Pengertian persepsi Proses pembentukan persepsi

1

I. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian persepsi

Dinyatakan oleh Sarwono 1983:89, persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut antara lain: kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan untuk memfokuskan. Seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda, walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan. Didefinisikan oleh Sondang 1989, bahwa persepsi merupakan suatu proses seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya dalam usahanya memberikan suatu makna tertentu dalam lingkungannya. Disebutkan oleh Indrajaya, 1986 dalam Prasilika, 2007:10 persepsi adalah suatu proses seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, memanfaatkan, mengalami, dan mengolah perbedaan atau segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungannya. Dinyatakan oleh Robins 1999:124, persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka untuk memberikan makna terhadap lingkungannya. Thoha 1999:123-124, persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Wikipedia Indonesia menyebutkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus sendiri didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.

2.1.2 Proses pembentukan persepsi

Digambarkan oleh Damayanti, 2000 dalam Prasilika, 2007:12-13 proses pembentukan persepsi pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Skema Pembentukan Persepsi Proses pembentukan persepsi dimulai dengan penerimaan rangsangan dari berbagai sumber melalui panca indera yang dimiliki, setelah itu diberikan respon sesuai dengan penilaian dan pemberian arti terhadap rangsang lain seperti dilihat dalam Gambar 1. Setelah diterima rangsangan atau data yang ada diseleksi. Untuk menghemat perhatian yang digunakan rangsangan-rangsangan yang telah diterima diseleksi lagi untuk diproses pada tahapan yang lebih lanjut. Setelah diseleksi rangsangan diorganisasikan berdasarkan bentuk sesuai dengan rangsangan yang telah diterima. Setelah data diterima dan diatur, proses selanjutnya individu Rangsangan Sensasi Lingkungan Proses belajar Proses Pengorganisasia n Pengalaman Interpensi Persepsi Seleksi Input menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara. Dikatakan telah terjadi persepsi setelah data atau rangsang tersebut berhasil ditafsirkan. Sedangkan faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang dapat disebut sebagai faktor-faktor personal, yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimuli Rakhmat, 1998. Sejalan dengan hal tersebut, maka persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor utama yaitu pengalaman masa lalu dan faktor pribadi Sugiharto, 2001.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (Ppl) Di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai Dengan Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang Terhadap Pengembangan Usahatani Padi Organik Di Provinsi Sumatera

9 143 67

Sikap Dan Perilaku Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Padang Lawas (Kasus: Desa Gunung Manobot Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

12 117 80

Peran Penyuluh Pertanian Dalam Menunjang Keberhasilan Pembangunan Desa Studi Kasus Di Kecamatan Binjai Kab. Langkat

0 36 110

Evaluasi Sirkulasi Wisata Pada Kawasan Lanskap Sawah Berteras Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan, Bali

0 5 86

“Persepsi Petani terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten”.

2 21 251

Studi Potensi Kawasan Subak Sebagai Ekowisata di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabananan.

0 1 35

Persepsi Petani Perkotaan terhadap Aktivitas Sistem Subak (Kasus di Subak Anggabaya Desa Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar).

1 2 9

PERSEPSI PETANI TERHADAP PERANAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DI DESA SIMPANGKATIS KECAMATAN SIMPANGKATIS KABUPATEN BANGKA TENGAH SKRIPSI

0 3 16

HUBUNGAN PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DENGAN TINGKAT ADOPSI INOVASI RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

0 1 10

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KECAMATAN SUKA MAKMUE KABUPATEN NAGAN RAYA

0 0 61