Kemasyarakatan
41
c Hari Selasa Ibu pergi tentu pergi Penekanan dilakukan pada kata bercetak tebal
3 Tekanan tempo panjang-pendek Contoh:
Mem-ba-ca salah satu keterampilan berbahasa yang perlu di-mi-li-ki siswa.
Penekanan dilakukan terhadap kata membaca bukan menu- lis, dimiliki bukan dihapal.
2. Mengomentari lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim
Memberikan komentar berarti mengajukan pertim bangan atau pendapat terhadap sesuatu. Mengomentari dapat di-
ajukan apabila kita menguasai atau memahami sesuatu yang akan dikomentari. Komentar dapat berupa pernyataan setuju,
pernyataan tidak setuju, usulan, kritik, atau sanggahan yang bersifat tidak memaksa.
Mengomentari lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim atau baku dan yang tidak, dapat dilakukan terhadap tuturan
atau informasi yang disampaikan secara lisan. Nah, sekarang cermatilah wacana berikut. Dalam wacana
tersebut sudah diberi tanda lafal dan tanda intonasi. Sepakatilah dengan guru Anda untuk membacakan wacana berikut dengan
lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat. Ayo, bacakanlah wacana tersebut secara bergantian.
Menyusul ditetapkannya Siaga Gunung KeludJawa Timur Imam Utomo siang tadi
meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung KeludDaerah rawan letus-
anantara lain adalah Kecamatan Kepung PlosoKlatenWatés dan NgancarGunung
Kelud status menaik menjadi Awassekitar lima belas ribu warga yang tinggal di daerah
Gunung Kelud ini harus segera mengungsi Pemda Kediri sudah menyiapkan tenda-
tenda serta kendaraan untuk mengungsi Hingga pukul 14.00 WIB tadi suhu air kawah
Gunung Kelud mencapai 36,2
Cpada keda- laman 15 m di bawah permukaanHari ini
telah terjadi dua kali gempa yang menunju[k] kan adanya aktiitas magma di perut bumi
sejak status Gunung Kelud Siaga pada hari minggu kemarinWarga dilarang mendekat
sejauh radius 10 km dari puncak gunung
Sumber: Seputar Indonesia, RCTI Sumber: www.wordpress.com, 15 April 2008
Status Siaga Gunung Kelud
Di unduh dari : Bukupaket.com
Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Semenjana Kelas X
42
Tentu Anda dapat memberikan komentar terhadap pembacaan tersebut. Komentar Anda tentu sangat beragam. Perhatikan contoh
komentar berikut.
Menurut saya, ada beberapa lafal dan intonasi yang kurang tepat ketika Anda menyampaikan informasi tersebut. Sebaiknya
Anda rajin berlatih kembali. Dengan demikian, saya dapat lebih memahami informasi yang Anda sampaikan.
Lalu, bagaimanakah dengan Anda? Ayo, ungkapkan komentar Anda terhadap pembacaan wacana yang disampaikan oleh teman
Anda itu.
1. Bacakanlah teks percakapan berikut ini oleh tiga orang teman Anda di depan kelas dengan suara lantang. Sementara itu, teman-teman Anda yang lain menyimaknya dengan tepat. Berikanlah
penilaian untuk ketepatan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim atau baku dan yang tidak dari pembacaan teks percakapan yang dilakukan oleh ketiga teman Anda itu.
Anas : Aku tak mau pergi sebab aku tidak berdosa kepadamu.
Hadi : Kau ingin saya tempeleng lagi? Anas : Aku mau pergi setelah aku mengerti
kesalahanku. Hadi
: Tidak usah mengerti Ini bukan ber hitung, bukan aljabar, dan bukan
pelajaran lain. Pergi Hadi mendorong Anas, tapi Anas me-
lawannya. Mereka hampir bergelut. Tiba- tiba terdengar suara orang mendehem
di luar Hasan
: Ada orang, ada orang jangan ber- gelut di sini. Nanti teruskan di alun-
alun saja. Anas : Baiklah aku akan pergi, karena kau tidak
sanggup memberi alasan, kau tidak akan sanggup mempertanggungjawabkan
perbuatanmu. Hadi : Aku tidak usah bertanggung jawab
kepadamu. Dan awas kalau berani meng adukan hal ini kepada Pak Yoso
Anas pergi menoleh kepada Hasan Hadi : Gila dia….. kurang ajar benar
Hadi berenggut sambil bertolak pinggang
Latihan Pemahaman
Keterangan: Tanda lafal
[ ] : huruf yang di dalam kurung siku tidak dibaca é
: bunyinya lebih ditekankan daripada e. Contoh, kata anéka bandingkan dengan kata sepatu.
Tanda Intonasi
: menaik – : mendatar
: menurun
Tanda Jeda
: berhenti sejenak : berhenti agak lama
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kemasyarakatan
43
Hasan : Cukuplah Hadi. Kau sudah memberi pelajaran kepadanya….ha, ha, ha…..
dia rasakan sekarang. Hadi : masih merenggut kemudian duduk di
meja Hasan : Hadi aku tidak mengerti mengapa
kau masih mau bergaul dengan anak semacam Anas. Apakah kau lupa,
apa yang telah diperbuat si Anas ter hadap dirimu?
Hadi : Saya tidak mengerti maksudmu,
Hasan? Hasan : Masak kau sudah lupa?
Hadi : mengingat-ingat Menurut ingatanku, kaulah yang pernah
bertengkar dengan Anas. Hasan : Benar aku pernah bertengkar
dengan Anas, tetapi hal itu belum seberapa. Aku hanya dituduh men-
jiplak pekerjaan nya. Lain persoalan
dengan kau…. Hadi : Aku? Mengapa aku?
Hasan : Ha, ha, ha…. masakan kau lupa
Hadi? Ha, ha, ha….. Hadi : membentak. Kau gila Hasan? Apa yang
kau tertawakan? Aku tidak mengerti Hasan : Kau lupa tentang itnah Anas ter-
hadapmu, Hadi? Hadi : semakin tak sadar, kemudian meloncat
dari atas meja makan mendekati Hasan. Fitnah bagaimana?
Hasan: Bukankah kau yang dituduh mencuri pulpennya?
Hadi : Seingat saya tidak menuduh, hanya menanyakan pulpennya kepadaku.
Hasan : Tetapi, tahukah kau Hadi bahwa pul- pen Anas itu sebenarnya tidak hilang?
Hadi : Tidak hilang? Hasan : Ya, tidak hilang. Pulpennya itu di-
jualnya dan karena dia benci kepadamu maka kau dituduhnya mencuri.
Hadi : Tetapi aku tahu dia tidak menuduh- ku.
Hasan : Benar. Hadi, dia memang tidak me - nuduh secara terang- terangan. Tetapi,
tahukah kau diadu kan kepada Pak
Bas? Hadi : menggelengkan kepala
Mengapa Pak Bas tidak menghukum aku?
Hasan : Karena Anas tidak dapat memberikan bukti-bukti yang nyata.
Hadi : Bagaimana kau dapat mengetahui hal itu semua?
Hasan : Begini. Waktu itu sedang beristirahat. Ketika Anas sedang mengadukan hal
itu kepada Pak Bas di dalam kelas secara tidak sengaja kebetulan aku
masuk mau mengambil buku Ilmu bumi. Kudengar apa yang dipercakap -
kan. Lalu, aku pura-pura mencari buku, agar dapat kudengar semua
laporan Anas itu.
Hadi : menggigit bibir, mukanya masam dan sekali-kali mengepalkan tinjunya.
Hasan : Tidaklah perlu kita membalas dendam kepada si Anas.
Hadi : Apa maksudmu? Hasan : Lusa akan ada ulangan ilmu bumi
dan sejarah. Kita curi dan kita sem- bunyikan buku-buku Anas agar dia
tidak dapat belajar. Kalau dia mau pinjam buku jangan kita beri.
Hadi : tunduk tidak menjawab
Disadur dari: Bentrokan dalam Asrama karya
Achdiat K.M
2. Lafalkanlah kata-kata berikut dengan tepat sehingga jelas perbedaan maknanya. a. bang – bank
f. syak – sak b. tang – tank
g. seni – zeni c. fakta – pakta h. zus – jus
d. sah – syah i. pak – vak
e. khas – kas j. apel e =pepet – apel e = taling
3. Susunlah kata-kata tersebut dalam kalimat sehingga semakin jelas perbedaan maksud atau artinya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Semenjana Kelas X
44
Anda tentu gemar menulis, bukan? Tulisan yang Anda susun itu merupakan rangkaian kata-kata yang disusun
sedemikian rupa sehingga menjadi indah dan enak untuk dibaca. Begitu juga ketika Anda membaca sebuah wacana.
Wacana tersebut disusun atas rangkaian-rangkaian kata sedemikian rupa sehingga menjadi mudah dipahami maksud
atau makna wacana tersebut.
Sekarang, sebelum Anda belajar menulis dengan meman- faatkan kelas kata, bacalah wacana berikut dengan saksama.
B. Menulis dengan Memanfaatkan Kategori atau Kelas Kata