Latar Belakang E-MONEV STRATEGI KEBIJAKAN KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT.
14 Dalam konteks kelembagaan, monitoring yang dilakukan instansi pemerintahan
terbatas pada kegiatan administratif dan proses pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, artinya bahwa pimpinan melalui monitoring harus tahu detil mengenai apa
yang sedang dilakukan, apakah sesuai dengan yang ditargetkan. Selanjutnya, evaluasi dilakukan untuk mengkoreksi penyimpangan dan kesalahan atau kekurangan yang
dapat mengganggu sistem agar segera ditangani dan dicarikan solusinya.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, selaku Instansi yang berwenang mewujudkan Kebijakan Kesehatan di Jawa Barat mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Barat
nomor 54 tahun 2008 bahwa Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013 adalah “Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”,
dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan adalah “Dengan Iman dan Taqwa, Provinsi
Jawa Barat Termaju di Indonesia”.Akan tetapi, pada kenyataannya proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan masih cenderung konvensional.Dalam arti proses
monitoring dan evaluasi masih terbatas pada rekap dokumen yang dikirim oleh unit- unit terkait di seluruh jawa barat.
Dapat dibayangkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim, minimal seluruh jawa barat mereka dapat
mengeluarkan hasil rekapan minimal 2 minggu setelah instruksi dikeluarkan. Sehingga dapat dipastikan, hasil yang diharapkan akan sulit dengan kondisi nyata dan
sulit untuk tepat sasaran karena perhitungan yang dilakukan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan proses monitoring-pun tidak dapat dilakukan secara real-time.
Dalam hal ini, kami melakukan pendekatan monitoring di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat selaku penyelenggara Kebijakan dan melakukan cross-checking data yang
didapat pada Kabupatan Cianjur Provinsi Jawa Barat.