20
berkurang. Padat penebaran tinggi dapat menstimuli reproduksi ovipar A. franciscana, meskipun dalam kepadatan tinggi hewan akan bertambah lambat dari
pembatasan makanan akibat kompetisi. Dengan demikian ada batas-batas penebaran dan batas ini tergantung umur dan ukurannya.
Huet 1971 dalam Purwanto 1998 mengatakan bahwa padat penebaran terlalu tinggi akan menyebabkan organisme budidaya menjadi lemah karena
kompetisi ruang hidup sehingga kelangsungan hidupnya akan rendah dan terhambatnya pertumbuhan akibat kekurangan pakan.
B. Kerangka Pemikiran
Padat tebar nauplii A. franciscana dengan pemberian silase dengan dosis yang sama akan menimbulkan kompetisi intraspesies sehingga mempengaruhi
pertumbuhan, dan produksi biomassa A. franciscana dewasa. Untuk mempertinggi kelangsungan hidup dan pertumbuhan A. franciscana, maka diberikan pakan berupa
silase ikan yang banyak mengandung protein. Dengan menggunakan berbagai padat penebaran nauplii diharapkan dapat diketahui padat penebaran yang optimal pada
produksi biomassa yang baik.
21
Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran Kebutuhanpakan
larva udang dan ikan meningkat
Permintaan pakan alami A. franciscana meningkat
Produktivitas pembenihan A. franciscana
Ketersediaan A. franciscana yang berkualitas
Nauplius A. franciscana
Pakan Silase
ikan 1100 naupliiliter
800 naupliiliter 500 naupliiliter
1400 naupliiliter 1700 naupliiliter
Produksi biomassa A. franciscana
Kepadatan optimal Laju pertumbuhan
SGR
Kelangsungan hidup SR
Konversi pakan FCR
Kualitas air
pertumbuhan Kontrol :
500 naupliiliter dengan pakan
bungkil kelapa
22
C. Hipotesis
Dari latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa produksi biomassa A. franciscana dipengaruhi oleh padat tebar nauplii dan semakin
meningkat padat tebar nauplii sampai batas tertentu maka semakin meningkat perumbuhan dan kelangsungan hidupnya.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2006 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau BBPBAP Jepara, Jawa Tengah. Analisis
proksimat dilakukan di laboratorium Fakultas Peternakan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Brawijaya UNBRAW Malang.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan antara lain : 2 g kista Artemia franciscana yang diperoleh dari produksi tambak Desa Surodadi, Jepara yang telah disimpan dalam keadaan
kering, silase ikan yang berasal dari ikan juwi, air tawar sebagai pelarut dalam pembuatan pakan silase ikan, air garam jenuh 200 mgl, air laut yang berkadar garam
35 gl, Bouin untuk mematikan A. franciscana yang akan diamati, Kemikalia, Proksimat, asam formiat 3, bungkil kelapa, kaporit 30 mgl untuk sterilisasi, Na-
thiosulfat untuk menetralkan kaporit, kristal garam, larutan Davidson, reagen untuk pengukuran kualitas lingkungan.
23