Kalimat berita Kalimat tanya

Kehidupan 11 Mengucapkan kalimat merupakan wujud kegiatan ber- bicara. Pembicara yang satu dengan pembicara yang lain, dalam hal-hal tertentu kadang-kadang berbeda, meskipun vokal, konsonan, kata atau kalimat yang diucapkannya sama. Ketidaktepatan pengucapan bunyi bahasa dapat meng - alihkan mengganggu perhatian pendengar, bahkan mungkin dapat menimbulkan salah pentafsiran. Misalnya, dalam peng- ucapan kata gerakkan menjadi geraan, menyatakan menjadi menyataken, menaikkan menjadi menaian. Contoh lain, kita sering mendengar pembicara tidak sesuai atau salah ucap dalam menyampaikan informasi. Pengucpan konsonan s menjadi c pada kata sasak diucapkan cacak. Kata suka diucapkan cuka. Selain itu, pengucapan konsonan r menjadi l pada kata rusuh diucapkan lusuh, kata rima diucapkan lima. Penyebab terjadinya kesalahan pengucapan konsonan tertentu, seperti contoh ter sebut disebabkan faktor intern pembicara, mungkin karena bentuk atau ukuran alat ucapnya tidak normal. Kita juga sering mendengar pengucapan e pepet menjadi e taling pada kata peka e pepet diucapkan peka e taling, mendengar e pepet diucapkan mendengar e taling, beli e pepet diucapkan beli e-taling. Pengucapan f ef diucapkan p pe pada kata fakultas pakultas, aktif diucapkan aktip, fihak diucapkan pihak, dan normatif diucapkan normatip. Kita juga sering mendengar pengucapan kata-kata berikut. a. memfoto diucapkan atau ditulis memoto b. memfitnah diucapkan atau ditulis memitnah c. mencintai diucapkan atau ditulis menyintai d. membawakan diucapkan atau ditulis membawaan e. tujukan diucapkan atau ditulis tujuken Ketidaktepatan pengucapan fonem vokal dan konso- nan seperti pada kata-kata tersebut tentu akan mengganggu pendengar ketika menyimak. Oleh karena itu, pengucapan vokal, konsonan, dan kata harus jelas. Tekanan kata atau kalimat akan berkenaan juga dengan jenis kalimat yang disampaikan. Oleh karena itu, sekarang kita akan belajar mengenali jenis-jenis kalimat.

a. Kalimat berita

Kalimat berita adalah kalimat yang berisi berita untuk me nyampaikan informasi kepada orang lain. Tanggapan yang diharapkan dari kalimat berita hanyalah berupa perhatian sesuai dengan maksud penutur melalui intonasi kata yang dipentingkan. Tahukah Anda? Bentuk kalimat berita bermacam-macam. Kalimat berita bisa berupa kalimat berita positif atau negatif, kalimat aktif atau pasif, kalimat langsung atau tidak langsung, tunggal atau majemuk. Dengan demikian, kalimat berita dapat ber bentuk apa saja, asalkan isinya merupakan pemberitaan. Sumber: Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMK, Pustaka Setia Tujuan Belajar Anda akan belajar mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar. Anda diharapkan mampu membedakan penggunaan pola tekanan kata dan kalimat dalam berbicara dengan memerhatikan konsep dan pola serta intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda. Anda juga diharapkan mampu membaca lirik lagu, naskah atau teks pengumuman atau pidato dan sejenisnya dengan menggunakan teks dan intonasi secara jelas jelas dan tepat. Di unduh dari : Bukupaket.com Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Semenjana Kelas X 12 Contoh: 1 Ami sedang menyiram bunga. bukan orang lain 2 Ami sedang menyiram bunga. bukan waktu yang lalu atau nanti 3 Ami sedang menyiram bunga di kebun. bukan memupuk atau kegiatan lain 4 Ami sedang menyiram bunga. bukan tumbuhan lain Kata bercetak miring adalah kata yang dipentingkan dalam kalimat tersebut. Berdasarkan kata yang ditulis miring dalam ketiga kalimat tersebut, tentu mempunyai perbedaan arti atau perbedaan tujuan.

b. Kalimat tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang meminta tanggapan berupa jawaban. Kalimat tanya mempunyai pola intonasi yang khusus. Kalimat tanya biasanya mempergunakan kata tanya apa, siapa, mengapa, di mana, dan partikel lah. Lagu dasar kalimat tanya adalah kata pertama dari kalimat tanya suaranya naik, kemudian diikuti dengan suara rendah dan pada akhir kalimat suara tinggi. Contoh: Itu .... rumah Anda? Jika menggunakan tanda tanya, tekanan agak tinggi jatuh pada kata tanya yang digunakannya, sedangkan kata-kata lainnya datar. Contoh: 1 Kapan kamu akan bermain ke rumah saya? 2 Harus pergikah saya pada malam ini?

c. Kalimat perintah