digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dikemas secara khusus dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan need, wants, dan expectation dari target pasar tersebut.
Dan dalam memilih segmen yang diambil harus memperhatikan beberapa faktor penting, diantaranya: ukuran pasar, besar pertumbuhan
pasar, keunggulan kompetitor dan situasi kompetitornya. Setelah memilih segmen pasar, langkah selanjutnya adalah memposisikan produk, merek
dan perusahaan dalam pikiran pelanggan. Persaingan dalam memperebutkan pelanggan tidak dilakukan di
pasar tapi dibenak pelanggan. Dan langkah ini dikenal dengan sebutan positioning. Positioning merupakan reason for being, bagi
“Cafeku” di Blitar, karena itulah maka positioning disebut sebagai being strategy atau
juga bisa disimpulkan berupa janji akan sebuah produk, merek dan perusahaan terhadap pelanggan.
Maka untuk memenuhi janji tersebut penting untuk membangun diferensiasi yang kokoh. Dengan kata lain diferensiasi adalah tools untuk
memenuhi janji. Untuk itu kerangka pikir yang akan penulis deskripsikan yaitu visual branding yang dijadikan pembeda identitas produk guna
memudahkan audience mengenali produk tertentu. Penulis mengambil fokus penelitian pada bentuk visual branding
“Cafeku” di Blitar. Untuk lebih meyakinkan, penulis juga menggunakan teori positioning
differentiation brand dalam mendukung keabsahan data.
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Nyoman Kutha Ratna mengungkapkan pengertian mengenai pendekatan penelitian, yakni suatu cara mendekati atau menjinakkan
sehingga hakikat objek dapat diungkap sejelas mungkin. Pendekatan memegang peranan pokok dalam penelitian kualitatif dengan
pertimbangan bahwa
obyek adalah
abstraksi kenyataan
yang sesungguhnya.
Pendekatan perlu ditampilkan dalam metode penelitian karena setiap penelitian dilakukan dengan menampilkan sudut pandang,
perspektif tertentu yang pada gilirannya menunjukkan ciri-ciri dominasi tertentu
15
. Ratna menegaskan pula bahwa pendekatan memiliki hubungan erat dengan model analisis yang akan kita gunakan.
16
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif, yaitu untuk mengkaji dan memaparkan secara rinci
berdasarkan judul penelitian. Selain itu, pendekatan deskriptif ini tidak berat pada observasi dan suasana alamiah naturalisasi setting. Peneliti
hanya bertindak sebagai pengamat, bearti disini peneliti hanya mengamati konteks penelitian berupa visual branding
“Cafeku” di Blitar. Suatu penelitian karya ilmiah, seorang peneliti harus memahami
metodologi yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah cara sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
15
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hlm.180.
16
Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 293
.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
masalah-masalah tertentu untuk diolah dan dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicari pemecahannya.
17
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan
kualitatif lebih tepat untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu Visual Branding
“Cafeku” di Blitar. b.
Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma kualitatif,
karena paradigma kualitatif lebih tepat untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan judul penelitian. Penelitian
menggunakan paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji suatu kafe dengan
berdasarkan visual branding “Cafeku” di Blitar. Paradigma kualitatif
menitik beratkan suatu pandangan tentang sebuah fakta sosial yang berdasar pada penilaian dan juga penjabaran yang bersifat subjektif.
Dengan kata lain bahwa penelitian semacam ini akan mencoba mendalami tentang berbagai hal menyangkut masalah-masalah sosial
yang terjadi dan ini dikaji dengan menggunakan sudut pandang secara realitas atau berdasarkan kenyataan yang sebenarnya terjadi pada
penelitian. Dan dengan cara tersebut diharapkan akan mampu mengungkap sebuah fakta yang belum terpecahkan dari adanya masalah
sosial yang terjadi.
17
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, hlm. 1.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Menurut Sugiyono, penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang
alamiah natural setting, disebut juga sebagai metode etnograpi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya. Disebut sebagai metode kualitatif, karena data yag terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
18
Penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku
yang diamati. Hal ini berarti penekanannya adalah pada usaha untuk menjawab pertanyaan adalah melalui cara-cara berpikir informan dan
argument. Dalam pendekatan kualitatif, terdapat sejumlah jenis penelitian. Jenis penelitian di dalam pendekatan kualitatif penting untuk dirumuskan
terlebih dahulu agar tujuan penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat terdefinisi dengan baik.
Pemahaman jenis penelitian juga membantu peneliti untuk menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada partisipan.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Jenis diskriptif ini digunakan untuk mendiskripsikan digunakan sebagai
pertimbangan untuk menggambarkan visual branding “Cafeku” di Blitar.
2. Subyek, Objek, dan Lokasi Penelitian