13
SD Kelas Tinggi KK A
Kegiatan Pembelajaran 1 Hakikat, Fungsi, Kedudukan, dan Ragam Bahasa
Indonesia
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam modul ini, Bapak dan ibu diharapkan mampu: 1. Menjelaskan hakikat bahasa Indonesia dengan rasa percaya diri;
2. Menyebutkan fungsi bahasa Indonesia dengan rasa tanggung jawab; 3. Membedakan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dengan kreatif;
4. Mengidentifikasi ragam bahasa Indonesia dengan menghargai pendapat orang lain.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan hakikat bahasa Indonesia. 2. Menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia.
3. Menyebutkan fungsi bahasa Indonesia. 4. Membedakan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
5. Mengidentifikasi ragam bahasa Indonesia. 6. Membuat contoh ragam bahasa Indonesia.
7. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
C. Uraian Materi
1. Hakikat Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer manasuka yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
14
Kegiatan Pembelajaran 1
mengidentifikasikan diri. Kridalaksana: 1983. Ciri atau sifat bahasa yaitu: bahasa itu adalah sebuah sistem, bahasa itu berwujud lambang, bahasa itu berupa bunyi,
bahasa itu bersifat arbitrer, bahasa itu bermakna, bahasa itu bersifat konvensional, bahasa itu bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, bahasa itu bersifat produktif,
bahasa itu bervariasi, bahasa itu bersifat dinamis, dan bahasa itu manusiawi.
3. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya
konstitusi. Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu, hal ini bila dilihat dari sudut pandang linguistik. Dasar yang dipakai untuk
mengembangkan bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau yang dipakai sejak abad ke-19.
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang
kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi
kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Selanjutnya bahasa Malayu ini berkembang hingga menjadi bahasa Indonesia yang kita gunakan sampai saat ini
dan dikukuhkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”. Adapun alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalah sebagai berikut.
a. Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagai lingua franca bahasa perantara atau bahasa pergaulan di bidang perdagangan di seluruh
wilayah Nusantara. b. Bahasa Melayu memunyai struktur sederhana sehingga mudah dipelajari,
mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk memperkaya dan menyempurnakan fungsinya.
c. Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanya perbedaan tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan status sosial pemakainya, sehingga
tidak menimbulkan perasaan sentimen dan perpecahan.
15
SD Kelas Tinggi KK A
d. Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerah lain untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
e. Adanya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuan yang mulia. f. Sebagian besar fonologi dan tata bahasa bahasa Melayu dianggap relatif mudah.
Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. wikipedia
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:
a. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
b. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”. Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
a. Bahasa kebangsaan atau bahasa nasional, kedudukannya berada di atas bahasa- bahasa daerah.
b. Bahasa negara bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Fungsi Bahasa Indonesia
Melihat kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Lambang jati diri identitas. b. Lambang kebanggaan bangsa.
c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda.
d. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah. Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalah sebagai bahasa resminegara;
kedudukan ini mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resminegara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai berikut.
16
Kegiatan Pembelajaran 1
1 Bahasa resmi negara. 2 Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
3 Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.
4 Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi.
Hal senada juga disebutkan dalam Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia bahwa mengingat kedudukannya sebagai bahasa yang penting bahasa Indonesia memiliki
kaidah-kaidah kebakuan bahasa yang harus diperhatikan. Bahasa baku ini mendukung empat fungsi bahasa: 1 fungsi pemersatu, 2 fungsi pemberi
kekhasan, 3 fungsi pembawa kewibawaan, dan 4 fungsi sebagai kerangka acuan.
5. Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami
perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi- variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan
tertentu yang disebut ragam standar Subarianto, 2000. Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan
ciri keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti: loe, gue, ember, kata tersebut termasuk ragam intim di kalangan kaum muda
Jakarta. Bahasa seperti itu digunakan di antara dua orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim. Secara sepintas, kita dapat membedakannya dengan
bahasa santai casual yang juga ditandai dengan adanya penggunaan kata-kata tidak baku. Ragam santai digunakan di dalam situasi tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal. Ragam berikutnya dikenal ragam konsultatif. Jika kita amati bahasa yang digunakan
pada saat guru menjelaskan atau bertanya jawab dengan siswa, atau pada saat