Kesenian Tradisional Lengger Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo T1 152008008 BAB II

9. Sifat tari rakyat sering humoristis: Dari segi sifat tari rakyat, dapat dirasakan bahwa humor sangat menonjol mewarnai sifat tari rakyat itu. 10. Tempat pementasan berbentuk arena; Tempat penyelenggaraan tari rakyat sangat lumrah diadakan di arena, dimana kemungkinan tontonan itu menyatu dengan para penontonnya tidak ada batas antara pemain dan penonton. 11. Bertemakan kehidupan masyarakat; Tema tari rakyat mencerminkan kehidupan masyarakat dimana teori itu dilahirkan dan dibina, serta dikembangkan, seiring dengan pengaruh suasana lingkungan tempat dan waktu. Pemaparan di atas diungkap pula oleh Dolyana 1981:14 bahwa, “Ciri khas sebuah kesenian rakyat yaitu suasana yang akrab dan kadang-kadang tidak diketahui lagi batas antara pemain dengan penonton”. Hal tersebut sejalan dengan ciri-ciri kesenian lengger yang merupakan kesenian rakyat.

C. Kesenian Tradisional Lengger

Dalam Ensiklopedi Indonesia tradisi ialah hal atau segala sesuatu yang diserahkan dari sejarah masa lampau dalam bidang adat, bahasa, tata kemasyarakatan, keyakinan dan sebagainya. Secara turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, berbagai bentuk ekspresi kebudayaan dan kesenian warisan tradisi mempunyai sifat kedaerahan. Tradisional dapat diartikan pula sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan pola- pola bentuk maupun penerapan yang selalu berulang-ulang meliputi segala pandangan hidup, kepercayaan, ajaran, upacara adat, kesenian yang semua bersifat turun temurun Sedyawati, 1981:48. Seni tradisi dalam kehidupan kita meliputi seluruh bentuk seni yang dihargai dan merupakan terusan atau kelanjutan masa lalu. Kesenian tradisional adalah sebagai warisan nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun merupakan bentuk kesenian yang sudah menyatu dengan masyarakat, sangat berkaitan dengan adat istiadat, dan berhubungan erat dengan sifat kedaerahan. Kesenian tradisional merupakan ungakapan perasaan dari masyarakat pendukungnya secara simbolis. Menurut Sedyawati 1981:48 kesenian tradisional adalah segala sesuatu yang sesuai dengan tradisi, kerangka pola-pola bentuk maupun penerapan yang selalu berulang dan diwariskan secara turun temurun. Kesenian tradisional sebagai produk rakyat jelas sekali gaya seni dan ciri-cirinya lebih bersifat spontan dan umumnya mempunyai fungsi ritual. Kesenian tradisional dalam pertumbuhannya erat dengan lingkungan fisik maupun sosial budaya. Menurut Soedarsono, “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah”. Diskripsi Pigeaud dalam Javaanese volksvertoningen lazim digunakan untuk member gambaran seperti apakah Lengger di masa lalu. Mulanya pertunjukan ini menampilkan laki-laki yang berperan sebagai perempuan kemudian menari dan menyanyi diiringi angklung, kempul, gong, dan kendang batangan, disusul penampilan pria yang menggunakan topeng untuk menari bersama penari Lengger. Topeng yang digunakan adalah topeng yang beragam, mulai dari topeng raja, ksatria, putri, hingga karakter-karakter binatang. Menurut sumber di sekitar wilayah Banyumas dan Wonosobo, kata “Lengger” berasal dari dua kata, yakni “Leng” yang berarti lubang atau liang sebagai symbol feminimitas dan “Ngger” yang berasal dari kata jengger yang dalam bahasa Jawa merujuk pada jengger ayam jantan jago sebagai lambang maskulinitas. Hal ini berkaitan dengan sejarah pertunjukan Lengger yang dahulunya ditarikan oleh laki-laki yang berdandan perempuan. Namun ada juga pendapat bahwa Lengger adalah gabungan kata “le” yang merupakan suku kata pertama dari kata Ledhek, Tledhek dan “ngger” yang berasal dari kata “Geger” yang dalam bahasa Indonesia berarti gempar. Sehingga dapat dimaknai sebagai tledhek yang membuat kegegeran atau kegemparan. Cerita ini berhubungan dengan cerita Panji yang dipentaskan, diceritakan dalam cerita Panji, Dewi Sekartaji dalam mencari sang kekasih yaitu Raden Panji Inukertapati. Dalam pencarianya, Dewi Sekartaji menyamar sebagai penari tledhek barangan, dan karena kecantikan serta kepandaianya menari, banyak pemuda yang tergila-gila hingga tak sadarkan diri. Tledek geger juga dapat muncul dari kegegeran penari tayub yang biasanya ditarikan oleh seorang perempuan namun ditarikan oleh seorang laki- laki. Menurut beberapa sumber, keberadaan penari laki-laki yang berperan sebagai perempuan telah muncul semasa perang Diponegoro mencapai daerah Wonosobo. Pada saat itu pemimpin perang di daerah Wonosobo adalah Tumenggung Jogonegoro yang juga merupakan orang kepercayaan Pangeran Diponegoro sekaligus penyiar agama Islam, oleh karena situasi perang yang tidak memungkinkan untuk mendatangkan penari perempuan pada saat prajurit membutuhkan hiburan, kemudian mereka mendandani laki-laki layaknya perempuan untuk menari tayub. Asal usul berikutnya adalah “Leng” eling dari kata Elinga yang dalam bahasa Indonesia berarti mengingan atau ingat, dan “ngger” angger yang berarti anak laki-laki. Penyatuan dua kata tersebut berarti “Elinga Ngger”, yaitu merupakan nasehat yang diberikan kepada anak atau orang yang jauh lebih muda. Pendapat ketiga ini kental dengan siar Islam. Menurut crita, istilah ini muncul ketika Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di tengah-tengah para pemuda yang sedang larut dalam kegembiraan Tayuban. Syamsul Hadi, 2006 : 7

D. Fungsi Kesenian Tradisional

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Kesenian Barongan di Desa Kunden Kecamatan Blora T1 152010012 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo T1 152008008 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo T1 152008008 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo T1 152008008 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Kesenian Lengger di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Kepala Sekolah SD di Dabin III Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo T2 942013018 BAB II

0 0 14

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pola Asuh Orang Tua pada Anak di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang T1 BAB II

0 0 23

FUNGSI TARI LENGGER PUNJEN DALAM UPACARA NYADRAN TENONGAN DI DUSUN GIYANTI DESA KADIPATEN KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO - Institutional Repository ISI Surakarta

0 1 148