sementara yang tidak melakukan pergantian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...Primsa Bangun, Subagyo, Malem Ukur Tarigan 489 oleh dummy variabel, Perusahan yang menggunakan pergantian auditor menunjukkan angka

1, sementara yang tidak melakukan pergantian

atuditor menunjukkan angka HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan alasan kecukupan data, dan sampel yang digunakan sebagai penelitian ini adalah 128 perusahaan selama tahun 2008 sampai tahun 2010 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdari perusahaan industry keuangan dan non keuangan Insert Tabel 1 Berdasarkan table 1 selama 3 tahun diketahui bahwa rata-rata audit lag dari seluruh sampel adalah 75.33 hari, dan standar deviasi adalah 20.50 hari, dengan perincian 93 masih dalam batas wajar 90 hari sedangkan sisanya terlamat, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata lamanya audit lag pada perusahaan-perusahaan tersebut masih berada dalam batas penyampaian laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Bapepam. Sedangkan rata-rata industry adalah 0.332 dengan standar deviasi 0.471, hal ini menunjukkan bahwa 33,27 adalah industry keuangan sedangkan sisanya adalah industry non keuangan Variabel KAP menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 0.432 dengan standar deviasi sebesar 0.495, hal ini menunjukkan bahwa 43.20 perusahaan tersebut diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four sedangkan sisanya diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan non big Four Variabel SWITCH menunjukkan bahwa rata-rata sebesar 0.411 dengan standar deviasi 0.492, hal ini menunjukkan bahwa 41,1 perusahaan terebut melakukan pergantian audit Uji asumsi klasik harus dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah regresi yang dipakai sah atau tidak. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Dalam uji normalitas data yang digunakan harus terdistribusi secara normal. Untuk memenuhi asumsi normalitas, sampel yang dipakai harus mempunyai data yang menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal. Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa garis diagonal dalam grafik ini menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di 490 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 sekitar garis adalah keadaan data yang kita uji. Jika kebanyakan titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis, maka dapat disimpulkan jika data penelitian mengikuti distribusi normal. Insert Gambar 1 Hasil Uji Normalitas 2. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson d, dimana jika angka d berada di antara -2 sampai +2, berarti dalam model regresi tidak terdapat autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi pada menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson d adalah sebesar 1.709 berada di antara -2 dan +2, maka disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi. Insert Tabel 2

3. Uji Multikolinieritas