Pengertian dan Contoh My published book (extract from Chap 2), "Komputasi Numerik dengan MATLAB" (Penerbit ANDI, 2005)

2 S ISTEM P ERSAMAAN L INIER S istem persamaan linier merupakan salah satu model dan masalah matematika yang banyak dijumpai di dalam berbagai disiplin, termasuk matematika, statistika, fisika, biologi, ilmu-ilmu sosial, teknik, dan bisnis. Sistem-sistem persamaan linier muncul secara lang- sung dari masalah-masalah nyata, dan merupakan bagian dari proses penyelesaian masalah-masalah lain, misalnya penyelesaian sistem persa- maan non-linier simultan. Suatu sistem persamaan linier terdiri atas sejumlah berhingga per- samaan linier dalam sejumlah berhingga variabel. Menyelesaikan suatu sistem persamaan linier adalah mencari nilai-nilai variabel-variabel terse- but yang memenuhi semua persamaan linier yang diberikan. Pada dasarnya terdapat dua kelompok metode yang dapat digu- nakan untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan linier. Metode per- tama dikenal sebagai metode langsung, yakni metode yang mencari penyelesaian suatu sistem persamaan linier dalam langkah berhingga. Metode-metode ini dijamin berhasil dan disarankan untuk pemakaian se- cara umum. Kelompok kedua dikenal sebagai metode tak langsung atau metode iteratif, yang bermula dari suatu hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak berhingga namun langkah konvergen. Metode-metode iteratif digunakan untuk menyele- saikan sistem persamaan linier berukuran besar dan proporsi koefisien nolnya besar, seperti sistem-sistem yang banyak dijumpai dalam sistem persamaan diferensial.

2.1 Pengertian dan Contoh

Suatu persamaan dalam matematika merupakan sebuah ekspresi ke- samaan memuat tanda sama dengan, “=” yang melibatkan konstanta, variabel, dan operasi-operasi hitungmatematika. Di dalam sebuah per- samaan, komponen-komponen yang dijumlahkan atau dikurangkan dise- 51 2.1 Pengertian dan Contoh 53 maan linier. a 11 x 1 + a 12 x 2 + : : : + a 1n x n = b 1 a 21 x 1 + a 22 x 2 + : : : + a 2n x n = b 2 a 31 x 1 + a 32 x 2 + : : : + a 3n x n = b 3 .. . a n1 x 1 + a n2 x 2 + : : : + a nn x n = b n 2.1 Kuantitas-kuantitas a ij untuk i; j = 1; 2; : : : ; n disebut koefisien. Nilai koefisien-koefisien a ij dan ruas kanan b i pada setiap persamaan diketahui. Kuantitas-kuantitas x ij disebut variabel, yang nilainya belum diketahui dan hendak dicari. Sistem persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai AX = B dengan A adalah sebuah matriks n n : Penulisan SPL 2.1 dalam bentuk persamaan matriks. Pengertian matriks koefisien , matriks konstanta , dan matriks augmented. A = B B B B B a 11 a 12 : : : a 1n a 21 a 22 : : : a 2n a 31 a 32 : : : a 3n .. . .. . .. . .. . a n1 a n2 : : : a nn 1 C C C C C A dan X dan B adalah vektor-vektor n -komponen: X = x 1 ; x 2 ; x 3 ; : : : ; x n T B = b 1 ; b 2 ; b 3 ; : : : ; b n T : dengan pangkat T menyatakan operasi transpose matriks, yakni mengu- bah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Matriks A disebut matriks koefisien, vektor kolom B sering disebut vektor konstanta . Gabungan matriks A dan vektor kolom B , yakni ma- triks n n + 1 A j B , disebut matriks augmented dari SPL 2.1. Apabila semua nilai b i = untuk i = 1; 2; :::; n , maka SPL 2.1 dise- but sistem homogen. Jika terdapat b k 6= untuk suatu 1 k n , maka SPL 2.1 disebut sistem tak homogen. Sistem homogen memegang per- anan penting untuk mengetahui ada tidaknya penyelesaian SPL 2.1. Teo- rema berikut meringkaskan beberapa hasil penting tentang sistem-sistem persamaan linier. Pengantar Komputasi Numerik c Sahid 2004 – 2012 2.1 Pengertian dan Contoh 55 Perhatikan bahwa titik potong kedua garis tersebut merupakan penyelesaian SPL di atas. Gambar 2.1: SPL dengan penyelesaian tunggal dapat disajikan dengan grafik kurva-kurva linier yang berpotongan di satu titik. C ONTOH 2.2. Perhatikan SPL Contoh SPL dalam dua variabel yang tidak konsisten x 1 + 3x 2 = 5 3x 1 + 9x 2 = 7 Jika persamaan kedua dikurangi tiga kali persamaan pertama maka kita dapatkan = 7 15 . Ini artinya SPL tersebut tidak mempunyai penyelesaian. Apabila kita plot kedua garis yang menyajikan kedua persamaan linier di atas kita dapatkan dua buah kurva linier yang tidak berpotongan, seperti terlihat pada Gambar 2.2. Kedua garis tersebut saling sejajar satu sama lainnya. C ONTOH 2.3. Perhatikan SPL Sebuah SPL yang terdiri atas dua buah persamaan linier yang ekivalen bersifat tidak konsisten. 2x 1 + 3x 2 = 5 4x 1 + 6x 2 = 10 Pengantar Komputasi Numerik c Sahid 2004 – 2012 2.2 Eliminasi Gauss 59