PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEUREULAK.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD NEGERI I PEUREULAK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh: MUSLIM Z NIM: 8136122033

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N 2 0 1 5


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

MUSLIM. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 1 Peureulak. Tesis. Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk Mengetahui Perbedaan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual dibandingkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas V SD Negeri I Peureulak. (2) Untuk Mengetahui Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Minat belajar terhadap terhadap hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini Siswa SD Negeri I Peureulak kelas V. Pemilihan sampel dilakukan secara random. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) tes kemampuan hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk uraian sebanyak 10 butir soal (2) Lembar angket minat belajar siswa sebanyak 30 item. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas isi dan validitas konstruk serta koefisien reliabilitas. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial data dilakukan dengan uji Anava 2x2 sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Hasil Belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pendekatan PBM. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata pendekatan Kontekstual yaitu 33,91; dan skor rata-rata PBM yaitu 26,41. hal ini juga dapat dilihat dari hasil uji ANAVA yaitu Hasil Belajar siswa adalah Fhitung = 64.902, sedangkan Ftabel = 4.00. karena Fhitung ˃ Ftabel maka H0 ditolak, dan (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan tidak terdapat interaksi antara penggunaan pendekatan pembelajaran dan minat belajar siswa dalam mempengaruhi Hasil Belajar matematika. Dengan kata lain selisih skor rata-rata Hasil Belajar matematika siswa dan skor rata-rata minat belajar tinggi dan minat belajar rendah yang diajar dengan pendekatan PBM tidak berbeda secara signifikan dengan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual.

Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, Pembelajaran Berbasis Masalah, hasil belajar.


(6)

ABSTRACT

MUSLIM. Influence of Learning Strategies and Interests Learning Math Learning Outcomes Students Against Class V SD Negeri 1 Peureulak. Thesis. Terrain: Educational Technology Studies Graduate Program, State University of Medan, 2015.

This study aims to determine: (1) To Know the Difference student learning outcomes by using contextual learning strategies were compared using Problem Based Learning Strategies Class V Elementary School I Peureulak. (2) To Know Interaction between Learning Strategies with interest in learning to the learning outcomes of Mathematics Grade V Elementary School I Peureulak. This study is a quasi-experimental research. This study population Students Elementary School I Peureulak class V. Sample selection is done randomly. The instrument used consisted of: (1) test the ability of learning outcomes used in this study is a description of 10 items (2) The students' interest questionnaire of 30 items. The instrument has qualified content validity and construct validity and reliability coefficients. The data were analyzed using descriptive statistics and inferential analysis. Inferential analysis of data performed by Anova test 2x2 independent samples. The results showed that: (1) Results of Learning math students taught by Contextual approach higher than students taught by PBM approach. It can be seen from the average score is 33.91 contextual approach; and the average score is 26.41 PBM. it can also be seen from the results of ANOVA that student learning outcomes are Fcount = 64 902, while F table = 4.00. because Fcount ˃ Ftable then is rejected, and (2) The results showed that significantly there is no interaction between the use of learning approaches and student interest in mathematics influence learning outcomes. In other words, the difference between the average score of students' mathematics learning outcomes and the average score of higher learning interest and low interest in learning taught by PBM approach does not differ significantly from that taught by contextual learning.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan kasih dan sayangnya kepada kita semua termasuk kepada penulis sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dan diajukan ke panitia ujian tesis program pascasarjana Universitas Negeri Medan pada program studi Teknologi Pendidikan. Tesis ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 1 Peureulak”. Tesis ini dituis Diajukan dalam rangka untuk Memenuhi Sebahagian dari Syaratan Memperoleh Gelar Magister Ilmu kependidikan pada Bidang Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan dan penyelesaian disertasi ini, penulis menerima banyak masukan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya yang terhormat kepada ;

1. Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd dan Dr. R. Mursid, M.Pd selaku pembimbing I dan pembimbing II yang sangat banyak membimbing dan mengarahkan dengan tulus kepada penulis sehingga terselesaikannya penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor unimed yang telah memberikan kesempatan belajar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.


(8)

3. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai sumbangan pemikiran untuk kesempurnaan disertasi ini.

4. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku ka. Prodi teknologi pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai sumbangan pemikiran untuk kesempurnaan disertasi ini.

5. Seluruh dosen prodi S2 teknologi pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali ilmu pengetahuan penulis baik pada saat duduk dibangku perkuliahan maupun di luar perkuliahan sehingga bagi penulis dapat membantu penyelesaian tesis ini.

6. Asrul, M.Pd selaku staf prodi teknologi pendidikan yang banyak membantu penulis untuk melaksanakan penelitian terutama dalam hal membantu dalam ide dalam penyelesaian tesis ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa teknologi pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa istriku tercinta Yusna Rahmi, S.Pd yang setia mendampingi penulis baik dalam duka maupun dalam suka yang selalu mendorong dan mendoakan sehingga menjadi tumpuan inspirasi bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini.

9. Anak-anakku tercinta dan tersayang Mardi Abdullah Rizky yang selalu mendorong dan mendoakan sehingga menjadi tumpuan inspirasi bagi penulis untuk penyelesaian tesis ini.


(9)

v

Penulis mengharapkan semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teori manajemen pendidikan khususnya yang berkaitan dengan judul penelitian disertasi ini.

Medan, Agustus 2015 Penulis

MUSLIM Z NIM: 8136122033


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………. ….. i

ABSTRACT………... ….. ii

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah……….. 1

B Identifikasi masalah………. 11

C Batasan Masalah... 12

D Rumusan Masalah... 13

E Tujuan Penelitian... 13

F Manfaat Penelitian... 14

BAB II KAJIAN TEORITIS A Kerangka Teoretis... 16

1 Hakikat Hasil Belajar Matematika………... 16

2 Hasil Belajar Matematika……… 19

3 Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)……….. 24

4 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah…………. 35

5 Hakikat Minat Belajar... 43

6 Teori Belajar Pendukung……….. 46

7 Hasil Penelitian Yang Relevan………. 49

B Kerangka Berfikir... 51


(11)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Jenis Penelitian... 59

B Tempat Dan Waktu Penelitian... 59

C Populasi Penelitian………... 61

D Teknik Pengambilan Sampel Penelitian... 61

E Desain Penelitian... 62

F Instrumen Penelitian... 64

G Uji Coba Instrumen ………... 67

H Tehnik Analisis Data……… 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Deskripsi Data ……… 75

1 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajarkan dengan menggunakan Kontekstual... 75

2 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan PBM …………. 76

3 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi yang Diajarkan dengan Kontekstual... 78 4 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah yang Diajar dengan Menggunakan Kontekstual... 80 5 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar tinggi yang Diajar dengan PBM……… 82 5 Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar rendah yang Diajarkan dengan PBM ………... 84 B Uji Persyaratan Analisis……….. 86

1 Uji Normalitas………. 86

2 Homogenitas………... 87

C Pengujian Hipotesis………. 88


(12)

E Keterbatasan Penelitian………... 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 A Simpulan... 99

B Implikasi... 99

C Saran... 100


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Hasil Belajar Matematika kelas V SD Negeri I Peureulak…... 5

2.1 Sintak SPBM………. 45

3.1 Data Populasi Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak………….. 70

3.2 Rancangan Penelitian dengan Faktorial 2x2………. 72

3.3 Kisi-Kisi Postes Hasil belajar siswa……….. 74

3.4 Kisi-kisi minat belajar... 75

3.5 Uji Validitas Tes………... 79

3.6 Tingkat kesukaran soal……….. 80

3.5 Daya beda soal………... 81

4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajarkan dengan Kontekstual……….. 85

4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil BelajarMatematika Siswa yang Diajarkan dengan PBM………... 87

4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi yang Diajarkan dengan Menggunakan Kontekstual……… 89

4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah yang Diajarkan dengan Menggunakan Kontekstual………... 91

4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar tinggi yang Diajarkan dengan PBM………... 93

4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar rendah yang Diajarkan dengan PBM……….. 95

4.7 Hasil Pengujian Normalitas Data (Uji Liliefors)………... 97

4.8 Hasil Perhitungan Homogenitas (Uji F) untuk Kelompok Data (Pendekatan Pembelajaran)………... 98

4.9 Uji hipotesis dengan menggunakan analisis varians (Anava 2x2)……… 98


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

4.1 Histogram Hasil BelajarMatematika Siswa yang Diajarkan dengan Kontekstual... 86 4.2 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajarkan dengan

PBM………... 88

4.1 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi yang Diajarkan dengan Kontekstual………... 90 4.4 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat

Belajar Rendah yang Diajarkan dengan Kontekstual……….. 92 4.5 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat

Belajar tinggi yang Diajarkan dengan PBM……… 94

4.6 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki Minat


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran Hal

1.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PBM... 108 1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kontekstual.. 128 1.3. Lembar Aktivitas Siswa (LAS)………. 170 Lampiran 2 Instrumen Penelitian

2.1. Tes hasil belajar matematika siswa………... 186 2.2. Angket minat belajar siswa……… 188 Lampiran 3 Hasil Ujicoba Instrumen

3.1 Hasil Validitas lapangan... 191 3.2 Hasil angket minat belajar siswa………... 202 Lampiran 4 Hasil Penelitian

4.1 Deskripsi Hasil Postes hasil belajar Kelas

Kontekstual………... 206

4.2 Deskripsi Hasil Postes hasil belajar Kelas

PBM……….. 207

4.3 Rumus data deskriptif... 219 4.4 Uji hipotesis dengan uji anava 2x2... 216 Dokumentasi Penelitian


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada abad ke-21 merupakan abad pengetahuan karena pengetahuan menjadi landasan utama disegala aspek kehidupan. Pengetahuan diperoleh melalui proses pendidikan dimana dengan pendidikanlah seseorang dibekali berbagai keterampilan, keahlian, dan tidak kalah pentingnya macam-macam tatanan hidup baik berupa norma-norma, aturan-aturan, dan masih banyak lagi yang lain. Surya (Dalam Mulyasa, 2014) mengunggapkan bahwa pendidikan di Indonesia abad ke-21 mempunyai karakteristik sebagai berikut,

(1) Pendidikan nasional mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu (a) untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; (b) untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil dan ahli yang diperlukan dalam proses industrialisasi; (c) membina dan mengembangkan penguasaan berbagai cabang keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) sebagai Negara kepulauan yang berbeda-beda suku, agama, dan bahasa. (3) dengan makin meningkatnya hasil pembangunan akan mempengaruhi corak pendidikan nasional. (4) perubahan karakteristik keluarga baik fungsi maupun struktur akan banyak menuntut pentingnya kerja sama berbagai lingkungan pendidikan. (5) asas belajar sepanjang hayat harus menjadi landasan utama dalam mewujudkan pendidikan. (6) penggunaan berbagai inovasi iptek dalam berbagai kegiatan pendidikan. (7) penyediaan perpustakaan dan sumber-sumber belajar diperlukan untuk menunjang pendidikan. (8) publikasi dan penelitian dalam bidang pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi pendidikan di abad pengetahuan.

Pendidikan yang berkualitas diharapkan akan dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan tidak terlepas dari fungsi dan peran serta sekolah dimana pendidikan itu dikelola.


(17)

2

Untuk Mengembangkan dan menerapkan fungsi – fungsi pendidikan dengan baik dan tercapai sesuai dengan yang apa yang diharapkan, maka manusia terutama peserta didik tidak cukup hanya dilatih, tetapi harus dididik. Mendidik bukan hanya siswa dijadikan terampil secara praktis terhadap lingkungannya, tetapi mendidik harus membantu siswa untuk menjadi dirinya sendiri dan mendidik berarti siswa digiring supaya peka terhadap lingkungannya. Didalam penerapannya untuk menjadikan siswa menjadi dirinya sendiri, maka diperlukan lingkungan belajar yang demokratis yang member kebebasan kepada anak didik untuk melakukan pilihan-pilihan tindakan belajar dan akan mendorong siswa untuk terlibat aktif didalam pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Disamping kebebasan hal penting yang perlu ada dalam lingkungan belajar yang demokratis adalah realness, yaitu siswa mempunyai kekuatan di samping kelemahan, mempunyai keberanian disamping rasa takut dan cemas, bisa marah disamping bisa gembira (Budiningsih, 2005 : 7).

Untuk Pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan guru yang profesional merupakan faktor penentu pendidikan yang berkualitas. Kebermaknaan proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru harus mengarahkan agar siswa terlibat aktif didalamnya, sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Hal ini sesuai dengan amanat peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 pasal 19 ayat (1) tentang standar nasional pendidikan yaitu,


(18)

3

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan keamndirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru termasuk guru matematika diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang berkualitas tersebut.

Matematika sebagai alat untuk menyelesaikan masalah dengan menerjemahkan masalah-masalah ke dalam symbol-simbol matematika (Hamzah dan Muhlisrarini, 2014 : 51). Ketika berbicara tentang fenomena alam tentang sesuatu maka dibuatlah simbol-simbo`l gerak itu sedemikian sehingga perhitungan yang berhubungan dengannya dapat diselesaikan dengan mudah. Pembelajaran matematika merupakan upaya untuk meningkatkan daya nalar siswa, meningkatkan kecerdasan siswa, dan mengubah sikap positifnya. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas harus direncanakan dengan tepat ke arah meningkatkan daya nalar siswa, meningkatkan kecerdasan siswa, karena fungsinya adalah untuk meningkatkan ketajaman penalaran siswa, membantu penyelesaian persoalan yang dihadapi siswa, dan membuat siswa terampil atau punya kemampuan yang memadai.

Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru di kelas bukan tugas yang ringan. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa yang bervariasi watak, latar belakang, serta kemampuan dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Karena tugas yang tidak ringan tersebut tidaklah sesuatu yang mengehrankan kalau guru ketika melaksanakan


(19)

4

pembelajaran di dalam kelas banyak yang mengalami kesulitan. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru selama ini nampaknya kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memunculkan ide, gagasan-gagasan dan kurang memaksimalkan kemampuan siswa.

Dalam kenyataannya, guru mengajar biasanya hanya menggunakan metode ceramah saja dan menggunakan metode yang bervariasi. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah menganut sistem pendidikan ala bank, Siswa dianggap hanya si pebelajar untuk menyimpan informasi – informasi yang disampaikan oleh guru, dan siswa digiring untuk selalu diam dan bersikap pasrah. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru selama ini cendrung konvensional. Guru hanya melaksanakan pembelajaran secara klasikal semata, tanpa melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan dan menyimpan pesan yang disampaikan oleh guru, siswa belajar mengikuti arahan yang dilakukan oleh guru tanpa tahu apa makna dan maksud dari materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru nampaknya kurang memberi makna yang berarti bagi siswa, hal ini dikarenakan siswa siswa jarang sekali diberikan kesempatan untuk menguatkan ide maupun pendapatnya. Hal ini tentu akan mengakibatkan prestasi ataupun hasil belajar siswa rendah.

Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di kelas V SD NEGERI I PEUREULAK, peneliti mengadakan pertemuan dengan guru–guru dan guru bidang studi matematika mengadakan pengidentifikasian bersama terhadap permasalaha-permasalahan yang muncul selama proses belajar mengajar di dalam kelas. Peneliti bersama dengan guru bidang studi matematika berdiskusi untuk


(20)

5

menemukan akar penyebab masalah, serta berdiskusi untuk menemukan dan menentukan alternative solusi pemebcahan masalah yang paling tepat, efektif dan efisien untuk mengarasi permasalahan tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru serta melihat nilai rata-rata matematika siswa kelas V SD NEGERI I PEUREULAK T.A 2014 – 2015 pada semester 1 yaitu sebesar 69.10. Bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain hasil belajar matematika merupakan hasil belajar yang paling rendah, seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Hasil Belajar Matematika kelas V SD Negeri I Peureulak SD NEGERI I PEUREULAK T.A. 2014/2015

V-A V-B V-C Jumlah Rata-rata KKM

Matematika T.A

2012 -13 68.1 67.3 68.8 204.2 68.07 75

Matematika T.A

2013 -14 67.5 65.2 69.6 202.3 67.43 75

Matematika T.A

2014 -15 68.2 71.5 67.6 207.3 69.10 75

Setelah melihat hasil belajar siswa di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai mata pelajaran matematika siswa adalah nilai yang paling rendah dibandingkan dengan pelajaran lain. Selain rendahnya nilai rata-rata matematika, peserta didik juga memiliki kecendrungan menghafal dari pada memahami materi-materi pelajaran yang diberikan guru. Ketika peneliti berkomunikasi dengan guru kembali pada saat menanyai materi – materi mana saja yang paling sering sulit


(21)

6

bagi siswa pada saat belajar, guru menjawab banyak materi yang sulit dipahami siswa termasuk materi balok dan kubus. Salah satu contoh untuk mengilustrasikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi kubus dan balok adalah ketika guru menanyakan kepada siswa tentang “hitunglah luas balok jika sisi-sisinya berturut-turut adalah 4 cm, 6 cm, dan 9 cm”. dari jawaban yang diberikan siswa terlihat bahwa siswa menjawab permasalahan dengan benar, dengan menggunakan rumus tanpa mengetahui dari mana rumus tersebut didapat dan tanpa memahami konsep dari soal tersebut. Ketika siswa diberikan soal kembali dengan soal yang lebih rumit ternyata hampir semua siswa tidak mampu menjawab soal, hal itu karena siswa ketika belajar selalu menjawab soal menggunakan rumus semata tanpa tau bagaimana rumus tersebut ditemukan.

Dari soal dan jawaban yang diberikan di atas terlihat bahwa siswa tidak bisa menjawab soal yang diberikan dengan menggunakan apa yang selama ini mereka hafal. Dalam hal ini bukan penyelesaian yang menjadi tujuan atau yang menjadi kriteria penilaian, tetapi bagaimana siswa melakukan investigasi lebih dalam terhadap matematika yang dipecahkan dan bagaimana siswa membuat berbagai pengandaian asumsi dan rumusan masalah serta membuat model matematika serta memilih prosedur dan strategi pemecahannya menurut pengetahuan dan kemampuan siswa masing-masing. Temuan lain selama kegiatan belajar mengajar adalah ketika guru meminta kelompok siswa mendiskusikan hasil kerjanya di depan kelas, kegiatan diskusi kelas hanya didominasi oleh 3-4 orang siswa sedangkan yang lainnya cenderung berlaku datang, duduk, dengar, diam, siswa sulit bekerja sama dalam kelompok dan cenderung bersifat


(22)

7

individualis, siswa juga kurang termotivasi di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang akhirnya minat belajar siswa juga rendah.

Dari hasil observasi awal dan wawancara dengan guru bidang studi Kelemahan siswa di atas diduga berasal dari akar masalah kebiasaan belajar siswa sebelumnya yaitu, (1) pada umumnya sebagian besar guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran cenderung terbatas pada aspek koqnitif domain hafalan saja, sedangkan domain berpikir dan pemahaman pada konsep belum biasa dilatihkan pada siswa, (2) sebagian besar siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang harus dihafalkan sehingga banyak siswa belajar sebatas menghafalkan konsep-konsep matematika, (3) pada umumnya siswa terbiasa belajar dalam kelas klasikal, jarang sekali siswa belajar dalam kelompok, seandainyapun mereka belajar dalam kelompok biasanya hanya dalam kelompok yang homogen bukan kelompok yang ditata sedemikian rupa agar anggota kelompok benar-benar heterogen, hal ini akan mengakibatkan siswa kurang terbiasa bekerja dalam kelompok dan cenderung bersifat individualis, (4) Strategi pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan tidak teraktifkannya potensi dan kemampuan siswa dengan maksimal, siswa hanya sebagai pendengar.

Dalam menerapkan pembelajaran yang efektif guru dituntut dapat Menerapkan dan merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat membekali siswa agar terampil menemukan sendiri fakta dan konsep matematika. Rencana pembelajaran yang baik merupakan komponen inti yang sangat berperan atas sukses atau tidaknya guru dalam pengajarannya. Rencana pembelajaran yang dilakukan guru untuk menentukan strategi pembelajaran apa yang paling baik


(23)

8

dilaksanakan agar menimbulkan perubahan dan keterampilan pada peserta didik ke arah yang lebih baik. Menurut Slameto (2013 : 65) agar siswa dapat belajar dengan baik, maka strategi pembelajaran harus diusahakan yang setepat, efisien, dan efektif mungkin. Dalam hal ini salah satu strategi pembelajaran yang dianggap paling tepat untuk mengatasi masalah adalah dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.

Contekstual Teaching Learning (CTL) adalah strategi yang menekankan pada proses pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan sesuai dengan kemampuan siswa dan mengkaitkan materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan kehidupan dunia nyata siswa sehingga siswa dapat mengaplikasikan apa yang dipelajarinya dengan kehidupannya sehari-hari. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar sehingga memungkinkan siswa rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar bahkan kecanduan belajar (Mulyasa, 2014 : 110).

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah memungkinkan agar perkembangan pengetahuan anak didik meningkat, dan menciptakan suasana lingkungan memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses belajar Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah berpusat pada guru dengan melibatkan partisipasi aktif peserta didik. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah memberikan peluang pada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman dan menemukan sendiri proses pemecahan masalah tentang matematika.


(24)

9

Pembelajaran yang bertumpu pada penyelesaian masalah sangat erat kaiannya ketika melaksanakan pembelajaran Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Sanjaya, 2010 : 216). Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang mengedepankan kepada penyelesaian masalah yang dihadapi secara alami. Menurut Sanjaya (2010 : 214) terdapat tiga ciri utama dalam pembelajaran Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM),

Pertama, SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Dengan menerapkan SPBM siswa digiring untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk penyelesaian masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir semacam ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Di samping pembelajaran yang tepat yang dilaksanakan guru dalam kelas juga hal lain yang dianggap tidak kalah pentingnya adalah sikap positif siswa terhadap pembelajaran matematika yang dapat mengakibatkan minat belajar siswa juga akan meningkat. Guru perlu menumbuhkan minat belajar siswa tumbuh dan berkembang terutama kepada penekanan pada minat belajar siswa yang tumbuh dari dalam diri siswa. Minat belajar siswa akan meningkatkan apabila kesadaran siswa akan pentingnya materi pelajaran yang disampaikan guru. Disamping kesadaran yang yang dapat memupuk minat belajar siswa meningkatkan, juga


(25)

10

tujuan yang jelas dari materi yang disampaikan guru membuat siswa faham kea rah mana ia ingin dibawa dimungkinkan minat belajar siswa akan meningkat.

Siswa akan terdorong untuk belajar, manakala siswa memiliki minat untuk belajar. Menurut Sanjaya (2010 : 214) beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa diantaranya:

(1) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguan untuk kehidupannya; (2) sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati siswa; dan (3) gunakan pelbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi misalnyadiskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain sebagainya.

Guru sebagai evaluator berperan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2013 : 57) bahwa Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.

Bila terdapat siswa yang kurang berminat terhadap pelajaran matematika, maka guru harus dapat berusaha agar siswa mempunyai minat belajar, untuk menumbuhkan minat siswa salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta sesuatu yang berhubungan dengan cita-cita siswa. Pembelajaran matematika yang dilakukan guru juga harus menyesuaikan dengan bakat dan kemampuan siswa untuk bisa mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Kesenangan


(26)

11

terhadap matematika dan minat siswa dalam matematika merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kognitif siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa termasuk materi kubus dan balok.

Berdasarkan uraian di atas, bila diterapkan pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, maka akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta sikap dan minat yang positif terhadap matematika. Oleh karena itu, kepada guru diharapkan secara dini dapat dilakukan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan tersebut dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual dan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Oleh karena itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak.

B. Identifikasi masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, bahwa rendahnya proses pembelajaran matematika, dan terganggunya proses pembelajaran dengan sendirinya akan mempengaruhi hasil prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut kiranya dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam pembelajaran matematika siswa, yaitu :


(27)

12

1. Apakah Hasil belajar matematika siswa rendah. Hal ini dikarenakan guru

cendrung menyampaikan pelajaran kepada siswa tingkar rendah, guru mengajar tanpa berupaya agar hasil belajar tingkat tinggi siswa meningkat?

2. Bagaimana kesulitan Siswa memahami konsep matematika dan cendrung

menghapal rumus matematika tanpa tau darimana rumus tersebut diperoleh?

3. Apakah Penggunaan yang sering dilakukan guru adalah konvensional. guru

hanya menganggap siswa sebagai orang yang hanya tinggal menerima apa yang sudah direncanakan guru semata. Siswa tidak diarahkan untuk ikut terlibat aktif dalam pembelajaran?

4. Apakah Penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan Strategi

Pembelajaran Kontekstual belum dilaksanakan?

5. Apakah Minat siswa terhadap matematika masih rendah. siswa cendrung

menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang paling menakutkan dan sulit untuk dipelajari?

C. Batasan Masalah

Dari hasil identifikasimasalah di atas, agar permasalahan dalam penelitian

ini lebih terarah, maka perlu adanya batasan masalah demi tercapai tujuan yang diinginkan, penelitian ini dibatasi pada masalah:

1. Strategi pembelajaran yang dipilih adalah Penggunaan Strategi Pembelajaran

Berbasis Masalah dan Strategi Pembelajaran Kontekstual.

2. Minat belajar siswa, yang terdiri dari minat belajar tinggi dan minat belajar


(28)

13

3. Hasil belajar Matematika Kelas V SD Negeri I Peureulak dalam proses

pembelajaran matematika.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan masalah yang dikemukakan, maka masalah yang diteliti adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang di ajar menggunakan

Strategi Pembelajaran Kontekstual dibandingkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil pembelajaran siswa yang memiliki Minat

belajar tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa memiliki Minat belajar rendah Kelas V SD Negeri I Peureulak?

3. Apakah terdapat Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Minat belajar

terhadap terhadap hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui Perbedaan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan

Strategi Pembelajaran Kontekstual dibandingkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas V SD Negeri I Peureulak.


(29)

14

2. Perbedaan hasil pembelajaran siswa yang memiliki Minat belajar tinggi

dibandingkan dengan kelompok siswa memiliki Minat belajar rendah Kelas V SD Negeri I Peureulak.

3. Mengetahui Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Minat belajar

terhadap terhadap hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan sekaligus manfaat sebagai berikut :

Dengan tercapainya penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dan manfaat yang besar bagi :

1. Secara teoretis

a. Secara teoritis penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dan

memperkaya sumber keputusan dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan penunjang penelitian lebih lanjut pada masa yang akan datang dan sebagai bahan masukan bagi peneliti, sebagai calon guru dalam usaha melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran khususnya belajar matematika.

b. Dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui interaksi strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.


(30)

15

2. Secara praktis

a. Temuan penelitian ini diharapkan berguna bagi peningkatan srategi

pembelajan guru matematika yang lebih interaktif dalam usaha meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Disamping itu penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan petunjuk alternatif bagi guru matematika dalam meninjau ulang strategi pembelajaran matematika yang telah dilakukan sebelumnya.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika khususnya agar dapat

memberikan masukan terhadap siswa yang memiliki minat rendah, hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan guru dan dapat memilih pembelajaran yang baik.


(31)

99

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dibawah ini :

1. Terdapat Perbedaan hasil pembelajaran siswa yang di ajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual dibandingkan dengan siswa yang di ajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas V SD Negeri I Peureulak.

2. Terdapat Perbedaan hasil pembelajaran siswa yang memiliki Minat belajar tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa memiliki Minat belajar rendah Kelas V SD Negeri I Peureulak

3. Tidak Terdapat Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Minat belajar terhadap terhadap hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian, dapat dilakukan beberapa usaha tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak melalui teori belaja khususnya teori behaviorisme dan konstruktivisme, dan juga melalui strategi pembelajaran kontekstual. Dengan demikian Berdasarkan simpulan penelitian ada beberapa


(32)

100

implikasi yang dapat dikemukakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa Hasil Belajar matematika siswa berdasarkan perolehan data di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan Hasil Belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pendekatan PBM. Sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap masalah hasil belajar matematika siswa, sehingga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil bellajar dalam menerapkan strategi pembelajaran kontekstual..

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan bahwa:

1. Pembelajaran dengan pendekatan Kntekstual merupakan salah satu alternatif bagi guru matematika dalam menyajikan materi pelajaran matematika. Dalam setiap pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa menjadi berani beragumentasi, lebih percaya diri dan kreatif.

2. Kontekstual hendaknya diterapkan pada materi yang esensial yang menyangkut benda-benda yang riil disekitar tempat belajar, agar siswa lebih mudah memahami pelajaran yang sedang dipelajari. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk


(33)

101

mempelajari pelajaran dengan sangat mudah, dikarenakan siswa diberikan pembelajaran sesuai dengan taraf kemampuan dan kesualitan siswa dalam pembelajaran.

3. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini. Peneliti, guru dan kepala sekolah sangat memungkinkan untuk dapat menjadikan hasil penelitian ini untuk rujukan lebih lanjut dalam hal peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan.


(34)

102

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Bumi Aksara

. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, A. (2005). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahar, Ratna Wilis, DR. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Harjanto. (2002). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hudojo, H. (1988). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti. Irianto, A. (2004). Statistik. Jakarta: Kencana.

Kunandar. (2011). Penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan propesi guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Marzuki. (2012). “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan

komunikasi matematika antara Siswa yang diberi pembelajaran Berbasis masalah dengan Pembelajaran langsung.” Tesis Magister Pendidikan. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.

Muhammad, Arni. (2014). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslikah. (2010). Sukseskan propesi guru dengan Penelitian tindakan kelas. Yokyakarta: Interprebook.

Muslich. (2010). Melaksanakan Penelitian tindakan kelas itu mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhibbin. (2003). Psikologi pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Purwanto. (2011). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Dr. Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum

Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(35)

103

Sardiman. (2009). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi, R. (2004). PMRI dan KBK dalam Era Otonomi Pendidikan. Bandung

Soedjadi. (2001). Pendidikan, penalaran, kontruktivisme, kreativitas sajian dalam pembelajaran matematika. PPS IKIP Surabaya.

Suherman, E. (2001). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Dirjen Dikdasmen Depdikbud.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suparno, P. (2001). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.


(1)

2. Secara praktis

a. Temuan penelitian ini diharapkan berguna bagi peningkatan srategi pembelajan guru matematika yang lebih interaktif dalam usaha meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Disamping itu penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan petunjuk alternatif bagi guru matematika dalam meninjau ulang strategi pembelajaran matematika yang telah dilakukan sebelumnya.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika khususnya agar dapat memberikan masukan terhadap siswa yang memiliki minat rendah, hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan guru dan dapat memilih pembelajaran yang baik.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dibawah ini :

1. Terdapat Perbedaan hasil pembelajaran siswa yang di ajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual dibandingkan dengan siswa yang di ajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Kelas V SD Negeri I Peureulak.

2. Terdapat Perbedaan hasil pembelajaran siswa yang memiliki Minat belajar tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa memiliki Minat belajar rendah Kelas V SD Negeri I Peureulak

3. Tidak Terdapat Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Minat belajar terhadap terhadap hasil belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian, dapat dilakukan beberapa usaha tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri I Peureulak melalui teori belaja khususnya teori behaviorisme dan konstruktivisme, dan juga melalui strategi pembelajaran kontekstual. Dengan demikian Berdasarkan simpulan penelitian ada beberapa


(3)

implikasi yang dapat dikemukakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa Hasil Belajar matematika siswa berdasarkan perolehan data di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan Hasil Belajar matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan Kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pendekatan PBM. Sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap masalah hasil belajar matematika siswa, sehingga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil bellajar dalam menerapkan strategi pembelajaran kontekstual..

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan bahwa:

1. Pembelajaran dengan pendekatan Kntekstual merupakan salah satu alternatif bagi guru matematika dalam menyajikan materi pelajaran matematika. Dalam setiap pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan matematika dalam bahasa dan cara mereka sendiri, sehingga dalam belajar matematika siswa menjadi berani beragumentasi, lebih percaya diri dan kreatif.

2. Kontekstual hendaknya diterapkan pada materi yang esensial yang menyangkut benda-benda yang riil disekitar tempat belajar, agar siswa lebih mudah memahami pelajaran yang sedang dipelajari. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk


(4)

mempelajari pelajaran dengan sangat mudah, dikarenakan siswa diberikan pembelajaran sesuai dengan taraf kemampuan dan kesualitan siswa dalam pembelajaran.

3. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini. Peneliti, guru dan kepala sekolah sangat memungkinkan untuk dapat menjadikan hasil penelitian ini untuk rujukan lebih lanjut dalam hal peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Bumi Aksara

. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, A. (2005). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahar, Ratna Wilis, DR. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Harjanto. (2002). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hudojo, H. (1988). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti. Irianto, A. (2004). Statistik. Jakarta: Kencana.

Kunandar. (2011). Penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan propesi guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Marzuki. (2012). “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan

komunikasi matematika antara Siswa yang diberi pembelajaran Berbasis masalah dengan Pembelajaran langsung.” Tesis Magister Pendidikan. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.

Muhammad, Arni. (2014). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslikah. (2010). Sukseskan propesi guru dengan Penelitian tindakan kelas. Yokyakarta: Interprebook.

Muslich. (2010). Melaksanakan Penelitian tindakan kelas itu mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhibbin. (2003). Psikologi pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Purwanto. (2011). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Dr. Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum

Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media.

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(6)

Sardiman. (2009). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi, R. (2004). PMRI dan KBK dalam Era Otonomi Pendidikan. Bandung

Soedjadi. (2001). Pendidikan, penalaran, kontruktivisme, kreativitas sajian dalam pembelajaran matematika. PPS IKIP Surabaya.

Suherman, E. (2001). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Dirjen Dikdasmen Depdikbud.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suparno, P. (2001). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Snowball Throwing Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas X SMK

0 5 16

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 15

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 14

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA.

0 0 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA BAHASA INGGRIS SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PEUREULAK, ACEH TIMUR.

0 1 30

PENGARUH MINAT DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA Pengaruh Minat Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa SMP Negeri 1 Eromoko Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 12

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMP NEGERI 29 MEDAN.

0 1 27

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOREJO 2 KARANGMALANG SRAGEN.

0 0 16

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Kedisiplinan Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 3 Surakarta.

0 2 16

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BOJONGSARI

0 0 12