pengelolahan limbah sedangkan departemen QC memantau proses pengolahan limbah dan tolak ukurnya agar memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan.
Limbah di PT. MUTIFA dibagi dua yaitu limbah non beta laktam dan limbah beta laktam.
3.4.1 Limbah Non Beta Laktam Jenis limbah non beta laktam di PT. MUTIFA ada 3 jenis yaitu:
1. Limbah cair .
Limbah cair ini berasal dari limbah produksi, limbah laboratorium, limbah domestik, dan limbah bengkel
Diagram sistem pengolahan limbah cair dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini:
.
Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah cair adalah berdasarkan baku mutu air limbah yang diisyaratkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.51MENLH101995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Industri seperti yang terdapat dalam tabel 2.
Tabel 2. Tolak Ukur Pemantauan Limbah Cair di PT. MUTIFA Parameter
Formulasi Pencampuran mgL
BOD Biological Oxygen Demand 75
COD Chemical Oxygen Demand 150
TSS Total Suspended Solid 75
Gambar 4 . Diagram Sistem Pengolahan Limbah Cair di PT.MUTIFA
Oli bekas dari bengkel Dijual
Limbah domestik
Limbah cair produksi termasuk pembersihan
daerah produksi Limbah cair
laboratorium
Badan Air buangan
Bak Aerasi
Bak Biokontrol
Limbah bengkel cair kecuali oli
Bak Sedimentasi
Bak Penampungan
Universitas Sumatera Utara
Total-N -
Fenol -
pH 6,0-9,0
Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51MENLH101995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Industri
2. Limbah Padat.
Limbah padat ini berasal dari: a.
Bekas kemasan bahan awal bahan bakubahan kemasan seperti kertas, kotak karton, wadah kayuplastikkaca, drum, kaleng.
b. Buangan proses produksi seperti tepung sisa proses, produk antararuahan
yang rusak atau kotor, kemasan aluminium foil, botol, dus c.
Buangan bahan hasil pengujian laboratorium seperti tablet bekas pengujian kekerasan, waktu hancur, dan lain-lain.
d. Bahan awal dan produk jadi yang rusak
e. Wadah bekas bahan produksi plastik, tong rusak, dan lain-lain.
f. Limbah padat domestik.
Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah padat adalah kualitas lingkungan atau kebersihan di dalam area industri, dimana tidak terdapat lagi
limbah padat yang berserakan di pabrik. Diagram sistem pengolahan limbah padat di PT. MUTIFA adalah sebagai berikut:
3.
Kemasan bahan awal yang rusak Debu Produksi
Debu Lantai Limbah Domestik
TongKarton Bahan baku, Produk antara, Produk
ruahan, dan Produk jadi yang rusak
Aluminum foil, Botol, Pot plastik yang rusak atau sisa cetakan lama
Dust Collector Vacum Cleaner
Incenerator
Pembuangan terakhir milik PEMDA
Kertas karton pabrik, Botol rusak
plastik tanpa label
Dijual
Gambar 5. Diagram Sistem Pengolahan Limbah Padat di PT. MUTIFA
Universitas Sumatera Utara
3. Limbah Udara .
Limbah udara ini berasal dari: a.
Gas, uap dan asap -
Bahan kimia reagensia. -
Bahan baku seperti ammonia liquida, alkohol, dan lain-lain. -
Proses produksi seperti metilen klorida dari proses coating. -
Pembakaran zat padat. -
Asap pembakaran sampah
Tabel 3. Sistem Penanggulangan Limbah Udara di PT. MUTIFA
b. Debu produksi.
Tolak ukur yang dipakai untuk pamantauan limbah udara adalah kualitas udara di dalam dan di luar lingkungan pabrik, meliputi kadar H
2
S, NH
2
, SO
2
, CO, NO
2
. Sistem penanggulangan limbah udara antara lain tertera pada tabel 3.
Jenis Cara Pengendalian
1.Bahan kimiareagensia laboratorium
2. Asap pembakaran sampah 3. Uap solven
4. Debu Produksi 1. Lemari Asam
2. Incenerator cerobong tinggi 3. Exhaust fan
4. Pemasangan dust collector
4. Limbah Suara. Limbah suara ini berasal dari mesin produksi, genset, mesin sistem
penunjang AHU, mesin boiler. Cara pengendalian limbah suara ini dapat diatasi dengan menggunakan ear insert oleh pekerja.
Tolak ukur yang digunakan untuk pemantauan limbah suara adalah angka kebisingan dan getaran di dalam dan di luar area pabrik yang diukur sesuai dengan
angka kebisingan maksimum 65 dB dan getaran maksimum 7,5 Hz.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Limbah Beta Laktam Jenis limbah beta laktam dapat berupa limbah cair, padat, udara, dan suara.