11
Corporate governance
merupakan suatu
elemen kunci
dalam meningktakan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara
managemen perusahaan dewan direksi, para pemegang saham dan stakeholders lainnya OECD, 1999. Corporate governance memberikan suatu struktur yang
memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran objektive dari suatu perusahaan dan sebagai sarana untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut dan sarana untuk
menentukan teknik kinerja. Good corporate governance harus memberikan insentif yang tepat untuk dewan direksi dan manajemen dalam rangka mencapai
sasaran-sasaran yang ditentukan dari sisi kepentingan perusahaan dan para pemegang saham dan juga harus dapat memfasilitais monitoring yang efektif
sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya secara efisien OECD, 1999.
2.1.2 Pengertian Corporate Governance
Konsep corporate governance tidak dapat dpisahkan sari sistem korporasi. Hunger dan Wallen 2000 dalam FCGI 2003:23 mendefinisikan korporasi
sebagia mekanisme yang dibangun agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian, dan tenaga demi manfaat bersama.
Shareholders memberi kontribusi berupa modalcapital yang adakalanya di peroleh dari para kreditur, para manajer manajeman yang memberi kontribusi
berupa keahlian dan para karyawan dengan kontribusi tenaga. Selanjutnya para pemegang saham atau para investor turut serta dalam keuntungan perusahaan
tanpa harus bertanggungjawab atas operasional perusahaan. Para pemegang saham ini menunjuk suatu dewan yang memiliki kewajiban hukum untuk mewakili dan
12
melindungi kepentingan mereka. Sedangkan manajemen adalah para profesional yang enjalankan perusahaan tanpa harus bertanggungjawab secara pribadi atas
penyediaan dana perusahaan. Sehingga dari penjelasan ini konsep pemisahaan antara kepemilikan para pemegang saham dan pengendalian menjadi esensi
penting dalam kajian corporate governance. Dengan pemisahaan ini, pemilik perusahaan memberikan kewenangan
pada pengelola manjer untuk mengurus jalannya perusahaan seperti mengelola dana dan membuat keputusan perusahaan lainnya untuk dan atas nama pemilik.
Dengan kewenangan yang dimilik, mungkin saja pengelola tidak bertindak terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya conflicts of interest Hart, 1995;
William dan Findly, 1984. Conflicts of interest yang terjadi antara pemilik dan manajer perlu dihilangkan sehingga pemilik percaya bahwa dana yang
diinvestasikan akan menghasilkan return. Corporate governance diperlukan untuk mengendalikan perilaku pengelola perusahaan agar bertindak tidak hanya
menguntungkan dirinya sendiri, tetapi juga menguntungkan pemilik perusahaan atau dengan kata lain untuk menyamakan kepentingan antara pemilik perusahaan
dengan pengelola perusahaan. Zingales 1997, menjelaskan bahwa corporate governance merupaka
pengelolaan governance dari bentuk organisasi tertentu yaitu perusahaan corporation. Sedangkan Turnbul 1997, mendefinisikan corporate governance
bagaimana menlakukan tata kelola dalam sebuah organisasi dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses organisasi dalam rangka
menghasilkan dan menjual barang atau jasa Syakhrosa, 2003. Turnbull juga
13
berpendapat bahwa penunjukan controllers regulator merupakan juga substansi penting dalam membangun good corporate governance.
Masalah corporate governance juga menjadi perhatian Indonesia. FCGI 2003:26, mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan
yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance
adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak ytang berkepentingan stakeholders.
2.1.3 Manfaat Penerapan Corporate Governance