IMPLEMENTASI KEBIJAKAN E-SAMSAT DI JAWA BARAT
Wiwiet Hertiarani
Inspektorat Pengawasan Kepolisian Daerah Jawa Barat e-mail: [email protected]
Abstrak
Pelayanan publik adalah isu yang sangat strategis karena menjadi ajang interaksi antara pemerintah dan masyarakatnya. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam rangka memenuhi tuntutan rakyat dan untuk lebih responsif, aspirasi dan kepuasan yang berorientasi rakyat, Kantor Pelayanan Jawa Barat Satu Atap (Samsat) membuat terobosan dalam bentuk e-Samsat. Aplikasi ini merupakan inovasi visioner yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara Samsat Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumen. Data diverifikasi dengan menggunakan triangulasi.
Penelitian ini menemukan hal baru yang penting dalam implementasi kebijakan untuk menjadi lebih efektif. Hal ini diantaranya kehadiran dari Pusat Informasi dan Manajemen Aplikasi (PUSLIA) ke proses aplikasi pengembangan komputerisasi, layanan pelanggan sebagai unit pelayanan baru, dan peran seorang visioner, pemimpin yang inovatif dan transformasional, yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk menjalankan program kebijakan. Namun, penelitian ini mengungkapkan bahwa proses implementasi kebijakan e-Samsat tidak berjalan secara efektif; akses jaringan untuk kode membayar masih terbatas; ada kendala dalam pencocokan NIK (Nomor ID) di bank dan validitas kepemilikan kendaraan; dan kantor ini tidak menyediakan jaringan multi-Bank; dan kurangnya sosialisasi membuat orang tidak optimal memanfaatkan e-Samsat.
Kata Kunci: e-Samsat, Implementasi Kebijakan Publik, e-Government
E-Samsat Policy Implementation in West Java Abstract
Public service is a very strategic issue because it becomes an arena of interaction between the government and the citizens. In an effort to improve the quality of public services in order to meet the people’s demands and to
be more responsive, people’s aspiration and satisfaction-oriented, the West Java One Roof Service Office (Samsat) make a breakthrough in the form of e-Samsat. It is a visionary innovation stipulated in the Cooperation Agreement between Samsat of West Java Province and Bank BJB.
The research employed a qualitative methods with a case study. The data were collected through participant observation, in-depth interviews, and document reviews. The data were verified by using a triangulation.
The research found a new finding important for the policyimplementation to be more effective. It was the presence of the Centre of Information and Application Management(PUSLIA) to processand developcomputer application, thecustomer service as a novel service unit, and the role of a visionary,innovative and transformational leader, who had the courage and the ability to execute the policyprograms. However, this research revealed that the process of the e-Samsat policy implementation did not run effectively; the network access for the pay code was still limited; there was a constraint in the matching of NIK (ID Number) in the banks and thevalidity of vehicle ownership; and this office did not provide multi-bank network; and the lack of socialization made the people not optimally utilize the e-Samsat.
Keywords: e-Samsat, Public Policy Implemetation, e-Government
A. PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan isu yang sangat strategis karena menjadi arena interaksi
Memahami arti penting penyediaan antara pemerintah dan warganya, dimana warga layanan publik, layanan yang berkualitas serta rela membayar pajak dan memberikan mandat perbaikan mutu pelayanan merupakan suatu kepada pemerintah untuk menggunakan upaya untuk memacu potensi sosial ekonomi pajak tersebut guna melayani kebutuhannya masyarakat, serta mengembalikan kepercayaan dalam rangka mewujudkan kesejahteraaan masyarakat kepada pemerintah yang semakin masyarakat. Hal tersebut menjadikan berkurang.
pemberian pelayanan publik yang berkualitas menjawab tantangan atas fenomena-fenomena kepada masyarakat menjadi semakin penting
yang dihadapi dan telah berlangsung lama di untuk dilaksanakan.
Kantor Bersama Samsat.
Kualitas layanan publik suatu lembaga Fenomena pelayanan publik yang melatar- negara tidak hanya berbicara mengenai
belakangi lahirnya kebijakan ini, diantaranya kepuasan dan kebutuhan masyarakat, namun
yaitu:
terkait juga dengan profesionalisme dan
1. Masih ditemukannya kejadian penyalah- kinerja aparat yang bebas dari kolusi, korupsi,
gunaan wewenang oleh petugas. nepotisme dan maladministrasi. Pada tahun
Sudah menjadi rahasia umum bahwa 2014, KPK sebagai lembaga yang konsen pada
permasalahan meluasnya praktek per- kualitas layanan publik, melakukan survey
caloan baik yang dilakukan oleh oknum dari sudut pengguna terhadap 40 unit layanan
petugas maupun yang dilakukan oleh publik pada Kementerian dan Lembaga
orang-orang lain di luar petugas, yang Negara di wilayah Jadebotabek. Pengambilan
disebabkan oleh ketidakpastian biaya dan data atas 1.200 responden dilakukan dengan
waktu pelayanan.
wawancara tatap muka. Rentang Indeks
2. Fenomena semakin menguatnya tuntutan Integritas yang diterapkan adalah 0 - 10. Hasil masyarakat terhadap transparansi survey menunjukkan skor 7,22. Namun, terdapat akuntabilitas dan pertanggung-jawaban
3 (tiga) indikator indeks yang memiliki skor di publik melalui perkembangan revolusioner bawah rata-rata Indeks Intergritas 6,0, yaitu era digital, sudah banyak dimanfaatkan keterbukaan informasi, pemanfaatan teknologi secara strategis oleh pemerintah daerah serta informasi, dan perilaku penggunaan layanan. BUMD dan hampir seluruh Kementrian (Sumber www.kpk.go.id, 2014) serta BUMN di Indonesia. Dalam rangka keterbukaan informasi dan
pemanfaatan teknologi informasi, sebenarnya Oleh karena itulah, dalam rangka menjawab sejak tahun 2008, pemerintah telah mengeluarkan
tantangan fenomena-fenomena di atas salah Undang-undang Republik Indonesia Nomor
satu terobosan inovasi Kantor Bersama Samsat
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Daerah Provinsi Jawa Barat, e-Samsat, dilaunching Publik. Undang-undang ini menjamin hak
pada tanggal 22 November 2014. Layanan warga negara untuk mengetahui rencana,
ini melingkupi pembayaran pajak kendaraan program, proses dan alasan pengambilan suatu
bermotor, Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan keputusan publik.
Lalu Lintas Jalan serta Registrasi dan Identifikasi Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
Kendaraan Bermotor pengesahan STNK Tahunan. tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Tim Pembina Samsat Daerah Provinsi Pengembangan
e-Government menyatakan Jawa Barat yang terdiri dari 3 Instansi terkait bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi
yaitu Provinsi Jawa Barat (Dispenda Provinsi dan informasi dalam proses pemerintahan
Jawa Barat), Kepolisian Daerah Jawa Barat dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
(Direktorat Lalu Lintas) dan Jasa Raharja, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas
bekerja sama dengan PT. Bank Pembangunan penyelenggaraan pemerintah dalam Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) menyelengarakan pemerintahan yang baik (good
mencanangkan terobosan inovasi pelayanan governance) dan meningkatkan layanan publik .
e- Samsat melalui sistem perbankan dengan Dalam rangka memenuhi tuntutan
memanfaatkan sarana teknologi informasi dan dan amanat konstitusi agar lebih mampu
transaksi elektronik pada Bank BJB. memberikan pelayanan yang lebih responsif, Layanan ini bertujuan untuk lebih men - berorientasi kepada aspirasi masyarakat dan
dekatkan sehingga mudah dijangkau masyarakat. kepuasan pelanggan, Kantor Bersama Samsat
Dengan adanya layanan ini, pembayaran pajak (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap)
tahunan kendaraan bermotor berpelat Jawa Daerah Provinsi Jawa Barat membuat terobosan-
Barat cukup dilakukan melalui ATM Bank BJB. terobosan melalui Samsat Drive Thru, Samsat
E-Samsat merupakan terobosan sesuai dengan Outlet, Samsat Gerai, Samsat Corner, Samsat Outlet
program pemerintah yang mencanangkan skema Bank Jabar, Samsat Keliling, Samsat NITE (Nampi
pembayaran elektronik. Dengan diberlakukannya Iuran Wajib Ti Wengi) dan e-Samsat. Kebijakan-
layanan e-Samsat ini diharapkan dapat membantu kebijakan ini merupakan bentuk-bentuk unit
pemerintah meningkatkan Pendapatan Asli pembantu pelayanan yang diharapkan dapat
Daerah (PAD).
B. LANDASAN TEORITIS
Identifikasi Kendaraan Bermotor pengesahan STNK Tahunan melalui sistem perbankan
Pelayanan publik pada dasarnya dengan memanfaatkan sarana tekhnologi menyangkut aspek kehidupan yang sangat informasi dan transaksi elektronik yang disebut luas di dalam kehidupan bernegara, maka
pelayanan e-Samsat.
pemerintah memiliki fungsi memberikan ber bagai pelayanan yang diperlukan oleh
1. Elektronik - Government
masyarakat, mulai dari pelayanan publik dalam bentuk pengaturan atau pelayanan-pelayanan
Perubahan isu global, pesatnya kemajuan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan masyarakat.
komunikasi, mempercepat pula perubahan Selanjutnya, pelayanan yang efisien hanya
lingkungan global dan kultur birokrasi akan tercapai jika dilakukan oleh banyak pilihan
pemerintahan. Dalam melaksanakan upaya pelaku yang bersaing tanpa diskriminasi. Hal
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, ini berarti peran serta para pelaku ekonomi
maka pemerintah Indonesia memandang perlu apapun skalanya ikut mempengaruhi kualitas
untuk melaksanakan pemanfaatan kemajuan pengelolaan fasilitas pelayanan.
teknologi komunikasi dan informasi tersebut Konsep pelayanan prima pada organisasi
secara luas dalam proses pemerintahan, menuju pemerintah dapat diartikan sebagai bentuk
penyelengaraan pemerintahan yang baik (good pelayanan terbaik yang diberikan oleh
government), transparans dan akuntabel. pemerintah kepada masyarakatnya. Kualitas
Melalui Instruksi Presiden Republik dan standar-standarnya akan dapat terbentuk
Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang apabila organisasi pemerintah penyedia
Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan pelayanan berinteraksi secara komprehensif
e-Government , presiden memerintahkan seluruh dengan pihak masyarakat, sehingga dapat
jajarannya mengambil langkah-langkah yang diketahui kualitas-kualitas layanan seperti apa
diperlukan guna terlaksananya pengembangan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
e-Government secara nasional. E-Government Pelayanan prima dalam pelayanan
merupakan upaya pengembangan penyelenggara- publik pada hakikatnya sangat berbeda
an kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam dengan pelayanan prima dalam konsep bisnis,
rangka meningkatkan kualitas layanan publik sebab pelayanan publik tidak berorientasi
secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pada pencarian keuntungan dan cenderung
pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini dimonopoli oleh pemerintah, meskipun pola
dipandang mendesak guna kesamaan pemahaman, pemberian pelayanan dapat saja dilakukan oleh
keserempakan tindak dan keterpaduan langkah pihak swasta maupun pihak ketiga, namun
dari seluruh unsur kelembagaan pemerintah. pengaturan pemberian pelayanan publik tetap
Tuntutan perubahan dengan kemajuan berada di tangan pihak pemerintah. Oleh
teknologi informasi yang demikian pesat serta karenanya, jika penentuan pelayanan prima
potensi pemanfaatan secara luas, membuka dalam organisasi swasta dapat ditentukan
peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan dengan melakukan perbandingan terhadap
pendayagunaan informasi dalam volume yang pelayanan sejenis yang diberikan oleh para
besar secara cepat dan akurat. Pengembangan pesaingnya maka dalam pelayanan prima pada
e-Government adalah cara pemerintah dalam pelayanan publik perbandingan tersebut tidak
menyesuaikan diri pada kecenderungan global. dapat dilakukan.
Ketidakmampuan diri dalam menyesuaikan Maka berdasarkan hal tersebut di atas
kecenderungan ini dapat membawa bangsa peneliti tertarik untuk mengangkat terobosan
Indonesia dalam “digital divide”. Oleh karena layanan yang telah dilakukan Tim Pembina
itu, penataan yang dilakukan adalah untuk Samsat Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari
mendorong menuju masyarakat informasi. Polda Jabar, Pemrov Jabar dan Jasa Raharja
Pengembangan pelayanan publik dengan bekerjasama dengan Bank BJB dalam upaya
dukungan partisipasi dunia usaha disebutkan meningkatkan pelayanan prima terhadap
juga dalam strategi mempercepat pencapaian pelayanan publik yang dilakukan Kantor
e-Government. Beberapa langkah yang dapat Bersama Samsat atas pembayaran Pajak
ditempuh adalah melalui pengembangan Kendaraan Bermotor, Sumbangan Wajib Dana
komputerisasi, sistem manajemen, proses kerja, Kecelakaan Lalu Lintas Jalan serta Registrasi dan
serta pengembangan situs dan pembakuan standar. Pemerintah harus mendayagunakan serta pengembangan situs dan pembakuan standar. Pemerintah harus mendayagunakan
adalah sejauh mana implementasi kebijakan Tim Pembina Samsat menyadari penting-
tersebut berhasil dan tidak.
nya e-Government dalam pelayanan publik. Maka bedasarkan hal tersebut di atas, Tim Pembina
3. Implementasi Kebijakan Publik
Samsat sebagai pemerintahan di lingkungan Implementasi kebijakan publik merupakan Kantor Bersama Samsat Jawa Barat bekerjasama
bagian terpenting dalam pelaksanaan program dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
dari suatu proses kebijakan publik. Hal ini Barat dan Banten, TBk. (PT BJB) melakukan
disebabkan karena implementasi adalah proses sesuatu upaya meningkatkan pelayanan kepada
mentransformasikan suatu rencana dalam masyarakat agar lebih efektif dan efisien melalui
pelaksanaannya. Dan menurut pendapat Van sistem perbankan dengan memanfaatkan sarana
Meter dan Van Horn (1975) dikutip Agustino teknologi informasi dan transaksi elektronik PT
(2012:139) mendefinisikan implementasi ke BJB, yang disebut pelayanan e-Samsat.
bijakan sebagai:
E -Samsat merupakan sebuah sistem “Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh interaksi baru antara pemerintah dengan
individu-individu atau pejabat-pejabat atau masyarakat dengan mengunakan teknologi
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta informasi dengan tujuan memperbaiki
yang diarahkan pada tercapainya tujuan- kualitas pelayanan, serta guna meningkatkan
tujuan yang telah digariskan dalam keputusan transparansi, kontrol dan akuntabilitas
kebijaksanaan.”
penyelengaraan pemerintah, mengurangi Selaras dengan Van Meter dan Van Horn, biaya administrasi, relasi dan interaksi
Jones (1994: 146-166) mengungkapkan bahwa secara signifikan, menciptakan lingkungan
implementasi kebijakan adalah suatu kegiatan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan
yang dimaksudkan untuk mengoperasikan tepat menjawab permasalahan yang dihadapi
sebuah program.
dalam berbagai perubahan global dan tren dan Berdasarkan pendapat para ahli di dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra
atas, dapat dimaknai bahwa implementasi pemerintah dalam proses pengambilan berbagai
kebijakan publik merupakan suatu tindak kebijakan publik secara merata dan demokratis.
lanjut dari sebuah program atau kebijakan, berupa pelaksanaan atau perwujudan dari
2. Konsep Kebijakan Publik
yang sudah diprogramkan. Implementasi Subjek kebijakan publik adalah
kebijakan merupakan langkah penting dalam menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau
proses kebijakan publik. Pada tahap ini kita tidak dilakukan oleh pemerintah. Dan, apabila
dapat melihat sejauhmana pelaksanaan dari pemerintah memutuskan untuk melakukan
langkah-langkah yang telah dilakukan oleh sesuatu harus ada tujuan yang membuat
implementator dalam menerapkan gagasan perubahan untuk bersama. Keputusan untuk
yang tertulis dalam produk kebijakan yang telah bertindak atau tidaknya pemerintah tentu
diformulasikan sehingga menjadi serangkaian didasari akan keefektifan pencapaian tujuan
kegiatan nyata dengan melibatkan semua dikeluarkannya kebijakan tersebut yang terkait
stakeholders terkait dalam mewujudkan tujuan dengan kebijakan terhadap permasalahan
atau sasaran kebijakan.
umum di wilayah kerja organisasi, pendapat Dalam berbagai literatur, keberhasilan tersebut diungkapkan oleh Thomas R. Dye
implementasi kebijakan itu sangat ditentukan (Nugroho, 2012:120) mendefinisikan kebijakan
oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut di- publik sebagai:
konseptualisasikan ke dalam berbagai model “Public policy is whatever governments choose to do
implementasi untuk menyederhanakan pe- or not to do, why they do it, and what difference it
mahaman terhadap proses implementasi makes”. (kebijakan publik adalah apapun yang
kebijakan. Untuk itu dalam penelitian ini, pilihan dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau
model untuk menjadi acuan teori dalam penelitian tidak dilakukan, mengapa mereka melakukan,
dan analisis menjadi hal yang penting dipaparkan. dan hasil yang membuat sebuah kehidupan bersama tampil berbeda).
4. Model Implementasi Kebijakan Publik
Kebijakan publik pada prinsipnya Pada penelitian ini, penulis mencoba merupakan salah satu bentuk tugas, tanggung
memaparkan model konseptual mengenai jawab dan perhatian dari pemerintah, maka
implementasi kebijakan e-Samsat dengan implementasi kebijakan e-Samsat dengan
c. seperti apa pelimpahan wewenangnya Alasan mengunakan teori Jones karena
agar tugas dan tanggung jawabnya permasalahan pada kantor Samsat ini
dapat dilaksanakan dengan baik, merupakan kebijakan yang meneruskan
d. seperti apa bentuk kontrol yang kebijakan sebelumnya dengan tidak banyak
dilaksanakan dan jenjang organisasi merubah tetapi hanya memperbaharui kebijakan
yang jelas dalam fungsinya, yang ada,dan hanya memperbaiki hal yang
e. apakah berkelangsungan tersebut perlu diperbaiki. Kebijakan e-Samsat merupakan
didukung dengan berbagai saran interaksi dari beberapa organisasi yang sudah
dalam aktivitasnya secara terus- memiliki kebijakan operasional berdasarkan
menerus dalam keseimbangan sesuai fungsi masing-masing yang saling berinteraksi
dengan perannya masing-masing untuk tujuan yang sama, yang sangat
untuk mencapai tujuan, serta menentukan keberhasilan kebijakan tersebut.
f. sejauh mana sumber daya manusia Jones juga menggagas teorinya untuk sebuah
sebagai tenaga pelaksana dalam prakondisi agar implementasi kebijakan dapat
mendukung kebijakan E-Samsat dan dilakukan dengan baik. Berbeda dengan model
perlengkapan atau alat-alat kerja Edwards III dimana organisasi yang terlibat
serta didukung dengan perangkat hanya organisasi internal, demikian juga faktor-
hukum yang jelas dalam pelaksanaan faktor yang diidentifikasikan olehnya, lebih
E -Samsat tersebut; banyak berkaitan dengan aspek internal dari
implementor. Sementara model Van Meter dan
3. Aplikasi
Van Horn sebetulnya lebih kompleks, dimana Sejauh mana penerapan aktifitas utama
kinerja implementasi kebijakan ditentukan oleh dalam operasional sebagai upaya pen- faktor-faktor internal dan eksternal, yang dalam
capaian indikator kinerja organisasi dapat konteks fenomena masalah riset ini, nampaknya
terlaksana dengan kriteria sebagai berikut: kurang tepat untuk dipergunakan.
a. Adanya prosedur kerja yang jelas. Menurut Jones untuk mengoperasikan
b. Adanya program kerja dalam bentuk sebuah program, maka operator harus mem-
teknis pelaksanaan yang dilakukan perhatikan tiga aktivitas utama kegiatan yang
dengan efektif.
dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi
c. Jadwal kegiatan dilaksanakan secara kebijakan. Ketiga aspek yang dijadikan acuan
disiplin, terencana dan terjadwal teoritis pada penelitian ini adalah:
serta adanya evaluasi.
1. Interpretasi; Maka konseptual untuk penelitian dengan Harus terdapat kesamaan persepsi dalam
teori Charles O.Jones dapat penulis gambarkan menginterpretasikebijakan
e -Samsat
adalah sebagai berikut:
agar tidak menjadi bias atau mungkin
menyimpang dari tujuan utamanya yang OUTCOME
Implementasi Kebijakan
merupakan upaya untuk mencapai tujuan;
E-Samsat
Perjanjian Kerjasama Daerah Jawa Barat Bank Pembangunan Barat dengan PT. Samsat Provinsi Jawa Antara Tim Pembina
2. Pengorganisasian
1. Interpretasi 2. Pengorgani
1. pelayanan
Kantor Bersama Samsat sebagai suatu priman 2. peningkatan
dan Banten, Tbk.,
sasian
Terwujud nya
organisasi berdasarkan fungsinya dalam pendapatan
Dispenda, Nomor: B/ Nomor : 973/1312 -
3. Aplikasi
E-Samsat
Nomor: P/67/SP/2014, 196/XI/2014/Ditlantas,
(Sumber Charles O.Jones)
upaya pencapaian “goal“ pelayanan
INS/2014 Nomor: 102/PKS/DIR-
publik prima melakukan inovasi kebijakan
e -Samsat dengan berkolaborasi dengan
Feedback
Bank BJB. Untuk itu maka peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut Sumber: diadaptasi dari model Charles O. Jones
mengenai: Gambar 1. Model Konseptual
a. seperti apa bentuk organisasi Samsat Berdasarkan model penelitian di atas, dalam perwujudannya sehingga dapat
maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai menggerakan organisasi tersebut,
berikut:
b. seperti apa pembagian kerjanya,
implementasi kebijakan koordinasi antara satuan kerja atau
1. Bagaimana
e -Samsat di Jawa Barat di aspek Interpretasi keselarasan tugas aktivitas antar
kebijakannya?
organisasi,
2. Bagaimanakah implementasi kebijakan masyarakat. Dengan rentang waktu penelitian
e -Samsat di Jawa Barat dari aspek peng- dilakukan dari bulan Agustus-November 2015. organisasian?
Teknik pengumpulan data adalah tahap
3. Bagaimana aplikasi kebijakan e-Samsat di yang penting dalam sebuah penelitian. Tanpa Jawa Barat ?
teknik pengumpulan data yang baik, maka
4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam tidak akan didapatkan data yang akurat untuk Implementasi Kebijakan e-Samsat di Jawa
suatu penelitian. Ada 2 (dua) teknik utama yang Barat?
mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yakni
5. Solusi yang dapat dilakukan terhadap kualitas instrumen penelitian dan kualitas kendala yang dihadapi dalam Implementasi
pengumpulan data.
Kebijakan e-Samsat di Jawa Barat? Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen atau alat penelitian ialah peneliti
C. METODE PENELITIAN
itu sendiri dan yang menjadi pembandingnya adalah data yang ditemukan oleh penulis.
Metode yang digunakan penulis adalah Terdapat dua bentuk data yang penulis penelitian kualitatif. Metoda ini merupakan
kumpulkan, yaitu data primer dan data prosedur penelitian yang menghasilkan data
sekunder. Data Primer diperoleh dari hasil deskripsi berupa kata-kata tertulis maupun
wawancara dan hasil observasi secara langsung lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dari informan kunci bersangkutan yang diamati sehingga menemukan kebenaran yang
mengetahui permasalahan serta bertanggung dapat diterima oleh akal sehat manusia, atau
jawab terhadap permasalahan. Sedangkan untuk mendapatkan data yang mendalam
data sekunder diperoleh dengan melakukan dan mengandung makna. Proses penelitian
kajian atas dokumen-dokumen penting yang kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting,
berkaitan dan mendukung penelitian. seperti mengajukan pertanyaan-pertannyaan
Untuk menganalisis hasil penelitian yang dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data
dilakukan, penulis mengunakan 4 (empat) dari para partisipan, menganalisis data secara
metode uji, dengan menggunakan Triangulasi, induktif mulai dari teman-teman yang khusus
Member Checking, Klarifikasi Bias dan Use ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna
Peer Debriefing. Analisis dalam penelitian ini data.
dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: Penelitian kualitatif yang digunakan
a. Analisis data sebelum di lapangan peneliti adalah melalui pemanfaatan studi
b. Analisis data di lapangan (mengacu pada kasus. Metode ini dapat membangun teori yang
model Miles dan Huberman) langsung terkait dengan kondisi kasus yang
ditelitinya. Kesimpulan konseptual dan teoritis
D. HASIL PENELITIAN DAN PEM-
yang dibangun melalui penelitian studi kasus
BAHASAN
dapat lebih bersifat alamiah, seperti apa adanya. Dalam penelitian ini penentuan sumber
1. Sistem Administrasi Manunggal Satu
data/informan data yang diambil adalah ber-
Atap
dasarkan purposive sampling dan insidental Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap, sampling yaitu dipilih dengan pertimbangan dan
atau dalam bahasa Inggris One Roof System, adalah tujuan tertentu. Purposive sampling merupakan
suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk teknik pengambilan sampel sumber data dengan
memperlancar dan mempercepat pelayanan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
kepentingan masyarakat yang kegiatannya ini misalnya orang tersebut yang dianggap
diselenggarakan dalam satu gedung. Menurut paling tahu tentang apa yang kita harapkan.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2015 Sistem Sedangkan insidental sampling adalah teknik
Administrasi Manunggal Satu Atap yang penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
selanjutnya disebut Samsat adalah suatu sistem siapa yang secara kebetulan/insidental bertemu
kerjasama secara terpadu antara Kepolisian dengan peneliti dapat digunakan sebagai
Negara Republik Indonesia yang membidangi sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
lalu lintas, Satuan Kerja Pengelola Keuangan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Daerah yang melaksanakan pemungutan Adapun narasumber atau informan untuk
pajak Provinsi dalam hal ini Dinas Pendapatan mendapatkan informasi dalam penelitian ini
Provinsi (Dispenda Provinsi), dan Badan Usaha adalah dari pihak Tim Pembina Samsat dan
Milik Negara PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai Milik Negara PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai
juga berasal dari rekruitmen profesional dan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
untuk mengawali berbagai program yang Penumpang, dalam serangkaian kegiatan
keseluruhannya berbasis internet. penyelenggaraan Registrasi dan Identifikasi
Sebagai inovator dalam pengembangan Kendaraan Bermotor (Regident Ranmor),
aplikasi pelayanan, berbagai terobosan untuk pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
telah dilaksanakan. Berbagai aplikasi telah dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana
diluncurkan. Seluruh aplikasi-aplikasi yang Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
ada di PUSLIA bertujuan untuk kemudahan (SWDKLLJ) secara terintegrasi dan terkoordinasi
dan keakuratan data pendapatan perhari dalam rangka pengumpulan dan penarikan
guna memberikan pelayanan yang optimal dana masyarakat ke kas Negara.
bagi masyarakat. Bahkan untuk menopang Hingga tulisan ini dibuat, terdapat 34 Kantor
kinerjanya, PUSLIA memiliki beragam program Bersama Samsat di daerah hukum Polda Jabar yang
internal.
melayani berbagai pembayaran pajak bermotor. Gambar 2 di bawah ini menggambarkan Lokasi kantor Samsat terdapat di masing-masing
struktur organisasi Dinas Pendapatan Provinsi Provinsi, serta memiliki unit pelayanan di setiap
Jawa Barat dimana terdapat unit PUSLIA Kabupaten/Kota. Letak kantor pelayanan Samsat
sebagai pusat pengelola informasi dan aplikasi. dapat berada di kantor Kepolisian setingkat Kepolisian Daerah atau Kepolisian Resor atau di luar lingkungan kantor kepolisian dengan mempertimbangkan akses pelayanan, keamanan serta situasi dan kondisi setempat.
2. PUSLIA Dispenda Provinsi Jawa Barat
Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan atau PUSLIA dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 68 Tahun 2012 tentang Perubahan Pergub Nomor 113
Sumber: Dispenda Jawa Barat
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di
Provinsi Jawa Barat Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. PUSLIA adalah suatu unit yang berada di
3. Inovasi Pelayanan E-Samsat
bawah struktur organisasi Dispenda Provinsi Kebijakan e-Samsat merupakan salah satu Jawa Barat. Berawal dari unit SIP (Sistem
terobosan yang melengkapi terobosan lainya Informasi Pendapatan) yang melekat di Bidang
seperti melalui Samsat Drive Thru, Samsat Outlet, Perencanaan Pembangunan, kini secara teknis
Samsat Gerai, Samsat Corner, Samsat Outlet Bank PUSLIA merupakan unit tersendiri yang
Jabar, Samsat Keliling, Samsat NITE (Nampi dibentuk dan memiliki peran sebagai pusat
Iuran wajib Ti wEngi) dan e-Samsat. Kemudian pengelolaan informasi dan aplikasi pendapatan
dilanjutkan dengan diluncurkan kembali di Dinas Pendapatan Jawa Barat. Dengan
program-program Tameng Ranmor Jabar dibentuknya PUSLIA diharapkan dapat menjadi
yang terdiri dari APM online, E-Blokir, Samsat salah satu penopang kesuksesan pelayanan
Gendong, Stiker Barcode Ranmor, Samsat Cek dan meningkatkan pelayanan terbaik bagi
Fisik Kabumi, dan pengadaan mesin Electronic masyarakat dengan cara menyajikan informasi
Data Capture untuk seluruh Samsat di Jawa pendapatan yang sederhana, mudah, semakin
Barat.
cepat dan akurat dengan topangan teknologi. Sejak bulan November tahun 2014 Kantor Dengan fungsinya tersebut, menjadikan
Bersama Samsat mulai mengimplementasikan PUSLIA memiliki peranan penting dalam
kebijakan e-Samsat. Dasar hukum pelaksanaan kebijakan e-Samsat, yaitu sebagai ujung tombak
layanan ini diatur dalam Perjanjian Kerjasama dan sebagai unit khusus dalam melakukan
Antara Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa interpretasi memahami kebijakan tersebut.
Barat dengan PT. Bank Pembangunan Sumber Daya yang ada di PUSLIA selain
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., Nomor: berasal dari pegawai internal yang memiliki
973/1312-Dispenda, Nomor: B/196/XI/2014/
Ditlantas, Nomor: P/67/SP/2014, Nomor: Warga Negara Indonesia yang memiliki 102/PKS/DIR-INS/2014 tentang Pelayanan
kendaraan berpelat Jawa Barat, baru dapat Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
melaksanakan pembayaran setelah melakukan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
SMS ke 0811-211-9211, dengan meregistrasi lintas Jalan (SWDKLLJ), serta Registrasi dan
nomor chasis kendaraan, NIK dalam KTP, dan Identifikasi Kendaraan Bermotor pengesahan
alamat email sesuai alur sebagai berikut: STNK Tahunan di daerah hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui sistem perbankan dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi dan transaksi elektronik pada seluruh jaringan Kantor dan jaringan Elektronik Bank BJB. Berdasarkan data yang didapat, hingga tulisan ini dibuat, terdapat lebih dari 1.300 unit ATM BJB dan ATM Bersama yang ada di wilayah hukum Jawa Barat
Dalam penelitian awal yang penulis lakukan, sebenarnya proses pembayaran pajak kendaraan di kantor Samsat hanya memakan waktu sebentar, tetapi karena antriannya panjang, sehingga memakan waktu yang lama. Dengan diluncurkannya program Inovasi
Sumber: Dispenda dan Polda Jawa Barat
Pelayanan Publik e-Samsat, diharapkan proses Gambar 3. Alur Mekanisme Sistem E-Samsat
ini tidak akan terjadi lagi. Seluruh pembayaran dapat dilakukan via ATM Bank BJB di seluruh
1. Pertama masyarakat memberikan info Indonesia. Namun, berbeda dengan pembayaran
kendaraan dengan cara mengetik SMS pajak 1 tahunan, untuk pembayaran pajak 5
dengan format e-Samsat_No rangka_no tahunan, warga tetap harus datang ke konter
KTP_alamat email,
Samsat terdekat hanya untuk menukarkan struk
2. Lalu kirim ke 08112119211 bukti pembayaran untuk kemudian ditukarkan
3. SMS akan diterima dan diolah oleh dengan pelat nomor baru.
Aplikasi Samsat di Dispenda Jawa Barat Syarat dan ketentuan layanan ini adalah
4. Masyarakat dianjurkan untuk melakukan sebagai berikut:
pengecekan ulang status kendaraannya ke
1. Memiliki data kepemilikan kendaraan
Polda
yang sah, sesuai dengan data yang ada
5. Apabila data yang dimasukan benar, server dalam server Samsat Dispenda Jabar. sms gate way di Dispenda akan menjawab
2. Kendaraan tidak dalam status blokir dengan memberikan Kode Bayar dalam Ranmor atau blokir data kepemilikan.
angka 16 digit, data kendaraan dan jumlah
3. Memiliki telpon dan nomor yang aktif. tagihan yang harus dibayarkan
4. Memiliki Nomor Rekening Tabungan dan
6. Proses selanjutnya adalah wajib pajak Kartu ATM di Bank BJB
pemilik kendaraan mendatangi ATM Bank
5. Agar dapat dilakukan daftar ulang, maka
BJB terdekat
Identitas/NIK/Nomor KTP Wajib Pajak
7. Kemudian masukan kartu ATM kemudian pemilik kendaraanharus sama dan sesuai
tekan tombol MENU PEMBAYARAN, antara yang terdaftar di server Samsat dan
Kemudian menekan tombol MENU di Rekening Bank BJB.
PAJAK/RESTRIBUSI PROVINSI JABAR,
6. Berlaku untuk pembayaran pajak
8. Lalu menekan tombol menu PAJAK kendaraan daftar ulang 1 (satu) tahun.
KENDARAAN
7. Tidak berlaku untuk pembayaran pajak
9. Masukan kode bayar, lalu tekan kendaraan yang bersamaan dengan ganti
LANJUTKAN
STNK 5 tahun.
10. Pada layar ATM Bank BJB akan muncul
8. Masa berlaku pajak kurang dari 6 bulan tampilan data-data kendaraan bermotor dari masa jatuh tempo.
yang dimiliki wajib pajak, termasuk
9. Wajib pajak adalah perseorangan (bukan jumlah besaran PKB dan SWDKLLJ yang badan usaha/yayasan/badan sosial).
harus dibayar serta masa berlaku. Apabila harus dibayar serta masa berlaku. Apabila
Polda Jabar kajian hukum atas aspek legalitas dapat meneruskan proses tersebut dengan
program e-Samsat bahwa proses pembayaran menekan tombol YA
melalui jaringan elektronik ATM maupun
11. Setelah proses pembayaran selesai, mesin jaringan Kantor Pelayanan Samsat telah sesuai ATM Bank BJB secara otomatis akan
fungsi identifikasi Polri dan dinyatakan valid mengeluarkan cetak bukti pembayaran
melalui sistem. Oleh karena itu, maka registrasi untuk wajib pajak (mohon agar dicopy
dianggap telah sah dan dibuktikan dalam bentuk sebagai backup untuk mengantisipasi
struk dengan bertuliskan “bahwa struk sebagai tulisan dalam struk yang cepat hilang)
pengganti SKPD dan pengesahan Ranmor”.
12. Bukti pembayaran PKB tersebut berlaku Dan berdasarkan ketentuan Undang-Undang sebagai pengganti SKPD dan Registrasi dan
Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dalam Pasal Identifikasi Kendaraan Bermotor pengesahan
5 bahwa Informasi dan dokumentasi Elektronik STNK tahunan. Wajib pajak dapat melakukan
dan hasil cetaknya merupakan alat bukti penukaran SKPD atau pengesahan STNK di
hukum yang sah sesuai dengan azaz kepastian seluruh Kantor Bersama Samsat dan sentra-
hukum,Berdasarkan landasan tersebut aspek sentra layanan se-Jawa Barat
legalitas terkait dengan struk sebagai bukti
13. Apabila pembayaran telah dilakukan, pembayaran pajak adalah sah dan memiliki maka wajib pajak pemilik kendaraan akan
kekuatan hukum yang sama dengan SKPD yang menerima SMS konfirmasi pembayaran
diterbitkan oleh Samsat. Karena pada dasarnya dari server Dispenda
SKPD adalah suatu bukti atau kwitansi
14. Apabila pada saat regristrasi awal, alamat pembayaran pajak yang sah, maka dengan email diajukan dengan benar, maka wajib
demikian struk pembayaran pajak kendaraan pajakpun akan menerima konfirmasi
melalui ATM memiliki kekuatan hukum yang pembayaran via email
tetap sebagai bukti untuk mendukung legalitas pembayaran.
4. Implementasi Kebijakan E-Samsat
Berdasarkan data yang Penulis dapatkan dan telah dilakukan konfirmasi kepada pihak Polda Jawa Barat, jumlah kendaraan bermotor yang berada di wilayah hukum Polda Jawa Barat hingga tanggal 7 Oktober 2015 yang terdeteksi pada laporan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar dan yang terdeteksi sebagai kendaraan aktif pada Data Aplikasi Getway Samsat Jawa Barat adalah berjumlah 13.945.754 kendaraan. Jumlah kendaraan yang telah melakukan registrasi dan pembayaran hingga tanggal tersebut di atas sebanyak 7.951.835 kendaraan dan sejumlah 6.539.692 unit merupakan kontribusi dari kendaraan roda dua. Pendataan secara komputerisasi terhadap jumlah kendaraan bermotor di wilayah hukum Polda Jawa Barat baru dilakukan oleh Tim Pembina Samsat Jawa
Sumber: Dispenda dan Polda Jawa Barat
Barat sejak tahun 2010. Walaupun pendataan kendaraan bermotor telah dilakukan sejak
Gambar 4. Bukti Bayar (Struk) pada ATM Bank BJB tahun 1961, namun data jumlah kendaraan Selain hal tersebut di atas, bagi Wajib Pajak
secara keseluruhan belum terakumulasi. pemilik rekening di Bank BJB dapat melakukan
Sehingga potensi jumlah kendaraan seharusnya, pembayaran melalui Customer Service Bank BJB.
diperkirakan masih lebih besar dari data yang Namun untuk pembayaran pada Customer
telah terekap pada Data Aplikasi Gateway di Service via bank BJB hanya dapat dilakukan di
atas.
beberapa cabang saja seperti cabang Bank BJB di Berdasarkan Informasi Kependudukan Dayeh Kolot.
Jawa Barat Tahun 2011, bahwa jumlah Jawa Barat Tahun 2011, bahwa jumlah
Tim Pembina Samsat lainnya terus berupaya berbasis elektronik yang besar di Jawa Barat.
meningkatkan pajak dari sektor ini. Dengan asumsi bahwa sebagian besar penduduk
Dengan semakin meningkatnya per- yang tinggal di perkotaan sudah mengenal dan
tumbuhan jumlah dan pengunaan kendaraan mengikuti perkembangan jaringan elektronik
bermotor di Jawa Barat dari tahun ke tahunnya, dan teknologi yang semakin pesat, maka potensi
maka program e-Samsat ini diharapkan penggunaan jaringan elektronik dan teknologi
dapat menjadi sebuah sistem yang sangat dalam penanganan dan pelayanan kepada
di butuhkan untuk menunjang kelancaran masyarakat dapat dilakukan.
kegiatan pembayaran Pajak Kendaraan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Bermotor tanpa terpengaruh, terganggu oleh Barat dan Banten (Bank BJB) sebagai Badan
waktu, antrian diloket, praktek percaloan dan Usaha Milik Daerah yang memiliki jangkauan
efisiensi tenaga kerja, sehingga masyarakat cakupan luas baik di Jawa Barat ataupun di
merasa dimudahkan, aman dan nyaman dalam luar daerah Jawa Barat yang terhubung pada
melakukan pembayaran Pajak Kendaraan jaringan perbankan dipilih sebagai partner
Bermotor tanpa harus menghadapi kesulitan. usaha dalam melaksanakan program ini.
Dengan ditandatanganinya perjanjian Hingga tulisan ini dibuat, Bank BJB adalah satu-
kerjasama atau MOU pada tanggal 22 November satunya Bank yang terhubung dengan program
2014 antara Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa e-Samsat Jawa Barat. Namun dengan besarnya
Barat dengan PT. Bank Pembangunan Daerah potensi kendaraan dan beragamnya jumlah
Jawa Barat dan Banten, Tbk., maka pembayaran Bank yang ada, maka sudah terdapat wacana
pajak tahunan kendaraan bermotor berpelat pengembangan kerja sama dengan merchant
Jawa Barat cukup dilakukan melalui ATM dan Bank lainnya yang beroperasi di Jawa Barat.
Bank BJB. Perjanjian Kerjasama atau MOU Berdasarkan latar belakang tersebut di
ini mengungkapkan kesamaan persepsi dari atas, maka yang menjadi perhatian penulis
pihak-pihak yang mengadakan kerjasama agar pada penelitian Implementasi Kebijakan
pemahaman dari semua pihak tidak menjadi Layanan E-SAMSAT di Jawa Barat, berdasarkan
bias atau mungkin menyimpang dari tujuan Perjanjian Kerjasama Antara Tim Pembina
utamanya.
Samsat Provinsi Jawa Barat dengan PT. Bank Sedangkan Jaringan Elektronik yang dapat Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
digunakan oleh nasabah adalah seluruh media ini adalah mengidentifikasi aspekaspek yang
elektronik milik PT. Bank Pembangunan Daerah mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan
Jawa Barat dan Banten pada wilayah operasional formal pada keseluruhan proses implementasi.
Bank BJB di seluruh wilayah Indonesia, antara Aspekaspek yang dimaksud dapat diklasifikasi
lain: ATM dan jaringan elektronik lainya yang menjadi 3 (tiga) aktifitas yang penting yang akan
dikembangkan oleh PT. Bank Pembangunan digunakan oleh penulis sebagai dasar analisis,
Daerah Jawa Barat dan Banten di masa yang yaitu:
akan datang.
1. Interprestasi
Seperti yang diungkapkan Direktur Eksekutif Institusional Banking Bank BJB
Pengelolaan pelayanan publik membutuh- pada saat dilakukan wawancara tanggal 20 kan inovasi secara terus-menerus sesuai
Agustus 2015 bahwa peranan Bank BJB dalam dengan dinamika lingkungan yang cepat.
pelaksanaan e-Samsat adalah sebagai mitra
E -Samsat merupakan salah satu terobosan dalam mewujudkan pelayanan prima kepada yang sejalan dengan program pemerintah
masyarakat dengan mengunakan jaringan yang mencanangkan skema pembayaran
elektronik perbankan. Bentuk kerjasama elektronik. Dengan diberlakukannya layanan
jasa layanan perbankan antara PT. Bank BJB ini diharapkan dapat membantu pemerintah
dengan Tim Pembina Samsat Jawa Barat yang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
dinamakan e-Samsat untuk saat ini masih (PAD). Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)
berupa pemanfaatan “elektronic banking” Jawa Barat mencatat, pendapatan yang
melalui ATM Bank BJB. Selain ATM, PT. Bank diperoleh dari Pajak Kendaraan Bermotor terus
BJB memiliki bentuk jasa layanan perbankan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
lainya yaitu SMS Banking, Phone Banking dan Hal tersebut ditandai dengan pencapaian pajak
Internet Banking . Jaringan tersebut ke depannya yang melebihi target dari tahun ke tahunnya.
dapat digunakan untuk mengembangkan dapat digunakan untuk mengembangkan
yang dilakukan Tim Pembina Samsat dalam “… Fungsi Bank BJB sebatas perbankan yang
menjawab tantangan dari masyarakat dalam mensupport sistem e-Samsat supaya masyarakat
perkembangan teknologi, menggunakan pesan bisa memiliki pilihan dimana secara sistem
SMS. Berikut kutipan wawancara yang penulis mengunakan house to house tapi servernya ada
lakukan:
di Dispenda dan Bank BJB hanya sebatas mitra “… bagi masyarakat wajib pajak yang jam dalam mendukung program dimana kita hanya
operasional terbatas karena kesibukan bekerja sisi penerimaan pembayaran saja …“
bisa mengunakan e-Samsat ini. Banyak “… dari pihak BJB ini bukan yang pertama,
kendaraan tidak daftar ulang semakin hari kita sudah siap apa saja yang dilakukan untuk
semakin meningkat yang menunggak bisa penerimaan pembayaran memiliki bentuk jasa
membayar dengan ATM. Jam operasional 00.01- layanan perbankan lainya yaitu SMS Banking,
23.00.Bagusnya juga tidak terpaku hanya satu Phone Banking, Internet Banking . Jaringan
ATM saja tetapi bisa menggunakan ATM Bank tersebut untuk ke depannya bisa dimanfaatkan
BJB di seluruh Indonesia yang ada …” tergantung dari pihak Dispenda …“
Berikut ini penulis sajikan Tabel 4.2 tentang Dalam wawancara yang dilakukan penulis
Rekapitulasi perolehan e-Samsat untuk periode bersama Kasubbag SW, Humas dan Hukum
Januari hingga Agustus 2015 yang penulis Cabang Provinsi Jawa Barat, bertempatdi
dapatkan dari PT. Jasa Raharja (Persero) dengan Kantor PT. Jasa Raharja (Persero) Jl. Soekarno-
prosentase 0.01639% dari jumlah pembayaran Hatta Bandung pada tanggal 7 September 2015
melakukan transaksi melalui e-Samsat.
Tabel 1. Jasa Raharja Per Samsat Rekapitulasi E-Samsat Periode Januari - Agustus Tahun 2015
(Dalam Jutaan Rupiah)
Nomor Unit Kerja
Jmlh Ran Mor
Kd
Swdkllj
Denda Jumlah
Cabang Jawa Barat
11.620 49.077 2 E-Samsat Jabar
1 Outlet Lembang
Perwakilan Sukabumi
3 Samsat Kab.Sukabumi
Prosentase Dengan Kendaraan Data Aplikasi Getway Samsat 2.287/13.945.7542.287= 0.01639%
Sumber: Jasa Raharja (Diolah penulis)
Tabel 2. Pendapatan Dan Target Pkb Dan
telah membangun Sistem Samsat Online yang
Bbn Pada Kantor Bersama Samsat Di Jawa
tersentralisasi pada Dinas Pendapatan Provinsi
Barat Tahun 2015 (Dalam Jutaan Rupiah)
Jawa Barat. Unit khusus yang melaksanakan pengolahan dan pemeliharaan informasi dan
Tahun Pkb
Bbn I
Bbn Ii
aplikasi program e-Samsat secara teknis adalah
PUSLIA atau Pusat Pengelolaan Informasi
2015 Real 4.446.549,15 3.804.684,37
dan Aplikasi Pendapatan, yang memiliki
s/d Oktober
Sumber: Dispenda Provinsi Jawa Barat (Diolah penulis)
peranan penting dalam menjadikan informasi elektronik pada Kantor Bersama Samsat Jawa
Teknologi informasi menjadi semakin Barat semakin cepat dan akurat. Sebagai penting dalam pelayanan publik di masa
unit tersendiri, PUSLIA merupakan lembaga yang akan datang, kecepatan pelayanan dan
penopang kesuksesan pelayanan terhadap penurunan biaya dapat dilakukan melalui
masyarakat pada Dinas Pendapatan Jawa teknologi informasi, namun peran dan
Barat dan sebagai ujung tombak pelaksanaan teknologi tidak akan berpengaruh banyak jika
program e-Samsat.
tidak didukung oleh SDM yang mengelola Dalam implementasinya, sangatlah organisasi tersebut. Dalam sejarah aplikasi
penting adanya persamaan cara pandang Samsat, Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat
dan kejelasan tujuan dalam menafsirkan dan kejelasan tujuan dalam menafsirkan
online merupakan suatu sistem terdistribusi pelaksanaan dan petunjuk teknis yang jelas
ke sentralisasi arsitektur sistem Samsat online. dan dipahami oleh semua pihak. Persamaan
Sentralisasi seperti yang diinformasikan dalam persepsi dalam kebijakan ini lebih ke dalam
katalog adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Arsitektur Sistem Samsat Online Sentralisasi
Sms Gateway Eis Phone, Windows
On-Line Drc (Cloud (Sms Info. Sms
Banking System
(Grafik Web) System) Polda Metro, E-Samsat, Sms
Polda Jabar Kasda/ E-Pap)
(Dispenda Jabar) Hallo
Samsat, Simop) Biro Keuangan Pt Jasa Aplikasi Raharja, Bpk –Ri
Sistem Antrian
Samsat
On-Line Web Aplication
Switching Data Base Centralize (Php-Odbc-Pdo)
Windows
Delphi/ My
Windows Visual
Basic (Odbc
Online (Oracle)
Sql (Odbc) Informix 7.50 & Ids 11.7
Linux Red Hat Enterprise
Sumber: Dispenda Provinsi Jawa Barat
Kelebihan sistem Samsat online sentralisasi realtime ontime, realisasi kepada masyarakat dalam katalog diungkapkan bahwa sistem ini
realisainya di PUSLIA terpusatkan” handal, cepat dan akurat untuk pengambilan
”ada beberapa server cloudy dimana data kebijakan strategis, anggaran lebih efisien, tidak
basenya ada di sana yang memiliki data yang ada proses sinkronisasi, otorisasi dapat dibatasi
berkerjasama dengan Telkom” sesuai kebutuhan, perbedaan dan duplikasi
Sistem Samsat Online Sentralisasi Dinas dapat dihindari, konsistensi data lebih mudah
Pendapatan Provinsi Jawa Barat terdistribusi untuk dijaga dan untuk dimonitor, lebih mudah
dan diberlakukan pada beberapa sentral- dalam proses update dan pengembangan sistem,
sentral layanan di seluruh Jawa Barat. Sentral- deteksi error dan fixing problem, proses backup data
sentral layanan Dinas Pendapatan daerah yang lebih mudah dan proses ikhtisar laporan
Provinsi Jawa Barat yang dikelola secara Online lebih mudah karena data sudah terpusat.
sentralisasi adalah:
1. 34 unit Samsat Induk/CPDP sentralisasi adalah Excecutive Information System
Aplikasi pendukung sistem Samsat online
2. 22 unit Samsat Drive Thru (EIS), yaitu suatu sistem yang dirancang untuk
3. 13 Unit Samsat Outlet menyajikan informasi realisasi pendapatan
4. 1 Unit Samsat Corner secara real time. Informasi-informasi yang
5. 1 Unit Samsat Nite
disajikan berupa Network Monitoring System
6. 3 Unit Samsat 3 Provinsi (NMS), informasi monitoring jaringan secara
7. 13 Unit Samsat Keliling real time, Web site Dinas Pendapatan Provinsi
8. 25 Unit Samsat Keliling Jawa Barat, Globe Information System (GIS), Informasi titik layanan dan potensi pendapatan secara geografis, display antrian pendaftaran dan penetapan di Samsat Induk, display antrian pembayaran pemangilan otomatis di Samsat Induk dan aplikasi administrasi kendaraan yang tidak melakukan daftar ulang (KTMDU).
Senada dengan yang diungkapkan oleh pegawai di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: “secara aplikasi pelaksana secara organisasi dilakukan oleh PUSLIA bisa dibilang finishing nya atau pelaksana di lapangan sebagai petunjuk teknis bikin acuannya, dan aplikator, sebagai programmer dan diujungnya adalah PUSLIA,
Sumber: Dispenda Jawa Barat
sistemnya sebagai unit khusus pelaksana Gambar 5. Konfigurasi Samsat Online Sentralisasi
e -Samsat, dimana unit khusus bergerak sesuai
2. Pengorganisasian
3. Unsur Badan Usaha Kantor Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Barat
Suatu organisasi yang mampu untuk berkaitan dengan Sumbangan Wajib Dana bertahan adalah organisasi yang piawai dan Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan lincah dalam membaca peluang, bilamana suatu yang selanjutnya disingkat SWDKLLAJ organisasi dapat membaca peluang maka akan
dan DPWKP.
dengan mudah mampu merumuskan target yang ingin dicapainya. Yang menjadi dasar
c. Pelimpahan Wewenang
organisasi Kantor Bersama Samsat adalah Dalam menjalankan tugas diperlukan Instruksi Bersama Menhankam, Mendagri & pelimpahan wewenang agar tugas dan tanggung Menkeu Nomor INS/03/M/X/1999, Nomor 29 jawab dapat dilaksanakan dengan baik, maka Tahun 1999, Nomor 6/IMK.014/1999, tanggal penyelengaraan Kantor Bersama Samsat
11 Oktober 1999 tentang Pelaksanaan Sistem sebagai organisasi fungsional mempunyai tugas Administrasi Manunggal Satu Atap dalam berdasarkan kewenangan bidang fungsinya penerbitan STNK, STCK, TNKB & pemungutan masingmasing ditetapkan spesifikasi teknis PKB, BBN-KB serta SWDKLLJ. administrasi dalam bentuk prosedur pelayanan
a. Organisasi Samsat
Samsat dilaksanakan secara terpadu dilakukan Bentuk organisasi Samsat adalah organisasi
melalui tahapan:
yang secara terintegrasi dan terkoordinasi
1) Pendaftaran
untuk memberikan beberapa jenis layanan yang
2) Penerbitan surat ketetapan Pajak Daerah berpusat dalam satu organisasai atau satu atap.
(SKKP).
Dengan diselenggarakannya pola penyelengaraan
3) Penerimaan Pembayaran terpadu satu atap, seluruh unit yang memberikan
4) Pencetakan STNK dan TNKB dan pelayanan dipusatkan pada satu tempat dan satu
pengesahan STNK,
5) Penghimpunan dan penggabungan serta mengakses pelayanan yang dibutuhkan.
pintu sehingga memudahkan masyarakat untuk
penyerahan pelayanan Secara organisasi Kantor Bersama Samsat
6) Pengarsipan
merupakan wadah pelaksanaan pelayanan Di Kantor Bersama Samsat Bandung publik berdasarkan fungsinya yang terdiri dari
Timur, dapat kita temukan pemberitahuan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
tahapan proses pendaftaran STNK dan membidangi lalu lintas, Satuan Kerja Pengelolaan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, seperti Keuangan Daerah yang melaksanakan pungutan
pada gambar berikut ini.