Pengaruh Efektivitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).
ABSTRAK
Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Bandung serta pengaruhnya terhadap penerimaan pajak daerah. Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan dianalisis menggunakan statistik parametrik dengan melakukan pengujian analisis regresi berganda, analisis koefisien korelasi ganda, koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y masing-masing sebesar 1,871 dan 23,755. Sedangkan untuk hasil pengujian hipotesisnya ada 2 (dua) uji yaitu uji T dan uji F. Pada uji T dapat disimpulkan bahwa Efektifitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame mempunyai pengaruh namun tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Daerah sebesar -21,34% sedangkan pada uji F dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara efektifitas penerimaan pajak reklame, efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah sebesar 99,2%.
(2)
ABSTRACT
Advertising Tax is a tax on the implementation of the billboard. Purpose of execution of the study was to determine the effectiveness and efficiency of tax collection advertising Revenue Service conducted by the city of Bandung and its effect on local tax revenues. The method used in the preparation of this paper is descriptive method with approach of case studies and analyzed using parametric statistical test to perform multiple regression analysis, analysis of multiple correlation coefficient, coefficient of determination. The results showed that the positive relationship between X1 and X2 with
Y to Y respectively by 1.871 and 23.755. As for the results of hypothesis testing there are two test the T test and F test. In the test T can be concluded that the Effectiveness and Efficiency of Advertising Tax Revenue has significant influence but not to the Local Tax Revenue by -21.34%, while the F test can be concluded that there was no significant effect between the effectiveness of the advertising tax revenue, the efficiency of advertising tax revenues to the acceptance of advertisements local taxes amounting to 99.2%.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)...……..…………..……... 8
(4)
2.1.1.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah…… 9
2.1.1.1.1 Hasil Pajak Daerah ... 10
2.1.1.1.2 Hasil Retribusi Daerah ... 12
2.1.1.1.3 Lain-lain PAD yang Sah ... 14
2.1.1.3 Peranan Pendapatan Asli Daerah ... 15
2.1.1.4 Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah ... 15
2.1.1.4.1 Intensifikasi ... 16
2.1.1.4.2 Ekstensifikasi ... 17
2.1.2 Pajak ... 18
2.1.2.1 Definisi Pajak ... 18
2.1.2.2 Hubungan Pajak dengan Pancasila ... 21
2.1.2.3 Fungsi Pajak ... 22
2.1.2.4 Syarat-syarat Pemungutan Pajak ... 23
2.1.2.5 Teori Pemungutan Pajak ... 24
2.1.2.6 Penggolongan Pajak ... 26
2.1.2.7 Tarif Pajak ... 28
2.1.3 Pajak Daerah ... 28
2.1.3.1 Pengertian Pajak Daerah ... 28
2.1.3.2 Ciri-ciri Pajak Daerah ... 29
2.1.3.3 Fungsi Pajak Daerah ... 30
2.1.3.4 Jenis-jenis Pajak Daerah ... 30
(5)
2.1.4.1 Definisi Pajak Reklame ... 33
2.1.4.2 Objek dan Subjek Pajak Reklame ... 34
2.1.4.3 Dasar Hukum Pajak Reklame ... 35
2.1.4.4 Dasar Pengenaan Pajak Reklame ... 36
2.1.4.5 Tarif Pajak Reklame ... 38
2.1.5 Efektifitas... 38
2.1.5.1 Pengertian Efektifitas ... 38
2.1.5.2 Pengukuran Efektifitas ... 39
2.1.6 Efisiensi ... 40
2.1.6.1 Pengertian Efisiensi ... 40
2.1.6.2 Pengukuran Efisiensi ... 40
2.2 Kerangka pemikiran ... 41
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 43
BAB III METODE PENELITIAN... 45
3.1 Objek Penelitian ... 45
3.1.1 Sejarah Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 45
3.1.2 Kedudukan, Tugas Poko, dan Fungsi Dinas ... 47
3.1.2.1 Kedudukan Dinas ... 47
3.1.2.2 Tugas Pokok ... 48
3.1.2.3 Fungsi Dinas... 48
3.1.3 Visi dan Misi ... 49
(6)
3.1.4.1 Tujuan ... 50
3.1.4.2 Sasaran ... 51
3.2 Metode Penelitian... 52
3.3 Operasionalisasi Variabel... 52
3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 55
3.4.1 Sumber Data ... 55
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56
3.5 Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 58
3.5.1 Analisis Data ... 58
3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 59
3.5.2.1 Uji Statistik ... 61
3.5.2.1.1 Pengujian Asumsi Klasik Regresi ... 61
3.5.2.1.2 Analisis Regresi Linier Ganda ... 64
3.5.2.1.3 Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Ganda (Multiple) ... 65
3.5.2.2 Pengujian Hipotesis ... 67
3.5.2.3 Penetapan Tingkat Signifikasi ... 70
3.5.2.4 Penarikan Kesimpulan ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
4.1 Hasil Penelitian ... 71
4.1.1 Penerimaan Pendapatan Pajak Daerah ... 71
(7)
4.2 Pembahasan ... 77
4.2.1 Tinjauan Terhadap Variabel Penelitian ... 77
4.2.1.1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah (Variabel Y) ... 77
4.2.1.2 Efektifitas Pajak Reklame Periode Tahun 2006-2010 ... 79
4.2.1.3 Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame Periode Tahun 2006-2010 ... 81
4.3.2 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 85
4.3.2.1 Analisis Data Deskriptif ... 86
4.3.2.2 Pengujian Asumsi Klasik... 88
4.3.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 88
4.3.2.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 89
4.3.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 90
4.3.2.3 Persamaan Regresi Linier Berganda... 91
4.3.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 92
4.3.2.5 Uji Signifikasi ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran………. ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame (X1), Biaya Pemungutan
Pajak Reklame (X2) dan Penerimaan Pajak Daerah (Y) ... 87
Gambar 2 Penerimaan Pajak Daerah ... 90
Gambar 3 Kurva Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame (X1) ... 95
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel I Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Per Jenis Pendapatan
Kota Bandung Tahun 2006-2010………. 3
Tabel II Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010…... 4
Tabel III Kurva Biaya Pemungutan Pajak Reklame (X2) ... 54
Tabel IV Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 67
Tabel V Pendapatan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010 ... 74
Tabel VI Penerimaan Pajak Daerah ... 78
Tabel VII Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2006-2010 ... 79
Tabel VIII Biaya Pemungutan Pajak Reklame ... 83
Tabel IX Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame (X1), Biaya Pemungutan Pajak Reklame (X2) dan Penerimaan Pajak Daerah (Y) ... 86
Tabel X Hasil Uji Normalitas ... 89
Tabel XI Hasil Uji Multikolinieritas ... 91
Tabel XII Hasil perhitungan regresi linier berganda ... 92
Tabel XIII Hasil Koefisien Determinasi ... 93
Tabel XIV Koefisien Beta x Zero-order ... 93
Tabel XV Hasil uji parsial ... 94
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Target, Realisasi dan Penerimaan/ Penyetoran Pajak
Daerah Tahun Anggaran 2006-2010 ...
Lampiran B Output SPSS...
Lampiran C Surat Izin Penelitian ...
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena itu penulis berpendapat menempatkan pajak sebagai suatu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam gotongroyong nasional adalah suatu peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dengan melalui peningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat (www.bappenas.go.id/get-file-server/node/5965). Dalam rangka mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional tersebut, penulis berpendapat pelaksanaan pembangunan harus merata diseluruh tanah air dan ini tidak terlepas dari adanya pembangunan daerah merupakan bagian yang sangat penting dari pembangunan nasional. Guna memperlancar pembangunan nasional maka perlu digunakan suatu dana yang berasal dari penerimaan negara yaitu dari pemungutan pajak daerah.
Salah satu sumber penerimaan negara adalah berasal dari pungutan pajak daerah. Pajak daerah merupakan aset penerimaan daerah yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Sumber pendapatan daerah menurut Undang-undang No. 34 Tahun 2000, yang digolongkan sebagai berikut:
(12)
BAB I Pendahuluan 2
1) Pajak Provinsi terdiri dari:
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Penggalian dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan 2) Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari:
a. Pajak Hotel b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C g. Pajak Parkir
h. Pajak Sewa-menyewa/Kontrak Rumah dan/atau Bangunan.
Dari penelitian sebelumnya oleh Ariani (2007) dengan judul Efektifitas Pemungutan Pajak Reklame dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Pajak Daerah di Kota Bandung didapatkan hasil bahwa efektifitas pemungutan pajak reklame dan kontribusi pajak reklame berperan pada penerimaan pajak daerah.
Berdasarkan hasil uraian di atas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis tertarik untuk membahas tentang “Efektifitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah.”
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang-undang No. 33 Tahun 2004, pasal 1 angka 12 adalah sebagai berikut:
(13)
BAB I Pendahuluan 3
“ Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”
PAD bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah. PAD dimaksudkan untuk membiayai belanja atau pengeluaran pembangunan daerah, karena pembangunan daerah tidak dapat terlaksana dengan baik apabila tidak didukung biaya yang cukup.
Tabel 1
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Per Jenis Pendapatan Kota Bandung Tahun 2006-2010 (Dalam Jutaan Rupiah)
Jenis Pendapatan 2006 2007 2008 2009 2010
Pajak Daerah 26,481 34,981 44,693 45,126 47,682
Retribusi Daerah 6,504 7,171 8,003 7,650 8,035
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
2,021 2,241 3,050 3,420 3,637
Lain-lain PAD yang sah 6,652 7,802 8,999 11,271 12,498
Jumlah PAD 41,658 52,195 64,746 67,467 71,852
Sumber: Dinas Pendapatan Kota Bandung Tahun 2011
Dengan melihat tabel 1.1 di atas dapat dijelaskan bahwa pajak daerah menduduki urutan pertama dalam hal besarnya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu sumbangan Pajak daerah sangat berperan terhadap Pendapatan Asli Daerah yang salah satu jenis Pajak Daerah tersebut adalah Pajak Reklame.
(14)
BAB I Pendahuluan 4
Dengan berkembangnya teknologi, semakin banyak pula perusahaan yang memproduksi suatu produk atau barang. Hal ini perlu disebarluaskan agar masyarakat lebih mengenal dan memakai barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya suatu saran untuk memproduksi produk tersebut diantaranya adalah pemasangan papan reklame di daerah-daerah, khususnya di Kota Bandung baik berupa reklame permanent maupun reklame
incidental.
Kota Bandung sebagai pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Barat sesuai dengan visinya sebagai kota jasa memiliki posisi yang berdekatan dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan tempat yang sangat strategis untuk pemasangan reklame suatu produk ataupun jasa. Dengan pemungutan pajak atas reklame tersebut Pemerintah Kota Bandung telah memiliki salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang cukup menjanjikan dari sektor pajak.
Tabel 2
Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung Tahun 2006-2010
Tahun Penerimaan Pajak Daerah 2006 154,728,981,000.00 2007 186,625,927,926.00 2008 207,017,095,000.00 2009 255,506,475,774.00 2010 290,264,385,266.00
Penerimaan pajak reklame di Kota Bandung sebagai salah satu komponen pendapatan daerah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 Tahun 2003
(15)
BAB I Pendahuluan 5
tentang penyelenggaraan pajak reklame sebagai salah satu penerimaan pajak daerah yang potensial, maka Pemerintah Daerah berusaha mengoptimalkan pendapatan daerahnya dari sektor pajak reklame dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi terhadap penerimaannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Efektifitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada alinea sebelumnya, penulis merumuskan pokok-pokok masalah yang akan diteliti dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh efektifitas penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung?
2. Seberapa besar pengaruh efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak Reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan dan mendapatkan data yang dapat memberikan informasi, kompeten, dan relevan, serta mendapatkan gambaran mengenai efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak reklame di Kota Bandung serta pengaruhnya terhadap penerimaan pajak daerah di Kota
(16)
BAB I Pendahuluan 6
Bandung. Adapun maksud lain dilakukannya penelitian ini adalah untuk menempuh ujian sidang dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
Sesuai dengan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.
2) Mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.
3) Mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas dan efisiensi penerimaan Pajak Reklame terhadap penerimaan Pajak Daerah di Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan akan memperoleh manfaat, antara lain:
1. Bagi Penulis dan Masyarakat lainnya
Penulis berharap melalui penelitian ini, penulis dan masyarakat lainnya dapat memahami secara lebih mendalam mengenai kriteria isi, penempatan dan pemasangan reklame yang baik serta cara menghitung pajak reklame sehingga dapat membantu menjaga kerapian Kota Bandung serta memajukan usaha melalui promosi yang dapat dilakukan dengan menggunakan media reklame dimana dalam praktik penyelenggaraannya akan dikenakan pajak.
(17)
BAB I Pendahuluan 7
Sebagai informasi bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung dalam menilai efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah, sehingga dapat mengambil langkah-langkah dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah.
3. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu Akutansi Sektor Publik, khususnya dalam Akuntansi Keuangan Daerah terutama bidang pajak daerah dan diharapkan menjadi bahan informasi untuk pendalaman penelitian selanjutnya.
4. Bagi pihak yang menaruh minat pada bidang Perpajakan
Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi sumbangan informasi dan tambahan wawasan ilmu pengetahuan mengenai perpajakan sehubungan dengan pajak daerah.
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame di Kota Bandung
Berdasarkan hasil penelitian, nampak bahwa rata-rata rasio efektifitas penerimaan pajak reklame pada tiap tahunnya sebesar 97.68% maka penerimaan pajak reklame pada tiap tahunnya termasuk tidak efektif. Pada tahun 2008 dan 2010 penerimaan pajak reklame, cenderung tidak efektif, (77,40% ≤ 100%) yang disebabkan oleh perubahan peraturan yang mengatur tentang estetika penataan ruang Kota Bandung dan menetapkan tentang pemberlakuan 7 (tujuh) ruas jalan bebas reklame di Kota Bandung.
2. Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame di Kota Bandung
Penerimaan pajak reklame di Kota Bandung termasuk dalam kriteria efisien karena jumlah perolehan yang didapat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pada tahun 2009 dan 2010 terdapat kecenderungan tidak efisien, karena rasio efisiensi didapat sebesar 109,48% dan 123,38%, artinya rasio tersebut melebihi 85%. Meningkatnya rasio efisiensi tersebut mencerminkan penerimaan pajak reklame pada tahun 2009 dan 2010 cenderung kurang efisien. Pada kenyataannya rasio efisiensi tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya karena biaya yang disediakan untuk memperoleh pendapatan pajak reklame tersebut, dijadikan sebagai upah pungut (UP) yang dibagikan kepada seluruh pegawai Dinas Pendapatan Daerah.
(19)
BAB V Kesimpulan dan Saran 99
3. Pengaruh Efektifitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah
Secara Parsial
Dari hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame (X1) memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap variabel Penerimaan Pajak Daerah (Y) sebesar 0,2134 atau 21,34%.
Dari hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel Biaya Pemungutan Pajak Reklame (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Penerimaan Pajak Daerah (Y) sebesar 1,2055 atau 120,55%.
Secara Simultan
Berdasarkan pengujian hipotesis nilai Fhitung sebesar 119,484 sedangkan Ftabel adalah sebesar 19,000 ini berarti Fhitung > Ftabel. Dalam penelitian ini diperoleh tingkat signifikan (0,80 > 0,05), yang artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 99,2% atau toleransi kemelesetan 0,8%.
Walaupun H0 (Hipotesis null) ditolak, tetapi tingkat kekeliruan dalam penelitian ini melebihi nilai signifikan yang ditetapkan, dimana tingkat signifikansi (level of significance) yang digunakan adalah 0,05. Maka pengaruh dan hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat tidak dapat untuk dijadikan dasar kesimpulan dalam populasi yang diteliti.
Kesimpulannya adalah bahwa secara bersamaan tidak terdapat pengaruh signifikan antara efektifitas penerimaan pajak reklame, efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah.
(20)
BAB V Kesimpulan dan Saran 100
5.2 Saran
1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung
a. Dalam rangka implementasi program intensifikasi dan ekstensifikasi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan PAD, salah satu upayanya adalah dengan memperbaiki pengelolaan pajak reklame sebagai potensi PAD dari sektor pajak daerah. Misalnya dengan menambah jumlah petugas lapangan untuk pajak reklame dengan cara mengalihkan sejumlah petugas dari jenis pajak lain untuk ikut mengelola pajak reklame di tiap titik kawasan reklame, karena yang ada sekarang hanya 2 (dua) orang petugas lapangan yang bertanggungjawab untuk mengawasi 5 (lima) titik kawasan reklame (Bojonegara, Cibeunying, Karees, Tegalega, Ujungberung, dan Gedebage). b. Untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan pemungutan pajak reklame,
diharapkan agar Dinas Pendapatan Kota Bandung dapat mengatur biaya yang dikeluarkan guna mengelola tiap jenis pajak daerah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbaiki berbagai hal yang masih kurang dan belum lengkap misalkan dari segi potensi sebenarnya pajak reklame di Kota Bandung.
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dalam Negeri. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.
Pemerintah Daerah Kota Bandung. (2003). Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame, Bandung
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Reklame.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 330 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah Kota Bandung.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 407 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pajak Reklame Kota Bandung.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 470 Tahun 2008 Tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 407 Tahun 2007 yang Mengatur Petunjuk Penyelenggaraan Reklame.
Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2004 Tentang Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
(1)
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
Bandung. Adapun maksud lain dilakukannya penelitian ini adalah untuk menempuh ujian sidang dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
Sesuai dengan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.
2) Mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Bandung.
3) Mengetahui seberapa besar pengaruh efektifitas dan efisiensi penerimaan Pajak Reklame terhadap penerimaan Pajak Daerah di Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan akan memperoleh manfaat, antara lain:
1. Bagi Penulis dan Masyarakat lainnya
Penulis berharap melalui penelitian ini, penulis dan masyarakat lainnya dapat memahami secara lebih mendalam mengenai kriteria isi, penempatan dan pemasangan reklame yang baik serta cara menghitung pajak reklame sehingga dapat membantu menjaga kerapian Kota Bandung serta memajukan usaha melalui promosi yang dapat dilakukan dengan menggunakan media reklame dimana dalam praktik penyelenggaraannya akan dikenakan pajak.
(2)
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
Sebagai informasi bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung dalam menilai efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah, sehingga dapat mengambil langkah-langkah dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah.
3. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu Akutansi Sektor Publik, khususnya dalam Akuntansi Keuangan Daerah terutama bidang pajak daerah dan diharapkan menjadi bahan informasi untuk pendalaman penelitian selanjutnya.
4. Bagi pihak yang menaruh minat pada bidang Perpajakan
Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi sumbangan informasi dan tambahan wawasan ilmu pengetahuan mengenai perpajakan sehubungan dengan pajak daerah.
(3)
98
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame di Kota Bandung
Berdasarkan hasil penelitian, nampak bahwa rata-rata rasio efektifitas penerimaan pajak reklame pada tiap tahunnya sebesar 97.68% maka penerimaan pajak reklame pada tiap tahunnya termasuk tidak efektif. Pada tahun 2008 dan 2010 penerimaan pajak reklame, cenderung tidak efektif, (77,40% ≤ 100%) yang disebabkan oleh perubahan peraturan yang mengatur tentang estetika penataan ruang Kota Bandung dan menetapkan tentang pemberlakuan 7 (tujuh) ruas jalan bebas reklame di Kota Bandung.
2. Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame di Kota Bandung
Penerimaan pajak reklame di Kota Bandung termasuk dalam kriteria efisien karena jumlah perolehan yang didapat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pada tahun 2009 dan 2010 terdapat kecenderungan tidak efisien, karena rasio efisiensi didapat sebesar 109,48% dan 123,38%, artinya rasio tersebut melebihi 85%. Meningkatnya rasio efisiensi tersebut mencerminkan penerimaan pajak reklame pada tahun 2009 dan 2010 cenderung kurang efisien. Pada kenyataannya rasio efisiensi tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya karena biaya yang disediakan untuk memperoleh pendapatan pajak reklame tersebut, dijadikan sebagai upah pungut (UP) yang dibagikan kepada seluruh pegawai Dinas Pendapatan Daerah.
(4)
BAB V Kesimpulan dan Saran 99
Universitas Kristen Maranatha
3. Pengaruh Efektifitas dan Efisiensi Penerimaan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah
Secara Parsial
Dari hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel Efektifitas Penerimaan Pajak Reklame (X1) memiliki pengaruh namun tidak signifikan terhadap variabel Penerimaan Pajak Daerah (Y) sebesar 0,2134 atau 21,34%.
Dari hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel Biaya Pemungutan Pajak Reklame (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Penerimaan Pajak Daerah (Y) sebesar 1,2055 atau 120,55%.
Secara Simultan
Berdasarkan pengujian hipotesis nilai Fhitung sebesar 119,484 sedangkan Ftabel adalah sebesar 19,000 ini berarti Fhitung > Ftabel. Dalam penelitian ini diperoleh tingkat signifikan (0,80 > 0,05), yang artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 99,2% atau toleransi kemelesetan 0,8%.
Walaupun H0 (Hipotesis null) ditolak, tetapi tingkat kekeliruan dalam penelitian ini melebihi nilai signifikan yang ditetapkan, dimana tingkat signifikansi (level of significance) yang digunakan adalah 0,05. Maka pengaruh dan hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat tidak dapat untuk dijadikan dasar kesimpulan dalam populasi yang diteliti.
Kesimpulannya adalah bahwa secara bersamaan tidak terdapat pengaruh signifikan antara efektifitas penerimaan pajak reklame, efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap penerimaan pajak daerah.
(5)
BAB V Kesimpulan dan Saran 100
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung
a. Dalam rangka implementasi program intensifikasi dan ekstensifikasi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan PAD, salah satu upayanya adalah dengan memperbaiki pengelolaan pajak reklame sebagai potensi PAD dari sektor pajak daerah. Misalnya dengan menambah jumlah petugas lapangan untuk pajak reklame dengan cara mengalihkan sejumlah petugas dari jenis pajak lain untuk ikut mengelola pajak reklame di tiap titik kawasan reklame, karena yang ada sekarang hanya 2 (dua) orang petugas lapangan yang bertanggungjawab untuk mengawasi 5 (lima) titik kawasan reklame (Bojonegara, Cibeunying, Karees, Tegalega, Ujungberung, dan Gedebage). b. Untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan pemungutan pajak reklame,
diharapkan agar Dinas Pendapatan Kota Bandung dapat mengatur biaya yang dikeluarkan guna mengelola tiap jenis pajak daerah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbaiki berbagai hal yang masih kurang dan belum lengkap misalkan dari segi potensi sebenarnya pajak reklame di Kota Bandung.
(6)
101 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dalam Negeri. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.
Pemerintah Daerah Kota Bandung. (2003). Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame, Bandung
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Reklame.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 330 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Pemungutan Pajak Daerah Kota Bandung.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 407 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pajak Reklame Kota Bandung.
Peraturan Daerah Walikota Bandung Nomor 470 Tahun 2008 Tentang Perubahan
atas Peraturan Walikota Nomor 407 Tahun 2007 yang Mengatur Petunjuk Penyelenggaraan Reklame.
Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2004 Tentang Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Daerah. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.
Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.