Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

teknik harfiah sebanyak 52data 58.43, teknik peminjaman sebanyak 12data 13.48, teknik padanan lazim sebanyak 8 data 8,99, teknik amplifikasi sebanyak 11 data 12,36, teknik modulasi sebanyak 5 data 5.62, dan teknik transposisi sebanyak 1data 1.12. Sedangkan metode penerjemahan yang diterapkan cenderung berorientasi pada BSu. Dalam penelitian Azmy, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian Azmy dan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis penerjemahan lirik lagu dan menggunakan teori metode penerjemahan oleh Newmark 1988. Perbedaan penelitian Azmy dan penelitian ini adalah penelitian Azmy, TSu dan TSanya bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, namun penelitian ini TSu dan TSanya bahasa Inggris dan bahasa Jepang selain itu, penelitian Azmy menggunakan metode agih dan teori teknik penerjemahan oleh Molina dan Albir 2002, namun penelitian ini menggunakan metode padan dan teori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Darbelnet 2000. Manfaat yang didapat dari penelitian Azmy adalah lebih memahami cara menganalisis sebuah lirik lagu dan cara menggunakan teori metode penerjemahan pada lirik lagu. Elfayanti 2014 dalam penelitian yang berjudul “Strategi dan prosedur penerjemahan idiom bahasa Jepang dalam komik Doraemon Teema Betsu Kessaku Sen edisi 1-17” tentang strategi dan prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan idiom bahasa Jepang. Metode yang digunakan di dalam penelitian Elfayanti adalah metode padan translasional dan didukung dengan teknik pilah unsur penentu. Data dianalisis melalui dua tahap, yaitu pertama dianalisis mengenai strategi penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan idiom bahasa Jepang, dan kedua dianalisis mengenai prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan idiom bahasa Jepang. Teori yang digunakan di dalam penelitian Elfayanti adalah strategi penerjemahan idiom menurut Baker 1992 dan prosedur penerjemahan menurut Vinay dan Darbelnet 2000. Hasil dari penelitian Elfayanti tersebut adalah pada komik Doraemon Teema Betsu Kessaku Sen edisi 1-17 menunjukkan bahwa dalam menerjemahkan 34 data idiom bahasa Jepang yang terdapat pada sumber data, penerjemah tidak menggunakan semua strategi penerjemahan idiom yang dikemukakan oleh Baker 1992. Penerjemah hanya menggunakan 3 strategi penerjemahan idiom, yaitu 28 data idiom BSu diterjemahkan secara parafrasa 5 data idiom BSu diterjemahkan menjadi idiom BSa dan 1 data idiom BSu tidak diterjemahkan. Berkaitan dengan prosedur penerjemahan, hasil penelitian Elfayanti menunjukkan bahwa terdapat 2 data idiom BSu yang diterjemahkan melalui prosedur terjemahan harfiah literal translation 17 data idiom BSu diterjemahkan melalui prosedur transposisi berupa pergeseran tataran, unit, dan kelas kata 8 data idiom BSu diterjemahkan melalui prosedur adaptasi adaptation dan 7 data idiom BSu diterjemahkan melalui prosedur kesepadanan equivalence. Dalam penelitian Elfayanti, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian Elfayanti dan penelitian ini adalah sama- sama menggunakan metode padan dan teori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Darbelnet 2000. Perbedaan penelitian Elfayanti dan penelitian ini adalah penelitian Elfayanti menganalisis penerjemahan Idiom bahasa Jepang, namun penelitian ini menganalisis mengenai penerjemahan lirik lagu. Manfaat yang didapat dari penelitian Elfayanti adalah lebih memahami teori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Darbelnet 2000. Pramayougha 2012 dalam penelitian yang berjudul “Teknik Penerjemahan Lagu-Lagu Rohani Nasrani Populer” tentang lirik dari lagu-lagu Rohani Nasrani popular yang telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian Pramayougha adalah untuk dihilangkan saja karena maknanya sama dengan kalimat setelahnya menunjukkan teknik penerjemahan tersebut berguna dalam memfungsikan lirik terjemahannya sebagai lagu setelah diterjemahkan. Metode yang digunakan di dalam penelitian Pramayougha adalah analisis deskriptif. Teori yang digunakan di dalam penelitian Pramayougha adalah teori dari Newmark 1988, Larson 1984 dan juga teori-teori lain sebagai penunjang penelitian. Hasil dari penelitian Pramayougha tersebut adalah pada lirik lagu dari Rohani Nasrani popular diaplikasikan metode adaptation kepada objek penerjemahan dalam penelitian Pramayougha. Terlihat dengan banyaknya penyesuaian yang dilakukan dengan tujuan agar lirik hasil terjemahannya masih bisa berfungsi sebagai sebuah unit lagu. Selain itu, karena datanya berbentuk lagu, yang merupakan sebuah karya non- prosa, metode ini dianggap sesuai untuk diaplikasikan kepada data yang berbentuk seperti demikian. Karena teknik ini memberikan keleluasaan untuk penerjemahnya untuk menerjemahkan secara sangat leluasa guna hasil terjemahannya bisa sesuai dengan hasil yang diharapkan dan hasil terjemahannya masih bisa berfungsi sama seperti objek awalnya yang belum diterjemahkan. Tuntutan struktur irama lagu pun menjadi penting dalam objek penerjemahan seperti ini dikarenakan objek penerjemahannya berbentuk lagu sehingga lirik yang telah diterjemahkan disesuaikan sedemikian rupa agar masih bisa berfungsi sebagai sebuah unit lagu. Dalam penelitian Pramayougha, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan penelitian Pramayougha dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis penerjemahan lirik lagu yang teks sumbernya TSu bahasa Inggris dan menggunakan teori metode penerjemahan oleh Newmark 1988. Perbedaan penelitian Pramayougha dan penelitian ini adalah penelitian Pramayougha, Teks sasarannya TSa bahasa Indonesia dan menggunakan metode analisis deskriptif, namun penelitian ini TSu-nya bahasa Jepang dan menggunakan metode padan. Manfaat yang didapat dari penelitian Pramayougha adalah lebih memahami cara menganalisis lirik lagu dan cara menggunakan teori metode penerjemahan pada lirik lagu.

2.2 Konsep

Untuk memberikan pengertian topik bahasan penelitian ini, berikut akan dipaparkan beberapa konsep yaitu, konsep tentang penerjemahan, penerjemahan lagu dan lirik lagu.

2.2.1 Penerjemahan

Catford dalam Machali, 2000:5 menggunakan pendekatan kebahasaan dalam melihat kegiatan penerjemahan dan ia mendefinisikannya sebagai “the replacement of textual material in one language SL by equivalent textual material in another language TL” mengganti bahan teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran. Newmark dalam Machali, 2000:5 juga memberikan definisi serupa, namun lebih jelas lagi “ rendering the meaning of a text into another language in the way that the author intended the text” menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah mengganti bahasa dari teks bahasa sumber ke teks bahasa sasaran dengan makna yang sama.

2.2.2 Penerjemahan Lagu

Penerjemahan lagu adalah penerjemahan syair pada lagu atau nyanyian yang memerlukan pertimbangan tersendiri dalam pemilihan kata-kata terjemahan untuk dicocokkan dengan irama lagu tersebut. Tjandra, 2005:7. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan yaitu penerjemahan lagu adalah penerjemahan lirik lagu dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan makna dan melodi yang sama.

2.2.3 Lirik lagu

Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga