Hakikat Penjaskes DESKRIPSI TEORI

32 remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak. Tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya dia belum dapat dikatakan sebagai dewasa. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas diri. Individu ingin mendapat pengakuan tentang apa yang dapat dia hasilkanbagi orang lain. Apabila individu berhasil dalam melakukan ini maka akan diperoleh suatu kondisi yang disebut dengan istilah identity reputation memperoleh identitas. Apabila mengalami kegagalan, akan mengalami identity diffusion kekaburan identitas. Masa remaja termasuk masa yang menetukan karena pada masa ini anak-anak mengalami perubahan yang cukup banyak terhadap psikis dan fisiknya. Fase-fase masa remaja pubertas menurut Monks 2004: 34 yaitu umur antara 12- 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasukmasa remaja awal, 15- 18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir. Karakteristik anak remaja bisa dilihat dalam beberapa aspek, yaitu dari pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan seksual, cara berfikir kualitas, emosi yang meluap-luap, perkembangan sosial, perkembangan moral dan perkembangan kepribadian.

8. Hubungan Ketepatan atau Akurasi dengan Permainan Target

Ketepatan berhubungan dengan keinginan seseorang untuk memberi arah kepada sasaran dengan maksud dan tujuan tertentu. Seperti dari pendapat para ahli sebelumnya tentang hakikat ketepatan. Ketepatan tidaklah tercipta dalam tubuh manusia melainkan ketepatan dibentuk dari 33 diri manusia. Dalam konsep ini adalah latihan yang berperan dalam peningkatan ketepatan smash. Latihan peningkatan ketepatan adalah jenis latihan melalui kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran dengan maksud untuk peningkatan ketepatan tersebut. Permainan target target games adalah suatu aktivitas permainan yang membutuhkan kecermatan, akurasi yang tinggi dalam memperoleh nilai. Permainan target dalam penilitian ini memiliki unsur dan karakteristik yang dapat memberikan pengaruh dalam upaya peningkatan ketepatan smash. Gerakan smashyang dilakukan dan selalu diarahkan ke sasaran target yang telah disediakan dengan jarak maupun ukuran target yang berbeda-beda secara berulang-ulang sehingga dalam permainan target ini terdapat unsur-unsur latihan peningkatan ketepatan.

B. Penelitian Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini sangat diperlukan guna mendukung kajian teoritis yang telah digunakan sebagai landasan pada penyusunan kerangka berpikir, adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1.Penelitian yang diteliti oleh Yonex Frasto Wibowo 2013 dengan judul “Pengaruh Bermain Lempar Shuttlecock Terhadap Kemampuan Smash Putra Usia 11-15 Tahun di Sekolah Bulutangkis Garuda Jaya Purworejo. Analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis menujukan bahwa: ada pengaruh yang signifikan bermain lempar