15
8  Sikap dan situasi Sikap seseorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam
konteks  situasi,  artinya,  situasi  akan  memengaruhi  sikap konsumen terhadap suatu objek.
3. Persepsi
Kotler  dan  Keller  2009  menyatakan  persepsi  perception  adalah proses  di  mana  kita  memilih,  mengatur,  dan  menerjemahkan  masukan
informasi  untuk  menciptakan  gambaran  dunia  yang  berarti.  Persepsi menurut  Sciffman  dan  Kanuk  2000,  yaitu  proses  di  mana  individu
memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan  masuk  akal  mengenai  dunia.  Proses  ini  dapat  dijelaskan  sebagai
“bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita”. Dua individu mungkin menerima  stimuli  yang  sama  dalam  kondisi  nyata  yang  sama,  tetapi
bagaimana setiap
orang mengenal,
memilih, mengatur,
dan menafsirkannya  merupakan  proses  yang  sangat  individual  berdasarkan
kebutuhan,  nilai-nilai,  dan  harapan  setiap  orang.  Kotler  dalam Simatupang,  2011  mengungkapkan  hal  serupa  bahwa  seorang  individu
yang  memilih,  mengorganisasi  dan  menafsirkan  masukan-masukan informasi  untuk  menciptakan  sebuah  gambaran  yang  bermakna.  Persepsi
dibentuk  oleh  karakteristik  dari  stimuli,  hubungan  stimuli  dengan sekelilingnya,  dan  kondisi-kondisi  di  dalam  diri  kita  sendiri.  Persepsi
memiliki  sifat  subjektif. Satu  hal  yang  perlu  diperhatikan  adalah  persepsi secara subtansial bisa sangat berbeda dengan realitas.
16
4. Country of Origin Effect Efek Negara Asal
Menurut  Kotler  dan  Keller  2009  dalam  pasar  global  yang  semakin terhubung  dan  sangat  kompetitif,  pemasar  perlu  memperhatikan
bagaimana  sikap  dan  kepercayaan  mengenai  negara  mereka  dalam mempengaruhi  pengambilan  keputusan  konsumen  dan  bisnis.  Persepsi
negara  asal  adalah  asosiasi  dan  kepercayaan  mental  yang  dipicu  oleh sebuah  negara.  Pemasar  ingin  menggunakan  persepsi  negara  asal  yang
positif untuk menjual produk dan jasa mereka. Menurut Chandra dan Gregorius 2004 country of origin effect adalah
segala pengaruh dari negara produsen terhadap persepsi positif dan negatif konsumen atas produk  tertentu. Menurut Kotabe dan Helsen 2000 bukti
menunjukkan bahwa produk ”dibuat inisial  made in” karena label penting
untuk  konsumen.  Beberapa  temuan  mengatakan  bahwa  pengaruh  efek negara asal menunjukkan fenomena yang kompleks:
a.  Efek  negara  asal  tidak  stabil:  citra  negara  akan  berubah  ketika konsumen  menjadi  lebih  akrab  dengan  negara  tersebut,  praktik
pemasaran produk belakangan ini meningkat dari waktu ke waktu. b.  Penelitian juga menunjukkan bahwa ada peran kedua negara yaitu
negara  desain  dan  negara  manufaktur    perakitan.  Perusahaan asing  dapat  menargetkan  konsumen  patrotic  dengan  menjadi
pemain lokal di pasar tuan rumah. c.  Demografi  membuat  perbedaan.  Efek  negara  asal  sangat
berpengaruh  di  kalangan  orang  tua,  kurang  berpendidikan,  dan
17
politik  konservatif.  Konsumen  cenderung  untuk  menggunakan negara  asal  produk  sebagai  syarat  ketika  mereka  tidak  terbiasa
dengan nama merek yang dibawa oleh produk tersebut. d.  Efek negara asal tergantung pada kategori produk.
Pemasar  global  mengetahui  bahwa  konsumen  mempunyai  sikap  dan kepercayaan  berbeda  tentang  merek  atau  produk  dari  berbagai  negara.
Persepsi  negara  asal  dapat  mempengaruhi  pengambilan  keputusan konsumen  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Persepsi  bisa
dimasukkan  sebagai  atribut  dalam  pengambilan  keputusan  atau  dalam proses. Persepsi dapat dilihat dari hal sebagai berikut:
a.  Orang  sering  bersifat  etnosentris  dan  lebih  suka  menggunakan produk dalam negeri mereka sendiri, kecuali mereka berasal dari
negara yang kurang maju. b.  Semakin  bagu
s  citra  negara,  semakin  penting  label  “made  in” harus ditampilkan.
c.  Dampak  asal  negara  bervariasi  denga  jenis  produk.  Konsumen ingin  tahu  di  mana  sebuah  mobil  dibuat,  tetapi  tidak  untuk
minyak pelumasnya. d.  Negara  tertentu  menikmati  reputasi  atas  barang  tertentu:  Jepang
untuk  mobil  dan  elektronik  konsumen;  Amerika  Serikat  untuk inovasi  teknologi  tinggi,  minuman  ringan,  dan  jins;  Perancis
untuk anggur, parfum dan barang mewah.
18
Ketika  konsumen  cenderung  memiliki  sikap  atau  bahkan  preferensi ketika datang ke suatu produk tertentu yang dibuat di negara tertentu, sikap
ini  mungkin  positif,  negatif,  atau  netral  tergantung  pada  persepsi  atau pengalaman Sciffman dan Kanuk, 1997.
Adapun keuntungan dari  country of  origin dilihat dari  marketing mix perusahaan 4P, yaitu:
1. Product
Country  of  origin  yang  sesuai  akan  menguntungkan  dalam keputusan  produk  sebab  hal  tersebut  mendukung  image  barang
yang  akan  diproduksi  di  negara  tersebut.  Misal  memproduksi  alat elektronik  di  Jepang  yang  sudah  memiliki  image  suatu  negara
dengan  teknologi  maju,  maka  hal  tersebut  tentu  akan  mendukung image  produk  di  mata  konsumen  bahwa  produk  kita  merupakan
produk maju. 2.
Price Menjual  produk  dengan  harga  yang  lebih  murah  mungkin  dapat
dilakukan  pada  konsumen  yang  tidak  peduli  terhadap  country  of origin  produk  tersebut,  demikian  juga  berlaku  sebaliknya,
perusahaan  dapat  menentukan  harga  suatu  produk  menyesuaikan dengan image dari country of origin yang sudah melekat pada suatu
negara.
19
3. Placement  Distribution
Alternatif  lain  dari  strategi  pemasaran  adalah  pemilihan  saluran distribusi  yang  tepat  untuk  dapat  mempengaruhi  sikap  konsumen
terhadap produk. 4.
Promotion Berbagai  alternatif  komunikasi  dapat  digunakan  oleh  pemasar
untuk  mempengaruhi  konsumen  agar  mengkonsumsi  produk  yang ditawarkan.  Sehubungan  dengan  country  of  origin,  maka  pemasar
dapat  melakukan  strategi  promosi  dengan  lebih  menonjolkan country  image  produk  serta  menekankan  pada  brand  image  yang
dimiliki  oleh  produk.  Strategi  ini  bermanfaat  untuk  menekan pesaing  yang  menghasilkan  produk  serupa  tetapi  tidak  memiliki
keunggulan country of origin.
5. Produk