Digitasi On screen APLIKASI MAPINFO UNTUK PETA BAHAYA EROSI

58 M = pengukuran partikel debu + pasir sangat halus × 100- liat Peta erodibilitas tanah didasarkan pada jenis tanah didaerah tersebut. Semakin tinggi nilai erodibilitas semakin mudah tanah mengalami erosi. Pembagian unit lahan pada peta erodibilitas tanah berdasarkan jenis tanah sebagai basis pembagian, dengan asumsi bahwa jenis tanah berbeda memiliki nilai erodibilitas yang berbeda pula. Peta erodibilitas tanah dalam bentuk hardcopy dapat dikonversi menjadi bentuk digital setelah melalui proses digitasi, baik digitasi menggunakan digitizer maupun digitasi on screen dalam layar monitor. Gambar dibawah merupakan asumsi peta erodibilitas pada daerah penelitian. Data tabular diisi pada saat bersamaan dengan proses digitasi. Gambar 34. Data Spasial dan data tabular untuk peta tanah

3. Peta Kemiringan dan data tabular

Dalam praktek dilapangan faktor L dan S dihitung sekaligus sebagai faktor LS. Baik panjang lereng L maupun kecuraman lereng S akan mempengaruhi banyaknya tanah yang hilang karena erosi. Faktor LS merupakan perbandinganrasio antara besarnya erosi dari sebidang tanah dengan panjang lereng dan kecuraman tertentu terhadap besarnya erosi dari sebidang tanah dengan panjang lereng 22 m dan kecuraman 9 petak baku. Tanah dalam petak baku tersebut adalah bera, curamnya lereng 9, panjang lereng 22 meter tanpa usaha pencegahan erosi, mempunyai nilai LS = 1. Faktor LS dapat dihitung dengan persamaan: 59 LS = L 12 0,00138S 2 + 0,00965 S + 0,0138 .................2 Dimana: x = panjang lereng meter S = kecuraman lereng Faktor LS dapat pula ditentukan dengan menggunakan Nomograf. Gambar 35. Nomograph untuk menentukan faktor topografi LS Wischemeir, 1956 Proses digitasi peta faktor LS tidak jauh berbeda cara pembuatannya dengan peta erodibilitas, hanya berbeda dalam nama kolom dan nama file saja. Sebagai tambahan untuk nilai LS, peta faktor panjang dan kemiringan lereng LS dihitung dari peta kemiringan lereng, gunakan tabel konversi sebagai berikut: