Sistem Informasi Kredit Barang Pada Koperasi Karyawan PT. Pindad (Pesero) Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Fitrianti Kautsar

10507943

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ii

ABSTRAK

Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung merupakan suatu badan usaha yang bertujuan mengelola kesejahteraan pegawai PT. PINDAD dengan melakukan pengadaan kebutuhan di unit/divisi di lingkungan PT. PINDAD. Salah satu unit usaha simpan pinjam Koperasi Karyawan PT. PINDAD yaitu pengadaan bantuan kredit barang untuk pegawai PT. PINDAD. Sistem kredit barang yang berjalan di Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung, masih dirasa belum optimal karena sistem yang digunakan belum terkomputerisasi dengan baik. Dari hal tersebut ditemui beberapa kendala dalam proses penyimpanan data kredit barang, perhitungan bunga, dan rekapitulasi potongan. Untuk itu, diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menangani masalah tersebut. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan, melakukan pengujian dan implementasi sistem informasi kredit barang. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk membantu pegawai dalam melakukan pengolahan data kredit barang kepada pegawai PT. PINDAD dan menambah wawasan pengetahuan teori maupun praktek serta sumbangan pemikiran bagi peneliti.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dimana teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang terdapat di Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung. Metode pengembangan Sistem Informasi Kredot Barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung

menggunakan pendekatan terstruktur dengan metode Waterfall, sedangkan alat yang

digunakan dalam merancang sistem berupa Flow Map, Diagram Kontek, DFD (Data

Flow Diagram). Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic 6.0,

pengembangan aplikasi database menggunakan Microsoft Sql Server 2000 dan

pembuatan laporan menggunakan Crystal Report. Sistem dibangun dengan model

koneksi client-server sehingga mengintegrasikan beberapa user.

Pengembangan sistem informasi kredit barang dari hasil penelitian diharapkan mampu mengatasi kendala yang dihadapi Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung. Proses pendataan kredit barang lebih cepat, mengurangi terjadinya redudansi data, tingkat keamanan data lebih terjamin dan pembuatan laporan lebih efektif. Sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara maksimal dan dapat menciptakan peningkatan kerja serta operasional pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung.


(3)

iii

ABSTRACT

Employees Cooperative PT. PINDAD Bandung is an enterprise that aims to manage the welfare of employees of PT. PINDAD by doing the procurement needs of the units / divisions within the PT. PINDAD. One unit of savings and loans cooperatives Employee PT. PINDAD the procurement of goods credit assistance to employees of PT. PINDAD. Credit system that runs on goods Employees Cooperative PT. PINDAD Bandung, still felt not optimal because it is not computerized systems used properly. From it encountered several obstacles in the process of credit data storage of credit items, interest calculation, and summary pieces. This requires an information system that can handle such problems. The purpose of this study to determine the implementation of the system running, making the design, testing and implementation of a credit information system of credit items.The usefulness of this research is to assist employees in performing credit data processing of goods to employees of PT. PINDAD and broaden knowledge of theory and practice and contribute ideas for researchers.

This research was conducted with a qualitative approach, where the primary data collection technique is done by observation and interviews, while the secondary data obtained from books and documents contained in the Employees Cooperative PT.PINDAD Bandung. Information systems development methods in the Cooperative Employees credit items PT. PINDAD Bandung using a structured approach with the Waterfall method, while the tools used in designing the system in the form of Flow Map, Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram). The programming language used Visual Basic 6.0, database application development using Microsoft Sql Server 2000 and preparing reports using Crystal Report 8.5. Systems built with client-server connection model that integrates several users.

Development of credit information system of goods from the findings expected to be able to overcome the obstacles faced Employees Cooperative PT. PINDAD Bandung. Credit collection process goods faster, reducing the occurrence of data redundancy, more secure level of data security and reporting more effective. So the company can achieve its full potential and are expected to create employment and increase operational at Employees Cooperative PT.PINDAD Bandung.


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Segala puji dan syukur penulis ucapkan banyak terimakasih tiada ucapan yang pantas selain ucapan Alhamdulillahirobil alamin sebagai ucapkan syukur kepada kehadirat ilahi robbi Allah S.W.T, karena berkat berkah dan izinNya penulis bisa menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tidak lupa juga sholawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Adapun tujuan di susunnya skripsi yang berjudul “Sistem Informasi

Kredit Barang Pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD (PERSERO) Bandung” ini adalah untuk memenuhu syarat kelulusan program S1 (Strata) pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia Bandung. Penulispun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat kurangnya pengalaman dan keterbatasan yang penulis miliki dalam memberikan penyajian materinya.

Terlepas dari itu semua, penyusunan tugas akir ini tidak akan dapat terlaksana tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini ucapan terimakasih yang tak terhingga ingin penulis sampaikan pada :

1. Kedua orang tua ku beserta nenek tercinta yang tak henti–hentinya memberi


(5)

v

2. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Dr. Ir. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakukltas Tehnik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Dadang Munandar, SE., M.SI. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Universitas Komputer Indonesia

5. Imelda ST, MT selaku dosen Wali.

6. Marliana S.SI, MSI, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu

dalam menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

7.

Seluruh Dosen Pengajar, Staff, dan Karyawan Universitas Komputer

Indonesia terutama Dosen pengajar manajemen informatika.

8.

Terima kasih for my hero Muhamad Zakaria, pacarku yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini juga memberikan semangat dan dukungan yang tak henti-hentinya.

9. Terima kasih for my best friendsKiki Purnawan, Endry Prayoga, dan Slamet

Rohadi yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

10. Ua Endang Edi selaku pimpinan Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung

terdahulu.

11. Bapak Endang Suryana, ibu Lilis beserta seluruh staf Koperasi Karyawan PT.


(6)

vi

12. Terimakasih untuk seluruh teman-teman di MI-21, MI-20, MI-11, MI-12, dan

MI-Konversi angkatan 2007 yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya satu persatu.

Akhir kata semoga semua pihak yang memberikan bantuan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin penulis berharap semoga Laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat yang positif, terkhususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juli 2011

Penulis,


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien dan terukur.

Perkembangan teknologi informasi banyak dinikmati oleh berbagai sektor diantaranya adalah koperasi. Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Di Indonesia koperasi merupakan suatu organisasi atau badan usaha yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang melaju dengan sangat pesat, koperasi pun semakin berkembang mengikuti arus teknologi.

Bagi koperasi yang sedang berkembang saat ini kebutuhan akan sistem informasi sangat diperlukan karena sebagai soko guru perekonomian nasional.


(8)

Koperasi perlu pengolahan dan manajemen yang lebih baik agar dapat sejajar dengan sektor swasta, terlebih lagi koperasi memiliki aktivitas kerja yang sangat kompleks seperti tabungan koperasi, usaha simpan pinjam, usaha umum perdagangan, bidang pelayanan jasa atau bidang usaha non uang, Semua aktivitas tersebut harus dapat bekerja sama dengan baik sehingga koperasi dapat berkembang dan mensejahterakan anggotanya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kinerja dari sistem koperasi, karena dengan adanya sistem informasi yang mendukung diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja dari koperasi.

Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung merupakan suatu badan usaha yang bertujuan mengelola kesejahteraan pegawai PT. PINDAD dengan melakukan pengadaan kebutuhan di unit/divisi di lingkungan PT. PINDAD. Koperasi Karyawan PT. PINDAD ini mempunyai 3 jenis usaha yaitu :

a. Usaha simpan pinjam.

b. Usaha umum.

c. Usaha cleaning service.

Salah satu unit usaha simpan pinjam Koperasi Karyawan PT. PINDAD yaitu pengadaan bantuan kredit barang untuk pegawai PT. PINDAD. Pemilikan barang seperti barang pokok dan barang sekunder merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga perusahaan memandang perlu ikut aktif terhadap upaya setiap pegawai dalam memenuhi kebutuhan ini. Oleh karena itu dipandang perlu Koperasi Karyawan PT. PINDAD memberikan pinjaman kepada pegawai PT. PINDAD untuk memberikan pinjaman dalam rangka kredit barang baik barang


(9)

dari Koperasi Karyawan PT. PINDAD maupun barang dari pihak luar yang disebut sebagai barang toko. Setiap pegawai dari seluruh divisi di PT. PINDAD dapat melakukan kredit barang dengan ketentuan besar pinjaman tidak dibatasi namun pembayaran kredit dilakukan dalam bentuk angsuran langsung atau ditagihkan melalui pemotongan gaji maksimal selama 24 bulan yang pelaksanaanya dimulai pada bulan berikutnya setelah bantuan pinjaman diterima dengan ketentuan bunga (jasa, provisi, dan administrasi) yang sewaktu-waktu besarnya dapat berubah berdasarkan rapat anggota tahunan (RAT). Di bawah ini merupakan grafik data penerimaan dan pembayaran piutang barang pada tahun 2010.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2007

2008

2009

2010

nilai

(jutaan

rupiah)

Gambar 1.1 Data Penerimaan Kredit Barang

(Sumber: Laporan Tahunan Kopkar PT. PINDAD Bandung Tahun 2010) Pada kenyataanya proses pengelolaan kredit barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD ini belum efektif dikarenakan masih menggunakan cara


(10)

semi komputer yaitu entri data dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan data-data disimpan dalam folder-folder dan diarsipkan sehingga akan menimbulkan beberapa masalah misalnya kesulitan dalam pencarian data.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam membantu proses kredit barang tersebut diperlukan sistem informasi yang lebih baik dan dapat mengatasi permasalahan yang ada, seperti dalam proses perhitungan bunga yang masih dihitung dengan kalkulator dan pembuatan faktur yang masih dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Office Excel.

Berdasarkan kebutuhan di atas maka dari pihak Koprasi Karyawan PT. PINDAD membutuhkan suatu program aplikasi baru yang nantinya diharapkan dapat membantu dalam melayani proses kredit barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD. Adanya perancangan sistem yang baru diharapkan dapat memenuhi setiap tuntutan, baik tuntutan kebutuhan saat ini maupun tuntutan perkembangan di masa yang akan datang. Artinya, melalui penelitian ini penulis dalam usaha merancang dan membangun sebuah sistem informasi kredit barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD berbasis desktop diharapkan dapat menciptakan tidak hanya informasi yang akurat, cepat dan relevan tetapi juga dapat mengatasi masalah-masalah dalam perhitungan bunga serta pengarsipan. Dari hasil pengamatan penyusun setelah melakukan penelitian di Koperasi Karyawan PT.

PINDAD (PERSERO), maka penyusun menetapkan sebuah judul yaitu “SISTEM

INFORMASI KREDIT BARANG PADA KOPERASI KARYAWAN PT.


(11)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Melihat latar belakang penelitian tersebut di atas penulis

mengidentifikasi beberapa masalah yang berkenaan dengan pelayanan kredit barang di Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung dan kendala yang sering dihadapi yaitu antara lain :

1. Penyimpanan data kredit barang di Koperasi Karyawan PT. PINDAD masih

menggunakan cara semi komputer yaitu entri data dengan mengetik manual

dengan menggunakan Microsoft Office Excel sehingga pencarian data tidak

efektif.

2. Perhitungan bunga kredit barang di Koperasi Karyawan PT. PINDAD masih

dilakukan dengan menggunakan kalkulator yang dapat berakibat terjadinya kesalahan perhitungan.

3. Pembuatan faktur penjualan/pengeluaran barang-barang masih diketik

menggunakan mesin tik serta tidak ada informasi besar bunga, besar angsuran dan lamanya angsuran dalam faktur tersebut sehingga informasi yang didapatkan peminjam tidak lengkap.

4. Lambatnya penyajian rekapitulasi potongan karena masih harus diketik ulang

menggunakan Microsoft Office Excel dari arsip data potongan yang telah

diprint.

Adanya proses penelitian yang dilakukan dan melihat identifikasi masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini


(12)

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi kredit barang yang berjalan saat ini di Koperasi

Karyawan PT. PINDAD Bandung.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi kredit barang di Koperasi

Karyawan PT. PINDAD Bandung.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi kredit barang di Koperasi Karyawan

PT. PINDAD Bandung.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi kredit barang di Koperasi

Karyawan PT. PINDAD Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk merancang suatu aplikasi dengan kemampuan mengelola data menyajikannya kepada pihak yang membutuhkan. Proses sistem ini menghasilkan suatu sistem informasi yang digunakan untuk membantu memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang seringkali timbul dalam pengolahan data yang terjadi pada bagian administrasi Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung.

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi kredit barang yang berjalan saat ini di

Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi kredit barang di Koperasi

Karyawan PT. PINDAD Bandung.


(13)

Karyawan PT. PINDAD Bandung.

4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi kredit barang di Koperasi

Karyawan PT. PINDAD Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dilaksanakannya penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegunaan praktis dan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Kopkar PT. PINDAD

Untuk meminimalisir proses kerja bagian administrasi dalam melakukan

pengolahan data kredit barang kepada pegawai PT. PINDAD dengan volume

cukup tinggi yang memakan waktu relatif lama dan resiko akan terjadi kesalahan, memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi pegawai yang melakukan kredit dan mengembangkan sistem informasi kredit barang secara tepat dan lengkap.

2.. Bagi Pegawai PT. PINDAD

Memberikan kenyamanan dan kecepatan pelayanan kredit barang, sehingga pegawai tidak harus menunggu lama pada saat registrasi ataupun untuk mendapatkan pinjaman.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara teori ilmu yang telah didapat pada perkuliahan dengan keadaan yang terjadi langsung di


(14)

lapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada dihadapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama yang dibahas dalam penelitian ini sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam membantu memecahkan permasalahan yang ada di dalam organisasi atau instansi, khususnya di Kopkar PT. PINDAD Bandung.

1.5. Batasan Masalah

Permasalahan yang telah dijelaskan di atas masih terlalu luas untuk dibahas, karenanya penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan konsep atau arah tujuan awal penelitian, sehingga pembahasannya tidak menyimpang. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :


(15)

1. Program aplikasi ini digunakan untuk mengolah data pegawai, transaksi kredit, angsuran kredit dan pembuatan beberapa laporan diantaranya faktur penjualan/pengeluaran barang, dan bukti potongan pinjaman.

2. Pegawai hanya dapat melakukan kredit barang maksimal 1 bulan sekali,

pegawai yang dapat melakukan kredit barang adalah pegawai yang berstatus sebagai pegawai tetap.

3. Ketentuan besar pinjaman tidak dibatasi namun pembayaran kredit dilakukan

dalam bentuk angsuran langsung atau ditagihkan melalui pemotongan gaji maksimal selama 24 bulan yang pelaksanaanya dimulai pada bulan berikutnya setelah bantuan pinjaman diterima.

4. Ketentuan bunga (jasa, provisi, dan administrasi) sewaktu-waktu besarnya

dapat berubah berdasarkan rapat anggota tahunan (RAT).

5. Pegawai dapat mengajukan pinjaman dengan jenis pinjaman barang koperasi

dari Kopkar PT. PINDAD atau barang toko yaitu barang dari luar Kopkar PT. PINDAD.

6. Pegawai hanya dapat meminjam 1 jenis pinjaman setiap transaksi dengan

jenis barang boleh lebih dari satu jenis. Untuk kredit barang dengan jenis barang toko diinputkan no kwitansi pembelian barang.

7. Angsuran langsung kredit barang diasumsikan dibayar secara rutin dan tidak


(16)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Karyawan PT. PINDAD, yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No.517 Bandung. Penelitian akan dilakukan dari bulan Maret 2011 sampai 3 bulan kedepan. Adapun estimasi jadwal penelitian dalam merancang sistem informasi ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1. Estimasi Jadwal Penelitian

No Waktu Kegiatan

Tahun 2011

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengumpulan

data 2.

Analisis system yang berjalan

3. Perancangan

sistem

4. Pembuatan

program

5. Pengujian


(17)

11

2.1Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang lebih menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya.

2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto HM (2005:1)

Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, bekumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3)

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3) Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik

atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components),

batas sistem (boundary), lingkungan sistem (environment), penghubung

(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective), dan tujuan (goal).

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada berikut ini :


(18)

Input Pengolahan Output

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem Sub Sistem

Boundary

Lingkungan Luar Interface

Boundary Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Sumber: Jogiyanto, 2005:6)

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau

elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari

sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan


(19)

suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari

satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya

melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan


(20)

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem


(21)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi

manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau

man-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus


(22)

dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimaannya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Menurut Jogiyanto (2005: 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,


(23)

membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi ( Sumber : Jogiyanto 2005 : 9 )

2.2.3 Kualitas Informasi

Untuk informasi yang di hasilkan dari suatu proses pengolahan data harus memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogianto (2005: 10) kualitas informasi terdiri dari tiga hal yaitu akurat, relevan dan tepat waktu.


(24)

Kualitas Informasi

A

k

u

ra

t

T

ep

at

W

ak

tu

R

el

ev

an

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi ( Sumber : Jogiyanto 2005 : 10 )

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1) Kelengkapan (Completeness) Informasi

Informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencangkup berbagai hal yang terkait di dalamnya. Karena

apabila informasi yang dihasilkan sebagaian-sebagian tentunya akan


(25)

keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemempuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2) Kebenaran (Correctness) Informasi

Informasi yang di hasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3) Keamanan (Security) Informasi

Sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya di akses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya

Beberapa informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merpakan landasan di dalam mengambil keputusan.

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda, maka informasi bisa di katakana berguna jika benar-benar beguna dan di butuhkan pemakainya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari

sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing

system atau Information processing systems atau information – generating


(26)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi.

Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi. Sistem Informasi ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Jogiyanto H.M (2005 : 11). Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan

sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen –

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang sebutannya

dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block),

blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi


(27)

block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan yang mencapai sasaran.

Gambar 2.4 Blok sistem informasi ( Sumber Jogiyanto 2005 : 12 )

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(28)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisensi kapasitas penyimpanannya. Basis data di akses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang

disebut dengan BBMS ( data base management system ).

6. Blok Kendali.

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, air, kegagalan–kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan,

ketidak efisienan dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(29)

2.4. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program –

program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan

sebagainya. (http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id).

2.4.2. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005 : 19) dalam bukunya Jaringan Komputer menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer yaitu :

1. LAN ( Local Area Network )

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang menghubungkan beberapa

komputer dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus.

2. MAN ( Metropolitan Area Network )

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang

menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas, cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan.


(30)

3. WAN ( Wide Area Network )

WAN (Wide Area Network) dirancang untuk menghubunkan

komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara.

4. GAN ( Global Area Network )

GAN (Global Area Network) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan

negara-negara di seluruh dunia. Cakupan GAN mencapai ribuan kilometer.

Contoh dari GAN adalah internet.

2.4.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005 : 25) dalam bukunya Jaringan Komputer, Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat laninnya.

Berikut ini merupakan tipe-tipe utama topologi fisik yang sering digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1. Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana

pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada

jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi pada sebuah

kabel utama(backbone).

2. Topologi Star (Bintang)

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung


(31)

adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam

komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara

keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi star adalah

kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

3. Topologi Ring (cincin)

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga

terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan

menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.

4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang

mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star

yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.

2.4.4. Manfaat Jaringan Komputer

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara

bersama- sama.

2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan


(32)

persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga/kinerja

yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar (mainframe)..

Ketidakseimbangan rasio harga dan kinerja inilah yang membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari jaringan komputer-komputer pribadi.

2.5. Model Hubungan Client- Server

Model hubungan Client-Server memungkinkan jaringan untuk

mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server.

workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file

server. Budhi Irawan ( 2005 : 30 )

Client adalah proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan

ke Server, sedangkan Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data

atau layanan yang diminta oleh Client.

Kelebihan model hubungan Client Server yaitu sistemnya terpusat,

skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur, fleksibel, teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam

sistem, keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama.

Disamping itu juga Client Server memiliki kekurangan yaitu membutuhkan biaya

yang mahal untuk investasi dedicated file server, berketergantungan dimana

ketika server jatuh maka mengakibatkan keseluruhan operasi pada jaringan akan


(33)

2.6 Pengertian Koperasi

Menurut UU No.25/1992 Koperasi mempunyai pengertian “Koperasi adalah

badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan”.

2.6.1 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

2.6.2 Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi)

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

e. Kemandirian

f. Pendidikan perkoperasian


(34)

h. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

2.6.3 Perangkat Organisasi Koperasi

a. Rapat Anggota

Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih dahulu., termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.

b. Pengurus

Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.

c. Pengawas

Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap


(35)

laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota

2.7 Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan

atau berasal dari bahasa Latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan

kebenaran. Pengertian tersebut kemudian dibakukan oleh pemerintah dengan dikeluarkan Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967 bab I pasal 1,2

yag merumuskan pengertian kredit sebagai berikut : “Kredit adalah penyediaan

uang atau yang disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjamm meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah

bunga yang telah ditentukan”.

Selanjutnya pengertian kredit tersebut disempurnakan lagi dalam undang-undang No. 7 tahun 1992 tetang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, yang mendefinisikan pengertian kredit

adalah sebagai berikut : “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam


(36)

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat sistem informasi yang berbasis komputer tentu memerlukan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi yang berbasis komputer tersebut. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis adalah Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000.

2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan / instansi dengan sistem yang lebih besar.

Visual dalam hal ini merupakan bahasa pemograman yang menyerahkan

berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical User Interface). Hanya

dengan mengartikan sedikit kode program, anda sudah dapat menikmati program dengan tampilan yang menarik.

Basic menunjukan bahasa pemograman BASIC (Beginner – All-Purpose

Symbolic Instruction Code). Visual basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang

ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword dan banyak berhubungan langsung dengan GUI Windows.

2.8.2 Microsoft SQL Server 2000

Menurut (Andi Sunyoto 2007:125) Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuan dalam

manajemen data dan kemudahan pengoperasian membuat DMBS (Database


(37)

2.8.3 Crystal Report

Menurut Jogiyanto (2002 : 211) Crystal reports merupakan program

khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic

tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan

Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.


(38)

32

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang di ambil penulis yaitu sistem informasi kredit barang pada Koperasi Karyawan PT.PINDAD (PERSERO) Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1959 di lingkungan TNI-AD didirikan sebuah badan usaha yang bertujuan mengelola kesejahteraan karyawan yang diberi nama Fungsionil. Badan usaha ini dilengkapi dengan badan- badan pelaksana atau balak-balak sebagai berikut :

a. Koperasi Konsumsi (Kopsum)

Bergerak dalam pengaturan dan penyaluran jatah beras dan sembako. Pada tahun 1965 Kopsum ini diganti menjadi Primkopad Pindad.

b. Koperasi Karya

Bergerak dalam produksi manufaktur dengan memanfaatkan idlecapacity mesin-mesin. Tahun 1969 berkembang menjadi PT. Purna Sadana yang berada di lingkungan TNI-AD.

c. Koperasi Pertanian (Kopertan)

Bergerak dalam pertanian memanfaatkan areal tanah dan kolam sekitar lokasi PT. Pindad. Tahun 1971 dengan keputusan Danjen PT. Pindad usaha tersebut dihentikan.


(39)

d. Koperasi Tabungan (Kopertab)

Bergerak dalam Usaha Simpan Pinjam (USIPA)

Pada tahun 1981 Primkopad Pindad dilikuidasi, kemudian di lingkungan Pindad dibentuk 6 buah Primkopad dan 1 buah Puskopad. Pada tahun 1983 terjadi alih status PT. Pindad yang semula berada di jajaran TNI-AD menjadi BUMN yang bernaung di lingkungan BPIS. Hal ini menimbulkan dampak perubahan koperasi yakni Puskopad dan keenam Primkopad juga Kopertab dilebur dalam satu wadah yaitu Koperasi Karyawan PT. Pindad yang kemudian disahkan berdirinya dengan SK Direktur No. Skep/12/DU/P/III/1984 tepatnya pada tanggal 31 Maret 1984, kemudian pada tanggal 19 Oktober 1985 diperkuat dengan badan hukum No. 24B/BH/KWK/10/8/1995.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Koperasi Karyawan PT. Pindad adalah menjadi “Kopkar yang Maju

dan Mandiri”, yang berorientasi penuh terhadap kepentingan dan kesejahteraan

anggota.

Sedangkan untuk Misi Koperasi Karyawan PT. Pindad adalah sebagai berikut.

1. Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung mempunyai semangat “Tumbuh

Bersama Kepercayaan Anggota” dan menjaga kepercayaan anggota secara

terus menerus serta selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anggotanya.


(40)

2. Badan Usaha yang mencari laba melalui Usaha Simpan Pinjam, Usaha Umum dan Jasa Cleaning Service.

3. Membantu kebutuhan anggota dalam bentuk uang dan barang dengan

tidak mengabaikan peran sebagai usaha yang mencari laba.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi suatu organisasi atau instansi merupakan suatu dasar yang berguna untuk memperlihatkan adanya pembagian tugas dan fungsi masing-masing bagian. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung.


(41)

32

LAK LAPANGAN LAK LAPANGAN LAK LAPANGAN

LAK GED. ENG. & LAP. LAK LAPANGAN LAK DIREKTORAT, DIKLAT, RMP LAK SAMPAH KAUR MINTOR KAUR MINPRES KAUR SIMPANAN ANGGOTA KASIR KAUR MINBUK LAK MINTOR LAK MINPRES LAK MINBUK LAK SIMPANAN VERIFIKASI & KONSOLIDASI PENGELOLA USAHA UMUM PENGELOLA CLEANING SERVICE PENGELOLA USAHA SIMPAN PINJAM KAUR MINBUK

KAUR KREDIT KAUR PERTOKOAN

INTERN

KAUR KANTIN JASA BOGA KAUR USAHA

PERDAGANGAN EKSTERN

KAUR MINBUK MANDOR V

LAP. PROG. KHUSUS MANDOR VI LAP. GED. ADM MANDOR IV

LAP. GED. BUNKER

MANDOR VII LAPANGAN MANDOR III

LAP. GED. FOUND

MANDOR VIII PETURASAN MANDOR II

LAP. GED. FNC

MANDOR IX RSU PINDAD MANDOR I

SAMPAH

LAK KREDIT UANG LAK MINBUK

LAK KREDIT BARANG

STAF PENGELOLA

LAK MIN USPERDAG INTERN

LAK JASA PHOTOCOPY

LAK JASA PHOTOCOPY, TOKO &

KIOSPON PSM

LAK USHA MINYAK TANAH, GOR, GANTI OLI & PUJASERA

LAK TOKO LAK MINBUK & INVENTORY KAUR USAHA

PERDAGANGAN INTERN

LAKSUS SOPIR (1) LAKSUS BABAT RUMPUT (2) LAKSUS GED. FOUND LAKSUS B. RPT (2) GUD. BUNKER PENEBANGAN (1)LAKSUS B. RPT LAKSUS LIMBAH LEMAK LAKSUS BABAT RUMPUT LAK PETURASAN LAK RSU PINDAD

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung (Sumber: Dokumentasi Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung)


(42)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung, berikut tugas masing-masing bagian perusahaan.

1. Ketua

Tugas Pokok : Ketua Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Ketua Kopkar adalah seorang Pejabat / Pengurus yang mempunyai tugas pokok memimpin serta mengendalikan seluruh kegiatan koperasi dan melaksanakan keputusan RAT sesuai dengan AD/ART, peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas dan Kewajiban :

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegoiatan koperasi.

2. Mengatur tata laksana kerja, menyusun dan mengeluarkan

kebijakan-kebijakan di lingkungan koperasi.

3. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi.

4. Mewakili koperasi di hadapan dan di luar pengadilan.

5. Membuat laporan pertanggungjawaban triwulan dan tahunan.

6. Menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan bila perlu

Rapat Anggota Luar Biasa.

7. Mengelola dana bantuan pinjaman Uang Muka Perumahan dan

Renovasi dari PT. Pindad (Persero)

8. Mempersiapkan pemrosesan pinjaman Uang Muka Perumahan dari

PT. Jamsostek melalui pengembang / developer yang ditunjuk oleh REI.


(43)

9. Melakukan negosiasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan kepentingan koperasi.

2. Sekretaris

Tugas Pokok : Sekretaris Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Sekretaris Kopkar adalah seorang Pejabat / Pengurus yang mempunyai tugas pokok membantu Ketua Kopkar dalam melaksanakan pengurusan administrasi umum dan personil di lingkungan Kopkar PT. Pindad Bandung.

Tugas dan Kewajiban :

1. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan pembuatan prosedur

administrasi umum Kopkar.

2. Menyelenggarakan administrasi keanggotaan, personil dan inventaris

Kopkar.

3. Menyusun laporan, rencana kerja dan peraturan-peraturan yang

berpedoman kepada ketentuan yang berlaku secara bersama-sama dengan anggota pengurus lainnya.

4. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi diantara sesama pengurus

dan pengelola dengan pengawas dan dengan komisi-komisi dan tim yang ada di Kopkar.

5. Menghubungi pejabat-pejabat pemerintah di tingkat daerah dan


(44)

lain dalam rangka mengurus kepentingan yang berkaitan dengan aktivitas Koperasi.

3. Bendahara

Tugas Pokok : Bendahara Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Bendahara Kopkar adalah seorang Pejabat / Pengurus yang mempunyai tugas pokok membantu Ketua Kopkar dalam melaksanakan pengurusan keuangan dan utang piutang dilingkungan Kopkar PT. Pindad Bandung.

Tugas dan Kewajiban :

1. Menyelenggarakan pembukuan seluruh kekayaan baik inventaris,

utang piutang maupun kekayaan lainnyadi lingkungan Kopkar.

2. Menyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran uang dan material di lingkungan Kopkar.

3. Membuat laporan keuangan untuk kepentingan fiskal, triwulan dan

tahunan.

4. Menyusun laporan, rencana kerja dan peraturan-peraturan yang

berpedoman kepada ketentuan yang berlaku secara bersama-sama dengan anggota pengurus lainnya.

5. Menghubungi pejabat-pejabat pemerintah di tingkat daerah dan

propinsi, Dinas Koperasi Indonesia, Dinas Perindustrian & Perdagangan, Kadin dan kantor-kantor lain dalam rangka mengurus kepentingan yang berkaitan dengan aktivitas Koperasi.


(45)

4. Pengelola Usaha Simpan Pinjam

Tugas Pokok : Pengelola Usaha Simpan Pinjam Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Pengelola USP Kopkar adalah seorang Pejabat yang diangkat oleh Pengurus dan mempunyai tugas pokok membantu Ketua dalam melaksanakan Pengelola Usaha Simpan Pinjam. Tugas dan Kewajiban :

1. Merencanakan dan mengembangkan usaha simpan pinjam baik yang

sedang berjalan atau yang baru.

2. Melaksanakan dan merencanakan sistem usaha simpan pinjam uang

dan barang yang sedang berjalan atau menerapkan rencana baru sehingga dapat mempermudah dalam pelayanan kepada anggota.

3. Memberikan pertimbangan/saran atau mengadakan negosiasi kepada

peminjam tertentu dalam hal pemberian nilai pinjam uang atau barang.

4. Menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi pada anggota yang

menyangkut pada kegiatan usaha simpan pinjam uang atau barang.

5. Mengupayakan sumber-sumber pendanaan yang baru baik dari luar

atau di dalam lingkungan Kopkar untuk membantu kekurangan dana dalam merealisasikan pinjaman para anggota.

6. Mengatur kebutuhan dana dan kebutuhan barang yang akan disalurkan

kepada para anggota tiap bulannya sesuai dengan anggaran dan kemampuan Kopkar.


(46)

7. Mengadakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian terhadap bawahannya pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya sehingga sesuai prosedur dan peraturan berlaku .

5. Pengelola Usaha Umum

Tugas Pokok : Pengelola Usaha Umum Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Pengelola Usum Kopkar adalah seorang Pejabat yang diangkat oleh Pengurus dan mempunyai tugas pokok membantu Ketua dalam melaksanakan Pengelolan Bidang Usaha Umum / Perdagangan Kopkar.

Tugas dan Kewajiban :

1. Merencanakan dan mengembangkan usaha-usaha umum / perdagangan

baik yang sedang berjalan ataupun mengaplikasikan rencana yang baru.

2. Melaksanakan dan merencanakan fungsi-fungsi pengadaan beserta

pengendaliannya sehigga usaha perdagangan dan jasa memperoleh hasil baik, sesuai dengan yang telah direncanakan.

3. Melaksanakan penyaluran barang-barang dan jasa untuk melayani

kebutuhan dan permintaan para anggota.

4. Melaksanakan kontrak pembelian atau penjualan dan menyiapkan

penawaran harga serta melaksanakan pengadaan barang-barang untuk kebutuhan PT. Pindad (Persero) atau instansi lainnya sesuai permintaan yang diajukan.


(47)

5. Mengupayakan sumber-sumber pengadaan yang kompetitif untuk yang murah namun spesifikasinya sesuai dengan permintaan dan kebutuhan unit-unit PT. Pindad (Persero).

6. Mengadakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian terhadap

bawahannya pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya sehingga sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.

6. Pengelola Cleaning Service

Tugas Pokok : Pengelola Cleaning Service Koperasi Karyawan PT. Pindad Bandung atau disingkat Pengelola CS Kopkar adalah seorang Pejabat yang diangkat oleh Pengurus dan mempunyai tugas pokok membantu Ketua dalam melaksanakan Pengelolaan usaha di bidang pekerjaan Cleaning Service Kopkar.

Tugas dan Kewajiban :

1. Mengatur pelaksanaan tugas pekerjaan cleaning service sesuai dengan

yang telah ditentukan dalam kontrak kerjasama antar Kopkar dengan PT. Pindad (Persero).

2. Merencanakan dan mengembangkan usaha cleaning service baik yang

sedang berjalan ataupun yang baru.

3. Mengadakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian kepada

seluruh pekerja cleaning service pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk mendapatkan hasil sesuai kontrak.


(48)

4. Mengupayakan pengaturan kebutuhan bahan-bahan yang akan disalurkan kepada semua unit yang memerlukan dengan sebaik-baiknya agar lebih efektif / tidak terjadi pemborosan.

5. Mengatur pengadaan bahan-bahan dan peralatan keperluan cleaning

service setiap bulannya sesuai dengan anggaran pada kontrak yang berlaku.

6. Mengadakan pemeriksaan rutin setiap bulan dari hasil pekerjaan

cleaning service bersama-sama dengan Tim Pengawas dari PT. Pindad (Persero) dan menanda tangani berita acara hasil pemeriksaanya.

7. Melaksanakan aktivitas yang diselenggarakan tahunan, seperti :

mempersiapkan sarana untuk Sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha (Qurban), kegiatan HUT PT. Pindad (Persero) dan penawaran baru menjelang kontrak habis.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data berdasarkan ilmu pengetahuan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis. Rasional berarti dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan dapat


(49)

diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara, teknik atau langkah yang digunakan selama proses

penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan

menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

3.2.1. Desain Penelitian

Metode atau desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian kualitatif biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis. (http://jurnal.unikom.ac.id/vol3)

Melalui desain penelitian kualitatif ini, peneliti berusaha menyediakan kerangka kerja/sistematika yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan baru yang lebih baik.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara meneliti langsung ke Kopkar PT. Pindad.


(50)

1. Observasi

Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terkait tanpa pengajuan pertanyaan. Adapun bagian-bagian yang di observasi dalam penelitian ini yaitu kasir, bagian USIPA, dan bendahara.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan kepada narasumber dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mendukung perumusan permasalahan.

Wawancara dilakukan pada narasumber atau pun ahli yang mendukung permasalahan. Adapun yang menjadi responden dalam wawancara yang dilakukan yaitu ketua koperasi, kasir, bagian USIPA, dan bendahara.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang ada di Kopkar PT. Pindad. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen dasar yang ada di Kopkar PT. Pindad yaitu diantaranya surat permohonan pinjaman, faktur penjualan/pengeluaran barang-barang, data potongan, bukti pemotongan pinjaman, rekapitulasi potongan, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.


(51)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai metode pendekatan, pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan terstruktur. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi pendekatan terstruktur karangan Jogiyanto, menjelaskan bahwa pendekatan struktur ini telah dikenalkan sejak tahun 1970. Pendekatan struktur dilengkapi

dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam

pengembangan sistem, sehingga akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas..

Terdapat beberapa alasan penulis menggunakan pendekatan terstruktur diantaranya adalah mudah dipahami dan mudah digunakan artinya metode ini mudah dimengerti, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Analisis dan pengembangan dalam membangun sistem informasi yang

kompleks membutuhkan metode – metode atau paradigma pengembangan

yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat.

Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam paradigma yang dipakai yaitu model


(52)

proses Waterfall yang terdiri beberapa tahapan yang sistematis, yaitu analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian sistem, integrasi dan pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan.

Analisis dan Definisi Persyaratan

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Implementasi dan Pengujian Unit

Integrasi dan Pengujian Sistem

Operasi dan Pemeliharaan

Gambar 3.2 Model Waterfall

(Sumber : Ian Sommervile, 2003.)

1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan

user sistem, persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi

sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara menyeluruh. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.


(53)

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program/unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasi

4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasaikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

5. Operasi dan pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus hidup yang paling luas. Sistem diinstal dan dipakai, pemeliharaan mencakup koreksi dan

berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas

unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analisis. Beberapa alat bantu analisis dan perancangan yang akan dijelaskan pada sub bab berikut diantaranya adalah

diagram alir (flow map), diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus


(54)

1. FlowMap

Flow Map disebut juga diagram aliran dokumen atau diagram prosedur

kerja merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan termasuk

tembusan-tembusannya. Flow map menggambarkan pergerakan proses

diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Jogiyanto (2001 : 800).

Kegunaan dari FlowMap ini adalah

a. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

b. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

c. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan

bagian-bagian dalam aktivitas tersebut.

2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram kontek merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem,

sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di

luar sistem. Tidak boleh ada data store dalam diagram kontek. Al-Bahra Bin

Ladjamudin (2005 : 64)


(55)

a. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

b. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari

sistem.

3. DataFlowDiagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau

proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Jogiyanto (2001 : 699)

Simbol – simbol yang digunakan dalam DFD adalah :

a. Kesatuan Luar

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan

suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (External Entity) di

lingkungan sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di

lingkungan luarnya yng akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Kesatuan luar dilambangkan dengan empat persegi panjang.

b. Arus Data

Arus data (Data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(56)

c. Proses

Suatu proses (process) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh

orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberi penjelasan yaitu nama proses dan identifikasi proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

d. Simpanan Data

Simpanan Data (Data store) dilambangkan dengan sepasang garis

horizontal paralel tanpa tertutup pada salah satu ujungnya atau sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

4. Kamus Data

Kamus data disebut juga System Data Dictionary merupakan katalog

fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun perancangan sistem. Jogiyanto (2001 : 725)

Kamus data mengidentifikasikan beberapa hal berikut :

a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran


(57)

c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan

menjadi titik perhatian dalam DFD.

Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat :

a. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau depertemen satu dengan yang lainnya.

c. Arus data atau aliran proses

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.

d. Struktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item data apa saja.


(58)

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Ketika merancang suatu basis data untuk suatu sistem relasional, prioritas utama dalam mengembangkan model data logikal adalah dengan

merancang sutau representasi data yang tepat bagi relationship dan constrain

(batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Teknik yang dapat kita gunakan untuk mambantu mengidentifikasi relasi-relasi tersebut dinamakan Normalisasi.

Konsep dan teknik normalisasi ini pertama kali dikenalkan oleh Dr. E.F Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai uji coba pada sutau relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan

pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update,

delete dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi

integritas data dalam relasi tersebut)

Normalisasi dapat didefinisikan ssebagai proses pengelompokkan data

kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan

hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk dimodifikasi. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 169)

Tujuan dari normalisasi tersebut adalah mencegah terjadinya

penyimpangan (Anomaly) yaitu Insertion anomaly, Delete anomaly, Update


(59)

Suatu relasi dalam basis data dapat dikatakan normal atau tidak

menimbulkan anomaly jika setidaknya memenuhi kriteria bentuk Normal

ketiga (3 Normal Form). Aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut:

1) Bentuk tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2) Bentuk Normal Kesatu (1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang

atomic. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk pertama jika dan hanya jika

setiap atribut bernilai tunggal (atomic value) untuk setiap barisnya.

3) Bentuk Normal Kedua (2 NF)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Semua atribut bukan kunci memiliki ketergantungan sepenuhnya terhadap kunci primer. Sehingga membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci primernya. Kunci primer haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.


(60)

4) Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap kunci primer di relasi itu saja.

b. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan

yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak

yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD

menguntungkan bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan

hubungan antar data store pada DFD. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142).

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuh model data atau sebuh model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak. Elemen-elemen diagram hubungan entitas :

1. Entitas

Pada ERD, Entitas (entity) digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata

maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis


(61)

nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

2. Relasi

Pada ERD, relasi (relationship) dapat digambarkan dengan sebuah

bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi

antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan

kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas

maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang

menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship,

sehingga dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

Atribut value atau nilai atribut adalah suatu occurence tertentu dari sebuah atribut di dalam suatu entitas atau relasi, ada dua jenis atribut :

a) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key).

b) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan

karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel atau baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi


(1)

0001/B/V/2011 pinjaman meminjam

Pengujian Pengisian Data Pengembalian

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data pengembalian :

Tabel 5.25 Pengujian PengisianData Pengembalian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan No

Angsuran

No Angsuran bisa melakukan angsuran

No Angsuran bisa

mengangsur

[ ] diterima [ ] ditolak

Cari No Bukti Pinjaman apabila melakukan pengembalian

No Bukti Pinjaman muncul dan bisa melakukan pengembalian No Bukti Pinjaman bisa melakukan pengembalian

[ ] diterima [ ] ditolak

Pengujian Pengisian Data Pelunasan

Berikut adalah tabel pengujian pengisian data pelunasan :

Tabel 5.26 Pengujian PengisianData Pelunasan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan No

Pelunasan

No Pelunasan bisa melakukan pelunasan

No Pelunasan bisa pelunasan

[ ] diterima [ ] ditolak


(2)

153

Cari No Bukti Pinjaman apabila melakukan pelunasan

No Bukti Pinjaman muncul dan bisa melakukan pelunasan

No Bukti Pinjaman bisa melakukan pelunasan

[ ] diterima [ ] ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Melihat hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar perangkat lunak relative bebas dari kesalahan sintak dan secara fungsional dapat berjalan dengan baik serta mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Maka telah sesuai dengan definisi kebutuhan dan adanya jaminan kualitas dari perangkat lunak yang dibangun.


(3)

154 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah penulis lakukan, maka penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab sebelumnya.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, pada sistem kredit barang yang berjalan di Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung ditemukan kendala dalam hal sulitnya pencarian data, perhitungan bunga kredit barang, pembuatan faktur serta lambatnya

penyajian rekapitulasi potongan kredit barang.

2. Dengan dirancangnya sistem sistem informasi kredit barang pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung maka proses peminjaman kredit barang menjadi lebih cepat, mengurangi penumpukan arsip, lebih memudahkan dalam mendapatkan informasi pegawai yang melakukan kredit.

3. Dengan adanya analisis dan pengujian sistem program pada Koperasi Karyawan PT. PINDAD Bandung, maka dapat diketahui


(4)

kekurangan-155

kekurangan sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan sistem.

4. Dengan implementasi hasil dari rancangan sistem, maka sistem dapat diinstal dan dioperasikan untuk memproses data menjadi informasi. Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja pegawai.

6.2. Saran

Agar kerja dari sistem informasi simpan pinjam yang dirancang lebih optimal, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu :

1. Dalam penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini diharapkan selalu melakukan Back up data (berupa CD), sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti harddisk rusak, maka datanya masih ada.

2.

Perlu adanya pemeliharaan yang terencana dengan baik terhadap sistem yang telah dibuat, sehingga sistem dapat dipergunakan secara optimal sesuai dengan kebutuhan.

3. Pengembangan sumber daya manusia yang menjadi bahan utama sebagai user dalam pengoperasian komputer harus sudah mengenal dan mengerti tentang pengaplikasian komputer, agar meminimalkan kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam pencatatan, karena ini akan berpengaruh pada ke efektifan waktu dan tenaga.


(5)

xxiii

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi Pertama Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2001. Sistem Teknologi Informasi. Andi Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Edisi pertama Cetakan Ke 4. Andi Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. ANDI. Yogyakarta.

McLeod, Raymond, Jr., and Schell, George. 2001 Sistem Informasi Manajemen. Andi Yogyakarta.

Roger S. Pressman, Phd. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sommervile, Ian. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak, Edisi 6 jilid 1. Erlangga

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. UPP AMP YKPN. Yogyakarta

Online :

http://id.wikipedia.org/ Koperasi/ 9 Maret 2011


(6)

BIODATA

Data Pribadi

Nama : Fitrianti Kautsar

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 8 Januari 1991 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Griya Jatinangor 1 Blok A25 No. 22 RT 02/10 Desa. Sukarapih Kec. Sukasari Kab. Sumedang E-Mail : fitri10507943@gmail.com

Telepon : +6285722555733

Riwayat Pendidikan

1995-1998 : SD Negeri Binaharapan 2 Bandung 1998-2001 : SD Negeri Sukaasih Bandung 2001-2003 : SMP Negeri 17 Bandung 2003-2004 : SMP Negeri 1 Tanjungsari 2004-2007 : SMA Negeri 1 Tanjungsari