Kualitas Air Tinjauan Pustaka

13 A. franciscana dewasa masih kekurangan adalah histidin, metionin, fenilalanin, dan treonin Mudjiman, 1988 Pengambilan makanan dibantu antenna oleh nauplius, sedangkan pada A. franciscana dewasa dibantu oleh telopodite yang merupakan bagian terocopoda Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995. A. franciscana mempunyai kandungan nutrisi berupa protein, lemak, serat, abu, dan kandungan asam lemak Susanto, 2000.

2. Kualitas Air

Kualitas air penting bagi pertumbuhan organisme perairan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan organisme perairan antara lain suhu, derajat keasaman, dan kadar O 2 terlarut. 1. Suhu Suhu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Secara umum A. franciscana tumbuh dengan baik pada kisaran 25 ° C - 30 ° C tetapi kista A. franciscana yang sangat kering dapat tahan terhadap suhu yang ekstrim dari -273 ° C hingga 100 ° C Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995. 2. Derajat Keasaman pH Kondisi yang tidak dapat ditolerir oleh A. franciscana adalah keasaman pH media air. Nilai pH akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang termasuk A. franciscana. A. franciscana 14 membutuhkan pH air yang sedikit bersifat basa untuk kehidupannya. Agar Artemia sp dapat tumbuh dengan baik maka pH air kurang dari kisaran tersebut maka efisiensi penetasannya turun sehingga banyak telur yang tidak menetas satu pada waktu penetasan lebih panjang Mudjiman, 1988. 3. Oksigen Terlarut DO A. franciscana termasuk hewan euroksibion yaitu hewan yang mempunyai kisaran toleransi yang lebar akan kandungan oksigen. Kandungan oksigen yang baik untuk pertumbuhan A. franciscana adalah di atas 3 mgl. Pada kandungan oksigen terlarut 1 mgl A. franciscana masih dapat bertahan sebaliknya pada kandungan oksigen yang tinggi sampai mencapai kejenuhan 150 jenis-jenis udang-udangan ini masih dapat bertahan hidup. Hal tersebut dapat terjadi pada perairan yang kaya akan fitoplankton yang pada waktu malam oksigennya dapat turun rendah sekali, sedangkan pada waktu siang karena adanya fotosintesis kadar oksigennya dapat naik tinggi sekali Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995. Oleh karena itu, kadar oksigen harus dipertahankan pada kondisi optimum agar pertumbuhan dan kelangsungan hidup A. franciscana tetap optimal. 4. Salinitas Perkembangan A. franciscana membutuhkan kadar garam yang tinggi karena organisme yang lain sudah tidak dapat tumbuh lagi, termasuk predatornya, sehingga A. franciscana akan lebih aman hidup tanpa gangguan. Pada umumnya, predator A. franciscana sudah akan mati pada salinitas tempat hidup mencapai 80 – 100 gl Mudjiman, 1988. Budidaya A. franciscana pada prinsipnya adalah 15 memanfaatkan air salinitas antara 70 – 140 gl, sementara itu untuk menghasilkan biomassa hanya membutuhkan 80 gl dan untuk menghasilkan kista dibutuhkan salinitas antara 120 – 140 gl, peningkatan salinitas hingga 150 gl akan mengakibatkan produktivitas telur menjadi turun Soni, 2004. 5. Amonia Sumber utama amonia adalah bahan dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan, maupun dalam bentuk plankton dan bahan organik tersuspensi. Hal tersebut berkaitan dengan nutrisi pada pakan yang mengandung protein, karena amonia merupakan hasil metabolisme protein. A. franciscana dapat tumbuh dengan baik apabila kandungan amonia pada media budidaya kurang dari 80 mgl tetapi kandungan amonia hingga 90 mgl masih bisa ditoleransi Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995. Nitrit merupakan pencemar pada ekosistem. Toksisitas amonia atau hasil oksidasinya nitrit pada lingkungannya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup, pertumbuhan, dam molting Wang et al,. 2004.

3. Silase Ikan