FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...Primsa Bangun, Subagyo, Malem Ukur Tarigan 485
longitudinal,
karena data berdasarkan runtutan waktu Penelitian
ini dilakukan
untuk mengetahui
apakah faktor
–
faktor tertentu
mempengaruhi
audit delay
. Faktor
–
faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi
audit delay
dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, dan pergantian auditor, dan jenis industri..
Penelitian akan dilakukan terhadap industry manufacture dan lembaga keuangan di Bursa Efek Indonesia yang memiliki karakteristik
–
karakteristik tertentu untuk dijadikan objek penelitian. Alasan digunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, karena perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diharuskan menyampaikan laporan keuangannya yang sudah diaudit, selain itu data mudah didapat
karena sudah dipublikasikan kepada masyarakat umum.
Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Indikator
Skala pengukuran
Rujukan
Audit Report Lag
Lamanya waktu
penyelesaian audit
yang diukur
dari tanggal
tutup buku
hingga terbit
laporan audit
Jumlah hari
antara tanggal
antara berakhirnya
periode laporan keuangan
dengan tanggalnya
laporan audit
oleh Kantor
Akuntan Publik Rasio
Ashton, Willingham,
dan Elliott
1987, Hossain dan Tayrol
1998, Subekti dan Widiyanti
2004, Ettredge, Chan, dan
Sun 2005, serta Imelda
dan Heri
2007 Ukuran
perusahaan Total aktiva
yang dimilki
oleh perusahaan
baik yang
berupa aktiva
lancar maupun aktiva tetap
Logaritma natural
Total Aktiva
yang dimilki
perusahaan Rasio
Carshlaw dan
Kaplan 1991, Ponte, Rodriguez,
dan Domiguest,
2005, Almosa Alabbas,
2007
Ukuran KAP
Ukuran KAP
yang mengaudit
suatu perusahaan,
apakah termasuk KAP
the Big Four
atau KAP
non Big Four
Ukuran KAP Nominal
dummy variable
kode 1
apabila
big four
dan 0 apabila tidak
big four
Taylor 1998,
AhmadKamarudin 2003
486
| Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Pergantian auditor
Adanya pergantian
auditor antara tahun berjalan
dengan tahun
sebelumnya Pergantian
Auditor Nominal
dummy variabel
Perusahaan yang diaudit
oleh KAP
yang berbeda dengan tahun
sebelumnya diberi kode 1
dan lainnya diberi kode 0
Imelda dan Heri 2007
Ettredge, Chan,
dan Sun 2005
Jenis Industri
Jenis industri keuangan atau
bukan lembaga keuangan
Jenis industri Nominal
dummy variable
kode 1
apabila industi
keuangan, dan 0 apabila
bukan lembaga
keuangan AhmadKamarudin
2003, Almosa dan Alabbas 2007, Al
Ajmi 2008,
Carslaw dan Kaplan 1991
Metode Pengumpulan Data
Populasi penelitian adalah seluruh industri non keuangan dan lembaga keuangan, karena dapat diharapkan dapat menganalisis audit report lag. Metode penentuan sampel yang
digunakan adalah
Purposive Sampling
dimana dari anggota populasi dipilih menurut kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang ditentukan adalah seluruh perusahaan lembaga keuangan
dan industri non keuangan yang laporan keuangannya memiliki opini audit dan tahun berakhirnya laporan keuangan setiap tanggal 31 Desember tiap tahunnya
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu akan dilakukan uji aumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
Uji Asumsi Klasik
1.Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah data terdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Asumsi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...Primsa Bangun, Subagyo, Malem Ukur Tarigan 487
normalitas terpenuhi bila sampel yang dipakai berjumlah diatas 30 dan mempunyai data yang menyebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal.
Selain itu, uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov
–
Smirnov K
–
S satu sampel dan P-P
Plot
. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka variabel terdistribusi secara normal. Sedangkan jika
nilai signifikan kurang dari 0,05 maka variabel tidak terdistribusi secara normal. Interpretasi yang dapat dilakukan terhadap gambar normal P-P
Plot
di dasarkan pada garis lurus yang melintang dari pojok kiri bawah ke kanan atas sehingga membentuk
arah diagonal yang dapat disebut sebagai garis acuan normalitas. Data yang diwakili dengan titik
–
titik akan tersebar di sekitar garis acuan normalitas apabila distribusi datanya memang normal.
2.Uji Autokorelasi Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial, dan sering ditemukan
pada data serial waktu time series. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, berarti ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk dapat mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin
–
Watson d, dimana jika angka d berada di antara -2 sampai +2, berarti dalam regresi tidak terdapat autokorelasi.
3.Uji Multikolinieritas Multikolinieritas dapat di deteksi pada model regresi apabila pada variabel
terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Jika pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, berarti terdapat masalah
multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terdapat multikolinieritas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan VIF
variance inflation factor
. Model regresi bebas dari multikolinieritas bila mempunyai nilai VIF di bawah 10.
4.Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varians residual yang tidak konstan pada regresi sehingga
akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatter plot, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
Bila titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka model regresi telah terjadi heteroskedastisitas.
Bila titik-titik membentuk pola yang tidak jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol dari sumbu Y, maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
488
| Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Pengujian hipotesis untuk meneliti faktor
–
faktor apa yang dapat mempengaruhi
audit report lag
dilakukan dengan analisis regresi linear berganda
multiple linear regression analysis
.
AUDIT REPORT LAG = β
+ β
1
AST + β
2
IND + β
3
AUD + β
4
SWITCH + e
Keterangan :
β
= Konstanta intersep AST
= Ukuran perusahaan
SWITCH
= Pergantian Auditor
AUD
= Ukuran KAP IND
= Jenis Industri e
= error
Nilai R koefisien korelasi ganda menjelaskan hubungan variabel dependen terhadap variabel independen. Nilai R
2
koefisien determinasi ganda dihitung untuk menentukan tingkat pengaruh variabel
–
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji signifikansi F dipakai untuk menguji apakah secara keseluruhan variabel
–
variabel tersebut dapat dipakai dalam regresi atau dengan kata lain terdapat hubungan linieritas. Pengujian nilai t dipakai
untuk menentukan tingkat signifikansi setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Semua uji statistik tersebut dilaksanakan pada tingkat signifikansi 5 .
Sedangkan ekspektasi dari variable independent terhadap audit report lag sebagai variable dependent, adalah sebagai berikut :
Regressor Variable Penjelas Penjelasan
Hubungan Yang Diharapkan
AST Total Asset
Total Aktiva Perusahaan Negatif
IND Klasifikasi Industri Industri keuangan
menunjukkan angka 1, sementara industry yang lain
Negatif
AUD KAP
Tipe kantor akuntan diwakili oleh dummy variabel,
Perusahaan yang diaudit oleh Big Four menunjukkan
angka 1, sementara kantor akuntan yang lainnya
menunjukkan angka 0 Negatif
SWITCH Pergantian Auditor Pergantian Auditor diwakili
Positif
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...Primsa Bangun, Subagyo, Malem Ukur Tarigan 489
oleh dummy variabel, Perusahan yang
menggunakan pergantian auditor menunjukkan angka
1, sementara yang tidak melakukan pergantian