ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Yang

(1)

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks

Emiten LQ 45 Tahun 2010-2014)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

TRI HARTADI NIM : B100 120 408

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks

Emiten LQ 45 Tahun 2010-2014)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

TRI HARTADI NIM : B100 120 408

Telah di periksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Imron Rosyadi, SE, M.Si NIK.648/06-1302-7001


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks

Emiten LQ 45 Tahun 2010-2014)

OLEH TRI HARTADI NIM : B100 120 408

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Jumat, 5 Agustus 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Drs. M. Nasir, MM (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Imron Rosyadi, SE, MSi (...) (Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Lukman Hakim, SE, MSi (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Agustus 2016 Penulis

Tri Hartadi B100120408


(5)

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus

Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks Emiten LQ 45 Tahun 2010-2014) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Asset

(ROA), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum pada indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan juga www.idx.co.id. Dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan t-statistik, F-statistik, dan Koefisien Determinasi. Dari hasil analisis selama periode penelitian hasil uji t menunjukan variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, begitu juga dengan variabel Return On Asset (ROA), dan

Debt To Equity Ratio (DER) karena hasilnya kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak. Sedangkan uji F menunjukan bahwa F hitung sebesar 112,009 dengan sig. 0,000 kurang 0,05 artinya Ho ditolak dan variabel independen secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Sedangkan uji koefisien Determinan digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil dari analisis data menujukakan

Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), dan Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham. Dari uji koefisien Determinan disimpulkan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen sebesar 86,88%, dan sisanya sebesar 13,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.

Kata Kunci: Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), harga saham.

Abstract

The purpose of this study was to measure the effect of Earning Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), and Debt To Equity Ratio (DER) to the price of shares in companies listed on LQ 45 listed on the Stock Exchange in 2010-2014. The data used is secondary data in the form of financial statements of companies acquired from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and also www.idx.co.id. In determining this sample using purposive. Data analysis method used is multiple linear regression analysis and hypothesis testing using t-statistic, the F-statistic, and the coefficient of determination. From the analysis during the study period t test showed variable results Earning Per Share (EPS) significantly affect the stock price, as well as variable Return On Asset (ROA), and Debt To Equity Ratio (DER) because the result is less than 0.05 means Ho rejected. While the F test shows that F count equal to 112.009 with sig. 0.000 less than 0.05 means Ho rejected and independent variables simultaneously significant positive effect on stock prices. While the determinant coefficient test is used to determine how much the ability of independent variables in explaining the dependent variable. The results of the data analysis menujukakan Earning Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), and Debt To Equity Ratio (DER) partially affect stock prices. The determinant of coefficient test concluded that the dependent variable can be explained by the independent variables of 86.88%, and the remaining 13.2% is influenced by other factors beyond the variables studied.

Keywords: Earning Per Share (EPS), Return on Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), the stock price.


(6)

A. PENDAHULUAN

Di era ekonomi modern seperti sekarang ini perkembangan Indonesia di berbagai bidang terutama sektor ekonomi semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan. Untuk melakukan pembangunan suatu negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana yaitu melalui pasar modal.

Menurut UU No. 8 th. 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Tandelilin (2001:7) mengemukakan bahwa, pengertian pasar modal dapat dibagi menjadi tiga yaitu dalam arti luas, menengah, sempit.

Dalam arti luas pasar modal adalah Sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan, serta surat berharga. Sedangkan dalam arti menengah yaitu semua pasar yang terorganisir dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka. Dalam arti sempit pasar modal merupakan tempat pasar terorganisir yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner, dan para underwriter (penjamin).

Investasi mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara, pertama investasi mampu menciptakan pendapatan dan kedua investasi dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stock modal. (Todaro dalam Irham, 2012:23). Dalam prakteknya, pasar modal yang didukung dengan kinerja yang baik akan menciptakan peluang yang semakin tinggi bagi investor dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi, khususnya dalam bentuk investasi saham. Saham merupakan salah satu instrumen di pasar modal yang paling populer. Saham menjadi istrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena


(7)

saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik yaitu berupa deviden ataupun capital gain. Di mata investor nilai perusahaan yang baik tercermin dari harga saham yang tinggi dan cenderung membaik dari tahun ke tahun.

Dalam analisa fundamental biasanya menggunakan pendekatan rasio yang merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Earning per

Share (EPS), Return on Assets (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER).

Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang tergabung dalam LQ 45, pemilihan ini sangat tepat karena indeks LQ 45 terdiri dari 45 perusahaan dengan saham yang mempunyai tingkat liquiditas tinggi. Dengan alasan

tersebut maka penulis mengambil judul: “ANALISIS PENGARUH

EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), DAN

DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks Emiten LQ45 Tahun 2010 – 2014)”.

B. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower). Menurut Fahmi, (2012:52), pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat berbagai pihak, khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond), dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan. Sedangkan Husnan, (1996:3) secara formal pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk berbagi instrumen keuangan (atau sekuritas)


(8)

jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Investasi

Halim (2005) mendefinisikan investasi sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual dan mana yang akan tetap dimiliki. Bagi investor yang tidak mempunyai ketrampilan untuk melakukan hal diatas, mereka dapat menghubungi pedagang efek, perantara pedagang efek atau perusahaan efek untuk meminta nasihat/pendapat atau mempercayakan mereka untuk melakukan investasi pada reksa dana.

Harga Saham

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal (Jogiyanto, 2008:143). Hal ini berbeda dengan pernyataan Husnan dan Pudjiastuti (2004:151) bahwa harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang. Sehingga dari penjelasan diatas dapat disimpulkan harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar modal. Harga saham mengalami perubahan naik atau turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun.

Rasio Keuangan

Rasio merupakan bentuk matematis sederhana yang menyatakan hubungan satu item dengan item yang lain, yang merupakan perbandingan antara satu item dengan item yang lain (Rahardjo, 1993:9). Dengan kata lain


(9)

rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

C. METODE

Tujuan dari analisis regresi adalah mendapatkan dugaan (ramalan) dari suatu variabel dengan menggunakan variabel lain yang diketahui (Djarwanto,1987:306). Untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data variabel bebasnya. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini di gunakan model berikut:

Dimana :

Y = Harga Saham

α = Konstanta, harga Y bila X = 0

β = Koefisien regresi e = Error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 15,234 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Earning Per share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Noer Sasongko dan Wulandari


(10)

(2006). Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya Earning Per Share (EPS) yang tinggi akan membuat perusahaan mempunyai peluang besar bagi investor dalam medapatan yang besar.

2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,020 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Syahid Natasyah (2000). Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya beberapa pandangan investor yang berbeda dalam melihat Debt to Equity Ratio bukanlah sebagai penghambat memicunya seorang calon investor dalam membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga debt to equity ratio (DER) dapat berpengaruh terhadap harga saham.

3. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 6,389 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi ROA yang dihasilkan maka akan semakin produktif asset yang digunakan dalam menghasilkan laba.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan temuan hasil analisis yang dilakukan dengan pengolahan bantuan software SPSS dapat disimpulkan bahwa:


(11)

1. Earning Per Share (EPS) diperoleh t hitung sebesar 15,234 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Noer Sasongko dan Wulandari (2006).

2. Debt to Equity Ratio (DER) diperoleh t hitung sebesar 4,020 dengan sig.

0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Syahid Natasyah (2000).

3. Return On Asset (ROA) diperoleh t hitung sebesar 6,389 dengan sig. 0,000

yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel

Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh positif signifikan

terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013), Ina Rinanti (2009) dan Syahid Natasyah (2000).

4. F hitung sebesar 112,009 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per Share (EPS), Debt

to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA) secara simultan

berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

5. Hasil yang diperoleh dengan R square sebesar 0,868 artinya variabel penjelas (Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan

Return On Asset (ROA) dapat menjelaskan variabel dependennya (Harga

Saham) sebesar 86,8% dan sisanya 13,2% masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Akan tetapi hasil ini dapat dikatakan berhasil karena variabel penjelasnya dapat menjelaskan variabel dependennya lebih dari 50 %.

F. SARAN

Dari hasil kesimpulan maupun pembahasan ada saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:


(12)

1. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan menambahkan variabel selain variabel dalam penelitian ini agar dapat menjelaskan lebih detail lagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.

2. Sebagai calon investor harus memperhatikan tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini karena mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

3. Sebagai calon investor juga harus memperhatikan perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi artinya perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi maka perusahaan mampu membayar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Abied Luthfi Safitri. 2013 “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap

Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”. Universitas

Negeri Semarang.

Djarwanto. 1987. Statistik Sosial Ekonomi bagian pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

Halim, A. (2005), Analisis Investasi Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat.

Husnan, Suad dan Pudjiatuti, Enny. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.

Ina Rinati. 2009. “Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang

Tercantum Dalam Indeks LQ45”. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas

Gunadarma. Jakarta.

Irham, Fahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketiga. Yogyakarta:BPFE UGM.

Rahardjo, Budi.1993.Rasio keuangan dengan Lotus 1-2-3.Yogyakarta: ANDI OFFSET


(13)

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham”. Emprika vol 19 no. 1

Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.

Syahib Natarsyah, 2000, “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan

Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham” Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol. 15, No.3, pp. 294-312.

Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.


(1)

jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Investasi

Halim (2005) mendefinisikan investasi sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual dan mana yang akan tetap dimiliki. Bagi investor yang tidak mempunyai ketrampilan untuk melakukan hal diatas, mereka dapat menghubungi pedagang efek, perantara pedagang efek atau perusahaan efek untuk meminta nasihat/pendapat atau mempercayakan mereka untuk melakukan investasi pada reksa dana.

Harga Saham

Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal (Jogiyanto, 2008:143). Hal ini berbeda dengan pernyataan Husnan dan Pudjiastuti (2004:151) bahwa harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang. Sehingga dari penjelasan diatas dapat disimpulkan harga saham adalah harga selembar saham yang terjadi pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar modal. Harga saham mengalami perubahan naik atau turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung turun.

Rasio Keuangan

Rasio merupakan bentuk matematis sederhana yang menyatakan hubungan satu item dengan item yang lain, yang merupakan perbandingan antara satu item dengan item yang lain (Rahardjo, 1993:9). Dengan kata lain


(2)

rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

C. METODE

Tujuan dari analisis regresi adalah mendapatkan dugaan (ramalan) dari suatu variabel dengan menggunakan variabel lain yang diketahui (Djarwanto,1987:306). Untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data variabel bebasnya. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini di gunakan model berikut:

Dimana :

Y = Harga Saham

α = Konstanta, harga Y bila X = 0 β = Koefisien regresi

e = Error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 15,234 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Earning Per share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Noer Sasongko dan Wulandari


(3)

(2006). Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya Earning Per Share (EPS) yang tinggi akan membuat perusahaan mempunyai peluang besar bagi investor dalam medapatan yang besar.

2. Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,020 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Syahid Natasyah (2000). Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya beberapa pandangan investor yang berbeda dalam melihat Debt to Equity Ratio bukanlah sebagai penghambat memicunya seorang calon investor dalam membeli saham perusahaan tersebut. Sehingga debt to equity ratio (DER) dapat berpengaruh terhadap harga saham.

3. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham

Dari hasil menunjukkan bahwa t hitung sebesar 6,389 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Analisis diatas menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap harga pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam LQ 45. Hasil ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi ROA yang dihasilkan maka akan semakin produktif asset yang digunakan dalam menghasilkan laba.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan temuan hasil analisis yang dilakukan dengan pengolahan bantuan software SPSS dapat disimpulkan bahwa:


(4)

1. Earning Per Share (EPS) diperoleh t hitung sebesar 15,234 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per share (EPS) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Noer Sasongko dan Wulandari (2006).

2. Debt to Equity Ratio (DER) diperoleh t hitung sebesar 4,020 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013) dan Syahid Natasyah (2000).

3. Return On Asset (ROA) diperoleh t hitung sebesar 6,389 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil ini Sesuai dengan penelitian Abied Lutfi Safitri (2013), Ina Rinanti (2009) dan Syahid Natasyah (2000).

4. F hitung sebesar 112,009 dengan sig. 0,000 yang hasilnya ternyata kurang dari 0,05 artinya Ho ditolak maka variabel Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA) secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

5. Hasil yang diperoleh dengan R square sebesar 0,868 artinya variabel penjelas (Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA) dapat menjelaskan variabel dependennya (Harga Saham) sebesar 86,8% dan sisanya 13,2% masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Akan tetapi hasil ini dapat dikatakan berhasil karena variabel penjelasnya dapat menjelaskan variabel dependennya lebih dari 50 %.

F. SARAN

Dari hasil kesimpulan maupun pembahasan ada saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:


(5)

1. Untuk penelitian berikutnya, diharapkan menambahkan variabel selain variabel dalam penelitian ini agar dapat menjelaskan lebih detail lagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.

2. Sebagai calon investor harus memperhatikan tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini karena mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

3. Sebagai calon investor juga harus memperhatikan perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi artinya perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi maka perusahaan mampu membayar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Abied Luthfi Safitri. 2013 “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”. Universitas Negeri Semarang.

Djarwanto. 1987. Statistik Sosial Ekonomi bagian pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

Halim, A. (2005), Analisis Investasi Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat.

Husnan, Suad dan Pudjiatuti, Enny. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:UPP AMP YKPN.

Ina Rinati. 2009. “Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Tercantum Dalam Indeks LQ45”. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta.

Irham, Fahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketiga. Yogyakarta:BPFE UGM.

Rahardjo, Budi.1993.Rasio keuangan dengan Lotus 1-2-3.Yogyakarta: ANDI OFFSET


(6)

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”. Emprika vol 19 no. 1

Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.

Syahib Natarsyah, 2000, “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan

Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No.3, pp. 294-312.

Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 118 116

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), EARNING PER SHARE (EPS), CURRENT RATIO (CR), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listed di BEI Tahun 2012-2014)

2 29 88

Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listed di BEI Tahun 2012-2014) (Template for Writing Sc

0 24 5

ANALISIS PENGARUH Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), DAN Market Value Added (MVA) TERHADAP RETURN SAHAM

0 13 22

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011

0 1 13

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

SKRIPSI PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNINGS RATIO (PER), RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 13