tidak efektif bila memenuhi hanya satu atau sama sekali tidak memenuhi aspek komunikasi.
2.2 Konsep Orang tua
Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah untuk membentuk sebuah
keluarga BKKBN, 2012. Dalam BKKBN 2009 mengasuh dan membesarkan anak remaja membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang berbeda dibanding
membesarkan anak balita. Hal ini terutama disebabkan karena anak menjelang remaja terus mengalami perubahan dan perkembangan secara cepat. Selain perubahan fisik
yang tumbuh menjadi besar dan tinggi, kemampun-kemampuan lain yang dimiliki anak mulai berkembang seperti kemampuan berfikir, menganalisa, membandingkan,
mengkritik dan sebagainya. Secara psikis, sikap dan perilakunya pun berubah. Anak yang tadinya pendiam
tiba-tiba banyak bicara atau sebaliknya, tingkah lakunya sulit dimengerti bahkan seringkali membantah dan menyanggah pendapat yang diberikan, saat itu mereka
sedang menjelma menjadi “dewasa”. Pada masa ini, orang tua mempunyai peran yang besar membantu remaja dalam meningkatkan rasa percaya diri, berani mengemukakan
masalah serta mulai mencoba membuat keputusan dan tidak selalu menuruti teman- temannya. Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, oleh
karena itu dalam mengantarkan anak remajanya menuju dewasa ada beberapa peran yang harus dijalankan oleh orang tua yaitu sebagai pendidik, panutan, pendamping,
konselor, teman atau sahabat dan komunikator. BKKBN 2012 menyatakan sebagai komunikator orang, tua harus mampu
mengkomunikasikan informasi mengenai seksualitas pada remaja. Pada fase remaja,
mereka tidak cocok diajak berkomunikasi dengan gaya orang tua yang memerintah dan mengatur, karena mereka akan memandang orang tua sebagai sosok yang
mengancam dan tidak mampu mengerti diri remaja. Untuk berkomunikasi dengan remaja, lebih cocok dengan gaya komunikasi layaknya seorang teman. Orang tua dapat
mengajak anak berkomunikasi dengan santai, tidak memberikan penilaian, serta tidak terkesan menggurui. Dengan gaya komunikasi seperti ini membuat remaja merasa
lebih aman dan nyaman dalam mendengarkan orang tua, karena orang tua dianggap mampu mengerti posisi serta keinginan diri remaja.
Terdapat beberapa keterampilan komunikasi yang perlu dikembangkan oleh orangtua dalam berkomunikasi dengan remaja yaitu mengenal diri orang tua. Dengan
pengenalan diri, orang tua bisa menerima diri apa adanya, sehingga tahu apa yang harus dirubah. Selain itu sebagai orang tua akan lebih percaya diri dan mudah
menerima remajanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Keterampilan selanjutnya adalah mengenal diri remaja. Penting bagi orang tua
memahami perasaan remaja. Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua kurang dapat memahami perasaan remaja
yang diajak bicara. Agar komunikasi dapat lebih efektif, orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan remaja sebagai lawan bicara. Yang
terakhir adalah mendengar aktif. Mendengar aktif adalah cara mendengar dan menerima perasaan serta memberi tanggapan yang bertujuan menunjukkan kepada
remaja bahwa kita sungguh-sungguh telah menangkap pesan serta perasaan yang terkandung didalamnya. Hal itu dilakukan sehingga kita dapat memahami remaja
seperti yang mereka rasakan bukan seperti apa yang kita lihat atau kita sangka. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kualitas komunikasi antara orang tua dan
anak. Semakin sulitnya kehidupan dan tuntutan ekonomi saat ini, menuntut orang tua
untuk bekerja lebih keras lagi. Pekerjaan menuntut orang tua untuk lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Sehingga orang tua tidak memiliki waktu yang
cukup untuk berbicara dan kurang dekat dengan remajanya. Semakin buruk tingkat komunikasi orang tua antara remaja dengan orang tua, semakin besar kemungkinan
remaja melakukan perilaku berisiko Lestary dan Sugiharti, 2011. Kesibukan orang tua juga membawa pengaruh terhadap perilaku puta-putrinya.
Di zaman individualistis seperti sekarang, orang tua tidak memiliki waktu untuk bercengkrama dengan anak-anaknya, karena mereka sudah merasa kelelahan dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi. Satu hal yang perlu diingat, sesibuk- sibuknya orang tua, mereka harus memiliki waktu untuk mengamati perkembangan dan perilaku putra-
putrinya Mahmudah, 2013. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap pengetahuan yang mereka
miliki. Pengetahuan dan informasi yang diberikan oleh orang tua merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku remaja. Penyampaian informasi melalui
komunikasi oleh orang tua memegang peranan yang penting bagi perkembangan kepribadian anak. Semakin tinggi pegetahuan orang tua maka semakin banyak
informasi yang bisa diberikan oleh orang tua Kustanti, 2013
2.3 Konsep Remaja