Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Jawa Barat Pengembangan Pusat Kegiatan Nasional PKN di Metropolitan Bandung

diantaranya adalah komite audit; 4 Transparancy, mengatur peningaktan keterbukaan informasi keuangan dan kinerja.

2.4 Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Jawa Barat

Memperhatikan visi Provinsi Jawa Barat serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa Barat dapat lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global. Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan misi Provinsi Jawa Barat, yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Pengembangan STP di kawasan Jatinangor sesuai dengan salah satu implementasi dari kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat. adalah “Penataan Kelembagaan Kerjasama Inovasi dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian”. Dengan beberapa common goals yaitu : 1. CG 10 : Perbaikan kinerja aparatur pemerintah melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi 2. CG 5 : Peningkatan ekonomi non pertanian 3. CG 4 : Peningkatan ekonomi pertanian

2.5 Pengembangan Pusat Kegiatan Nasional PKN di Metropolitan Bandung

pada Kawasan Pendidikan Jatinangor Salah satu upaya untuk mewujudkan visi dan misi di Provinsi Jawa Barat adalah melalui penerbitan Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN dan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi RTRWP Jawa Barat telah ditetapkan Metropolitan Bandung sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN dan Cekungan Bandung sebagai Kawasan Andalan dengan core business Pariwisata, Agribisnis, Industri, Jasa, dan Pengembangan SDM. Secara Khusus Kawasan Jatinangor sebagai salah satu bagian dari Metropolitan bandung menjadi pusat pengembangan kawasan Iptek. Struktur kelembagaan yang diarahkan bagi Kawasan IPTEK Jatinangor adalah melalui pembentukan Badan Pengelola Pembangunan Kawasan IPTEK Jatinangor. Untuk mewujudkan rencana pengembangan maka dibuat program pembangunan, dan selanjutnya untuk pelaksanaannya akan dibutuhkan penajaman lebih lanjut dalam penyusunan program pembangunan tahunan dengan mempertimbangkan aspek ‐aspek teknis pelaksanaan dan pendanaannya. Beberapa alternatif program telah ditetapkan, lokasi, sumber pendanaan, instansi pelaksana serta waktu pelaksanaannya. Secara rinci, indikasi program pembangunan Kawasan Pusat Pengembangan IPTEK Jatinangor tahun 2009 ‐2028 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

2.6 Konsepsi Daya Saing