18
dan citra perusahaan. Berdasarkan penelitian Kotter dan Heskett 1992, Lusch dan Harvey 1994, peningkatan kinerja organisasional dapat dipengaruhi oleh
aktiva yang tidak berwujud antara lain budaya organisasional, hubungan dengan pelanggan dan citra perusahaan. Bersasrkan penelitian Kotter dan Heskett 1992,
terhadap berbagai industri di Amerika, menemukan bahwa budaya organisasional mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja ekonomi perusahaan dalam
jangka panjang. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa budaya perusahaan merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasil atau kegagalan suatu
perusahaan pada dekade yang akan datang. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh O’ Reilly 1989, menunjukan hal yang konsisten bahwa budaya organisasi
mempunyai pengaruh terhadap efektivitas suatu perusahaan, terutama perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap efektivitas suatu perusahaan, terutama pada
perusahaan yang mempunyai budaya yang susai dengan strategi dan dapat meningkatkan komitmen karyawan terhadap perusahaannnya Indriantoro, 2000.
2.1.6 Kesempatan Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan adalah prestasi yang ditujukan perusahaan dari tahun ke tahun untuk meningkatkan aktivitas investasinya. Perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk pengembangan aktivitas usahanya. Perusahaan yang tumbuh adalah perusahaan
yang memiliki pertumbuhan margin, laba, dan pejualan yang tinggi. Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya
membutuhkan data ekstrnal untuk melakukan perbaikan dalam penerapan
19
corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya modal La Porta dkk, 1998; Klapper dan Love, 2002; Darmawati dkk, 2004.
Indikator dari pertumbuhan perusahaan adalah penjualan, laba bersih, earning per share, dividen, aktiva, aktiva tetap, biaya, modal dan sebagainya
Sofyan Syafri, 2001:300. Dalam penelitian ini pengukur tingkat pertumbuhan perusahaan yang digunakan adalah penjualan, karena penjualan merupakan bagian
dari kegiatan operasional perusahaan.
2.1.7 Kinerja Perusahaan
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
perusahaan biasanya diukur dengan kinerja keuangan yang diukur dengan indikator akuntansi dan indikator pasar modal. Dalam penelitian ini kinerja
perusahaan diukur dengan indikator akuntansi yaitu Return On Equity ROE sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih dengan ekuitas yang dimiliki.
2.1.8 Pengertian Hotel
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata, yang menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1 Kamar tidur kamar tamu
2 Makanan dan minuman
3 Pelayanan penunjang lain seperti:
a. Tempat-tempat rekreasi
b. Fasilitas Olahraga
c. Fasilitas Laundry dan sebagainya.
20
Menurut Proprietors Act 1956 dalam Agus Sulastiyono 2004:5, hotel merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh perwakilannya dengan
menyediakan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur bagi orang- orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah
yang wajar sesuai dengan pelayanan yang ditrrima tanpa adanya perjanjian khusus. Atau dengan kata lain, hotel adalah usaha komersial yang menyediakan
tempat menginap, makanan dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Menurut peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.37PW.340MPPT-86 dalam Agus Sulastyono 2004:5, tentang aturan perusahaan dan pengelolaan hotel Bab I,
Pasal 1, ayat 1 menyetakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
2.1.9 Klasifikasi Hotel