PENDAHULUAN MATERI DAN METODE

4

I. PENDAHULUAN

Biotin merupakan vitamin B komplek yang larut dalam air dan berfungsi sebagai kofaktor enzim pada jalur metabolisme asam amino, respirasi sel, glukoneogenesis, lipogenesis, dan metabolisme propionat Mc. Mahon, 2002 ; Tomlinson et al., 2004. Pyruvate carboxylase, propionil-CoA carboxylase, asetyl- CoA carboxylase dan beta-methylcrotonil-CoA carboxylase memerlukan biotin sebagai kofaktor untuk reaksi pengikatan karbondioksida Dakshinamurti dan Chauhan, 1988. Dilaporkan pula bahwa pemecahan selulosa oleh mikroba rumen juga memerlukan biotin Baldwin dan Allison, 1983. Enzim bakteri, methylmalonil- CoA decarboxylase membutuhkan biotin dan terlibat dalam produksi propionat di dalam rumen Baldwin dan Allison, 1983 . Hal ini didukung oleh hasil penelitian Bently et al. 1954 dan Milligan et al. 1967 yang melaporkan bahwa pencernaan selulosa secara invitro meningkat ketika ditambahkan biotin ke dalam media. Biotin terdapat secara alami pada tanaman sehingga secara otomatis juga terdapat pada pakan ruminansia. Ditambah lagi, ruminansia mempunyai populasi mikroba rumen yang dapat mensintesis biotin. Jadi, kemungkinan terjadinya defisiensi biotin sangat kecil pada ternak ruminansia. Namun, bagaimana dengan ternak yang sedang laktasi, yang sudah tentu membutuhkan biotin lebih banyak. Berdasarkan hal tersebut, maka makalah ini dibuat untuk mencari informasi mengenai pengaruh suplementasi biotin dalam ransum terhadap produksi susu dan komposisi kimianya.

II. MATERI DAN METODE

2.1. Materi

Materi yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah beberapa jurnal yang diperoleh dari internet dan buku-buku yang berhubungan dengan vitamin biotin. 5

2.2. Metode

Metode yang digunakan dalam penyususnsn makalah ini adalah metode pustaka yaitu dari beberapa hasil penelitian mengenai penggunaan biotin pada ternak khususnya ternak perah dan beberapa teori dari buku biokimia.

III. PEMBAHASAN