Hakikat Olahraga Renang a. Pengertian Olahraga Renang

Dalam melakukan penilaian, seorang guru harus menyadari adanya sense of regulation keteraturan. Guru harus membuat soal yang penuh dengan keteraturan dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Ketika keteraturan telah menjadi kesadaran guru bahwa soal dibuat dalam rangka mengetahui kemampuan siswa, maka harus sesuai dengan aturan sekolah. Apakah dibuat dalam bentuk multiply chois atau berbentuk essay. Semua itu bergantung dari kesepakatan di antara sesama dewan guru dalam menentukan bentuk soal dan sistem penilaian yang diputuskan oleh pimpinan sekolah Hera Lestari Mikarsa, 2007: 73. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan memberikan penilaian kepada peserta didiknya. Kemampuan ini adalah kemampuan terpenting dalam evaluasi pembelajaran. Tujuan penilaian itu adalah mengukur kemampuan atau kompetensi siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran.

2. Hakikat Olahraga Renang a. Pengertian Olahraga Renang

Renang merupakan olahraga air yang bisa dilakukan oleh regu maupun kelompok. Perenang pertama yang dapat mencapai jarak ditentukan, menggondol gelar sebagai pemenang. Kompetisi renang dibagi dalam 4 kategori, yaitu: gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu dan gaya punggung Rud Midgley ensiklopedi olahraga, 2000: 238. 16 Secara teori olahraga renang dapat dikenalkan kepada anak sejak usia dini 3-7 tahun, umur spesialisasi pada umur 10-12 tahun Bompa, 1994. Sedangkan menurut tahapan perkembangan kognitif Piaget usia 5 tahun termasuk dalam periode perkembangan Pra operasional 2-6 tahun, pada periode ini anak mulai mengunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan dunia lingkungan secara kognitif dan anak 7 tahun pada penelitian ini masuk pada periode operasional konkrit 6-11 tahun, pada tahapan ini anak sudah dapat membentuk operasi-operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki. Secara Ilmu olahraga umur pertumbuhan dan perkembangan anak usia tersebut adalah termasuk dalam kelas rendah dan anak masuk pada TKTaman kanak-kanak dan Sekolah Dasar kelas 1-2, kelas 1-2 ini dikenal dengan istilah kelas bawah kelas 1, 2, 3 sekolah dasar, kelas atas adalah kelas 4, 5, dan 6. Keadaan semacam ini tentu akan sangat berbeda dalam proses pembalajaran yang diberlakukan pada setiap anak dengan melihat tingkat perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan bertambahnya usia anak dapat diartikan tingkat pemahaman gerak dan pengalaman gerak 4 serta kemampuan kognitif ataupun imajimasi sudah berbeda. Semakin anak bertambah umurnya secara normal kemampuan kognitif akan berkembang dan lebih baik dibandingkan dengan anak yang umurnya dibawahnya. Menurut Hambali 2006: 08, yang paling dominan dalam olahraga renang adalah harus bisa mengatasi tahanan air dan hambatan-hambatan lain. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan latihan 17 yang terprogram dan teratur. Dalam olahraga renang, dengan berlatih secara sistematis dan melalui pengulangan-pengulangan repetitions yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neurophysiologis kita akan menjadi bertambah baik, gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan lama-kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf daripada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut. Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa renang merupakan olahraga air yang bisa dilakukan oleh regu maupun kelompok. Yang paling dominan dalam olahraga renang adalah harus bisa mengatasi tahanan air dan hambatan-hambatan lain, oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan latihan yang terprogram dan teratur. Gaya dan teknik dalam olahraga renang meliputi: gaya crawl, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu

b. Dasar-Dasar Olahraga Renang

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KAYANG MELALUI PENDEKATAN BERMAIN “RAMBO” PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KAJAR KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2013

0 6 118

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MENGGUNAKAN MEDIA PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MERGASANA KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012

0 6 100

pengembangan Model Pembelajaran gerak dasar lompat jauh dalam Penjasorkes melalui pendekatan lingkungan Persawahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03 di Kecamatan Kedungbanteng

0 22 107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 04 MULUR SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN SISWAKELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BENERWETAN KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014/ 2015.

0 0 141

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PRIGI, PEJAGOAN, KEBUMEN TAHUN 2014/ 2015.

0 1 194

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR MERODA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DAN PERAGAAN SISWA KELAS V DI SD NEGERI KLEGUNG 1 KECAMATAN TEMPEL.

0 0 115

Peningkatan Pembelajaran Dasar Gerak Renang

0 0 40

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LEMPAR TURBO DENGAN METODE BERMAIN LEMPAR SHUTTLE COCK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PRIPIH, KOKAP, KULON PROGO.

1 2 71

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN TOPSTIK PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKUTO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

1 5 47