Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

(1)

ABSTRACT

One of the district tax’s components is advertising tax. Nowadays, in the open market policy, the businessman is demanded to develop business strategies in order to keep the existence of the company and make it grows bigger and greater. One of the business strategies is expanding the target market to introduce and sell their products. In the other words, the businessman must increase their promotion activities. Advertisement (billboards) is one example of the promotion media. The more company used advertisement (billboards), the more advertising tax collected and it will increase the local tax revenue. The aim of this research is to find out the effect of the advertisement tax collection in the local tax revenue, especially in Bandung. This research uses the causal hypothesis test method and quantitative with simple regression analysis method. The data are collected from the reports of advertisement tax and local tax revenue of Bandung from 2008 – 2012. The data are analyzed using simple regression analysis method which is first must fulfill assumption classic test, like outliers test, normality test, and autocorrelation test. The conclusion of this research shows that there are some significant effects caused by advertisement tax in the local tax revenue.


(2)

ABSTRAK

Salah satu komponen pajak daerah adalah pajak reklame. Perdagangan bebas saat ini menuntut pengusaha untuk selalu mengembangkan strategi agar perusahaan dapat terus berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pengusaha adalah dengan memperluas pangsa pasar untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya ke masyarakat luas. Dengan kata lain perusahaan harus meningkatkan kegiatan promosinya. Salah satu media untuk promosi adalah melalui media periklanan (reklame). Semakin banyak perusahaan yang menggunakan media periklanan (reklame) maka semakin besar pemungutan pajak reklame dan penerimaan pajak daerah pun akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah, khususnya di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis kausal dan kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Data diambil dari laporan penerimaan pajak reklame dan pajak daerah Kota Bandung dari tahun 2008 – 2012. Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana yang terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik, yaitu uji

outliers, uji normalitas, dan uji autokorelasi. Kesimpulan dari penelitian ini

menunjukkan bahwa pajak reklame memiliki pengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5


(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka ... 8

2.1.1. Dasar-dasar Perpajakan ... 8

2.1.1.1. Pengertian Pajak ... 8

2.1.1.2. Fungsi Pajak ... 9

2.1.1.3. Syarat Pemungutan Pajak ... 10

2.1.1.4. Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.5. Hukum Pajak ... 13

2.1.1.6. Tata Cara Pemungutan Pajak ... 14

2.1.1.7. Timbulnya Utang Pajak ... 18

2.1.1.8. Berakhirnya Utang Pajak ... 18

2.1.1.9. Tarif Pajak ... 20

2.1.2. Pajak Pusat ... 21

2.1.3. Sumber-Sumber Penerimaan Daerah ... 23

2.1.4. Pajak Daerah ... 26

2.1.4.1. Pengertian Pajak Daerah ... 26

2.1.4.2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah ... 26

2.1.4.3. Jenis dan Tarif Pajak Daerah ... 27

2.1.4.4. Mekanisme Pemungutan Pajak Daerah ... 30


(5)

2.1.5. Pajak Reklame ... 31

2.1.5.1. Pengertian Pajak Reklame ... 31

2.1.5.2. Objek Pajak Reklame ... 32

2.1.5.3. Bukan Objek Pajak Reklame ... 32

2.1.5.4. Subjek dan Wajib Pajak Reklame ... 33

2.1.5.5. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Tata Cara Perhitungan Pajak Reklame ... 34

2.1.5.6. Tata Cara Pembayaran ... 35

2.1.5.7. Ketentuan Pidana ... 37

2.2. Rerangka Pemikiran ... 37

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 41

3.1.1. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ... 41

3.1.2. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung . 44

3.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ... 46

3.1.4. Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ... 47


(6)

3.1.5. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota

Bandung ... 48

3.2. Jenis Penelitian ... 50

3.3. Operasionalisasi Variabel ... 51

3.3.1. Variabel Independen ... 51

3.3.2. Variabel Dependen ... 51

3.4. Populasi dan Sampel ... 52

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.6. Alat Analisis ... 54

3.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 54

3.6.1.1. Uji Outliers ... 54

3.6.1.2. Uji Normalitas ... 55

3.6.1.3. Uji Autokorelasi ... 55

3.6.2. Analisis Regresi Sederhana ... 56

3.6.3. Analisis Korelasi Pearson ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Mekanisme Pemungutan Pajak ... 62

4.1.1. Sistem Pemungutan dan Perhitungan Pajak Reklame ... 62

4.2. Kontribusi Pajak ... 63


(7)

4.3.1. Uji Outliers ... 65

4.3.2. Uji Normalitas ... 66

4.3.3. Uji Autokorelasi ... 68

4.3.4. Analisis Regresi Sederhana ... 69

4.3.5. Analisis Korelasi Pearson ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 75

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 76

5.3. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 81


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Lapisan Penghasilan Kena Pajak ... 21

Tabel 2.2. Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2000 s.d. 2009 ... 28

Tabel 2.3. Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2010 ... 29

Tabel 4.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2008-2012 (Hasil SPSS) ... 63

Tabel 4.2. Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 64

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Data yang Mengandung Outliers ... 65

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Outliers yang Telah Terbebas dari Outliers ... 66

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Normalitas ... 67

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Autokorelasi ... 69

Tabel 4.7. Pajak Reklame dan Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 71

Tabel 4.8. Model Regresi Sederhana ... 72

Tabel 4.9. Hubungan antara Pajak Reklame dengan Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 74


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Rerangka Pemikiran ... 39 Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung .... 50


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A FORMULIR NPWPD, Pendaftaran Pajak Reklame, SKPD, STPD, SSPD

Lampiran B HASIL UJI STATISTIK

Lampiran C HASIL PENGUJIAN OUTLIERS

Lampiran D TABEL T DAN CHI - SQUARE


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu cara dalam meningkatkan pembangunan nasional di Indonesia adalah dengan cara gotong royong nasional serta adanya kewajiban setiap warga Negara dalam menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Pembangunan Nasional adalah upaya pembangunan, meliputi peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara. Tujuan dari pembangunan nasional sendiri adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah, serta memerhatikan penataan ruang fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah (GBHN, 2004)

Pembangunan daerah merupakan salah satu cara untuk melaksanakan pembangunan nasional, untuk memperlancar pembangunan nasional diperlukan anggaran dari pemerintah negara yang salah satunya diperoleh dari pemungutan pajak daerah. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha untuk menggali setiap potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan daerah.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

meningkatkan penerimaan daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah memiliki peran sebagai upaya pemberdayaan daerah untuk mengambil keputusan sesuai dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri.

Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah daerah dipacu untuk dapat mencari sumber penerimaan daerah yang dinilai potensial dan dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan dengan baik, maka pemerintah harus cermat dalam mengidentifikasi sektor mana saja yang dinilai potensial dalam mendorong pembangunan daerah, terutama melalui upaya peningkatan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pendapatan Asli daerah (PAD) sangat penting karena berperan sebagai sumber pembiayaan dan tolak ukur dalam pelaksanaan otonomi daerah. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain. Penyedian pembiayaan dari Pendapatan Asli Daerah dilakukan melalui peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan, dan penambahan jenis retribusi, pajak daerah dan sumber pendapatan daerah lainnya. Pemberlakuan pajak daerah dan retribusi sebagai sumber penerimaan daerah pada dasarnya tidak hanya menjadi urusan pemerintah daerah sebagai pihak yang menetapkan dan memungut pajak daerah, tetapi berkaitan juga dengan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang menjadi bagian dari daerah, setiap orang atau badan yang memenuhi ketentuan yang


(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

diatur dalam peraturan pajak daerah dan retribusi maupun yang menikmati jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah harus membayar pajak yang terutang. Hal ini menunjukan pada akhirnya proses pemungutan pajak dan retribusi daerah akan memberikan beban kepada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami ketentuan pajak dan retribusi daerah dengan jelas agar mau memenuhi kewajibannya dengan penuh tanggung jawab.

Pajak daerah dan retribusi daerah seperti yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2010 terdiri dari lima jenis pajak provinsi dan sebelas Pajak Kabupaten atau Kota. Pajak provinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak Rokok, sedangkan Pajak Kabupaten atau Kota terdiri dari Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Sebagai salah satu daerah otonom, Bandung sudah seharusnya melaksanakan program-program pembangunan baik program jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk merealisasikan program pembangunan tersebut, pemerintah Kota Bandung berusaha untuk mengoptimalkan pendapatan pajak daerah, salah satunya melalui pajak reklame. Apabila dilihat dari kontribusinya bagi pajak daerah, pajak reklame sebagai


(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

salah satu sumber pendapatan daerah dinilai berpotensi dan pemungutan pajak reklame dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan ekonomis.

Perolehan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung dari sektor pajak reklame memiliki potensi tinggi karena tidak sedikit perorangan atau badan usaha yang menggunakan reklame sebagai alat untuk mempromosikan usahanya. Dengan berlakunya era perdagangan bebas, maka persaingan usaha semakin ketat dan tajam. Kondisi seperti itu menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat terus berkembang mempertahankan eksistensinya. Setiap perusahaan yang ada selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan cara melakukan promosi-promosi baik untuk memperkenalkan maupun memasarkan produknya. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya sehingga penjualan (pendapatan) perusahaan meningkat serta dapat memperluas pangsa pasar perusahaan adalah melalui media periklanan (reklame). Dengan demikian penerimaan pajak reklame di Kota Bandung diproyeksikan akan selalu mengalami peningkatan dengan bertambah banyaknya perusahaan yang menggunakan media periklanan (reklame) untuk tujuan komersial.

Melihat kontribusi dan potensi dari pajak reklame sebagai salah satu sumber pajak daerah maka mendorong penulis melakukan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh dari penerimaan Pajak Reklame terhadap penerimaan Pajak Daerah yang dituangkan dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame


(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme pemungutan dan perhitungan dari pajak reklame di Kota Bandung?

2. Seberapa besar kontribusi dari pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah Kota Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh dari pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah Kota Bandung?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan merupakan tindak lanjut terhadap masalah yang telah diidentifikasikan. Jadi, berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan di atas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mekanisme pemungutan dan perhitungan dari pajak reklame di Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah Kota Bandung.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi penulis

Penulis berharap dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan berkaitan dengan pajak daerah khususnya pajak reklame.

2. Bagi akademisi

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah. Hasil penelitian ini pun diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penetian ilmiah selanjutnya dengan topik yang sama atau yang berkaitan dengan topik ini.

3. Bagi para pengusaha di Kota Bandung

Penulis berharap dengan penelitian ini, para pengusaha yang menggunakan reklame sebagai media untuk memperkenalkan dan memasarkan produk/jasanya di Kota Bandung dapat lebih memahami Undang-Undang, Peraturan Daerah tentang perpajakan, khususnya pajak reklame.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

4. Bagi Dinas Pendapatan Daerah

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi suatu informasi bagi Dinas Pendapatan Daerah guna meningkatkan pajak yang potensial sehingga mampu memberikan peningkatan terhadap pendapatan daerah di Kota Bandung.

5. Bagi pihak lain yang berkepentingan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi mengenai perpajakan khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan pajak daerah.


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 20.0, yaitu dengan menggunakan uji outliers, uji normalitas, uji autokorelasi, uji regresi sederhana dan uji korelasi pearson serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pemungutan pajak reklame di Kota Bandung menggunakan

official assessment system dan self assessment system. Dalam

sistem ini, Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk akan menetapkan tarif yang harus dibayar oleh Wajib Pajak dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak, berdasarkan surat tersebut Wajib Pajak harus menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan pajaknya sendiri dengan menggunakan SPTPD. 2. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui software SPSS 20.0

dapat disimpulkan bahwa kontribusi pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung untuk tahun 2008 – 2012 sebesar 15,2% dan sisanya sebesar 84,8% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pemungutan jenis pajak daerah lainnya


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76

misalnya pajak hiburan, pajak restoran, pajak parkir, dan lain sebagainya.

3. Pengaruh pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung adalah :

a. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemungutan pajak reklame di Kota Bandung berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.

b. Hubungan pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung memiliki hubungan keeratan searah (positif) dan lemah. Artinya setiap penambahan pemungutan pajak reklame maka akan mengakibatkan peningkatan penerimaan pajak daerah Kota Bandung.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Secara umum penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen saja, yaitu pajak reklame, untuk menentukan pengaruh terhadap penerimaan pajak daerah, padahal ada bermacam-macam pajak daerah yang juga dapat memengaruhi penerimaan pajak daerah seperti pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak restoran, dan lain-lain. Dalam penelitian ini juga tidak dijelaskan secara jelas dan rinci bagaimana perhitungan pajak reklame yang harus dibayar oleh Wajib Pajak.


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77

5.3. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

a. Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus mensosialisasikan mengenai pajak daerah kepada para pengusaha jasa reklame sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah khususnya pada sektor pajak reklame.

b. Dinas Pendapatan Kota Bandung sebaiknya terus berupaya meningkatkan penerimaan pajak daerah khususnya dari pajak reklame yang memiliki potensi untuk meningkatkan Penerimaan Pajak daerah dan juga Pendapatan Asli Daerah.

2. Bagi Wajib Pajak atau masyarakat Kota Bandung

a. Para pengusaha jasa reklame yang menggunakan self

assessment system diharapkan mampu meningkatkan

kesadarannya sebagai wajib pajak untuk membayar pajak tanpa harus ditagih.

b. Wajib pajak diharapkan memiliki kesadaran untuk membayarkan pajaknya dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah di Kota


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

Bandung. Pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dengan cara memberlakukan sanksi, berupa sanksi administratif dan sanksi pidana, bagi Wajib Pajak yang tidak membayar pajak atau tidak menyetorkan pajaknya dengan benar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain, atau mengubah salah satu variabel agar tidak hanya terbatas dengan pemungutan pajak reklame saja yang menjadi salah satu faktor penentu dalam penerimaan pajak daerah.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Darwin. (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Mitra Wacana Media. Jakarta. Effendi, Tommi. (2013). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Reklame

Terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

Maranatha Bandung. (Tidak Dipublikasikan)

Ekosetianto. (2009). Garis-Garis Besar Haluan Negara 2004-2009, 7 November 2009 diakses dari http://ekosetianto.wordpress.com/2009/11/07/garis-garis-besar-haluan-negara-2004-2009/ pada tanggal 1 Oktober 2013.

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Fitriandi, Primandita., Yuda Aryanto, Agus Puji Priyono. (2011). Kompilasi

Undang-Undang Perpajakan Terlengkap. Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, Jr. F, Anderson, R.E. 2008. Multivariate Data Analysis 7Edition, NJ:

Prentice-Hall International, Inc,

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame. Peraturan Walikota Bandung Nomor 389 Tahun 2012 tentang Pajak Reklame.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi Keenam. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Sanjaya, Thomas. (2012). Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir

Terhadap Pajak Daerah Kota Bandung: Survei Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen


(23)

DAFTAR PUSTAKA 80

Solimun, MS. (2004). Pemodelan Statistika: Structural Equal Modeling (SEM) Aplikasi Amos. Diklat Unversitas Riau. Pekanbaru.

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo., Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Valent, Chaberte Nathalie. (2012). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan Terhadap

Penerimaan Pajak Daerah: Survei Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Watini, Sri. (2010). Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2, hal. 181-201.


(1)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 20.0, yaitu dengan menggunakan uji outliers, uji normalitas, uji autokorelasi, uji regresi sederhana dan uji korelasi pearson serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pemungutan pajak reklame di Kota Bandung menggunakan

official assessment system dan self assessment system. Dalam sistem ini, Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk akan menetapkan tarif yang harus dibayar oleh Wajib Pajak dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak, berdasarkan surat tersebut Wajib Pajak harus menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan pajaknya sendiri dengan menggunakan SPTPD.

2. Berdasarkan hasil pengolahan data melalui software SPSS 20.0

dapat disimpulkan bahwa kontribusi pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung untuk tahun 2008 –


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76

Universitas Kristen Maranatha

misalnya pajak hiburan, pajak restoran, pajak parkir, dan lain sebagainya.

3. Pengaruh pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan pajak

daerah di Kota Bandung adalah :

a. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa pemungutan pajak reklame di Kota Bandung berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.

b. Hubungan pemungutan pajak reklame terhadap penerimaan

pajak daerah di Kota Bandung memiliki hubungan keeratan searah (positif) dan lemah. Artinya setiap penambahan pemungutan pajak reklame maka akan mengakibatkan peningkatan penerimaan pajak daerah Kota Bandung.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Secara umum penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen saja, yaitu pajak reklame, untuk menentukan pengaruh terhadap penerimaan pajak daerah, padahal ada bermacam-macam pajak daerah yang juga dapat memengaruhi penerimaan pajak daerah seperti pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak restoran, dan lain-lain. Dalam penelitian ini juga tidak dijelaskan secara jelas dan rinci bagaimana perhitungan pajak reklame yang harus dibayar oleh Wajib Pajak.


(3)

5.3. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

a. Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus

mensosialisasikan mengenai pajak daerah kepada para pengusaha jasa reklame sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah khususnya pada sektor pajak reklame.

b. Dinas Pendapatan Kota Bandung sebaiknya terus berupaya

meningkatkan penerimaan pajak daerah khususnya dari pajak reklame yang memiliki potensi untuk meningkatkan Penerimaan Pajak daerah dan juga Pendapatan Asli Daerah.

2. Bagi Wajib Pajak atau masyarakat Kota Bandung

a. Para pengusaha jasa reklame yang menggunakan self

assessment system diharapkan mampu meningkatkan kesadarannya sebagai wajib pajak untuk membayar pajak tanpa harus ditagih.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

Universitas Kristen Maranatha

Bandung. Pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dengan cara memberlakukan sanksi, berupa sanksi administratif dan sanksi pidana, bagi Wajib Pajak yang tidak membayar pajak atau tidak menyetorkan pajaknya dengan benar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain, atau mengubah salah satu variabel agar tidak hanya terbatas dengan pemungutan pajak reklame saja yang menjadi salah satu faktor penentu dalam penerimaan pajak daerah.


(5)

Darwin. (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Mitra Wacana Media. Jakarta. Effendi, Tommi. (2013). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan dan Pajak Reklame

Terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. (Tidak Dipublikasikan)

Ekosetianto. (2009). Garis-Garis Besar Haluan Negara 2004-2009, 7 November 2009 diakses dari http://ekosetianto.wordpress.com/2009/11/07/garis-garis-besar-haluan-negara-2004-2009/ pada tanggal 1 Oktober 2013.

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Fitriandi, Primandita., Yuda Aryanto, Agus Puji Priyono. (2011). Kompilasi Undang-Undang Perpajakan Terlengkap. Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, Jr. F, Anderson, R.E. 2008. Multivariate Data Analysis 7Edition, NJ: Prentice-Hall International, Inc,

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame. Peraturan Walikota Bandung Nomor 389 Tahun 2012 tentang Pajak Reklame.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi Keenam. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Sanjaya, Thomas. (2012). Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir Terhadap Pajak Daerah Kota Bandung: Survei Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen


(6)

DAFTAR PUSTAKA 80

Universitas Kristen Maranatha

Solimun, MS. (2004). Pemodelan Statistika: Structural Equal Modeling (SEM) Aplikasi Amos. Diklat Unversitas Riau. Pekanbaru.

Suandy, Erly. (2011). Hukum Pajak. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo., Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta. Bandung. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Valent, Chaberte Nathalie. (2012). Pengaruh Pemungutan Pajak Hiburan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Survei Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Watini, Sri. (2010). Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung: Studi Empirik Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Jurnal Akuntansi Vol.2 No.2, hal. 181-201.