Perancangan Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Karyawan Pt.BCA,Tbk Mitra Sejahtera Bandung

(1)

1.1. Latar Belakang

Pada masa perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini, terdapat berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi secara maksimal sehingga timbul berbagai permasalahan yang semakin kompleks di berbagai bidang terutama dalam kegiatan sehari-hari. Menghadapi kenyataan tersebut tentunya kita dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecakapan, ketepatan dan keakuratan dalam memberikan informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita akan mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu cara untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah dengan pemanfaatan Ilmu Teknologi Komputer yang kini telah mengembangkan sebuah Teknologi Jaringan menjadi Teknologi internet. Dengan segala bentuk kecanggihan internet maka kemampuannya dapat berguna untuk masyarakat di berbagai bidang tanpa mengenal batasan.

Kebutuhan akan informasi mengharuskan kita untuk dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik kepada semua orang, sehingga tidak terjadi salah penafsiran dalam proses penerimaan informasi. Agar dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik, maka dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan mendeskripsikan data yang telah ada dengan menggunakan media penyampaian yang tepat dan jelas. Perusahaan tidak cukup hanya menggunakan


(2)

Sistem Komputerisasi sebagai media penyampaian informasi, namun dengan adanya Teknologi Internet maka diharapkan perusahaan dapat menerapkan Sistem Informasi Berbasis Web guna mempermudah dalam pengaksesan informasi yang ada secara lebih luas.

Sebuah Koperasi sangatlah membutuhkan adanya Sistem Informasi guna membantu dalam mengambil suatu kebijakan dan keputusan. Tentunya suatu Teknologi Komputer dan Internet akan sangat berguna dalam mengolah data dan menyampaikan Informasi.

Sesuai dengan anjuran Pemerintah agar di setiap Instansi didirikan Koperasi, maka pada tahun 2000 di PT. BCA, Tbk yang beralamat di Jl. Asia Afrika No. 122-124 Bandung telah didirikan sebuah Koperasi yang para anggotanya terdiri dari para karyawan PT. BCA, Tbk Kantor Wilayah 1 Bandung. Hingga kini secara bertahap Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung terus berusaha memperluas bidang usahanya dengan menjalankan berbagai unit usaha seperti Simpan Pinjam, Retail, Corporate (Proyek), Outsourcing, Perparkiran dan Event Organizer.

Namun dalam perkembangannya ditemukan adanya kendala dalam beberapa hal, diantaranya dalam hal pendaftaran anggota koperasi, calon anggota harus datang ke koperasi untuk mengisi Formulir Pendaftaran Anggota dan menyerahkannya beserta persyaratan yaitu fotocopy Name Tag ke bagian USP. Dalam hal Simpan dan pinjam, anggota koperasi yang ingin melakukan peminjaman harus datang ke koperasi untuk mengisi Formulir Permohonan Kredit dan menyerahkannya berserta


(3)

persyaratan yaitu fotocopy KTP ke bagian USP untuk diproses pinjamannya, Selanjutnya, anggota koperasi yang akan melakukan pemesanan barang juga harus datang ke koperasi untuk mengisi Surat Pemesanan Barang serta menyerahkan persyaratan yaitu fotocopy KTP. Ada pula Anggota koperasi yang ingin mengetahui informasi mengenai simpan pinjam, data barang, status anggota, sisa cicilan maupun Informasi terbaru yang ada di Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung yaitu dengan cara datang langsung atau menelepon ke Koperasi.

Dari berbagai hal yang telah dijelaskan, dapat diketahui kendala yang dimiliki yaitu para calon anggota maupun anggota koperasi merasa sulit untuk melakukan pendaftaran anggota, peminjaman, pemesanan barang dan mengetahui informasi data barang, simpan pinjam, status anggota, sisa cicilan anggota dan informasi terbaru di Koperasi dikarenakan harus datang langsung atau menelepon ke Koperasi, hal itu sulit dilakukan karena lokasi Koperasi yang jauh dan juga kesibukan anggota yang tidak dapat ditinggalkan terlalu lama. Kurangnya media penyampaian informasi yang mudah diakses juga merupakan kendala yang dimiliki Koperasi dalam pelayanannya terhadap calon anggota maupun anggota koperasi.

Dari masalah yang timbul maka dibutuhkanlah suatu perancangan sistem yang diharapkan dapat digunakan untuk menangani permasalahan sulitnya proses pendaftaran anggota, peminjaman, pemesanan barang dan mengetahui segala informasi yang dibutuhkan di Koperasi. Dari uraian diatas maka penulis menetapkan judul “ Perancanggan Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung”.


(4)

1.2. Identifikasi dan Rumusan masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dilakukanlah observasi pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung dan mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut:

1. Para calon anggota maupun anggota koperasi merasa sulit untuk melakukan proses pendaftaran anggota, peminjaman, pemesanan barang dan mengetahui segala informasi mengenai simpan pinjam, data barang, status anggota dan juga informasi terbaru yang ada di Koperasi dikarenakan harus datang langsung atau menelepon ke Koperasi.

2. Kurangnya media penyampaian informasi pada Koperasi mengakibatkan calon anggota maupun anggota Koperasi sulit memperoleh informasi yang dibutuhkan di Koperasi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari gambaran identifikasi masalah di atas maka didapatlah rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Koperasi yang sedang berjalan pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.


(5)

3. Bagaimana melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web yang dibuat untuk Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

4. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung agar dapat mempermudah proses penyampaian informasi kepada calon anggota koperasi maupun anggota koperasi.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung, guna membantu mempermudah dalam pelayanan yang ada pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan juga atas tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Koperasi yang sedang berjalan pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.


(6)

3. Untuk melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web yang dibuat untuk Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung. 4. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web pada

Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu : 1. Bagi Pengembangan Ilmu

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan ilmu di bidang informatika, terutama mengenai Sistem Informasi Berbasis Web. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari ilmu di bidang informatika tersebut.

2. Bagi Peneliti Lain

Dapat membantu peneliti lain yang akan melakukan penelitian di bidang atau masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan dan diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan peneliti lain tersebut. 3. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian dan mengukur tingkat kompetensi dan kemampuan penulis dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Web ini ke dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.


(7)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

1. Bagi Karyawan Koperasi

Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web ini diharapkan dapat mempermudah karyawan Koperasi dalam menyampaikan setiap informasi yang dibutuhkan oleh calon anggota maupun anggota Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

2. Bagi anggota koperasi

Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web ini diharapkan dapat mempermudah para anggota koperasi dalam pengaksesan berbagai informasi yang ada pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung tanpa harus datang langsung ke Koperasi atau menghubungi via telepon.

1.5. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak saling berkembangnya masalah yang ada yaitu :

1. Sistem Informasi Koperasi berbasis Web ini dapat digunakan oleh Karyawan PT. BCA, Tbk yang telah menjadi anggota Koperasi.

2. Dalam Sistem Informasi koperasi berbasis Web ini menyediakan informasi tentang pendaftaran anggota koperasi, informasi simpan dan pinjam, informasi


(8)

mengenai data barang berikut pemesanannya, status anggota, sisa cicilan dan juga mengetahui informasi terbaru yang ada di Koperasi, mengenai informasi jumlah simpanan tidak dibahas dalam sistem ini.

3. Proses pembayaran simpanan wajib maupun simpanan pokok dilakukan secara auto debet oleh PT. BCA, Tbk. dari Rekening gaji karyawan.

4. Dalam sistem ini proses pemesanan barang dilakukan hanya untuk barang-barang elektronik.

5. Anggota dapat melakukan peminjaman maupun pemesanan barang jika sudah tidak meliliki angsuran-angsuran sebelumnya.

6. Hak akses pengelolaan sistem ini hanya dapat dilakukan oleh Administrator yang dalam hal ini adalah Bagian Unit Simpan Pinjam Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

7. Sistem pengelolaan mengenai aktifitas Corporate (proyek), Outsourching, Perparkiran dan Event Organizer tidak dibahas dalam sistem ini.

1.6. Lokasi dan Waktu Peneltian

Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera di Jl. Asia Afrika No. 122-124 Bandung. Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung ini satu lokasi dengan Gedung PT. BCA Asia Afrika Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dimulai dari bulan Februari hingga bulan Juni 2010. Adapun waktu penelitian ini penulis jadwalkan sebagai berikut :


(9)

Tabel 1.1. Jadwal penelitian

No Aktifitas

Februari Maret April Mei Juni

2010 2010 2010 2010 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. System

Engineering

~ Observasi ~ Wawancara ~ Dokumentasi

2. Analysis

~ Mempelajari

data

3. Desaign

~ Merancang

interface ~ Menerapkan

tools-tools

4. Coding

~ Menerapkan

desain ~ Menerapkan

tools-tools

5. Testing

~ Uji coba

aplikasi

6. Maintenance

~ Perawatan


(10)

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Zulkifli (2001 : 27) “Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Menurut Al-Bahra (2004 : 2) “Sistem (dipandang dari PDE) adalah sekumpulan manusia, mesin dan metode yang teroganisir untuk mencapai suatu sasaran yang sepesifik.”

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling ketergantungan dalam melaksanakan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem dibangun dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran meliputi ruang ingkup yang sempit.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen (components)


(11)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Zulkifli (2001, 28)

Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu : 1. Masukan

2. Pengolahan 3. Keluaran

4. Umpan balik/Kontrol.

Gambar 2.1. Gambar Modul Sistem (Sumber : Zulkifli Amsyah. 2001 : 27)

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Umpan Balik/Kontrol


(12)

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan dari luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan harus tetap dijaga, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

4. Penghubung (interface)

Penghubung sistem media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lainnya atau kepada supra sistem.

7. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran.


(13)

8. Sasaran (objectives)

Sasaran suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

2. Sistem buatan dan sistem alamiah

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dapat diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Manusia merupakan sistem alamiah demikian pula mahluk hidup disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. 3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.


(14)

4. Sistem sederhana dan komplek

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti sistem sebuah perusahaan.

5. Sistem kinerja yang dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem Fisik dan Abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya sistem kendaraan bermotor, sedangkan abstrak seperti sistem organisasi

8. Sistem subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar dari sistem.


(15)

9. Sistem yang dapat beradaptasi dan tidak dapat beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitas kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut Zulkifli (2001 : 2) “Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Management Information System, “Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau dara-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.


(16)

Menurut Zulkifli (2001 : 83) “Data adalah fakta yang terjadi karena adanya kegiatan organisasi yang terjadi pada lini transaksi, manajemen lini bawah, lini tengah, dan lini atas”.

2.2.2. Nilai Informasi

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, sehingga manuasia membuat sesuatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.

Menurut Zulkifli (2001 : 316) nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristiknya, yaitu :

1. Ketelitian

Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan pada suatu proses pengolahan data tertentu.

2. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan karakteristik informasi yang penting. Bukan hanya bernilai baru atau lama, tetapi tepat waktu atau setidaknya saat informasi diperlukan. Bila informasi diperlukan sewaktu-waktu maka diharapkan informasi tersebut dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan.


(17)

3. Kelengkapan

Kelengkapan sangat penting dalam pengambilan keputusan. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnya informasi yang ada. 4. Ringkas

Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan, dan akan lebih jelas dan bernilai tinggi bila dapat disertai dengan bagan, gambar, grafik, tabel, dan bentuk statistik lainnya.

5. Kesesuaian (Relevan)

Informasi yang bernilai tinggi tentu saja mempersyaratkan pula unsur yang kelima yaitu sesuai (relevan). Informasi hendakalah sesuai dengan keperluan pekerjaan atau manajemen dan sesuai (relevan) pula dengan tujuan yang akan dicapai.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting begi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi tersbut bisa didapatkan dari sistem informasi.

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Zulkifli (2001 : 4) “Sistem informasi, yaitu suatu rangkaian informasi yang di dalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian besar ke bagian yang lebih kecil, yaitu dari sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya sampai yang terkecil”.

Hubungan tersebut berupa hubungan-hubungan arus informasi yang mewakili tingkat-tingkat sistem keorganisasian. Dalam suatu organisasi hubungan-hubungan tersbut lazim disebut hubungan-hubungan antarunit kerja.


(18)

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2004 : 698) Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block) dan blok teknologi (technology block), blok dasar data (database block), dan blok kendali (contorl block).

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok masukan merupakan metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data nput dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(19)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem kesaluruhan.

Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Perangkat lunak (software) berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang ditetapkan. Sedangkan Perangkat keras (hardware) merupakan alat dukungan berbentuk fisik.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Blok kendali berfungsi untuk mencegah sistem dari hal-hal yang dapat merusak, apabila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Koperasi

2.4.1. Pengertian Koperasi

Koperasi secara harfiah berasal dari Bahasa inggris yaitu Cooperation. Kata cooperation terdiri dari 2 suku kata, yang pertama adalah co (ko) yang berarti


(20)

bersama. Sedangkan yang kedua adalah operation (operasi) yang berarti bekerja. Jadi Cooperation diartikan menjadi bekerja sama.

Koperasi berbentuk badan hukum sesuai dengan UUD No.12 tahun 1967 ialah : “Organisasi Ekonomi Rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan”.(wikipedia.org.wikiKoperasi)

2.4.2. Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 4 Koperasi memiliki fungsi dan peran sebgai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.


(21)

2.4.3. Prinsip koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian.

6. Pendidikan perkoprasian. 7. kerjasama antar koperasi.

2.4.4. Jenis-Jenis Koperasi

Koperasi secara umum dikelompokan berdasarkan sektor usaha sebagai berikut :

1. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.

2. Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

3. Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.


(22)

2.4.5. Sumber Modal Koperasi

Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:

1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota berdasarkan golongan.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

3. Simpanan khusus atau lain-lain misalnya: Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka. 4. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.


(23)

5. Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah atau pemberian dan tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut: 1. Anggota dan calon anggota

2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi

3. Bank dan Lembaga keuangan bukan bank yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku

4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

5. Sumber lain yang sah

2.4.6. Ketentuan-Ketentuan

Adapun ketentuan keanggotaan berdasarkan Anggaran Rumah Tanggga Koperasi Mitra Sejahtera :

1. Keanggotaan Koperasi terdiri dari :

a. Anggota Biasa, yaitu seluruh karyawan tetap dan pensiunan PT. BCA b. Anggota Luar Biasa, yaitu selain seluruh karyawan tetap dan pensiunan

PT. BCA.

2. Seseorang yang ingin menjadi Anggota Koperasi diwajibkan untuk membuat surat permohonan menjadi Anggota Koperasi kepada pengurus.


(24)

3. Kayawan tetap dan pensiunan PT. BCA wajibb membuat surat permohonan menjadi Anggota Koperasi.

4. Keanggotaan Koperasi berakhir apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : a. Meningggal dunia

b. Berhenti / diberhentikan sebagai karyawan tetap BCA dengan tidak memperoleh status sebagai pensiunan

c. Diberhentikan oleh Pengurus karena :

‐ Tidak mematuhi dan melaksanakan kewajiban sebagai anggota

‐ Merugikan Koperasi

5. Dengan berhentinya / berakhirnya keanggotaan maka seluruh Simpanan Pokok dan Simpanan wajib Anggota yang bersangkutan dikembalikan setelah

diperhitungkan dengan kewajiban-kewajibannya terhadap koperasi.

Adapun Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi berdasarkan Anggaran Rumah Tanggga Koperasi Mitra Sejahtera :

1. Setiap Anggota Koperasi diwajibkan untuk membayar Simmpanan Pokok dan Simpanan Wajib secara tepat waktu ( bersedia dipotong rekening gaji untuk pembayaran Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib / Auto debet).

2. Anggota Luar Biasa tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota dan tidak berhak memilih atau dipilih menjadi Pengutus atau Pengawas.

3. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota.


(25)

4. Anggota Koperasi yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga atau Ketentuan-ketentuan / Peraturan-peratuuran Koperasi lainnya dapat dikenakan sanksi berupa :

a. Peringatan

b. Pembatasan atau pencanutan hak memperoleh pelayanan/bantuan dari Koperasi (skorsing)

c. Dibehentikan sebagai Anggota Koperasi

d. Kewajiban membayar ganti rugi terhadap Anggota yang merugikan Koperasi

5. Anggota Koperasi dapat menikmati program-program kemudahan Koperasi misalnya : PinTas (Pinjaman Terbatas) dan Kredit mudah semua barang. 6. Anggota Koperasi mendapatkan konfirmasi saldo setiap 4 bulan sekali. 7. Mendapatkan SHU (Sisa Hasil Usaha)setiap tahunnya.

Adapun ketentuan simpanan berdasarkan Anggaran Rumah Tanggga Koperasi Mitra Sejahtera :

1. Simpanan Pokok :

‐ Setiap anggota wajib menyimpan uang atas namanya pada Koperasi berupa Simpanan. Pengurus dengan mempertimbangkan daerah domisili dapat mengijinkan anggota untuk membayar secara mencicil dengan ketentuan pangkat Pramuukarya sampai dengan Senior 1 dapat dicicil 5 kali.


(26)

2. Simpanan Wajib :

‐ Besarnya Simpanan Wajib ditetapkan oleh Pengurus dan dimintakan pengesahannya di dalam Rapat Anggota Tahunan yang diselenggarakan sesudah Pengurus menetapkan besarnya Simpanan Wajibb yang baru.

‐ Besarnya Simpanan Wajib yang berlaku pada saat dikeluarkannya Anggaran Rumah Tangga ini sebagaimana tercantum dalam tabel terlampir, yang akan disesuaikan dengan Simpanan Wajib.

Tabel 2.1. Tabel kewajiban anggota SIMPANAN POKOK

RP. 50.000,-

SIMPANAN WAJIB Setiap bulan Pangkat Pramukarya, J2, J1, S2,

S1, dan Supervisor dapat dicicil selama 5 bulan @ Rp. 10.000,-

Rp. 5.000,- (Pramukarya, J2 dan J1) Rp. 10.000,- (S2, S1 dan Supervisor) Rp. 15.000,- (PM, AM dan DM) Pangkat PM, AM dan DM dapat

dicicil selama 2 bulan @Rp. 25.000,-

Rp. 15.000.- (PM, AM dan DM)

Pangkat Manajer s/d Direktur tidak dicicil

Rp. 25.000,- (M s/d SM ) Rp. 50.000,- ( CM s/d GM ) Rp. 100.000,- ( Direktur )

3. Anggota dapat menyimpan uangnya pada Koperasi dalam bentuk Simpanan Sukarela, menurut ketentuan / peraturan yang ditetapkan oleh Pengurus.

4. Uang Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali oleh Anggota selama masih berstatus Anggota Koperasi.

5. Pengembalian Uang Simpanan Pokok dan Uang Simpanan Wajib kepada Anggota Koperasi pada saat keanggotaan berakhir akan diperhitungkan dengan bagian tanggungan kerugian.

6. Bagi angggota yang meninggal dunia, Uang Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dikembalikan kepada ahli waris yang berhak setelah dipotong bagian


(27)

tanggungan kerugian selambat-lambatnya 1 bulan sejak diajukan oleh ahli waris yang bersangkutan.

7. Uang Simpanan Pokok dan Uang Simpanan Wajib akan dikembalikan kepada mantan Anggota yang keanggotaannya berakhir setelah dipotong kewajiban dan bagian tanggungan kerugian pada Koperasi sejak keanggotaannya berakhir.

Adapun Ketentuan Pinjaman adalah sebagai berikut :

1. Peminjaman dapat dilakukan setelah 1 tahun menjadi anggota Koperasi

2. Anggota mengisi Formulir Permohonan Kredit dengan lengkap dan menyerahkan fotocopy Name Tag.

3. Besarnya jumlah peminjaman uang Minimal Rp. 1.000.000,- dan Maksimal Rp. 15.000.000,-

4. Bunga yang diberikan sebesar 10 % per pinjaman.

5. Peminjaman dapat dilakukan jika Anggota sudah tidak memiliki angsuran-angsuran.

6. Anggota akan diberikan Surat Pernyataan dan Kuasa sebagai bukti peminjaman.

Adapun Ketentuan Kredit barang adalah sebagai berikut :

1. Kredit murah barang dapat dilakukan setelah 1 tahun menjadi anggota Koperasi

2. Anggota mengisi Surat Pemesanan Barang dengan lengkap dan menyerahkan fotocopy KTP.


(28)

3. Barang yang dapat di kredit yaitu barang kebutuhan sehari-hari, barang elektronik, peralatan atau perabot rumah tangga, Kebutuhan ATK, barang cetakan dll.

4. Kredit murah barang hanya dapat dilakukan untuk 1 jenis barang dalam 1 kali kredit.

5. Peminjaman dapat dilakukan jika Anggota sudah tidak memiliki angsuran-angsuran.

Adapun ketentuan SHU (Sisa Hsil Usaha) berdasarkan Anggaran Rumah Tanggga Koperasi Mitra Sejahtera :

1. Pembagian SHU ditetapkan / disahkan dalam RAT

2. Komposisi pembagian SHU sesuai dengan keputusan RAT adalah :

a. 17,50 % Dana cadangan (kekayaan Koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian dan untuk keperluan menambah modal sehinggga tidak dapat dibagikan kepada Anggota)

b. 70 % Dana untuk Anggota ( 50 % dibagikann tunai 20 % dijadikan Simpanan Anggota )

c. 5 % Dana untuk Pengurus d. 1 % Dana Sosial

e. 3 % Dana Pendidikan

f. 2 % Dana untuk Karyawan Koperasi g. 1 % Dana Pembangunan Daerah Kerja h. 0,5 % Dana untuk Pengawas


(29)

3. Anggota mendapatkan SHU setiap tahun yaitu antara bulan April-Mei.

4. Bagi anggota yang masa keanggotaannya di Koperasi kurang dari 3 bulan tidak diberikan SHU

5. Bagi anggota yang mengundurkan diri dari keanggotaan Koperasi tetapi masa keanggotaannya belum mencapai 3 bulan tidak diberikan SHU.

2.5. Arsitektur Jaringan

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lainnya dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infra merah.


(30)

2.5.2. Macam-macam Tipe Jaringan 1. Jaringan Client-Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

a) Keunggulan

1) Kecepatan aksesnya lebih tinggi.

2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik. 3) Sistem backup data lebih baik.

b) Kelemahan

1) Biaya operasional lebih mahal

2) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3) Sangat ketergantungan pada server, karena server jika mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2. Jaringan Peer To Peer

Jaringan tipe peer to peer diistilahkan dengan non-dedicated server, yaitu server tidak hanya berperan sebagai server murni, tetapi dapat juga berperan sebagai workstation.

a) Keunggulan

1) Komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, modem, fax, printer.


(31)

2) Biaya operasional lebih murah.

3) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, karena jika salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

b) Kelemahan

1) Troubleshooting jaringan lebih sulit dibandingkan dengan jaringan client server, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Pada jaringan client server, komunikasinya terjalin antara server dengan workstation.

2) Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server. 3) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user

dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Jogiyanto (2005:195) “Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.” Topologi dasar dari jaringan computer dapat berbentuk jaringan bentuk bintang (Star network), jaringan bentuk bus (bus network), jaringan bentuk lingkaran (loop network), dan jaringan bentuk cincin (ring network). Bentuk tambahan lainnya adalah jaringan bentuk berjenjang pohon (hierarchical tree network), jaringan bentuk laba-laba (web network) dan jaringan bentuk meta (meta network). Masing-masing topologi bentuk jaringan ini menghubungkan beberapa node dengan menggunakan link.


(32)

1. Star Network

Start Network menghubungkan dengan satu node pusat ( central node atau host node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua komunikasi detangani dan diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi di antara node yang lainnya. Jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lainnya, maka harus melewati central node.Central node biasanya berupa komputer besar (large computer) atau mainframe computer yang dihubungkan dengan node lainnya yang berupa beberapa terminal atau komputer mini atau komputer mikro melalui suatu titik.

Gambar 2.2.Star network 2. Bus Network

Bus network menghubungkan beberapa node dalam jalur data (bus), masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang berbeda-beda. Dalam bus network tidak ada central node dari semua node yang mempunyai status yang sama, kecuali sebuah node yang dapat ditentukan sebagai server dalam client server system.


(33)

Gambar 2.3.Bus network 3. Loop Network

Loop network merupakan hubungan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tidak ada central node atau host node, semua mempunyai status yang sama, kecuali ingin ditentukan sebuah node dengan server.

Gambar 2.4.Loop network 4. Ring network

Ring network merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network. Jika salah satu node tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunikasi node yang lain karena terpisah dari jalur data. Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka akan mempengaruhi node yang lainnya. Berbeda dengan bus network, jika


(34)

link yang rusak di ring network, maka tidak akan mempengaruhi hubungan antar node, karena dapat lewat link lainnya.

Gambar 2.5. Ring network 5. Hieararchical Tree network

Dari namanya, Hieararchical Tree network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node yang lain secara berjenjang. Central node biasanya berupa large computer atau mainframe computer sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi (top hierarchical) yang bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro computer.


(35)

6. Web network

Web network atau mesh network atau plex network atau completely connected network merupakan bentuk network yang masing-masing node dalam network dapat berhubungan dengan node yang lainnya melalui beberapa link. Suatu bentuk web network yang mempunyai n buah node, akan menggunakan link sebanyak n x (n-1)/2 buah. Web network digunakan bila diinginkan semua node dapat berhubungan satu dengan yang lainnya

Gambar 2.7. Web network

2.6. Internet

2.6.1. Pengertian Internet

Saat ini internet telah menjadi sumber informasi terbesar dan terluas. Sejak perkembangan internet dimulai awal tahun 1970-an yang dimana pada saat departemen pertahanan Amerika Serikat pertama kali memperkenalkan sistem jaringan komputer tersentralisasi dan terdistribusi untuk sistem pertahanan Negara. Internet merupakan jaringan komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan yang lainnya.


(36)

2.6.2. Fasilitas yang ada pada internet

Dibawah ini adalah fasilitas yang sering terdapat di dalam internet yaitu : 1. Browser

Browser adalah program yang menggunakan protocol HTTP. Anda menggunakan browser untuk mengakses Worl Widw Web. Contoh browser yaitu internet explorer, mozilla firefox,comet bird, google chrome, netscape navigator, dan mosaic.

2. FTP

Sesuai dengan namanya, FTP menggunakan protocol FTP. Program ini digunakan untuk melakukan transfer file melalui internet.

3. Mail

Program mail menggunakan dua protocol sekaligus, SMTP dan POP. Program mengirim email dari anda ke SMTP server dan menerima email untuk POP server.

4. Newsreader

Program Newsreader digunakan untuk mengambil berita dari news server dan mengesposkan berita yang anda tulis. Program ini menggunakan protocol NTTP.

5. Chat (IRC)

Program IRC menghubungkan anda ke IRC server sehingga anda dapat ikut mengobrol dalam teleconference.


(37)

2.6.3. Istilah-istilah dalam internet

Dibawah ini beberapa istilah dalam internet : 1. Download atau update file.

Mengambil file dari komputer lain atau mengirim file ke komputer lain. 2. Homepage

Homepage adalah halaman awal sebuah situs web. Homepage akan memandu pengguna membuka halaman lain pada situs tersebut.

3. Link

Link adalah perpindahan halaman dari halaman yang kita buka ke halaman berikutnya yang kita inginkan.

2.7. Pengertian web database

Web database dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan HTML tag, kontrol active X dan pemrograman yang bersifat server side melalui CGI, Microsoft IIS ( Internet Information Server ).Web atau disebut sebagai World Wide Web ( WWW ) adalah fasilitas yang menyediakan interface yang saling keterkaitan dan berinteraksi antar jaringan yang sederhana ke sumber daya internet yang sangat besar. World Wide Web (www) bukan sekedar jaringan tetapi didalamnya terdapat suatu sel aplikasi komunikasi dan sistem perangkat lunak yang memiliki karakteristik tertentu diantaranya yaitu :

a. Umumnya tertetak pada internet host dan client. b. Umumnya menggunakan protocol TCP/IP. c. Mengerti HTML.


(38)

e. Memungkinkan client untuk mengakses server dengan protocol seperti HTTP, FTP, Telne, dan Gopher.

f. Memungkinkan client untuk mengakses informasi dalam berbagai media seperti teks, audio, video.

g. Menggunakan model alamat Unifor Resource Locators ( URL ).

2.8. Perangkat lunak pendukung

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem yang baru adalah perangkat lunak yang mendukung aplikasi web beserta bahasa pemogramannya sebagai berikut :

2.8.1. HTML ( Hyper Text Markup Language )

HTML dikenal sebagai bahasa standar untuk membuat dokumen web. Sesungguhnya HTML justru tidak dibuat untuk mempublikasikan informasi di web, namun oleh karena kesederhanaan serta kemudahan penggunanya, HTML kemudian dipilih orang untuk mendistribusikan informasi di web. Perintah-perintah HTML diletakkan dalam file berekstensi *.html dan ditandai dengan mempergunakan tag ( tanda ) berupa karakter “ < “ dan “ > “. Struktur sebuah dokumen HTML pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu header dan body. Masing-masing ditandai oleh pasangan container tag <head> dan <body>. Bagian head berisikan judul dokumen dan informasi-informasi dasar lainnya sedangkan bagian body adalah data dokumennya. Pengaturan format teks dan pembentukan link dilakukan terhadap objeknya langsung dengan ditandai oleh tag-tag HTML.


(39)

2.8.2. PHP ( Personal Home Page )

PHP adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya dapat menampilkan konten statis, PHP juga berinteraksi dengan database, file dan folder sehingga membuat PHP dapat menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP dapat berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda. Program PHP ditulis dalam file plain-text dan mempunyai akhiran “.PHP”.

PHP ditulis oleh Rasmus Lerdotf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page (PHP) Tools kemudian dirilislah bahasa PHP tersebut ke public dengan lisensi open-source. Saat ini PHP adalah server-side-scripting yang paling banyak digunakan di website-website di seluruh dunia.

Untuk menjalankan PHP membutuhkan web server yang bertugas untuk memproses file-file PHP dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. (http://ilmukomputer.com)

2.8.3. MYSQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database yang menggunakan standar SQL (Structured Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database.


(40)

Keunggulan dari MySQL adalah :

a). MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus. MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada waktu yang bersamaan, oleh karena itu database server dapat diakses oleh client secara bersamaan pula.

b). MySQL merupakan open source software.

Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari GPL, user dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

c). MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi (Portability). MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX

d). Performance Tuning yang baik

MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani query sederhana.

e). Scalability and Column Types Support

MySQL mampu menangani database yang besar dengan tipe kolom yang sangat kompleks.

f). High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa lapisan security seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta password terenkripsi.


(41)

g). Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query, yang mana merupakan fungsi standar dari SQL.

h). Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).

i). Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya seperti Oracle.

j). Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

k). Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsi API.

l). Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, yang mana pada setiap tool disertakan petunjuk online.


(42)

2.8.4. APACHE

Untuk menjalankan PHP dan MYSQL, kita membutuhkan sebuah web server. Apache merupakan salah satu web server yang ketangguhannya telah teruji serta sifat dari apache yang free dan open source. Web server adalah suatu server internet yang menggunakan protocol HTTP untuk melayani semua proses pentransferan data. Web server melihat hubungan dengan internet dan semua menuggu perintah atau permintaan dari web browser akan HTML atau dokumen

2.8.5. Dreamweaver

Macromedia dreamweaver aplikasi yang berfungsi mendesain, mengedit dan mengembangkan aneka website. Salah satu kelebihan dreamweaver yaitu ruang kerja dreamweaver beserta tools yang tersedia dapat digunakan dengan sangat mudah dan cepat dalam membangun suatu website tanpa harus melakukan coding. Selain itu, dreamweaver juga mempunyai integrasi dengan produk macromedia lainnya, seperti flash dan firework, flash sudah sangat terkenal sebagai sebagai program untuk membuat animasi yang berbasis web dengan perkembangan kebutuhan dan teknologi, flash biasa digunakan untuk membuat animasi dan video.

Fungsi coding dreamweaver mendukung : 1. HTML

2. CSS ( Cascading Style Sheet ) 3. Javascript

4. Coldfusion


(43)

6. JSP (Java Server Page)

7. CFML (Colfusion Markup Language) 8. ASP.net, dan

9. PHP.

2.8.6. Microsoft Office Excel

Microsoft office excel merupakan software kelompok aplikasi siap pakai. Dimana Microsoft Excel merupakan aplikasi spreadsheet ( lembar kerja ) canggih yang dapat digunakan untuk mempresentasikan, mengatur, dan menganalisis data. Dengan pengertian sederhana excel dapat digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan, membuat tabel dan membuat grafik dengan mudah.

2.8.7. Addobe PDF

PDF (Portable Document Format) merupakan suatu Format Document yang pertama kali dikenalkan oleh Adobe System (http://www.adobe.com), hasil dari pengembangan Dr. John Warnock di awal tahun 90-an. Proyek PDF dimaksudkan membuat format file untuk distribusi dokumen di dalam perusahaan yang dapat ditampilkan di berbagai platform komputasi. PDF akhirnya menjadi format dokumen yang universal dan lintas platform, karena tersedia di berbagai platform komputasi. Program untuk membaca dokumen PDF dalam berbagai platform disediakan secara gratis untuk didownload oleh Adobe System. Plug-in program pembaca untuk browser populer juga tersedia, sehingga dokumen PDF dapat dibaca langsung secara online dari situs internet tanpa perlu mendownload dokumen dan membacanya dengan program yang terpisah dari browser web.


(44)

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung yang beralamat di JL. Asia Afrika No. 122-124 Bandung. Adapun penjelasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut : 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sesuai dengan anjuran pemerintah agar disetiap instansi didirikan koperasi, maka pada tanggal 22 februari 2000 di PT. BCA, Tbk yang beralamat di Jalan Asia Afrika No. 122-124 Bandung mendirikan sebuah Badan Usaha yang bernama Koperasi Karyawan PT. BCA,Tbk “Mitra Sejahtera“. Anggota koperasi ini terdiri dari para karyawan PT. BCA, Tbk Kantor Wilayah 1 Bandung yaitu daerah bandung yang terdiri dari 11 KCU dan 60 KCP, Daerah Bandung, Sukarno Hatta, Dago, Ahmad yani, Cirebon, Subang, Garut, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya.

Pada masa awal berdirinya koperasi itu memiliki modal usaha sebesar Rp. 15.000.000,- yang diperoleh dari pinjaman Koperasi Pusat Jakarta.

Jumlah asset Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung ini dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, sebagai berikut :

• Asset tahun 2002 Rp. 885.725.235,- • Asset tahun 2003 Rp. 1.195.370.570,- • Asset tahun 2004 Rp. 4.389.510.996,-


(45)

Pada tahun 2002, Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung mendapat pengesahan Badan Hukum dari Departemen Koperasi dengan Surat Kakanwil 1 Jawa Barat dan Hak Badan Hukum Koperasi dengan Nomor 518/BH. 59-DISKOP/2002 dan juga telah mempunyai NPWP Nomor : PEM-005 WPJ.09/KP.0503/2003.

Dari tahun ke tahun secara bertahap Koperasi Karyawan PT. BCA,Tbk Mitra Sejaheta Bandung terus berusaha memperluas bidang usahanya dengan menjalankan berbagai unit usaha seperti Simpan Pinjam, Retail, Corporate (proyek), Outsourching, pengelolaan perparkiran PT. BCA,Tbk di 4 KCU dan 34 KCP dan Event Organizer.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan yaitu Menjadikan Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung, dengan tujuan untuk mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan kerja pada umumnya, dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Misi perusahaan Berawal dari azas kekeluargaan dan kegotongroyongan serta sebuah keinginan yang tulus dari karyawan untuk dapat mewujudkan kesejahteraan bersama.


(46)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi perusahaan merupakan susunan kepengurusan atau pengelolaan dari sebuah organisasi, himpunan atau kelompok kerja dan juga dibagi-bagi tugasnya untuk melakukan aktivitas kerja sesuai dengan fungsi dan jabatannya. Dengan adanya sistem organisasi yang tegas, manajemen akan mengetahui siapa-siapa yang bertanggung jawab untuk setiap kegiatan dalam perusahaan dan juga dapat mengukur efektivitas tiap karyawan dalam lingkungan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

Struktur organisasi adalah suatu gambaran yang memperlihatkan suatu susunan yang logis, tertib dan memperlihatkan hubungan-hubungan yang serasi. Setiap organisasi yang besar maupun yang kecil sudah pasti mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda antara organisasi satu dengan yang lainnya.

Dengan memiliki struktur organisasi yang baik akan mudah dicapai apa yang menjadi salah satu tujuan dari organisasi tersebut. Karena dengan struktur organisassi segala tugas dari masing-masing bagian akan terkoordinir dengan baik pula.

Demikian pula dengan struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT. BCA,Tbk Mitra Sejaheta Bandung adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi Koperasi Karyawan PT. BCA,Tbk Mitra Sejaheta Bandung.

Struktur Organisasi yang terdapat di Koperasi Karyawan PT. BCA,Tbk Mitra Sejaheta Bandung, adalah sebagai berikut :


(47)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi 3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun Deskripsi tugas yang ada pada Koperasi Karyawan PT. BCA Tbk Mitra Sejahtera Bandung yang penulis tinjau adalah sebagai berikut :

1. Rapat Anggota

a. Menetapkan pertanggungjawaban pengurus dan kebijakan umum.

b. Menetapkan pengurus dan pengawas serta keputusan-keputusan Koperasi yang lebih diatas.


(48)

2. Dewan Penasehat

a. Pembimbing, Pembina serta pelindung Koperasi dalam menjalankan kewajiban.

b. Memberikan saran kepada pengurus untuk memajukan Koperasi baik diminta maupun tidak.

3. Pengawas

a. Perwakilan anggota yang dipilih oleh karyawan PT. BCA, Tbk untuk mengawasi jalannya usaha Koperasi.

b. Bertanggung jawab terhadap Rapat Anggota. 4. Pengurus

a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi serta menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan).

b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

c. Pengurus atas tanggungan sendiri dapat memberi kuasa kepada seseorang atas beberapa orang lain untuk melakukan pemimpin harian dalam perusahaan koperasi dan bertindak untuk dan atas nama pengurus serta mewakilinya dalam hal urusan sehari-hari dari perusahaan koperasi.

d. Menyusun rencana kerja yang harus diputuskan dan harus disahkan oleh RAT yang terdiri dari :


(49)

A.Ketua

1. Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas.

2. Memimpin Rapat Anggota dan atas nama Pengurus, memberi pertanggungjawaban kepengurusannya kepada Rapat Anggota.

3. Sebagai Pemegang kebijakan umum mempunyai wewenang untuk menentukan keputusan terakhir dan melegalisasi dokumen yang menyangkut organisasi secara intern dan ekstern.

B.Sekertaris

1. Melaksanakan kegiatan administrasi kesekretariatan serta memelihara dokumen keorganisasian.

2. Menampung dan menyusun konsep peraturan khusus untuk diusulkan pada RAT dan Badan Pengawas.

3. Menyusun laporan kegiatan organisasi untuk kepentingan RAT.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan verifikasi dan administrasi kepegawaian.

C.Bendahara

1. Merencanakan dan menyusun Anggaran pendapatan dan Belanja Koperasi.

2. Memupuk dana yang bersumber dari simpanan anggota serta mengatur dan mengawasi penggunaannya agar efektif dan efisien.

3. Mempersiapkan data informasi keuangan dalam rangka menyusun laporan organisasi untuk Rapat Anggota Tahunan.


(50)

Berikut Susunan Staf dan tugas dalam Koperasi : 1. Staf Bidang Usaha

• Melakukan penjualan secara tunai dan kredit / cicil.

• Mencatat penjualan toko koperasi dan membuat rekap penjualan harian serta bulanan.

• Membuat rekap penjualan tunda / kredit untuk auto debet setiap bulan • Membuat PO sesuai dengan kebutuhan barang yang dipesan.

• Membuat perintah bayar untuk tagihan supplier untuk produk yang dipesan atau terjual di toko koperasi.

• Mengawasi kwalitas barang, memonitor distribusi barang dan kegiatan usaha jasa.

• Melakukan stok opname 1 bulan sekali. 2. Staf Bidang Umum dan Logistik

• Melakukan perawatan peralatan / investaris kantor. • Melaksanakan pengadaan perlengkapan inventaris kantor. • Mengatur penggunaan inventaris kantor secara optimal. • Melakukan pencatatan atas inventaris kantor.

• Membuat perintah bayar untuk tagihan pihak luar yang berkaitan dengan urusan umum logistic.

• Staf Bidang Sumber Daya Manusia


(51)

• Membuat laporan lembur dan fasilitas lain yang diperoleh oleh karyawan koperasi.

• Melaksanakan proses rekruitmen calon karyawan koperasi dan Membuat Surat Pengangkatan calon tenaga kerja dan staf koperasi.

• Mengurus perjalanan dinas pengurus dan staf koperasi.

• Menyediakan kartu absensi serta membuat rekap absensi / cuti karyawan koperasi.

3. Staf Bidang Keanggotaan dan Sekretariat

• Melaksanakan kegiatan administrasi anggota masuk dan keluar.

• Melaksanakan kegiatan administrasi pendebetan dan pengkreditan rekening anggota.

• Mencetak dan mengirim konfirmasi saldo simpanan minimal setiap 4 bulan dan SHU anggota koperasi setiap 1 tahun.

• Melaksanakan surat menyurat koperasi.

• Membuat perintah bayar untuk biaya-biaya unit keanggotaan dan sekretariat.

4. Staf Bidang Keuangan

• Melakukan pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh koperasi atas dasar perintah bayar yang diterima dari masing-masing bidang.

• Melakukan penagihan ke pihak luar atas transaksi yang dilakukan di koperasi.


(52)

• Mengelola kas dan bank koperasi.

• Membuat pencatatan atas seluruh transaksi keuangan yang dilakukan oleh koperasi.

• Membuat laporan keuangan Koperasi yang terdiri dari Neraca Saldo, Laporan Rugi Laba dan Neraca.

• Membuat perincian perkiraan yang terbuka.

• Membuat laporan progress usaha koperasi per triwulan.

3.1.5. Ruang Lingkup Usaha

Adapun Ruang Lingkup Usaha sebagai berikut : 1. Unit Smpan Pinjam ( USP )

Bidang ini melayani Penyimpanan dan Peminjaman uang khusus untuk seluruh anggota Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung. Produk USP terdiri dari :

1. Simpanan Berjangka 2. Pinjaman

2. Usaha Retail

Usaha Retail adalah kegiatan usaha yang transaksinya banyak dilakukan antar koperasi dengan anggotanya, mulai dari barang kebutuhan sehari-hari, barang elektronik, peralatan/perabot rumah tangga, keb utuhan ATK, barang certakan, air minum, sembako untuk karyawan, Melayani perpanjangan STNK, sewa laptop sampai dengan persewaan kendaraan.


(53)

3. Usaha Corporate ( Proyek)

Usaha Corporate adalah usaha yang dilakukan Koperasi lebih banyak berhubungan dengan Perusahaan yaitu Pekerjaan Sipil seperti Pengecatan dinding, pekerjaan gypsum, pasang lantai keramik, pekerjaan partisi dll.

4. Usaha Outsourching

Saat ini koperasi telah mempekerjakan 13 orang yang menangani pekerjaan di PT. BCA, Tbk dengan waktu tertentu antara lain:

1. Satpam

2. Debt Collector 5. Usaha Parkir

Parkir yang dikelola oleh Koperasi yaitu di seluruh Kantor Cabang Utama BCA dan beberapa Kantor Cabang Pembantu. Untuk pengelolaan parkir di gedung PT. BCA, Tbk Soekarno Hatta, BCA Setia Budhi Koperasi telah menggunakan sistem komputerisasi meliputi :

1. Software Sistem Informasi Parkir

2. Software Aplikasi Sistem Informasi Parkir ( Integrated Parkir System )

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu : 1. Metode Deskriptif

Metode ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode ini


(54)

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menangani Rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai bagaimana Sistem Informasi koperasi yang sedang berjalan di Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung. Sistem informasi yang sedang berjalan sulit diterapkan karena kurang dapat diakses oleh anggota koperasi yang sedang membutuhkan informasi mengenai segala aktivitas di Koperasi.

2. Metode Action

Metode Action ini merupakan metode penelitian yang berupa tindakan dan manipulasi data dalam penelitian. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menangani Rumusan masalah kedua, ketiga dan keempat yaitu mengenai Perancangan Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung dan juga mengenai pengujian dan pengimplementasian Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung agar dapat dengan mudah diakses oleh para calon anggota maupun anggota Koperasi.

3.2.1. Desain Penelitian

Kegunaan desain atau rancangan penelitian ini adalah untuk menuliskan bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang telah dilakukan. Adanya suatu desain penelitian juga dapat menggambarkan secara detail dari aliran sistem dari data yang diinputkan serta prosesnya menjadi sebuah hasil yang dapat digunakan.


(55)

Menurut Jogiyanto (2005) “Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut kegiatan pengkofigurasian dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem benar-benar akan memuaskan rancang bangun yang telah deteteapkan pada akhir tahapan analisis sistem”

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun jenis dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan saat melakukan penelitian di Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung ini adalah :

3.2.2.1. Sumber data Primer

Sumber data Primer adalah data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber-sumber, baik sumber individu maupun sekelompok bagian dari objek penelitian seperti hasil dari Wawancara dan Observasi langsung pada objek yang diteliti dalam hal ini yaitu data yang didapat dari Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

1. Wawancara

Wawancara merupakan Metode pengumpulan data melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung mengenai jalannya Sistem Informasi Koperasi yang ada di Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung. Wawancara dilakukan antara peneliti dengan pihak bagian yang terkait dengan sistem Informasi Koperasi yang sedang berjalan.


(56)

2. Observasi

Observasi merupakan Metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh peneliti terhadap gejala / peristiwa yang diteliti pada objek penelitian dalam hal ini adalah Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

3.2.2.2. Sumber data Sekunder

Sumber data Sekunder yaitu data Primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder dapat berupa tabel-tabel atau diagram dan juga segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik penelitian yang didapat dari Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

Sumber data sekunder dapat berupa data Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti dengan membaca buku-buku di perpustakaan dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas oleh penulis seperti transkrip, surat kabar, mesin pencarian maupun dokumen seperti skripsi dll.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode Pendekatan Sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Sedangkan Metode Pengembangan Sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.


(57)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Merupakan pendekatan mengenai bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan Sistem Informasi. Pendekatan Sistem yang digunakan oleh penulis adalah Analisis dan Perancangan terstruktur, yaitu penjelasan terstruktur yang dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar bagian.

Model analisis harus dapat mencapai 3 sasaran utama yaitu menggambarkan kebutuhan pengguna, membangun dasar pembuatan desain perangkat lunak dan membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi ketika perangkat lunak selesai dibangun. Adapun Metode Pendekatan Sistem yang digunakan adalah Metode berorentasi pada data yaitu analisis dan perancangan terstruktur.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem merupakan kesatuan metode – metode, prosedur, konsep dan aturan-aturan yang digunakan untuk menyusun suatu sistem yang baru sebagai pengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah berjalan.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan model waterfall. Metode waterfall terdiri dari system engineering, analysis, design, coding, testing, dan maintenance seperti gambar dibawah ini :


(58)

Gambar 3.2 Model Waterfall Sumber : Jogiyanto, HM

Adapun langkah-langkah dalam model waterfall adalah sebagai berikut : 1. System Engineering

Pada tahapan System Engineering (Rekayasa Sistem) ini yang dilakukan adalah tahap pengumpulan data yang diperoleh dari Observasi, wawancara dan dokumentasi atas sistem yang sedang berjalan pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung. Rekayasa sistem ini bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup permasalahan yamg muncul dan mendefinisikannya secara rinci kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem serta mengidentifikasi kendala-kendalanya. Dengan melakukan pengumpulan data ini diharapkan dapat mempermudah dalam menganalisis data dalam sistem informasi koperasi..

2. Analysis

Pada tahapan Analysis (Analisis) ini penulis menganalisis data yang terkumpul dari Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera secara lebih mendalam dengan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan dalam


(59)

pembuatan sistem informasi koperasi ini dan menyusun suatu studi kelayakan untuk mengetahui apakah sistem layak untuk dibangun atau tidak. Dengan menganalisis data yang terkumpul dan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan diharapkan dapat mempermudah dalam perancangan sistem. 3. Design

Setelah tahap analisis tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah Design (Perancangan). Tahapan design yang dilakukan adalah merancang interface yaitu perancangan Basis data, Perancangan Interface dan perancangan Arsitektur jaringan. Pada tahapan design ini maka akan terlihat gambaran atau rancangan sistem informasi yang akan di buat. Perancangan yang dilakukan sesuai dengan teknik dan metode perancangan sistem yang digunakan dengan mengindahkan pemahaman sistem sebelumnya dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun. Perancangan ini menerapkan tools-tools yang sesuai dengan perangkat lunak yang akan dibangun yaitu menggunakan Dremweaver, appserv dan browser.

4. Coding

Setelah tahap Design selanjutnya Tahap Coding (Pemrograman).Tahapan Coding yaitu tahap pembuatan aplikasi. Pada tahapan ini penulis menerapkan desain program dengan membuat sistem informasi berdasarkan kode atau rumus yang bisa dimengerti oleh mesin dan bisa dieksekusi oleh komputer. Yang menjadi target dari tahap coding adalah menuliskan program secara rinci pada setiap modul.


(60)

5. Testing

Tahap Testing (pengujian) yaitu tahap uji coba sistem yang telah disusun untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar sesuai dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya. Pengujian dilakukan setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak dan fungsi eksternal.

6. Maintenance

Tahap akhir adalah Maintenance (pemeliharaan) yang mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan. Yang dilakukan dalam tahap Pemeliharaan yaitu pemeliharaan sistem secara rutin yang meliputi penataan ulang database, mem-backup dan meng update data dan sebagainya.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu berupa representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan yaitu Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Kamus Data dan Normalisasi.


(61)

1. Flow map

Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang. Secara garis besar suatu flow map digambarkan sebagai pemetaaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir yang dinotasikan melalui simbol-simbol.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihakan interaksi Sistem Informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Diagram yang menggunakan notasi – notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem biasa disebut Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD ). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir atau lingkunagn fisik dimana data itu akan disimpan.


(62)

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator (external entity).

Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut : a. Proses (process)

Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses.

b. Aliran Data (data flow)

Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir.

c. Simpan Data (data store)

Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut.


(63)

d. Terminator (external entity)

External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Tujuan data menunjukkan suatu organisasi /peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama.

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, Kamus Data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.Kamus data harus mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut ini :

1. Nama arus data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram arus data, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang membaca diagram arus data dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tentu di diagram arus data dapat langsung mencarinya dengan mudah


(64)

2. Alias

Alias atau nama lain dari data dapat di tuliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

3. Bentuk data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variable, parameter, field.

4. Arus Data

Arus data menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari arus data ini di diagram arus data.

5. Atribut

Atribut menjelaskan dari mana data berasal dan ke mana data akan berjalan.

5. Perancangan Basis Data 1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah anomaly atau tidak normal kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Normalisasi digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat, sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui ataupun dihapus. Apabila terdapat


(65)

kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi.

Bentuk – bentuk normalisasi : 1. Bentuk Unnormal

Pada bentuk unnormal, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, data mungkin tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal kesatu

Bentuk normal kesatu ( 1NF ) terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki Atribut Bernilai Banyak ( Multiple Attribute ) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya berifat parsial.

4. Bentuk Normal ketiga

Bentuk Normal ketiga ( 3NF ) merupakan criteria alternatif, karena jika criteria BCNF yang ketat tidak dapat terpenuhi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga ( 3NF ) jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap primary key.


(66)

5. Bentuk Normal Boyce Codd

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (determinan) adalah Kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).

2. Tabel Relasi

Tabel Relasi bertujuan untuk membuat hubungan antar tabel agar terdapat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. Kolom tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item data atau field. Kesimpulan nilai dari field atau item data disebut juga dengan dominan.

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Al-Bahra (2004), “ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak”. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

Dari relasi tabel terdapat kardinalitas yaitu : 1. Satu ke satu (One to One)

Hubungan one to one relationship ialah antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.


(1)

xvii

DAFTAR SIMBOL

Diagram konteks dan Data Flow Diagram

No Simbol

Keterangan

1.

Entitas Luar

Menunjukan bagian luar sistem yang

mempunyai hubungan langsung dengan

sistem.

2.

Boundary Sistem (Proses)

Menunjukan nama dan batas antar suatu

sistem.

3.

Simpanan Data

Merupakan simbol dari media penyimpanan

data.

4.

Arah Aliran Dokumen

Menunjukan arah aliran dokumen antar bagian

yang terkait pada suatu sistem, dapat dari

sistem keluar atau pun dari luar ke sistem dan

antar bagian di luar sistem


(2)

xviii

DAFTAR SIMBOL

Diagram Relasi Entitas (ERD)

No Simbol

Keterangan

1.

Menunjukan aliran data

2.

Merupakan suatu kesatuan atau entitas

3.

Merupakan simbol dari hubungan atau relasi

antar entitas

4.

         

Menunjukan arah Relasi tabel


(3)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Tabel 2.1

Jadwal Penelitian………...

Tabel kewajiban anggota………..

9

26

Tabel 4.1

Arsitektur Perangkat lunak...………..……... 80

Tabel 4.2

Deskripsi Entitas………... 83

Tabel 4.3

Deskripsi Proses DFD Level 0………..

84

Tabel 4.4

Deskripsi File………

84

Tabel 4.5

Deskripsi Proses DFD Level 1 Proses 1………

85

Tabel 4.6

Deskripsi Proses DFD Level 2 Proses 1.1 ………

86

Tabel 4.7

Deskripsi Proses DFD Level 2 Proses 1.3 ………

87

Tabel 4.8

Deskripsi Proses DFD Level 2 Proses 1.4. ………...

87

Tabel 4.9

Deskripsi Proses DFD Level 1 Proses 2 ………...

88

Tabel 4.10

Tabel 4.11

File Anggota……..………....

File Pegawai………..

97

97

Tabel 4.12

File Pinjaman……….………

98

Tabel 4.13

File Kpinjaman……….……….

98

Tabel 4.14

File data Barang……….………..

99

Tabel 4.15

File Transaksi………..……….

99

Tabel 4.16

Tabel 4.17

File Kpesanan………..…….

File Admin………

100

100

Tabel 5.1

Implementasi Sub Menu User………...

121

Tabel 5.2

Implenentasi Sub menu Admin………. 122

Tabel 5.3

Pengujian LoginUser yang Telah Terdaftar………

144

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Tabel 5.7

Pengujian Login Admin………

Pengujian Pendaftaran User………..

Pengujian Permohonan Pinjaman………..

Pengujian Permohonan Pemesanan barang………...

145

146

147

148


(4)

iv   

KATA PENGANTAR

ﻢْﻴِﺣ

ﱠﺮﻟا

ِﻦَﻤْﺣ

ﱠﺮﻟاِ

ﷲا

ِﻢْﺴِﺑ

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang Maha memiliki segala ilmu, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia

Pada kesempatan ini penulis menyusun Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS WEB PADA KOPERASI KARYAWAN PT. BCA. TBK MITRA SEJAHTERA BANDUNG”. Hasil dari Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan pihak instansi yang terkait, sehingga dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengembangan dan penerapan perangkat lunak yang lebih baik lagi.

Dari lubuk hati yang paling dalam, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih atas segala sumbang asih dan bantuan yang diberikan oleh semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc., Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.


(5)

v   

3. Dadang Munandar SE, M.Si, Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia dan Selaku Dosen pemimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis hingga terlaksananya Skripsi ini. 4. Rina Kurniawati, S.Kom, MT. Selaku Dosen wali MI–1 angkatan 2006 5. Seluruh Staf Dosen Pengajar & Staf Tata Usaha Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

6. Bpk. Nindin Dian Suarsa, Selaku Pengurus Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

7. Ibu Susi Susilawati, Selaku staf yang telah membantu dengan memberikan data–data yang dibutuhkan selama penulis melakukan penelitian pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung.

8. Ibu Ely Gunawan, selaku relasi yang telah menyediakan tempat penelitian. 9. Seluruh keluarga terutama Ayah dan Ibu tercinta yang dengan penuh

ketulusan dan kesabaran telah memberikan segala yang terbaik, baik moril maupun materil dan juga do’a yang tulus dan ikhlas.

10. Mas Rino Wicaksono yang selalu memberikan ilmu, dukungan, semangat, do’a dan kasih sayangnya.

11. Sahabat–sahabat ku Silva, Wie, Ayu, Rina, Silvi, Arifin, Eki, Arief, Budi dan seluruh teman MI–1 Angkatan 2006 yang telah membantu, mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini dan sikap persahabatan yang erat yang telah diberikan sejak awal perkuliahan.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam rangka penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(6)

vi   

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan Skripsi ini, hal itu disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang dimiliki penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna yang bersifat membangun.

Do’a penulis semoga Allah SWT menjadikan amal sholeh atas budi baik semuanya. Akhir kata, dengan segala keterbatasan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri, amin.

Penulis,