensi (pemborosan) diberbagai ruangan/gedung di USU, misalnya lampu diruangan tetap menyala padahal ruangan tersebut tidak sedang digunakan untuk perkuliahan bahkan dalam keadaan hari libur, maka harus ada solusinya. Salah satu solusinya adalah tersedianya sistem penginderaan/ monitoring sehingga keadaan ini dapat di monitor dari suatu titik/tempat tertentu di lingkungan USU. Dengan demikian keadaan pemborosan ini dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Salah satu masalah dalam membangun penyediaan sistem penginderaan jarak jauh adalah mahalnya sarana media transmisi yang akan digunakan. Persoalan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan jaringan yang sudah ada yaitu jaringan WiFi USU.

Oleh karena itu pada Tugas Akhir ini akan dilakukan rancang bangun prototype jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU yang ada. Sistem yang di rancang ini nantinya diharapkan dapat dikembangkan menjadi

jaringan sensor yang dapat digunakan untuk memantau inefisiensi energi di

lingkungan USU.

Sistem penginderaan yang akan dibangun menggunakan sensor cahaya. kemudian datanya dikirimkan melalui jaringan WiFi USU, sehingga dapat dipantau dari suatu titik pengamatan (titik server). Dari hasil rancang bangun jaringan sensor dapat bekerja dengan baik di lingkungan jaringan WiFi USU.


(16)

2

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :

1. Bagaimana rancang bangun prototype jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU?

2. Bagaimana kinerja dari prototype sistem penginderaan ini?

1.3 Tujuan Penulisan

Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui rancang bangun jaringan sensor cahaya dilingkungan USU memanfaatkan jaringan WiFi dan kemudian mengukur kinerjanya.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menjaga agar pembahasan materi dalam Tugas Akhir ini lebih terarah dan maksimal, maka penulis membuat suatu batasan masalah sebagai berikut :

1. Tidak membahas perangkat yang terlibat didalam transfer data informasi dari sensor ke saluranWiFi secara mendalam.

2. Hanya memakai komunikasi satu arah (simplex) saja yaitu dari sensor ke client tanpa ada feedback ke sensor.

3. Hanya untuk di Fakultas Teknik USU. 4. Hanya dibaca dalam jaringan LAN.


(17)

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini bagi penulis adalah untuk menambah wawasan penulis tentang rancang bangun jaringan sensor cahaya dilingkungan USU memanfaatkan jaringan WiFi. Sedangkan bagi para pembaca, Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau informasi tambahan bagi yang membutuhkannya atau bagi peneliti selanjutnya sehingga nantinya dapat bermanfaaat bagi pengembangann ilmu pengetahuan.

1.6 Metode Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis menerapkan beberapa metode studi diantaranya ialah sebagai berikut :

a. Studi literatur yaitu dengan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan sistem kerja mikrokontroler ATMega328 dan sensor cahaya dari buku-buku yang mendukung dan melakukan percobaan try and error.

b. Melakukan perancangan dan perakitan prototype jaringan sensor cahaya c. Melakukan pengujian sistem dan kinerja rangkaian


(18)

4 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

Perangkat keras merupakan bagian terpenting dalam rancang bangun prototype sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU. Adapun perangkat keras terdiri dari: Mikrokontroler ATmega328, Arduino Uno, Arduino Ethernet Shield, Sensor Cahaya, LED, Resistor. Adapun sensor cahaya yang digunakan didalam perancangan ini adalah LED (Light Dependent Resistor).

2.2 Mikrokontroler ATmega328

Mikrokontroler adalah sebuah perangkat komputasi mini atau dapat kita katakan sebuah komputer kecil yang dapat kita program untuk melakukan hal-hal seperti menerima input dari sensor,menggerakkan motor bahkan untuk membuat sistem otomatisasi dan robot, dan banyak hal lainnya. AVR adalah sebuah mikrokontroler yang dibuat dengan menggunakan arsitektur Harvard dimana data dan program disimpan secara terpisah sehingga sangat baik untuk sebuah sistem terbenam di lapangan karena terlindungi dari interferensi yang dapat merusak isi program. Salah satu mikrokontroler keluarga AVR yang dipergunakan pada perancangan ini yaitu ATmega328.

Mikrokontroler merupakan suatu chip dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Acess Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Timer dan


(19)

lain sebagainya. Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupsi yang cepat dan efisien.

2.2.1 Fitur AVR ATMega328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroller ATMega328 memiliki fitur cukup lengkap antara lain :

 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

 32 x 8-bit register serba guna.

 Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

 Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only

Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent

karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

 Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

 Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.


(20)

6

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.

Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit.

Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Tampilan architecture ATmega 328 dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(21)

Gambar 2.1 Architecture ATMega328

2.2.2 Konfigurasi PIN ATMega328

ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32 dan ATMega328 yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah ukuran memori. Banyak GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, Counter, dll). Dari segi ukuran fisik, Atmega328 memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama


(22)

8

dengan ATMega8535 dan ATMega32 hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan diatas.

konfigurasi pin-pin mikrokontoller ATMega328 yang digunakan didalam modul board arduino dalam penelitian dan perancangan ini dapat dilihat melalui Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega328

Mikrokontroler ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORT B, PORT C dan PORT D dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya. Masing-masing pin mikrokontroler ATMega328 mempunyai kegunaan, hal ini dijelaskan dalam Tabel 2.1, Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.


(23)

Table 2.1.Konfigurasi Port B


(24)

10

Tabel 2.3 Konfigurasi Port D

2.3 Arduino Uno

Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.

Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat membuatnya bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke


(25)

computer melalui port USB. Tampak atas dari arduino uno dapat dilihat pada Gambar 2.3. [1]

Gambar 2.3 Arduino uno

Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut: - Mikrokontroler : ATmega328

- Tegangan Operasi : 5V

- Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V - Tegangan Input (limit) : 6-20 V

- Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM) - Pin Analog input : 6

- Arus DC per pin I/O : 40 mA - Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

- Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader - SRAM : 2 KB

- EEPROM : 1 KB


(26)

12

2.3.1 Pin Masukan dan Keluaran Arduino Uno

Masing-masing dari 14 pin digital arduino uno dapat digunakan sebagai masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (diputus secara default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus yaitu:

• Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.

• External Interrupt: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat terjadi perubahan nilai.

• Pulse-width modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().

• Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13 (SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.

• LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin bernilai LOW maka LED akan padam.

Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5, setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin


(27)

AREF dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library. [1]

2.3.2 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino Uno

Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supplay external (yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada konektor POWER.

Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan arduino uno mungkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

Pin-pin tegangan pada arduino uno adalah sebagai berikut:

• Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika menggunakan sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau sumber daya yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat


(28)

14

disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk arduino uno dialirkan melalui soket power.

• 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

• 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.

• GND adalah pin ground. [1]

2.3.3 Peta Memori Arduino Uno

Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Maka peta memori arduino uno sama dengan peta memori pada mikrokontroler ATmega328.

2.3.3.1 Memori Program

ATMega328 memiliki 32K byte On-chip In-System Reprogrammable

Flash Memory untuk menyimpan program. Memori flash dibagi kedalam dua

bagian, yaitu bagian program bootloader dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar 2.4. Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam memori prosesor.


(29)

Gambar 2.4 Peta memori program ATMega 328

2.3.3.2 Memori Data

Memori data ATMega328 terbagi menjadi 4 bagian, yaitu 32 lokasi untuk register umum, 64 lokasi untuk register I/O, 160 lokasi untuk register I/O tambahan dan sisanya 2048 lokasi untuk data SRAM internal. Register umum menempati alamat data terbawah, yaitu 0x0000 sampai 0x001F. Register I/O menempati 64 alamat berikutnya mulai dari 0x0020 hingga 0x005F. Register I/O tambahan menempati 160 alamat berikutnya mulai dari 0x0060 hingga 0x00FF. Sisa alamat berikutnya mulai dari 0x0100 hingga 0x08FF digunakan untuk SRAM internal. Peta memori data dari ATMega 328 dapat dilihat pada Gambar 2.5.


(30)

16

Gambar 2.5 Peta memori data ATMega 328

2.3.3.3 Memori Data EEPROM

Arduino uno terdiri dari 1 KByte memori data EEPROM. Pada memori EEPROM, data dapat ditulis/dibaca kembali dan ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM dimulai dari 0x000 hingga 0x3FF. [1]

2.3.4 Otomatis Software Reset

Tombol reset Uno Arduino dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan didalam mikrokontroller dari awal. Tombol reset terhubung ke Atmega328 melalui kapasitor 100nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk meng-upload program dengan hanya menekan tombol meng-upload di software IDE Arduino.


(31)

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai mikrokontroler Atmega328 dapat di lihat datasheet Atmega328 pada Lampiran 1.

2.4 Arduino Ethernet Shield

Arduino Ethernet Shield dapat menghubungkan board Arduino dengan Internet. Arduino Ethernet Shield ini dibuat berdasarkan ethernet chip (protokol internet) dengan kemampuan TCP dan UDP. Mendukung sampai dengan 4 koneksi secara bersamaan. program (sketch) untuk koneksi ke internet menggunakan shield ini. Ethernet shield ini terhubung dengan board Arduino menggunakan header yang dapat ditumpuk (stackable header). Dengan header ini layout pin akan tetap terjaga dan memungkinkan untuk shield lain ditumpukkan di atasnya.

Pada ethernet shield terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat digunakan untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan. Onboard micro-SD card reader diakses dengan menggunakan SD library.

Arduino board berkominikasi dengan W5100 dan SD card mengunakan bus SPI (Serial Peripheral Interface). Komunikasi ini diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus SPI menggunakan pin digital 11, 12 dan 13 pada Arduino Uno. Pin digital 10 digunakan untuk memilih W5100 dan pin digital 4 digunakan untuk memilih SD card. Pin-pin yang sudah disebutkan sebelumnya tidak dapat digunakan untuk input/output umum ketika kita menggunakan ethernet shield. Karena W5100 dan SD card berbagi bus SPI, hanya salah satu yang dapat aktif pada satu waktu. Jika kita menggunakan kedua perangkat dalam program kita, hal


(32)

18

ini akan diatasi oleh library yang sesuai. Jika kita tidak menggunakan salah satu perangkat dalam program kita, kiranya kita perlu secara eksplisit men- deselect-nya. Untuk melakukan hal ini pada SD card, set pin 4 sebagai output dan menuliskan logika tinggi padanya, sedangkan untuk W5100 yang digunakan adalah pin 10. Tampilan Arduino Ethernet shield R3 dapat dilihat pada Gambar 2.6. [1]

Gambar 2.6 Arduino ethernet shield R3

2.5 Perangkat Lunak

Integrated Development Environment (IDE) adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan meng-upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya. Tampilan Framework Arduino UNO dapat dilihat pada Gambar 2.7.


(33)

Gambar 2.7 Tampilan framework Arduino uno

Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode, sebuah area pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tomol-tombol untuk fungsi yang umum dan beberapa menu. Arduino Development Environment terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga untuk berkomunikasi dengan arduino board.

Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development Environment disebut sketch. Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan dengan file berekstensi .ino. Area pesan memberikan memberikan informasi dan pesan error ketika kita menyimpan atau membuka sketch. Konsol menampilkan output teks dari Arduino Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika kita mengkompile sketch. Pada sudut kanan bawah dari jendela


(34)

20

Arduino Development Environment menunjukkan jenis board dan port seriak yang sedang digunakan. Tombol toolbar digunakan utuk mengecek dan mengupload

sketch, membuat, membuka atau menyimpan sketch, dan menampilkan serial

monitor.Tampilan Arduino Development Environment dapat dilihat pada Gambar 2.8. [1]

Gambar 2.8 Arduino development environment

Berikut ini adalah tombol-tombol toolbar serta fungsinya: Verify : mengecek error pada code program.

Upload : meng-compile dan meng-upload program ke Arduino board. New : membuat sketch baru.


(35)

Open : menampilkan sebuah menu dari seluruh sketch yang berada di dalam sketchbook.

Save :menyimpan sketch.

Serial Monitor : membuka serial monitor.

Dalam lingkungan arduino digunakan sebuah konsep yang disebut sketchbook, yaitu tempat standar untuk menumpan program (sketch). Sketch yang ada pada sketchbook dapat dibuka dari menu File > Sketchbook atau dari tombol

open pada toolbar. Ketika pertama kali menjalankan arduino development

environment, sebuah direktori akan dibuat secara otomatis untuk tempat penyimpana sketchbook. Kita dapat melihat atau mengganti lokasi dari direktori tersebut dari menu File > Preferences.

Serial monitor menampilkan data serial yang sedang dikirim dari arduino board. Untuk mengirim data ke board, masukkan teks dan klik tombol send atau tekan enter pada keyboard.

Sebelum meng-upload program, kita perlu mensetting jenis board dan port serial yang sedang kita gunakan melalui menu Tools > Board dan Tools > Serial Port. Pemilihan board berguna untuk mengeset parameter (contohnya: kecepatan mikrokontroler dan baud rate) yang digunakan ketika meng-compile dan meng-upload sketch.

Setelah memilih board dan port serial yang tepat, tekan tombol upload pada toolbar atau pilih menu File > Upload. Arduino board akan me-reset secara otomatis dan proses upload akan dimulai. Pada kebanyakan board, LED RX dan TX akan berkedip ketika program sedang di-upload. Arduino development


(36)

22

environment akan menampilkan pesan ketika proses upload telah selesai, atau menampilkan pesan error.

Ketika sedang meng-upload program, arduino bootloader sedang digunakan, Arduinp bootloader adalah sebuah program kecil yang telah ditanamkan pada mikrokontroler yang berada pada arduino board. Bootloader ini mengijinkan kita meng-upload program tanpa menggunakan perangkat keras tambahan. [1]

2.6 Sensor cahaya

Sensor cahaya adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Rangkaian LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang masih bisa di bilang sebagai resistor yang besar resistasi nilai tahanannya bergantung pada intensitas cahaya yang menutupi permukaan, dimana LDR yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah yang memiliki nilai resistansi sebesar 100 ohm dari pengukuran menggunakan perangkat Avo Meter.

Rangkaian LDR biasanya di kenal dengan nama foto resistor, foto konduktor, sel foto konduktif atau komponen lain yang sering di gunakan dalam literatur suatu rangkaian.

Itu sebabnya makin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai tahanannya dan makin lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai tahanannya. Komponen LDR di buat dari Cadmium Sulphide (CdS). Pada umumnya, Rangkaian LDR di gunakan sebagai sensor cahaya. Cara kerja LDR akan padam pada saat LDR mendapat cahaya cukup terang, apabila LDR tidak


(37)

mendapat cahaya makan komponen ini akan menyala. Gambar 2.9 merupakan bentuk fisik dari LDR.

Gambar 2.9 LDR (Light Dependence Resistor)

Prinsip Kerja Sensor Cahaya

Prinsip kerja dari rangkaian sensor cahaya sebenarya sangat sederhana. Pembagian tegangan antara VR1 dan LDR merupakan inti dari rangkaian sensor cahaya. Kenaikan tegangan pada VR1 akan mengurangi tegangan yang jatuh pada LDR, begitupun sebaliknya kenaikan tegangan pada LDR akan mengurangi tegangan jatuh pada VR1. Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada rangkaian seri, tegangan supply 9 Volt sama dengan jumlah tegangan pada R1, VR1 dan LDR. VR1 digunakan untuk memposisikan tegangan pada LDR supaya berada pada titik kritis dan tidak sampai membuat transistor Q1 menjadi aktif. Sehingga pada saat kedaan cahaya semakin gelap tegangan pada LDR akan membuat transistor Q1 menjadi aktif. Hal ini dikarenakan nilai resistansi LDR akan naik apabila intensitas cahaya semakin gelap. Jika kita ingin membuat rangkaian sensor yang aktif pada saat cahaya semakin terang maka kita tinggal menukar posisi antara LDR dengan potensio VR1. Untuk prinsip kerjanya pada dasarnya sama dengan


(38)

24

rangkaian sensor cahaya aktif gelap diatas. Kesemua rangkaian memanfaatkan hukum pembagi tegangan atau pengaturan arus ke basis transistor yang digunakan sebagai saklar. Gambar 2.10 menjelaskan bagaimana prinsip kerja dari sensor cahaya saat kondisi ruangan gelap dan terang.

Gambar 2.10 Prinsip kerja sensor cahaya

2.7 LED (Light Emitting Dioda)

LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arcenic dan phoporus. Jenis doping yang berbeda diatas dapat menghasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA, maka LED


(39)

akan rusak sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Simbol dan bentuk fisik dari LED

Dari Gambar dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki dua buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada Gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda. Kemudian kaki katoda pada LED ditandai dengan bagian body LED yang dipapas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED disimbolkan seperti pada Gambar diatas. Pemasangan LED agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada salah satu kaki LED. Rangkaian dasar untuk menyalakan LED membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor sebagai pembatas arus seperti pada Gambar 2.12.


(40)

26

Gambar 2.12 Rangkaian dasar LED (Light Emitting Dioda)

Besarnya arus maksimum pada LED (Light Emitting Dioda) adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan, dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (Light Emitting Dioda) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.

Dimana:

R = resistor pembatas arus (ohm)

Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke

LED (volt)

2 volt = tegangan LED (volt)

0.02 A = Arus maksimal LED (20 mA)

2.8 RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi menghambat arus dalam suatu rangkaian listrik.


(41)

- Jika pada ujung-ujungnya dipasang tegangan akan mengalir arus:

I = ∑V / ∑R... (2.1) - Dapat mengalirkan arus searah maupun bolak-balik. - Dapat mengalirkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi.

Simbol untuk resistor diperlihatkan pada Gambar 2.13 dan unit satuannya adalah ohm (simbol : huruf besar Yunani omega, Ω). Satuan lain yang umum dipangkatkan tiga:

Kilo ohm (kΩ) 1.000 ohm

Mega ohm (MΩ) 1.000.000 ohm

Gambar 2.13 Simbol untuk Resistor

Dalam banyak diagram sirkuit dan literatur pabrik, “koma” desimal ditunjukkan oleh posisi huruf multiplier, contoh:

1. 4700 Ω = 4,7 kΩ = 4 K7

2. 3.300.000 Ω = 3,3 MΩ = 3M3

3. 6,8 Ω = 6R8

Selain itu, suatu sistem huruf digunakan untuk menunjukkan presentase toleransi:

F = ± 1% ; G = ± 2% ; J = ± 5%


(42)

28

Contoh: resistor 1K8J = resistor mempunyai tahanan 1,8 kΩ dengan presentase toleransi ± 5%.

Hal lain yang paling penting setelah besar tahanan adalah besar daya atau watt resistor. Untuk suatu tahanan yang diperlukan, besar daya dapat dihitung dengan rumus:

P = V x I = I2 x R = V2 /R... (2.2)

Jenis resistor yang digunakan dalam elektronika bervariasi dari 1/8 W ke atas, yaitu: 1/8 W, ¼ W, ½ W, 1W, 2W, 5W, 10W, dan seterusnya. [3]

Selain itu resistor kecil mempunyai ukuran yang ditunjukkan dengan sistem kode pita warna seperti pada Gambar 2.14. sedangkan nilai kode warna ditunjukkan pada Tabel 2.4.


(43)

Tabel 2.4 Kode warna resistor

2.9 Web Server

Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web yang berfungsi untuk melayani permintaan halaman-halaman web, seperti website. Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar, disebut dengan format SGML (standar general markup language). Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut. Contohnya, bila data yang dikirim berupa gambar, browser yang hanya mampu menampilkan teks (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkan gambar tersebut, dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja. Web server, untuk berkomunikasi dengan client-nya (web browser) mempunyai protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext transfer protocol).


(44)

30

Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, format data pada world wide web adalah SGML. Tapi para pengguna internet saat ini lebih banyak menggunakan format HTML (hypertext markup language) karena penggunaannya lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna internet dengan web browsernya dapat membuka dan membaca dokumen-dokumen yang ada dalam komputernya atau bahkan jauh tempatnya sekalipun.

2.10 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu kinerja yang sama. Jaringan komputer dapat disebut juga himpunan

interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dan buah komputer dikatakan

terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi.

Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (server). Pihak yang meminta / menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan / mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Berdasarkan dari luas area yang dicakup, jaringan komputer terbagi menjadi tika ukuran, yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area

Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Pada Gambar 2.15


(45)

Gambar2.15 Cakupan Area Jaringan Komputer

2.10.1 LAN

Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut WiFi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi WiFi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.


(46)

32

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit

3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem didalam jaringan tersebut.

2.10.2 MAN

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

2.10.3 WAN

Wide Area Network atau disingkat dengan merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal


(47)

yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Tabel 2.5 memperlihatkan perbedaan masing-masing jaringan komunikasi pada LAN, MAN dan WAN.

Tabel 2.5 Perbedaan LAN, MAN dan WAN

Istilah Definisi

LAN (Local Area Network)

Sekelompok peralatan data, seperti komputer, printer, dan scanner yang dapat saling berkomunikasi dalam daerah geografis yang terbatas seperti pada satu lantai, departemen atau bangunan.

MAN (Metropolitan Area Network)

Sekelompok peralatan data, seperti pada LAN, yang saling berkomunikasi dalam satu kota atau daerah kampus yang luas yang melingkupi banyak blok kota. WAN (Wide Area

Network) Sekelompok peralatan data, seperti LAN yang dapat

saling berkomunikasi dari banyak kota.

2.11 PengalamatanIP

Internet terdiri dari jutaan host dan dimana masing-masing diidentifikasikan secara unik oleh pengelamatan pada layer Network. Untuk berharap setiap host dapat mengetahui alamat dari host yang lain dapat menyebabkan performa dari peralatan jaringan yang dapat menurun. Membagi jaringan besar menjadi kumpulan grup yang lebih kecil dapat mengurangi overhead yang tidak perlu.


(48)

34

Untuk dapat membagi suatu jaringan, diperlukan pengalamatan yang terstruktur (hirarki), yang juga digunakan untuk komunikasi data antar jaringan melalui internetwork.

IP versi 4 memiliki pengalamatan terstruktur, terdiri dari 32 bit yang ditulis dalam nilai-nilai desimal 4. Desimal tersebut terdiri dari 1 byte atau 8 bit. Setiap desimal dalam alamat IP disebut juga sebagai oktet IP versi 4 didefenisikan pada RFC 791, dimana dijelaskan juga pembagian didalam kelas – kelas. Alamat Ipterdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan hos ID. Dimana network ID menentukan alamat jaringan dan host ID menentukan alamat hos atau komputer. Untuk menentukan alamat kelas IP, dilakukan dengan memerikasa 4 bit pertama ( bit yang paling kiri ) dari alamat IP. Dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Alamat Kelas IP

Kelas Alamat Bit Pertama Desimal

A 0xxx 1-126

B 10xx 128-191

C 110x 192-223

D 1110 224-239

E 1111 240-254

1. Kelas A

Bit pertama alamat IP kelas A adalah 0, network ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Kelas A digunakan untuk jaringan yang berasekala besar, terdapat 126 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung hingga 16 juta host. Alamat IP kelas


(49)

A dimulai dari 1.0.0.0 sampai dengan 126.255.255.255. Alamat oktet awal 127 tidak boleh digunakan karena digunakan untuk mekanisme Inter - process communication didalam perangkat jaringan yang bersangkutan.

2. Kelas B

Dua bit awal dari kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertama kelas B bernilai antara 128 - 191. Network ID adalah 16 bit pertama dan host ID 16 bit sisanya. kelas B digunakan untuk jaringan bersekala menengah hingga besar, terdapat 16.384 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung sepenuh 65 ribu host. Alamat kelas B dimulai dari 128.0.0.0 sampai dengan 192.167.255.255.

3. Kelas C

Tiga bit awal dari kelas C selalu diset 111, sehinga byte pertama kelas C bernilai antara 192-223. Network ID adalah 24 bit dan host ID adalah 8 bit sisanya. Kelas C bisa digunakan untuk jaringan kecil, terdapat 2.097.152. Jaringan dan tiap jaringan dapat menampung 256 host. Alamat kelas C dimulai dari 192.168.0.0 sampai dengan 223.255.255.255.

4. Kelas D

Empat bit awal dari kelas D selalu diset 1110, sehingga byte pertama kelas D bernilai antara 224-239. Kelas D digunakan untuk keperluan multi ces, yaitu suatu metode pangiriman yang digunakan bila suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus, dengan hanya mengirim satu diagram saja. Alamat dari kelas D adalah 224. 0.0.0. samapai dengan 239.255.255.255. alokasi


(50)

36

alamat tersebut ditujukan untuk keperluan subuah grup, bukan host seperti pada kelas A,B dan C.

5. Kelas E

Empat bit awal dari kelas E selalu diset 1111, sehingga byte pertama kelas E bernilai antara 240-254. Kelas E digunakan sebagai kelas eksperimental yang disiapkan untuk keperluan dimasa mendatang.

2.12 Private dan Publik IP Address Macam – macam IP Address :

1. Private IP Address

Hampir seluruh alamat pada IPv4 merupakan alamat publik yang dapat digunakan pada jaringan internet, namun terdapat juga blok alamat yagn digunakan untuk keperluan terbatas atau tidak terhubung dengan internet. Alamat tersebut disebut sebagai alamat private. Blok alamat Private adalah :

• 10.0.0.0-10.255.255.255 • 172.16.0.0-172.31.255.255 • 192.168.0.0-192.168.255.255

Host – host yang tidak menggunakan akses ke internet dapat menggunakan alamat private sebanyak apapun. Namun, jaringan internal tetap harus didesain dengan pengalamatan yang baik dan terstruktur sehingga alamat yang digunakan tetap untuk network internal tersebut.

Host yang berada di jaringan yang berbeda dapat menggunkan alamat private yang sama. Paket yang menggunakan alamat tersebut sebagai souce dan


(51)

destination tidak akan muncul di jaringan internet. Router atau firewall yang terletak di unjung jaringan tersebut harus memblok atau menterjemahkan alamat – alamat tersebut.

2. Publik Address

Umumnya alamat IPv4 merupkan alamat publik. Alamat tersebut di desain untuk digunakan pada host yang dapat di akses oleh host lain melalui internet.


(52)

38 BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Gambaran Umum Sistem

Pada Tugas Akhir ini akan dirancang sebuah prototype jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU yang ada. Inefisiensi energi yang berada pada lingkungan USUdapat dipantau dari jarak jauh melalui web browser. Prototipe yang dirancang dan perangkat pengotrol terhubung melalui jaringan WiFi USU. Blok diagram sistem yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1

Diagram Blog Sistem

Berdasarkan blok diagram diatas, urutan kerja dari perangkat dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika perangkat dihidupkan, perangkat akan terhubung ke jaringan komputer dan mengecek sekali 30 detik apakah lampu ruangan dalam kondisi hidup atau mati. Client dalam hal ini adalah web browser, akan melakukan permintaan ke perangkat ketika pengguna memasukkan alamat IP perangkat ke address bar pada web browser. Kemudian perangkat mengirimkan

Perangkat User (PC/Handphone) Web Browser

(server)

Access Point

Ethernet Shield Lampu ruangan


(53)

HTTP respond message dan halaman web yang menampilkan status lampu ruangan ke web browser (client). Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian sebenarnya dari perancangan kali ini.

Gambar 3.2 Rangkaian Alat Sensor Cahaya.

3.2 Perancangan Perangkat Keras 3.2.1 Arduino Web Server

Arduino Web Server adalah gabungan antara arduino uno dan ethernet shield. Ethernet shield dipasang di atas arduino uno. Gambar arduino web server dapat dilihat pada Gambar 3.3.


(54)

40

Gambar 3.3 Arduino Web Server

Arduino uno berkomunikasi dengan ethernet shield menggunakan bus SPI. Komunikasi SPI ini diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h. Bus SPI pada arduino uno menggunakan pin digital 11, 12 dan 13. Pin-pin arduino uno yang dipakai untuk berkomunikasi dengan ethernet shield tidak dapat digunakan untuk kemperluan yang lain. Arduino Web Server bertindak sebagai sebuah embedded

web server, yang menyimpan halaman web sederhana yang menampilkan status

peralatan listrik. Konfigurasi bus SPI pada arduino uno untuk berkomunikasi dengan ethernet shield dapat dilihat pada Gambar 3.4.


(55)

Gambar 3.4 Konfigurasi Bus SPI Untuk Ethernet Shield

3.2.2 Rangkaian Sensor Cahaya

Pada perancangan ini sensor intensitas cahaya disini berupa LDR (Light Dependent Resistor). Dari Gambar 3.5 rangkaian Skematik sensor intensitas cahaya jelas terlihat salah satu kaki LDR dihubungkan terlebih dahulu ke tahanan 1000 Ohm sebelum dihubungkan ke Vcc 5 volt dan kaki yang lain dari LDR langsung dihubungkan ke ground. Jika LDR terkena cahaya, maka tahanan pada LDR akan berkurang, sehingga tegangan antara kaki LDR dengan tahanan 1000 ohm juga akan berubah. Perubahan tegangan inilah yang dikirim ke halaman web menjadi output analog. Gambar 3.5 merupakan rangkaian skematik sensor cahaya.


(56)

42

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Sensor Cahaya

Tahanan 1000 ohm digunakan agar arus yang diterima LDR tidak begitu besar. Tahanan 1000 ohm sesuai dengan arus maksimum yang boleh diterima oleh LDR. Arus maksimum yang boleh diterima LDR adalah 5 mA. Jadi apabila tegangan yang digunakan tegangan Vcc 5 volt maka tahanan yang dapat digunakan adalah :

R = V / I = 5V / 5mA = 1000 ohm

Oleh karena itu digunakan tahanan 1000 ohm. Gambar 3.6 menunjukan rancangan rangkaian keseluruhan Sensor Cahaya.


(57)

Gambar 3.6 Rangkaian keseluruhan sensor cahaya

Adapun komponen yang diperlukan rangkaian sebagai berikut: 1. LDR 2. Resistor 3. Arduino uno 4. Arduino ethernet shield

Resistor digunakan untuk membatasi arus yang diterima sensor agar sensor tidak rusak. Gambar 3.7 merupakan penjelasan rangkaian ketika terpasang pada Arduino dan breadboard.


(58)

44

Gambar 3.7 Rangkaian Breadboard Seonsor Cahaya

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan salah satu komponen utama yang membuat mikrokontroler dapat bekerja sebagaimana mestinya. Perangkat lunak ini yang mengendalikan tingkah laku dari mikrokontroler dan menentukan pekerjaan apa yang harus dilakukan oleh mikrokontroler. Perangkat lunak dapat ditulis dengan menggunakan bahasa assembly tetapi pada perancangan perangkat lunak mikrokontroler ini di gunakan bahasa tingkat tinggi yaitu C.

Ketika alat ini diberi catu daya, arduino uno akan menginisialisasi variabel yang akan digunakan dalam program. Kemudian arduino uno akan mengkonfigurasi pin 2, 3, 5 dan 6 menjadi pin keluaran dan juga mengkonfigurasi alamat IP. Setelah itu arduino akan memulai server dan menunggu koneksi dari client.

Jika ada client yang ingin terhubung ke arduino uno, maka arduino akan memulai koneksi dan menerima dan mengecek tiap karakter HTTP request


(59)

message dari client. Arduino uno juga menyimpan 14 karakter pertama dari HTTP request message ke sebuah objek string bernama readString. Jika akhir dari HTTP

request message telah dicapai maka, arduino uno akan mencari perintah yang

valid dari objek readString. Kemudian arduino memanggil fungsi kerjakan, yaitu fungsi untuk mengontrol lampu ruangan yang terhubung ke pin keluaran arduino uno. Setelah itu arduino uno akan mengirimkan HTTP respond message dan halaman web ke client.

3.3.1 Halaman Web Server

Perancangan halaman tampilan web browser dimulai dengan menuliskan program yang dibutuhkan. Program yang sudah di tulis diupload ke mikrokontroler arduino menggunakan software IDE Arduino dari komputer di compile agar dapat terhubung dengan arduino web server. Program untuk halaman tersebut adalah sebagai berikut:

/*

Web Server

A simple web server that shows the value of the analog input pins. using an Arduino Wiznet Ethernet shield.

Circuit:

* Ethernet shield attached to pins 10, 11, 12, 13

* Analog inputs attached to pins A0 through A5 (optional) created 18 Dec 200 =

by David A. Mellis modified 9 Apr 2012 by Tom Igoe

*/

#include <SPI.h> #include <Ethernet.h>

int led_1[4] = {5,6,7,8};


(60)

46

// The IP address will be dependent on your local network:

byte mac[] = {

0xDE, 0xAD, 0xBE, 0xEF, 0xFE, 0xED };

IPAddress ip(192, 168, 1, 177); // Initialize the Ethernet server library

// with the IP address and port you want to use // (port 80 is default for HTTP):

EthernetServer server(80);

void setup() {

// Open serial communications and wait for port to open:

Serial.begin(9600); while (!Serial) {

; // wait for serial port to connect. Needed for Leonardo only }

for (int j = 0 ; j < 4;j++) {

pinMode(led_1[j],OUTPUT);

}

// start the Ethernet connection and the server: Ethernet.begin(mac, ip);

server.begin();

Serial.print("server is at ");

Serial.println(Ethernet.localIP()); }

void loop() {

// listen for incoming clients

for (int analogChannel = 0; analogChannel < 4; analogChannel++) { int sensorReading = analogRead(analogChannel);

Serial.print("analog input ");

Serial.print(analogChannel); Serial.print(" is ");

Serial.println(sensorReading); if(sensorReading < 670) {

digitalWrite (led_1[analogChannel],HIGH);

} else {

digitalWrite (led_1[analogChannel],LOW);

} }


(61)

EthernetClient client = server.available();

if (client) {

Serial.println("newclient");

// an http request ends with a blank line boolean currentLineIsBlank = true; while (client.connected()) { if (client.available()) { char c = client.read(); Serial.write(c);

// if you've gotten to the end of the line (received a newline // character) and the line is blank, the http request has ended, // so you can send a reply

if (c == '\n' && currentLineIsBlank) { // send a standard http response header client.println("HTTP/1.1 200 OK"); client.println("Content-Type: text/html");

client.println("Connection: close"); // the connection will be closed after completion of the response

client.println("Refresh: 5"); // refresh the page automatically every 5 sec client.println();

client.println("<!DOCTYPE HTML>"); client.println("<html>");

client.print(" "); client.println("<br />");

client.print(" Monitoring Lampu Ruangan Digedung DTE "); client.println("<br />");

client.print(" "); client.println("<br />");

// output the value of each analog input pin

for (int analogChannel = 0; analogChannel < 5; analogChannel++) { int sensorReading = analogRead(analogChannel);

client.print(" Lampu Ruangan "); client.print(analogChannel); client.print(" is ");

client.print(sensorReading); client.println("<br />"); }

client.print(" "); client.println("<br />"); client.print(" "); client.println("<br />"); client.print(" ");

client.println("<br />"); client.print(" ");

client.println("<br />");

client.print(" NOTE : Lampu ruangan MATI jika pembacaan analog dari sensor bernilai kurang dari 500 ");


(62)

48

client.println("</html>"); break;

}

if (c == '\n') {

// you're starting a new line currentLineIsBlank = true; }

else if (c != '\r') {

// you've gotten a character on the current line currentLineIsBlank = false;

} } }

// give the web browser time to receive the data delay(1);

// close the connection: client.stop();

Serial.println("client disconnected"); }

}

Compile program dari komputer dapat dilihat pada Gambar 3.8.


(63)

Halaman web yang ditampilkan oleh arduino uno dapat dilihat pada Gambar 3.9. Ketika kita memasukkan alamat IP 192.168.1.177 ke address bar web browser. maka client terhubung ke arduino uno, Kemudian arduino memanggil fungsi kerjakan, yaitu fungsi untuk mengontrol lampu ruangan yang terhubung ke pin keluaran arduino uno. Setelah itu arduino uno akan mengirimkan HTTP respond message dan halaman web ke client.

Gambar 3.9 Tampilan awal halaman web browser

3.3.2 Flowchart Tampilan Halaman Web

Pada saat client terhubung dengan sistem melalui web browser, maka sistem akan mengecek apakah ada string yang diinputkan pada web browser setelah alamat IP sistem. Jika tidak ada maka klien akan diarahkan halaman web default. Flowchart untuk menampilkan halaman web dapat dilihat pada Gambar 3.10.


(64)

50


(65)

51 BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Metode Pengujian

Di dalam bab ini dilakukan pengujian terhadap rancangan prototipe jaringan sensor cahaya memanfaatkan jaringan WiFi USU yang ada. Pengujian-pengujian yang dilakukan pada rancangan alat ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari rangkaian-rangkaian yang diuji serta sistem secara keseluruhan apakah telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

Pengujian pada rancangan alat ini akan dilakukan per bagian rancangan sehingga diketahui apakah masing-masing perangkat keras dan perangkat lunak sudah bekerja dengan baik. Pada pengujian di sini peralatan listrik adalah 4 buah lampu yang dihubungkan ke rangkaian dari prototype yang dirancang.

4.2 Pengujian Arduino Web Server

Pengujian arduino web server dilakukan dengan cara menghubungkan arduino web server ke sebuah komputer pribadi dengan menggunakan kabel UTP. Kemudian alamat IP dari komputer dikonfigurasi agar dapat terhubung dengan arduino web server. Konfigurasi alamat IP dari komputer dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(66)

52

Gambar 4.1 Konfigurasi IP address pada PC

Setelah itu catu daya diberikan kepada arduino web server agar alat dapat bekerja. Setelah arduino web server bekerja, koneksi antara komputer dan arduino web server diperiksa dengan melakukan perintah ping ke alamat IP dari arduino web server dari program command prompt pada komputer. Jika koneksi tidak ada masalah maka command prompt akan menampilkan tampilan seperti Gambar 4.2.


(67)

Kemudian arduino web server dihubungkan pada switch WiFi ruangan agar alat dapat bekerja. Setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah arduino web server dapat menampilkan halaman web monitoring nyala lampu

ruangan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara membuka aplikasi web

browser pada komputer kemudian mengisi bar alamat dengan alamat IP dari arduino web server. Tampilan halaman web monitoring nyala lampu pada aplikasi web browser komputer dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Tampilan halaman web browser lampu mati

Angka dibawah keadaan analog 500 dibaca sensor dalam keadaan lampu ruangan mati.

4.3 Pengujian Keseluruhan

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan menggabungkan semua bagian-bagian yang diperlukan sesuai dengan rancangan rangkaian yang dilakukan dan juga sesuai dengan program yang terdapat dalam arduino uno.


(68)

54

Setelah semua bagian telah terhubung dan diberi catu daya, arduino uno akan menunggu client yang meminta untuk dilayani. Kemudian pengujian dilakukan dengan membuka membuka halaman web monitoring nyala lampu ruangan melalui aplikasi web browser pada komputer yang terhubung dengan arduino web server. Tampilan halaman web monitoring nyala lampu ruangan saat lampu dihidup matikan dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.

Gambar 4.4 Tampilan halaman web ketika satu lampu dimatikan


(69)

Pin masukan arduino memiliki pin digital dan pin analog. Kali ini kita hanya menggunakan pin analog. Seperti yang kita ketahui pin digital digunakan untuk membaca atau memberi nilai secara diskrit yaitu 1 atau 0, High atau Low. Berbeda dengan input analog dapat membaca hingga 1024 keadaan berbeda yaitu mulai dari 0,1,2,3,4,...,1022,1023. Angka-angka ini setara tegangan ketika kita membagi 5V ke 1024 dengan ukuran yang sama masing-masing 0.00488V. Itu berarti bahwa 0V adalah 0, 0.00488V adalah 1, 0.00977V adalah 2, ..., 4.99512V adalah 1023. Jadi pada dasarnya input analog merupakan skala 0-5V pada 1024 keadaan.


(70)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan perancangan Tugas Akhir penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Prototype yang dirancang dapat memonitoring lampu ruangan dari di lingkungan Universitas Sumatera Utara melalui jaringan WiFi menggunakan aplikasi web browser.

2. Pada prototype ini dapat memonitoring 6 lampu ruangan dengan menghubungkan sensor cahaya pada pin input yang tersedia.

5.2 Saran

Setelah merampungkan Tugas Akhir ini penulis memberikan beberapa saran antara lain:

1. Agar penelitian dan perancangan prototype ini kedepan dilakukan dengan memperhatikan jarak dan waktu.

2.

Penulis menyarankan untuk kemudian dalam perancangan selanjutnya ditambahkan beberapa sensor lainnya seperti sensor suhu ruangan dan sensor asap untuk mengetahui apakah didalam ruangan ada orang atau api.


(71)

57

DAFTAR PUSTAKA

1. Gabe. 2007. Smart Bulding Berbasis Arduino Uno. Karya Akhir. USU. 2. Malvino, Albert Paul. 2003. Prinsip-prinsip Elektronika. Jilid 1 & 2. Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Teknika.

3. Mouammar, Angga. 2007. Penggunaan ADC (analog to digital converter) 0804 pada perancangan sensor intensitas cahaya. Karya Akhir. USU. 4. Stallings, William. 2007. Komunikasi Dan Jaringan Nirkabel. Jakarta:

Erlangga.

5. Syamsudin M. 2010. Cara Cepat Belajar Infrastruktur Jaringan Wireless. Yogyakarta: Gava Media.

6. (diakses 01 Desember 2014)

7. (diakses 03 Desember 2014)

8. (diakses 01

Desember 2014)

9. (diakses 01 Desember 2014)

10.(diakses


(1)

Gambar 4.1 Konfigurasi IP address pada PC

Setelah itu catu daya diberikan kepada arduino web server agar alat dapat bekerja. Setelah arduino web server bekerja, koneksi antara komputer dan arduino web server diperiksa dengan melakukan perintah ping ke alamat IP dari arduino web server dari program command prompt pada komputer. Jika koneksi tidak ada masalah maka command prompt akan menampilkan tampilan seperti Gambar 4.2.


(2)

53

Kemudian arduino web server dihubungkan pada switch WiFi ruangan agar alat dapat bekerja. Setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah arduino web server dapat menampilkan halaman web monitoring nyala lampu ruangan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan cara membuka aplikasi web browser pada komputer kemudian mengisi bar alamat dengan alamat IP dari arduino web server. Tampilan halaman web monitoring nyala lampu pada aplikasi web browser komputer dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Tampilan halaman web browser lampu mati

Angka dibawah keadaan analog 500 dibaca sensor dalam keadaan lampu ruangan mati.

4.3 Pengujian Keseluruhan

Pengujian keseluruhan sistem dilakukan dengan menggabungkan semua bagian-bagian yang diperlukan sesuai dengan rancangan rangkaian yang dilakukan dan juga sesuai dengan program yang terdapat dalam arduino uno.


(3)

Setelah semua bagian telah terhubung dan diberi catu daya, arduino uno akan menunggu client yang meminta untuk dilayani. Kemudian pengujian dilakukan dengan membuka membuka halaman web monitoring nyala lampu ruangan melalui aplikasi web browser pada komputer yang terhubung dengan arduino web server. Tampilan halaman web monitoring nyala lampu ruangan saat lampu dihidup matikan dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.

Gambar 4.4 Tampilan halaman web ketika satu lampu dimatikan


(4)

55

Pin masukan arduino memiliki pin digital dan pin analog. Kali ini kita hanya menggunakan pin analog. Seperti yang kita ketahui pin digital digunakan untuk membaca atau memberi nilai secara diskrit yaitu 1 atau 0, High atau Low. Berbeda dengan input analog dapat membaca hingga 1024 keadaan berbeda yaitu mulai dari 0,1,2,3,4,...,1022,1023. Angka-angka ini setara tegangan ketika kita membagi 5V ke 1024 dengan ukuran yang sama masing-masing 0.00488V. Itu berarti bahwa 0V adalah 0, 0.00488V adalah 1, 0.00977V adalah 2, ..., 4.99512V adalah 1023. Jadi pada dasarnya input analog merupakan skala 0-5V pada 1024 keadaan.


(5)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan perancangan Tugas Akhir penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Prototype yang dirancang dapat memonitoring lampu ruangan dari di lingkungan Universitas Sumatera Utara melalui jaringan WiFi menggunakan aplikasi web browser.

2. Pada prototype ini dapat memonitoring 6 lampu ruangan dengan menghubungkan sensor cahaya pada pin input yang tersedia.

5.2 Saran

Setelah merampungkan Tugas Akhir ini penulis memberikan beberapa saran antara lain:

1. Agar penelitian dan perancangan prototype ini kedepan dilakukan dengan memperhatikan jarak dan waktu.

2.

Penulis menyarankan untuk kemudian dalam perancangan selanjutnya ditambahkan beberapa sensor lainnya seperti sensor suhu ruangan dan sensor asap untuk mengetahui apakah didalam ruangan ada orang atau api.


(6)

57

DAFTAR PUSTAKA

1. Gabe. 2007. Smart Bulding Berbasis Arduino Uno. Karya Akhir. USU. 2. Malvino, Albert Paul. 2003. Prinsip-prinsip Elektronika. Jilid 1 & 2. Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Teknika.

3. Mouammar, Angga. 2007. Penggunaan ADC (analog to digital converter) 0804 pada perancangan sensor intensitas cahaya. Karya Akhir. USU. 4. Stallings, William. 2007. Komunikasi Dan Jaringan Nirkabel. Jakarta:

Erlangga.

5. Syamsudin M. 2010. Cara Cepat Belajar Infrastruktur Jaringan Wireless. Yogyakarta: Gava Media.

6. (diakses 01 Desember 2014)

7. (diakses 03 Desember 2014)

8. (diakses 01

Desember 2014)

9. (diakses 01 Desember 2014)

10.(diakses