15
2.9.6 Jumlah butir soal
Jumlah butir soal tentu saja ada ketentuan yang asli. Tetapi yang harus diingat ialah jumlah butir soal berhubungan alngsung dengan reabilitas tes dan
reprensi isi bidang studi yang dites, makin besar jumlah butir soal yang digunakan dalam suatu tes maka kemungkinan akan makin tinggi reabilitasnya,
baik dalam arti stabilitas maupun internal konsistensinya. Dilihat dari segi jumlah inilah maka tes objektif mempunyai kekuatan yang lebih dari tes esai.
Karena tugas yang harus diselesaikan dalam tes objektif itu sangat singkat, maka kemungkinan untuk menggunakan jumlah butir soal yang besar menjadi
lebih besar pula. Sedangkan tes esai tidak memungkinkan menggunakan jumlah item yang banyak. Dengan demikian representasi bidang studi dan reabilitas tes
objektif akan lebih baik dari tes esai. Jumlah butir soal itu haruslah direncanakan:
a. Jumlah keseluruhan
b. Jumlah untuk setiap pokok bahasa topic conten area
c. Jumlah untuk setiap format
d. Jumlahj untuk tiap katehori tingkat kesukaran
e. Jumlah untuk setiap level ranah kognitif
Tentu saja dalam menentukan jumlah ini harus mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya yang ada, kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan
waktu ujian diadakan.
2.9.7 Distribusi Tingkat Kesukaran
Pada umumnya semua ahli kontruksi tes sependapat bahwa tes yang terbaik adalah tes yang mempunyai tingkat kesukaran di sekitar 0,50. Makin dekat
ketitik itu makin mampu tes itu membedakan antara kelompok yang belajar dan kelompok yang kurang belajar. Tetap tentu saja itu bukanlah satu-satunya
pertimbangan untuk mentukan distribusi tingkat kesukaran. Penentuan harus lebih mengarah kepada yang mempunyai tingkat kesukaran yang lebih tinggi.
Tetapi yang harus diingat adalah tes yang terlalu sukar atau terlalu mudah tidak akan memberi informasi yang baik.
16
Dalam hubungan dengan distribusi tingkat kesukaran ini juga harus diperhatikan bahwa tes yang mempunyai tingkat kesukaran rendah sebaiknya
diletakan di awal tes dalam yang tinggi pada akhir perangkap tes ketentuan ini tidaklah
menunjukan perbedaan yang berarti pada “ power tes “. Perbedaan iu lebih bersifat memberi motif untuk lebih terdorong mengerjakan seluruh butir
soal.
17
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan