Pelaksanaan Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah Meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah (studi kasus pada dinas Kota Bandung)

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang selalu memberikan limpahan rahmat setiap saat, karena atas ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelsaikan penyusunan skripsi yang berjudul

  ”Pelaksanaan

Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah dalam Meningkatkan

Penerimaan Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung

  .

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan mendatangkan manfaat bagi yang memerlukan.

  Dalam penyusunan laporan skripsi, penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada Ibu Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak., yang telah memberikan bantuan serta saran dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan melimpahkan Rahmat dan Karunia

  • – Nya. Amiin. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., sebagai Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  4. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak. dan Wati Aris Astuti, S.E., M.Si. sebagai dosen penguji yang telah memberi pengarahan dalam perbaikan skripsi ini.

  5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si sebagai dosen wali yang sudah membantu penulis dalam proses perkuliahan dari awal semester.

  6. Seluruh Dosen UNIKOM yang telah membekali penulis dengan pengetahuan.

  7. Bapak Drs Edi Rosidin sebagai kepala badan kesatuan bangsa,perlindungan dan pemberdayaan masyarakat kota Bandung, terimakasih atas di izinkannya penulis mengambil data Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  8. Ibu Rokayah staf bagian pajak Dinas Pendapatan Kota Bandung, terimakasih banyak atas bantuannya.

  9. Segenap staf Dinas Pendapatan Kota Bandung yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuannya dalam penelitian.

  10. Teh Senny dan Teh Dona atas bantuan kesekretariatan selama ini.

  11. Mamah dan Bapak yang selama ini memberikan kasih sayang, doa, dukungan moril dan materil serta dorongannya selama ini.

  12. Kakakku Via dan adik ku tersayang Icha, Nonoh dan Jaka yang selalu memberi dukungan.

  13. Ulam sinaga yang dengan sabar membantu, menemani, dan memberikan dukungannya selama ini.

  14. Untuk teman-temanku Weni Novianti, Muhtasun, Elsa W, Wulan, Tania dan Elpi yang memberikan bantuannya selama ini.

  15. Semua pihak yang belum disebutkan di atas karena keterbatasan penulis.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan, khusu snya bagi penulis. Semoga do’a, dorongan, perhatian dan semangat yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapatkan balasan pahala yang berlipat dari Allah SWT, amin. Terima kasih.

  Wassalamua’laikum Wr. Wb.

  Bandung, Maret 2011 Penulis

  Rijki Rianti NIM : 21105075

  DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

  i ………………………………………………………………………

  ABSTRACT

  ………………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR

  ………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI

  ………………………………………………………………… vi

  DAFTAR TABEL

  ……………………………………………………………..xi

  DAFTAR GAMBAR

  …………………………………………………………xiv

DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………xv

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

  1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………..7

  1.3 Rumusan Masalah …………………………………………………7

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian …………………………………….8

  1.4.1 Maksud Penelitian …………………………………………. 8

  1.4.2 Tujuan Penelitian …………………………………………… 8

  1.5 Kegunaan Penelitian …………………………………………….. 9

  1.5.1 Kegunaan Akademis …………………………………………9

  1.5.2 Kegunaan Praktis …………………………………………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

  2.1.2.2 Pengertian Administrasi Perpajakan…………....... 20

  28

  27

  2.1.4 Hubungan Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah dengan Penerimaan Pajak Daerah ………………………..

  2.1.3 Penerimaan Pajak Daerah………………………………... 25

  22

  Daerah ………………………………………………..

  2.1.2.1 Pengertian Administrasi…………………………... 19

  1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………….. 10

  2.1.2 Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah ……………… 19

  2.1.1.3 Pajak Daerah ………………………………………. 16

  2.1.1.2 Penggolongan Jenis Pajak …………………………. 15

  2.1.1.1 Pengertian Pajak ……………………………………. 14

  2.1.1 Perpajakan …………………………………………………. 13

  2.1 Kajian Pustaka ……………………………………………………. 13

  1.6.2 Waktu Penelitian ……………………………………………..10

  1.6.1 Lokasi Penelitian …………………………………………….10

2.1.2.3 Indikator Penyempurnaan Administrasi Pajak

2.2 Kerangka Pemikiran………………………………………………

  BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  47

  4.1.1 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Bandung …………………….…………………………….

  62

  59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian.......................................................................

  3.2.6.2 Uji Hipotesis........................................................

  50

  3.2.6.1 Rancangan Analisis.............................................

  3.2.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis................................ 50

  48

  3.2.5.2 Uji Reabilitas.......................................................

  3.1 Objek Penelitian……………………………………………….... 34

  3.2.5.1 Uji Validitas…………………………………….....

  3.2.5 Teknik Penentuan Data…………………………………... 46

  3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data……………………….. 45

  3.2.4.1 Sumber Data……………………………………..... 45

  3.2.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data…………………... 44

  3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ………………………………... 43

  3.2.2 Operasionalisasi Variabel …………………………….……. 40

  3.2.1 Desain Penelitian …………………………………………. 36

  3.2 Metode Penelitian……………………………………………….. 34

  62

  Kota Bandung ……………………………………. 62

  4.1.1.2 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung

  4.2.2.1 Pelaksanaan Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak

  104

  4.2.1.3 Penerimaan Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung ……………………..

  …………………………………… 103

  4.2.1.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah

  88

  Responden Pelaksanaan Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah …...

  86

  4.2 Pembahasan..................................................................

  4.1.4 Karakteristik Responden …………………………………. 83

  4.1.3 Deskripsi Tugas ………………………………………….. 69

  67

  4.1.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung …………………………………………………..

  66

  ……………………………………

  4.1.1.3 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung

  64

  ……………………………………

4.2.1 Analisis kualitatif (Metode Deskriptif)…………………. 87

4.2.1.1 Tanggapan

4.2.2 Analisis Kuantitatif……………………………………….. 104

4.2.3 Uji Hipotesis………………………………………….. 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………… 111

  5.2 112 Saran…………………………………………………............

DAFTAR PUSTAKA

  …………………………………………………….. 113 LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………… 114 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  …………………………………………… 139

  

ABSTRAK.

  Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Bandung khususnya pada bagian pajak yaitu salah satu lembaga pemerintahan yang mengelola penerimaan daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah pada Dispenda Kota Bandung, untuk mengetahui perkembangan penerimaan pajak daerah dan Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah terhadap penerimaan pajak daerah pada Dispenda Kota Bandung.

  Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petugas pajak pada bagian penetapan dan pembukuan Dispenda Kota Bandung yang berjumlah 30 orang sebagai populasi, dan seluruh populasi dijadikan sampel dengan menggunakan teknik sensus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, kuesioner, wawancara, dan searcing (internet). Pengujian statistik yang dilakukan adalah analisis regresi linier sederhana, koefisien korelasi pearson, koefisien determinasi dan uji hipotesis yang dibantu menggunakan aplikasi SPSS 18.0 for

  windows.

  Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah telah berjalan dengan baik dan penerimaan pajak daerah selama tahun 2010 melebihi target yang telah ditentukan. Selanjutnya hasil pengujian data menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah penerimaan pajak daerah adalah 0.729, dan tingkat pengaruh dari pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah terhadap penerimaan pajak daerah adalah 53,2%. Adapun sisanya yaitu sebesar 46,8% dipengaruhi oleh pelaksanaan penagihan pajak.

  

Kata kunci : Pajak, Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah, dan

Penerimaan Pajak Daerah.

  

ABSTRACT

This research was conducted at the Department of Revenue (Revenue) in

Bandung, especially on the tax which is one government agency managing the

reception area. The purpose of this study is to investigate the implementation of

local tax administration improvements at revenue Bandung, to know the

development of local tax revenues and to find out how much influence the

implementation of local tax administration improvements to local tax revenues at

revenue the city of Bandung.

  The research method used is descriptive and verification. The unit of

analysis in this research is on the determination of the tax and accounting

revenue Bandung, which totaled 30 people as a population, and the entire

population sampled using census techniques. Data collection techniques in this

study using observation, questionnaires, interviews, and searcing. The test

statistic taken is a simple linear regression analysis, Pearson correlation

coefficient, determination coefficient and hypothesis test-assisted using SPSS 18.0

for windows.

  The results showed that the implementation of the regional tax

administration improvements have been going well and local tax revenues during

2010 exceeded the set targets. Furthermore, the results of the test data indicate

that the magnitude of the correlation coefficient between the implementation of

the improvement of tax administration area is 0,729 local tax revenue, and the

degree of influence of the implementation of local tax administration improvement

of local tax revenue is 53.2%. As for the rest that is equal to 46,8% influenced by

the implementation of tax collection.

  

Keywords: Tax, Local Tax Administration Improvements, and Local Tax Revenue.

  

PELAKSANAAN PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI PAJAK

DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Bandung)

  

IMPLEMENTATION OF IMPROVEMENTS IN LOCAL TAX ADMINISTRATION

TO INCREASE LOCAL TAX REVENUES

(Case Study in Bandung Departement of revenue)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh :

  NAMA: RIJKI RIANTI NIM : 21105075

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2011

  DAFTAR GAMBAR Hal

  Gambar2.1 Skema Kerangka Pemikiran

  32 ……………………………………

Gambar 3.1 Uji daerah penerimaan dan penolakan hipotesis

  61 ………………

Gambar 4.1 Grafik daerah penerimaan dan penolakan Ho 110

  …………………

DAFTAR LAMPIRAN

  Hal

  Lampiran 1 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Unikom................................ 115 Lampiran 2 : Surat Penelitian dari Perusahaan

  ………………………………. 116 Lampiran 3 : Kartu Bimbingan Skripsi............................................................. 117 Lampiran 4 : Lembar Revisi Usulan Penelitian................................................ 119 Lampiran 5 : Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung.................120 Lampiran 6 : Contoh Kuesioner

  ……………………………………………….121 Lampiran 7 : Data Ordinal Hasil Skoring Jawaban Responden 126

  ………………… Lampiran 8 : Proses konversi data ordinal ke skala interval

  ………………… 127 Lampiran 9 : Data interval hasil konversi skor jawaban responden

  …………..129 Lampiran 10 : Output hasil pengujian validitas variabel independen 131 ……………. Lampiran 11 : Output hasil pengujian reliabilitas variabel independen 133 ………….. Lampiran 12 : Realisasi penerimaan pajak tahun 2006

  …………………………134 Lampiran 13 : Realisasi penerimaan pajak tahun 2007

  …………………………..135 Lampiran 14 : Realisasi penerimaan pajak tahun 2008

  ………………………….136 Lampiran 15 : Realisasi penerimaan pajak tahun 2009

  …………………………137 Lampiran 16 : Realisasi penerimaan pajak tahun 2010 138

  …………………………… Lampiran 17 : Daftar riwayat hidup

  ……………………………………………..139

DAFTAR PUSTAKA

  Achmad Lutfi. 2006. Penyempuranaan Administrasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah : Suatu upaya dalam optimalisasi penerimaan PAD Bambang Jatmiko. 2008. Metode Penelitian FE-UNIKOM.

  Betta Sari Novalita. 2004. Peranan pajak daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Bogor. Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot (2002). Research Methods in

  nd Clinical Psychology.( 2 ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester

  England

  th Cooper, D. R, & Schindler, P. S. 2006. Business Research Methods.(9 ed.).

  International edition. Mc Graw Hill. Elita Dewi : Identifikasi sumber pendapatan asli daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.2005 Ikin Solikin : Hubungan pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum dengan belanja modal Jawa Barat.2007 Jonathan Sarwono. 2005. Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS.

  Yogyakarta : Andi Publisher. Jonathan Sarwono, 2006, Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14, Yogyakarta : Andi

  Offset Mardiasmo, 2009, Perpajakan, Yogyakarta : Andi Offset Marihot P Siahaan, 2005, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Jakarta : PT Raja

  Grafindo Persada Masyhuri. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Refika

  Aditama: Jakarta Moh. Nazir, 2005, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Siti Kurnia Rahayu, 2009, Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal, Yogyakarta : Graha Ilmu.

  Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

  Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, IKAPI :

  Alfabeta Ulbert Silalahi, 2009, Studi Tentang Ilmu Administrasi dan Manajemen, Bandung : Sinar Baru Algesindo.

  Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Agung Media, Jakarta.

  • , 2000, Peraturan Pemerintah Tentang Otonomi Daerah 2001, Bandung : Citra Umbara.

  Waluyo, 2005, Perpajakan Indonesia, edisi kelima, Jakarta: Salemba Empat. Harian Seputar Indonesia:29 Juni 2009 artikel-media.blogspot.com/2010/05 patroliotda.blogspot.com/2009/10 www.bppk.go.id www.managementfile.com

  DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Hal

  42 Tabel 3.5 Standar penilaian koefisien validitas dan reliabilitas ………………….

Tabel 4.2 Profil responden berdasarkan usi a……………………………………….

  58 Tabel 4.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin …………………………. 84

  55 Tabel 3.10 Interpretasi koefisien korelasi ………………………………………….

  53 Tabel 3.9 Cara menyajikan data hasil kuesioner dengan data penerimaan pajak daerah............................................................................................

  50 Tabel 3.8 Kriteria skor jawaban responden berdasarkan persentase skor aktual……………………………………………………….…………..

  48 Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian ………………………….….

  47 Tabel 3.6 Hasil perhitungan pengujian validitas variabel X …………………….

  42 Tabel 3.4 Skala likert untuk kuesioner negatif ……………………………………

Tabel 1.1 Target dan realisasi penerimaan pajak daerah ………………………..

  40 Tabel 3.3 Skala likert untuk kuesioner positif …………………………………..

  ……………………………………………………

Tabel 3.2 Operasional variabel

  31 Tabel 3.1 Desain penelitian ……………………………………………………….39

  12 Tabel 2.1 Peneliti sebelumnya ……………………………………………………

  5 Tabel 1.3 Waktu pelaksanaan penelitian ………………………………………….

  2 Tabel 1.2 Perhitungan rata-rata target penerimaan pajak restoran Kota Bandung per hari ……………………………………………….

  84

Tabel 4.3 Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir

  ……………………85

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja

  86 …………………….

Tabel 4.5 Kriteria skor jawaban responden berdasarkan persentase skor

  88 aktual …………………………………………………………………..

Tabel 4.6 Tanggapan responden tentang transaksi keuangan antara wajib pajak dengan pelanggannya

  89 …………………………………………..

Tabel 4.7 Tanggapan responden tentang penggunaan perangkat teknologi

  ……. 90

Tabel 4.8 Tanggapan responden sosialisasi metode identifikasi kepada Wajib

  Pajak 90 …………………………………………………………………..

Tabel 4.9 Tanggapan responden dalam identifikasi transaksi dilakukan dengan cara

  91 …………………………………………………………….

Tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai kewajiban wajib pajak

  ……………..92

Tabel 4.11 Persentase skor aktual Perbaikan Metode Identifikasi

  93 …………………..

Tabel 4.12 Tanggapan responden mengenai pelaksanaan penilaian/penetapan

  …. 94

Tabel 4.13 Tanggapan responden mengenai penilai dalam perbaikan metode penilaia

  95 n……………………………………………………….……

Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pengecekan informasi dalam melakukan penilaian/penetapan

  95 …………………………………….

Tabel 4.15 Persentase skor perbaikan metode Penilaian/Penetapan

  ………………96

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai transaksi pembayaran wajib pajak

  …98

Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai pembayaran pajak

  ………………… 99

Tabel 4.18 Tanggapan responden mengenai kelalaian wajib pajak dalam membayar pajak

  99 ……………………………………………………….

Tabel 4.19 Tanggapan responden mengenai diberlakukannya sangsi administrasi karena pelanggaran 100

  ………………………………………

Tabel 4.20 Tanggapan responden mengenai laporan hasil penerimaan pajak daerah

  101 ………………………………………………………………….

Tabel 4.21 Tanggapan responden mengenai proses pembayaran yang dilakukan wajib pajak

  101 ………………………………………………

Tabel 4.22 Persentase skor perbaikan metode pemungutan

  …………………..…..102

Tabel 4.23 Persentase skor aktual penyempurnaan administrasi pajak daerah

  ……103

Tabel 4.24 Penerimaan pajak daerah Kota Bandung

  …………………………….. 104

Tabel 4.25 Rekap data variabel pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah (X) dan variabel penerimaan pajak daerah (Y)

  …………… 105

Tabel 4.26 Hasil analisis regresi

  …………………………………………………106

Tabel 4.27 Korelasi antara variabel X dengan variabel Y...................................... 107Tabel 4.28 Koefisien determinasi

  …………………………………………………108

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Era Otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia sejak 1 Januari 2001 menghendaki daerah untuk berupaya secara optimal mencari sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri dari pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari daerah itu sendiri dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

  Pemberian kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah telah mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pemungutan ini harus dipahami oleh masyarakat sebagai sumber penerimaan yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

  Untuk mengatur tentang pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, pemerintah bersama dengan DPR telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 34 tahun 2000. Sedangkan

  2 berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001. Pajak-pajak daerah tersebut adalah: pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C.

  Kota Bandung merupakan salah satu daerah yang diberi kewenangan untuk melaksanakan otonomi daerah dan salah satu pendapatan daerah yang diperoleh kota Bandung berasal dari sektor pajak, seperti yang dikemukakan oleh Ikin Solikin (2007) bahwa Kota Bandung sangat memungkinkan menggali PAD- nya dari sektor pajak sebab melihat kondisi Kota Bandung sebagai pusat berkumpulnya aktivitas perdagangan, industri, dan jasa bagi daerah

  • –daerah sekitarnya, sehingga keadaan seperti ini menjadi peluang bagi Kota Bandung untuk menggali pajak daerah terutama dari pajak hotel dan restoran, hiburan, reklame, dan sebagainya. Adapun pendapatan pajak Kota Bandung yang diperoleh selama tahun 2006-2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Target dan realisasi penerimaan pajak-pajak daerah

  

Tahun Target Realisasi Pencapaian (%)

2006 154.728.981.000,00 184.781.409.646,00 106,50 2007 186.625.927.925,56 194.128.259.768,00 104,02 2008 207.017.095.000,00 214.268.203.487,00 103,50 2009 255.506.475.774,08 250.623.448.870,00 98,09 Sumber: bidang pajak dispenda

  Dari tabel 1.1 di atas terlihat penerimaan pajak daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun dalam persentase target penerimaan pada tahun

  3 penerimaan yang telah ditentukan. Dengan memperhatikan kondisi yang demikian maka dapat dikatakan bahwa penerimaan pajak daerah belum optimal.

  Upaya mengoptimalkan penerimaan pajak membutuhkan suatu sistem administrasi yang efektif yang juga dapat digunakan dalam menjalankan tata kelola pemerintahan baik di daerah maupun pemerintah pusat. Menurut Carlos A. Silvani dalam Siti Kurnia Rahayu (2009) menyebutkan bahwa administrasi pajak dikatakan efektif bila mampu mengatasi masalah-masalah wajib pajak yang tidak terdaftar, wajib pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), penyelundupan pajak, dan penunggakan pajak.

  Pelaksanaan administrasi pajak daerah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 dalam pasal 2 terdiri dari: Pendaftaran dan Pendataan; Penetapan; Penyetoran; Angsuran dan Permohonan Penundaan Pembayaran; Pembukuan dan pelaporan; Keberatan dan banding; Penagihan; Pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi; dan Pengembalian kelebihan pembayaran. Jika pelaksanaan administrasi pajak tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan secara efektif maka tujuan dalam memperoleh penerimaan pajak pun akan optimal. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Henry Fayol yang dikutip oleh Soewarno Handayaningrat (1988) bahwa dalam suatu organisasi terdapat kegiatan administrasi yang merupakan bagian kegiatan penting untuk mencapai sasaran atau tujuan objektif dengan usaha mendapatkan keuntungan yang optimum dari semua sumber-sumber yang tersedia.

  4 Pemkot Bandung sebagai suatu organisasi pemerintah yang besar dalam pelaksanaan kegiatan administrasi perpajakan daerahnya belum mencapai tingkat optimal. Hal ini ditunjukkan dengan fenomena-fenomena yang terjadi seperti terhitung sejak 2008 hingga pertengahan 2009, tercatat tunggakan pajak daerah dari para wajib pajak di Kota Bandung mencapai lebih dari Rp 4 miliar. Berdasarkan data Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Bandung, dari total pajak daerah pada 2008 lalu sebesar Rp2,8 miliar, baru tertagih Rp1,1 miliar atau Rp1,7 miliar belum terbayarkan. Sementara untuk tunggakan pajak hingga pertengahan tahun ini mencapai 2,3 miliar. Hasilnya, total jika diakumulasi bisa mencapai Rp4 miliar (Kepala Bidang Pajak Daerah Dharmawa, Harian Seputar Indonesia:29 Juni 2009) Kemudian fenomena mengenai penyelundupan pajak oleh Wajib pajak.

  Berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata hotel-hotel yang ada di Kota Bandung telah melakukan penggelapan pajak dengan modus melaporkan hasil pendapatannya pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung hanya dengan klasifikasi standar kamar A dan B, sementara menurut hasil penelusuran ternyata ada penjualan kamar Deluxe, Suite Room, VIP, President dan Family yang tidak pernah dilaporkan. Penyelundupan ini dapat terjadi dengan memakai jasa oknum dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

  Fenomena lain yang terjadi yaitu dengan hitung-hitungan sederhana kita sebenarnya bisa menilai apakah target PAD khususnya pajak daerah sesuai dengan potensinya atau tidak. Pajak restoran contohnya, berdasarkan rata-rata

  5 30 hari, sepuluh persen dari hasil perkalian tersebut merupakan pajak yang harus dibayar pengelola/pemilik restoran setiap bulan.

Tabel 1.2 Perhitungan rata-rata target penerimaan pajak restoran

  

Kota Bandung per hari

Target penerimaan pajak restoran 2010

  Rp49,840,000,000.00 Target penerimaan pajak restoran

per bulan = 49,840,000,000 : 12 Rp4,153,333,333.33

Rata-rata target penerimaan pajak

per bulan = 4,153,333,333.33 : 440 Rp9,439,393.94

Rata-rata target penerimaan pajak

per hari = 9,439,393.94 : 30 Rp314,646.46

Keterangan :

440 adalah jumlah wajib pajak restoran (data LKPJ Akhir Masa Jabatan Wali Kota Bandung 2003-2008 )

  Sumber : http://artikel-media.blogspot.com/2010/05 Berdasarkan tabel di atas apakah angka 314,646.46 tersebut wajar?

  Mungkin wajar untuk restoran kelas menengah ke bawah dengan pengunjung rata- rata 150 orang per hari dengan uang yang dibelanjakan berkisar Rp 20.000 per pengunjung. Bagaimana dengan restoran kelas atas yang pengunjungnya kesulitan mencari tempat parkir sehingga harus memenuhi badan jalan karena restoran tersebut tidak pernah sepi pengunjung? Harus diingat kategori restoran yang dipungut pajak ini bukan warteg atau warung padang yang menjamur di pelosok kota, tetapi restoran yang punya izin usaha, berada di tempat yang memiliki IMB, dan terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah. Berdasarkan hitung- hitungan memang sulit diyakini pajak restoran yang ditargetkan selama ini mencerminkan potensi sesungguhnya. Hitungan ini baru dari satu sektor pajak padahal di Kota Bandung ada lima jenis pajak daerah lagi, yaitu pajak hotel, pajak penerangan jalan, pajak reklame, pajak hiburan, dan pajak parkir.

  6 Fenomena yang terjadi diatas menunjukkan bahwa belum sepenuhnya pemerintah daerah menjalankan administrasi pajak daerah dengan baik. Faktor yang dapat menimbulkan ketidakefektifan pelaksanaan sistem administrasi pajak daerah disini masalah pada sistem yang diimplementasikan, dan sumber daya manusia yang belum sepenuhnya mendukung implementasi sistem tersebut.

  Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam menjalankan program penyempurnaan administrasi pajak daerah adalah dengan diberlakukannya pemungutan dengan online system dan telah diberlakukan sejak tahun 2009, diharapkan sistem tersebut dapat menggenjot penerimaan pajak daerah terutama dari penerimaan pajak hotel dan restoran yang selama ini menjadi sumber utama penerimaan pajak. Diberlakukannya sistem tersebut Pemerintah Kota Bandung berharap dapat dengan mudah mengawasi kegiatan wajib pajak salah satunya mengawasi kegiatan transaksi wajib pajak, namun sistem yang hampir dua tahun berjalan belum maksimal dijalankan. Petugas pajak banyak yang kurang paham dalam menjalankan sistem tersebut sehingga petugas lebih memilih sistem lama dalam memudahkan pekerjaannya. Karena selama ini pelatihan dan penyuluhan mengenai online system tidak diberikan pada semua petugas yang berkaitan, sehingga hanya sebagian petugas yang paham dengan sistem tersebut. (http://kurnia.blogspot.com/2010/10)

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pelaksanaan Penyempurnaan

  

Administrasi Pajak Daerah Dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak

Daerah

  7

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah kemukakan sebelumnya, penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut : 1.

  Penerimaan pajak daerah yang belum optimal.

  2. Masih adanya tunggakan pajak yang belum tertagih pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  3. Adanya oknum dari Dinas Pendapatan Kota Bandung yang bekerjasama dengan wajib pajak dalam menggelapkan pajak.

  4. Metode penilaian/perhitungan potensi pajak yang belum diyakini mencerminkan potensi yang sebenarnya.

  5. Sistem pemungutan online belum maksimal dijalankan karena kurang pahamnya petugas pajak Dispenda dalam menjalankan sistem tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  2. Bagaimana peningkatan penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  8

  3. Berapa besar pengaruh pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan mempunyai maksud dan tujuan bagi peneliti dan juga bagi instansi yang diteliti, adapun maksud dan tujuan penelitian dalah sebagai berikut:

  1.4.1 Maksud Penelitian

  Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan administrasi pajak daerah terhadap penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  1.4.2 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  2. Untuk mengetahui peningkatan penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pelaksanaan penyempurnaan administrasi pajak daerah terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

  9

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Akademis

  Kegunaan akademis ini mencakup kegunaan bagi perkembangan ilmu akuntansi, kegunaan bagi peneliti dan kegunaan bagi peneliti selanjutnya yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1.

  Bagi Perkembangan Ilmu Akuntansi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan pengetahuan tentang Perpajakan, terutama mengenai penerimaan pajak daerah dan administrasi pajak daerah.

  2. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan tentang sektor-sektor penerimaan pajak daerah dan administrasi pajak daerah.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Administrasi Pajak Daerah Dan Kepatuhan Wajib Pajak Daerah Terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung)

2 15 144

Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 1 23

Efektivitas Pemungutan Pajak Restoran terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 1 20

Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 19

Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 19

Pengaruh Efektivitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 21

Pengaruh Penerimaan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung : Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

0 2 19

Pengaruh Pajak Restoran terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 0 20

Pengaruh Pengenaan Pajak Hotel terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

0 0 19

Peranan Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun 2007-2009).

0 0 28